APRIYADIN (200202036)
SITA CHANDRA SAKURA (200202037)
AINUN JAHARIAH (200202038)
RIZKIYA HUMAENI (200202040)
DORI BASITU RAHMAN (200202071)
FAKULTAS SAYRI’AH
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Panitia Penyusunan Hukuum
Agraria Nasional (Panitia Yogyakarta) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Wawan
Andriawan, MKn pada mata kuliah Huukum Agraria. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang hukum adat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................................................. i
1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHUAN
A. Latar Belakang
Penelitian tentang metode pertanian telah dilakukan di berbagai bidang.
lingkaran, buku referensi, jurnal ilmiah, dan Seminar dan simposium bertajuk
Agraria. tapi belajar Anda tidak terlalu fokus mempelajari sejarah bertani. Dari
Lahirnya UU Pertanian Hingga Munculnya UU No. 1 di Indonesia 5 Tahun 1960
tentang Ketentuan Pokok Pokok-Pokok Pertanian, atau dengan Praktek Dasar
Pertanian (UUPA). wacana tentang Revisi UU Pokok Pertanian. Makalah yang
disebut UUPA itu terus diimplementasikan untuk mengadaptasi regulasi di sektor
pertanian yang dinilai kurang memadai. pengembangan masyarakat. Ini karena
hukum, khususnya hukum agararia – terus berkembang mengikuti perkembangan dan
kebutuhan Masyarakat, bagaimana ini membutuhkan penelitian ilmiah Serangkaian
sejarah pertanian Indonesia untuk mengetahui semua evolusinya Itu terjadi di sektor
pertanian. Setidaknya begitulah dari penelitian Akuisisi bahan yang dapat digunakan
sebagai referensi untuk pembaruan (hukum) untuk bertani.
Proses penyusunan rancangan UUPA dilakukan melalui lima Panitia
rancangan, yaitu Panitia Agraria Yogyakarta, Panitia Agraria Jakarta, Panitia
Soewahjo, Rancangan Soenaryo dan Rancangan Sadjarwo.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah pembentukan PAY?
2. Apa saja Asas-asas hukum agraria PAY?
3. Apa Dasar Hukum PAY?
4. Bagaimana Keanggotaan Panitia PAY?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah pembentukan PAY?
2. Untuk mengetahui Asas-asas hukum agraria?
3. Untuk mengetahui Dasar Hukum PAY?
4. Untuk mengetahui Keanggotaan Panitia PAY?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah PAY
Sebagaimana telah diuraikan pada tahub 1948 dimulai uusaha-usaha yyang
konkret menyusun dasar-dassar Hukum Agraria/ Hukum Tanah baru akaan
menggantikan Hukumu Agraria warisan pemerinah jajahan. Usaha tersebut dimulai
dengan pembentukan Paitia Agraria yang berkeduduka di Yogyakarta, sebagai
ibukota Republik Indonesia pada waktu itu. ‘’Panitia Agraria Yogyakarta’’ dibentuk
dengan Penetapan Presiden Republik Indonesia tanggal 21 Mei 1948 no.16, dketahui
oleh Sariimin Reksodihardjo (Kepala Bagian Agraria Kementrian Dalam Negeri) dan
beranggotakan pejabat-pejabat dari bebbrbagai kemenntrian dan jawatan, anggota-
anggota badan pekerja KNIP yang mewakili organissasi-organisasi tani dan daerah,
ahli-ahli hukum adat dan wakl dari Serikat Buruh Perkebunan.
Terbentuknya Undang-undang Pokok Agraria melalui proses yang panjang
(Harsono, 1970:94 dan seterusnya). Pada 12 Mei 1948 dengan Surat Penetapan
Presiden No. 16, Soekarno menetapkan dibentuknya Panitia Agraria Yogyakarta
(PAY) yang bertugas untuk menyusun hukum agraria baru dan menetapkan
kebijaksanaan politik agraria negara.
Panitia ini diketuai oleh Sarimin Reksodiharjo, dengan anggota yang terdiri
dari penjabat utusan dari kementerian dan jawatan-jawatan, wakil organisasi-
organisasi petani yang juga anggota KNIP, wakil dari Serikat Buruh Perkebunan dan
ahli-ahli hukum, khususnya ahli hukum adat. PAY hanya dapat menghasilkan
karyanya dalam sebuah laporan yang disampaikan kepada Presiden 3 Februari 1950.
Atas dasar pertimbangan perpindahan kekuasaan negara ke Jakarta, kemudian PAY
dibubarkan pada 9 Maret 1951 oleh Soekarno, melalui SK Presiden No. 36 tahun
1951, dan diganti dengan Panitia Agraria Jakarta (PAJ). Panitia ini mempunyai tugas
yang hampir sama dengan PAY. PAJ juga diketuai oleh Sarimin Reksodiharjo.
2
B. Asas-asas Hukum Agraria PAY
Dalam majalah Agraria tahun ke-1 no.3 dapat diketahui hasl pekerjaan ‘’Panitia
Agraria Yogyakarta’’ tersebut, sebbaggaaii yang dilaporkan kepada Pemangku
Jabatan Presiden Republik Indonesia dengan suratnya tanggal 3 Pebruari 1950 no.
22/PA. Mengenai asas-asas yang merupakan dasar hukum agraria, panitia
mengusulkan:
1) Meniadakan asas domein dan pengakuan adanya hak ulayat;
2) Mengadakan peraturan yang memungkinkan adanya hak perseorangan yang
dapat dibebani hak tanggungan;
3) Mengadakan penyelidikan terutama di negara tetangga tentang kemungkinan
pemberian hak milik atas tanah kepaa orang asing;
4) Perlu diadakan penetapan luas minimum pemilikan tanah bagi apra petani
kecil untuk dapat hidup layak untuk Jawa 2 hektar;
5) Perlu adanya penetapan luas maksimum pemilikan tanah yang siusulkan untuk
pulau Jawa 10 hektar, tanpa memandang macamnya tanah, sedang di luar
Jawa masih diperlukan penelitian lebih lanjut;
6) Perlu diadkan regidsrasi tanah milik dan hak-hak lainnya.
C. Dasar Hukum
Panitia ini dibentuk dengan Penetapan Presiden Nomor : 16 Tahun 1948 tanggal 21
Mei 1948, berkedudukan di Yogyakarta diketuai oleh Sarimin Reksodihardjo, Kepala
Bagian Agraria Kementerian Agraria. Panitia ini bertugas anatara lain :
1) Memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang soal-soal mengenai
hukum tanah pada umumnya;
2) Merencanakan dasar-dasar hukum tanah yang memuat politik agararia
Republik Indonesia;
3) Merencanakan peralihan, penggantian, pencabutan peraturan-peraturan lama
tentang tanah yang tidak sesuai lagi dengan kedudukan Republik Indonesia
sebagai negara yang merdeka;
4) Menyelidiki soal-soal lain yang berkenaan dengan hukum tanah
3
D. Keanggotaan PAY
Panitia Yogyakarta beranggotakan sebagai berikut :
1) Para pejabat dari berbagai kementrian dan jawatan;
2) Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Pusat;
3) Para ahli hukum, wakil-wakil daerah dan ahli adat;
4) Wakil dari dari sarikat buruh perkebunan;
4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
https://insistpress.com/2011/09/28/proses-pembentukan-uu-pokok-agraria-no-5-
tahun-1960/ ( di akses pada 22 Agustus 2022 pukul 19.25)