Gaya Belajar Anak Yang Perlu Ibu Ketahui
Gaya Belajar Anak Yang Perlu Ibu Ketahui
o Sulit konsentrasi di tempat ramai. Anak dengan gaya belajar anak auditori
membutuhkan tempat yang sangat tenang untuk dapat fokus belajar dan
berkonsentrasi.
Bagaimana mengarahkannya?
o Anak dengan gaya belajar anak auditori cenderung mudah menghafal lirik
lagu. Karena itu, Ibu bisa memutarkan lagu-lagu anak setiap hari untuk
mengajarinya hal-hal baru, misalnya lagu tentang warna, huruf, atau suara-
suara hewan. Dengan begitu, diharapkan tiap hari anak dengan gaya
belajar anak auditori akan mendapatkan pelajaran baru lewat lagu-lagu
yang didengarnya.
o Karena anak dengan gaya belajar anak auditori memerlukan tempat
tenang untuk dapat fokus belajar, maka ketika ia berhadapan dengan
keramaian saat belajar, Ibu dapat membantunya dengan memutarkan
musik klasik yang lembut untuk mengimbangi suara-suara berisik di
sekitarnya.
Anak yang memiliki gaya belajar anak visual akan semangat jika diberi
kesempatan presentasi menggunakan gambar-gambar. Mereka juga antusias
dengan diagram-diagram ataupun mind-mapping.
Gaya belajar anak seperti ini juga cocok untuk mereka yang mempelajari bahasa
dengan menggunakan simbol, seperti bahasa Mandarin, Jepang, atau Arab.
Bagaimana mengarahkannya?
o Tunjukkan lewat gerakan ketika mengajari anak dengan gaya belajar anak
visual. Tujuannya, tentu saja supaya dia lebih mudah memahami.
o Buat mural atau kolase saat mengajarinya belajar agar dia lebih tertarik.
o Menyukai objek yang memiliki tekstur dan ukuran menarik, dan senang
bermain balok.
o Menyukai olahraga.
Kelemahan gaya belajar anak kinestetik:
o Karena anak dengan gaya belajar anak kinestetik sangat suka bergerak,
maka ia akan kesulitan jika harus belajar di kelas. Ia tidak akan tahan
duduk berlama-lama mendengarkan guru menerangkan di depan kelas. Ia
akan bergerak ke sana kemari yang tentu saja akan menyulitkan dirinya
berkonsentrasi di kelas.
Bagaimana mengarahkannya?
o Jika Ibu ingin memperkenalkan hal-hal baru atau memberi informasi baru
pada anak dengan gaya belajar anak kinestetik, Ibu bisa mencoba
menciptakan permainan-permainan gerakan. Misalnya, Ibu menggambar
huruf dengan kapur di teras rumah. Kemudian mintalah si anak yang
memiliki gaya belajar anak kinestetik ini untuk melompat ke huruf yang
Ibu sebutkan.
o Bersabarlah dengan anak kinestetik. Jangan emosi ketika si kecil tidak bisa
duduk manis sebelum satu buku cerita yang Ibu bacakan habis.
Seperti apa masing-masing gaya belajar anak yang dimaksud? Berikut rinciannya.
1. Gaya belajar anak inovatif
Anak dengan gaya belajar anak inovatif memiliki rasa keadilan sosial yang kuat
dan sangat berharap apa yang dikerjakannya bermakna dan mencerminkan nilai-
nilai mereka. Si pembelajar inovatif menikmati interaksi sosial dan senang bekerja
sama dengan orang lain.
"Beberapa anak senang menyentuh, sementara yang lain paling bisa belajar lewat
bahasa dan jago membaca," tutur Levina, profesor pediatri di University of North
Carolina Medical School. Ia melanjutkan, sebagian anak lebih bisa memahami
sesuatu daripada menghafalnya. Levine juga menyarankan, orang tua mulai
mengevaluasi gaya belajar anak pada usia 6 atau 7 tahun. Gaya belajar anak
diharapkan sudah matang saat anak masuk sekolah menengah (SMP).
Memahami watak anak juga dapat membantu Ibu menentukan gaya belajar anak
mana yang paling tepat untuk buah hati Ibu. Misalnya, apakah si kecil tipe
petualang, tipe pemikir, tipe penemu, tipe filsuf, atau tipe pencipta seperti
penyair?
Cara lain untuk meningkatkan potensi anak adalah dengan fokus pada bidang
yang disukainya (areas of interest). Cobalah membantunya
membangun skill akademik di area yang dikuasai anak Ibu. Orang tua benar-
benar perlu menyokong ketertarikan dan anak, sehingga dia akan
menjadi expert di bidang tertentu yang dikuasainya. Dengan begitu, anak akan
lebih percaya diri dan Ibu makin memahami gaya belajar anak Ibu.
Lalu bagaimana jika anak Ibu memiliki gaya belajar anak kinestetik? Tentu tidak
mudah baginya untuk duduk manis sepanjang hari dan hanya bisa bergerak
bebas saat jam istirahat atau pelajaran olahraga. Nah, jika Ibu menghadapi situasi
seperti ini, tidak ada salahnya jika Ibu mencoba berkonsultasi dengan pihak
sekolah atau guru kelas. Apakah sekolah mengakomodasi murid-murid dengan
gaya belajar anak yang berbeda?
Bicarakan masalah gaya belajar anak Ibu dengan gurunya. Berdiskusilah dan
carilah solusi untuk masalah tersebut. Namun, kabar baiknya, sekolah zaman
now banyak yang sudah mengakomodasi berbagai gaya belajar anak sehingga
anak nyaman belajar di sekolah. Tidak sedikit juga sekolah yang tidak melulu
fokus ke hal-hal akademik, seperti sekolah alam yang sangat cocok untuk anak-
anak dengan gaya belajar anak taktil maupun kinestetik.