Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN


OUTCOME EVALUASI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang
memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan
meningkatkan status kesehatan mereka (Health Promotion is the process of enabling
people to increase control, and to improve, their health). Untuk Mencapai status
kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau
kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan
dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan.Kesehatan, sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.Kesehatan merupakan konsep yang positif
yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal, sebagaimana halnya
kapasitas fisik.Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor
kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat
dan kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi setiap
kegiatan yang berlangsung supaya dapat memberikan informasi atau peringatan
secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Untuk itu, pada Perkuliahan
kali ini akan membahas tentang Monitoring dan Evaluasi di dalam Promosi
Kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi
juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk
membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam
organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan
sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri
pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga
meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
1. 2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui monitoring
2. Untuk mengetahui evaluasi
3. Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Monitoring
Monitoring merupakan upaya supervisi dan reviewe kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah
pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali
disebut juga evaluasi proses.
1. Tujuan Monitoring
Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam
pelaksanaan program, misalnya:
a. Bagiamana strategi yang tidak berfungsi
b. Mekanisme program mana yang tidak sesuai
c. Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
d. Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
2. Tahap-tahap monitoring
a. Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
b. Hasil antara
c. Perilaku yang diharapkan
d. Perbaikan kesehatan
3. Manfaat Monitoring
a. Manajemen
Monitoring akan memberikan informasi tentang proses dan cakupan
program kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik
pelaksanaan program.
b. Evaluasi
Monitoring yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir program
secara akurat
c. Citra
Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa
pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang
diperlukan
4. Apa yang dipantau
1. Input berisi materi, distribusi, media, jangkauan target, kegiatan program dan
sumber daya
2. Output yaitu hasil antara yang berisi apakah sasaran menerima pesan/materi,
apakah sasaran memanfaatkan bahan, apakah sasaran merasakan manfaat bahan
3. Outcome adalah hasil intervensi dimana hasil intervensi berupa perubahan
perilaku
5. Bagaimana Cara Monitoring
a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
b. Wawancara mendalam
c. Fokus group diskusi
d. Observasi
e. Angket
f. Artikel
6. Siapa yang memantau
a. Penanggung jawab: pimpinan program
b. Pelaksana : staf provider/pelaksana program, relawan yang terlatih dan
instansi terkait
7. Kapan monitoring dilakukan
a. Selama perjalanan program
b. Setiap tahap kegiatan
c. Setiap bulan atau setiap 3 bulan

2.2 Evaluasi
1. Pengertian
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA). Evaluasi adalah bagian
integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan.
Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa
yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang
diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah kegiatan yang dilakukan memberi
hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan. Evaluasi sebagai suatu proses yang
memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan ber-dasarkan itu
mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif,
(Klineberg).
Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah:
a. Memformulasikan tujuan
b. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes
c. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
d. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya
2. Maksud (Tujuan) penilaian
a. Untuk membantu perencanaan dimasa datang
b. Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program
d. Untuk membantu menentukan strategi program
e. Untuk motivasi
f. Untuk mendapatkan dukungan sponsor
3. Siapa dan Bagaimana Penilaian
a. Pihak dalam (pelaksana program), melalui: pencatatan dan pelaporan, supervisi,
wawancara dan observasi
b. Pihak luar program mencangkup laporan pihak lain dan angket
4. Kapan dilakukan penilaian
a. Penilaian rutin
Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan pelaksanaan
program
b. Penilaian berkala
Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya pada
setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.
c. Penilaian akhir
Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah
akhir program selesai
5. Apa yang dinilai
a. Input berarti masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.
b. Proses berarti pelaksanaan program promkes
c. Output adalah hasil dari program à pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap
dan keterampilan
d. Outcome adalah dampak dari program, seperti peningkatan PHBS
e. Impact adalah peningkatan status kesehatan
6. Langkah-langkah penilaian
a. Menentukan tujuan penilaian
b. Menentukan bagian mana yang dinilai
c. Menetapkan standar dan indikator
d. Menentukan cara penilaian
e. Melakukan pengukuran
f. Membandingkan hasil dengan standar
g. Menetapkan kesimpulan
7. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
1. Aspek knowledge (pengetahuan)
2. Aspek attitude (sikap)
3. Aspek psikomotorik (ketrampilan/praktik)
b. Waktu evaluasi
1. Selama pendidikan kesehatan berlangsung
2. Setelah pendidikan kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
1. Pengetahuan : tes tulis atau lisan
2. Sikap : skala sikap
3. Psikomotor : praktik
d. Indikator
Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi : Aspek pengetahuan, Aspek
sikap dan Aspek ketrampilan/tindakan.
8. Apa yang dinilai
a. Input atau masukan adalah kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode,
media, kemampuan penyuluh.
b. Proses yaitu pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Output adalah hasil dari pendidikan kesehatan àpemahaman/pengetahuan,
peningkatan sikap dan keterampilan
d. Outcome adalah dampak
9. Hasil atau kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan berhasil apabila
peserta pendidikan kesehatan dapat:
a. Memahami pesan pendidikan kesehatan
b. Sikapnya baik (menerima/setuju)
c. Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan
2.3 Monitoring dan Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta
melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau
peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Informasi ini
dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan
selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (out Come Evaluation) harus dapat mengukur
indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang
tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya. Ada
beberapa pendekatan dalam melakukan evaluasi, salah satunya menganggap bahwa
dalam menentukan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan tergantung pada
keputusan masyarakat yang bersangkutan.Pendekatan lain menyatakan bahwa setiap
keputusan tergantung pada sponsor, politisi dan akademisi secara luas, harus terukur
secara spesifik.
Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat mencakup beberapa indikator
antara lain :
1. Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi
tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal
dan kepercayaan diri.
2. Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi
masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik.
3. Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang
meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku.
4. Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi
kesempatan untuk memperoleh makanan sehat
5. Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan
pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor
sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
6. Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan
tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi
anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai
penyalahgunaan.
7. Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan
dukungan sosial, pemerataan atau keadilan.
8. Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian
dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan diri.
9. Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain
evaluasi, yaitu:
1. Historikal, dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan tepat
dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang
menjadi perhatian secara faktual dan tepat.
3. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola danurutan
perkembangan atau perubahan menurut waktu.
4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secara intensif latar
belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan dari suatu unit sosial, baik
perorangan, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Studi korelasional (corelational study), meneliti sejauh mana variasidari satu
faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan
koefisien tertentu.
6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidikikemungkinan
hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagaikonsekuensi yang ada dan
menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
7. Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaan atau lebih
terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi danmembandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan atau
kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat
penting.
8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati
eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias
dilakukan.
9. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru
melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan.
Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan
yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan dievaluasi
secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk kepada
seorang perawat tentang bagian-bagian mana dari proses pendidikan kesehatan yang
sudah baik dan belum baik. Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan
kesehatan adalah : Sebagai pertimbangan untuk pemilihan media pendidikan
kesehatan yang efektif, proses pemilihan media perlu pertimbangan dengan matang
sehingga media yang dipilih betul-betul efektif dalam mendukung proses pendidikan
kesehatan yang memadai, menilai kemampuan seorang perawat dalam memberikan
pendidikan kesehatan, untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang
digunakan, untuk memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan administrasi,
keberadaan dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala untuk
meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi kesehatan.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap keseluruhan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang sudah berlangsung. Atau secara khusus,
dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam evaluasi yaitu evaluasi
persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah kontrak waktu dengan warga
masyarakat, dan sebagainya. Evaluasi Proses, diharapkan sesorang perawat mampu
memberikan materi pendidikan kesehatan secara benar dan tepat, serta masyarakat
kooperatif didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil yaitu penilaian
yang dilakukan apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan atau belum.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah
pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk
manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena
orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana,
apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah
kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan.
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta
melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau
peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini
dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan
selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Out Come Evaluation) harus dapat mengukur
indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang
tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.

3.2 Saran
Sebagai seorang promotor kesehatan hendaknya kita menjalankan monitoring dan
evaluasi. Guna mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan kepada masyarakat.
Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengukur indicator yang berbeda
dari hasil yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 2009. Promosi
Kesehatan Komitmen Global dari Ottawa-Jakarta-Nairobi Menuju Rakyat Sehat.
FKM. UI. Jakarta
Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo dkk 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi,
Rineka Cipta. Jakarta
Rudi Susilana, Cepi Riyana. Media Pembelajaran. 2007. CV Wacana
Prima.Bandung

Anda mungkin juga menyukai