Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I AGENDA II LATSAR CPNS 2022

Pengampu Materi : Yamnur Mahlia, SST.M.Kes


Nama : Satria Erlambang, A.Md
Unit Kerja : RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
Golongan : II/c
Profesi : Teknisi Listrik dan Jaringan

Jawaban:

1. Mengidentifikasi Masalah Bagaimana Karakter ASN Dalam Pelayanan


Publik

Dalam penyelenggaraan tugan ASN dalam pelayanan publik, ada


beberapa permasalahan yang telah terjadi;

a. Berbelit belitnya Pelayanan Birokrasi di NTB


Masyarakat NTB masih sering menyampaikan keluhan dan
pengaduan tentang pelayanan birokrasi yang berbelit-belit.
Bahkan tidak saja sulit dan membutuhkan waktu lama serta
boros biaya, tapi masih adanya praktek-praktek pungutan liar
(pungli) serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pengaduan
tersebut disampaikan masyarakat melalui berbagai saluran, baik
secara langsung kepada atasan unit kerja pemberi layanan
maupun media massa, SMS center, media sosial serta lembaga
negara seperti Ombudsman, kepolisian dan kejaksaan. Padahal
salah satu misi pembangunan yang diusung Pemerintah adalah
terwujudnya aparatur birokrasi yang bersih dan melayani
b. Kualitas Pelayanan Publik Memburuk Sejak ASN bekerja Dari
Rumah
Ombudsman RI menilai perpanjangan masa kerja dari rumah
bagi aparatur sipil negara akan membuat kualitas pelayanan
publikmemburuk. Ketiadaan instruksi kerja yang jelas selama
masa bekerja dari rumah menimbulkan potensi ASN
memposisikan diri tengah beristirahat dan libur. Ombudsman RI
menyebutkan, ada empat gangguan pada pelayanan publik di
masa pandemi Covid-19 yang bisa timbul dan merugikan
masyarakat.
1. Hambatan terjadi ketika tidak adanya komunikasi antara
atasan dengan ASN dalam pembagian kerja
2. Skema piket guna menyiasati protokol pembatasan sosial
yang dilakukan sejumlah instansi justru berdampak pada
turunnya kualitas pelayanan
3. Pada ASN yang memiliki kemampuan khusus dianggap
cenderung lemah dan kerap melanggar tata laksana
pelayanan publik
4. Efektivitas berbagai sarana komonikasi milik instansi publik
yang tidak digunakan maksimal

c. Rendahnya Kepatuhan Atau Implementasi Standar Pelayanan di


Indonesia
Rendahnya kepatuhan atau implementasi Standar Pelayanan
(SP) mengakibatkan terjadinya berbagai jenis mal administrasi
yang dilakukan oleh perilaku aparatur terjadi secara sistematis di
dalam instansi pelayanan publik. Kualitas pelayanan publik yang
rendah juga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi karena
hambatan pertumbuhan investasi. Deputi Bidang Pelayanan
Publik Diah Natalisa mengatakan, untuk itu dibutuhkan
mekanisme penanganan pengaduan publik yang terintegrasi.
Secara makro, tindakan seperti ketidakjelasan Prosedur,
Ketidakpastian jangka waktu layanan, pungli, korupsi,
ketidakpastian layanan perijinan investasi, dan kesewenang-
wenangan mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan publik.
Jadi dari ketiga latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut;
a. Berbeli-belitnya pelayanan birokrasi di NTB
b. Kualitas pelayanan publik memburuk semenjak ASN bekerja
dari rumah
c. Rendahnya kepatuhan atau implementasi Standar pelayanan di
indonesia

Jadi dari ketiga latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan


masalahnya adalah sebagai berikut;
a. Kenapa pelayanan birokrasi berbelit-belit
b. Kenapa butuh banyak waktu dalam melakukan pelayanan
birokrasi
c. Upaya apa yang bisa dilakukan masyarakat dalam
memberantas pungli
d. Kenapa kualitas pelayanan publik bisa memburuk
e. Kerugian apa saja yang diterima masyarakat jika pelayanan
publik memburuk
f. Upaya apa yang bisa dilakukan Ombudsman RI agar kualitas
pelayanan kembali membaik
g. Kenapa kepatuhan dan implementasi standar pelayanan di
indonesia rendah
h. Apa akibatnya jika kepatuhan dan implementasi standar
pelayan rendah
i. Bagaimana cara mengatasi permasalahan rendahnya
kepatuhan dan implementasi standar pelayanan

2. Kondisi Yang Diharapkan Masyarakat Dalam Menerima Pelayanan Publik


a. Untuk menjawab keluhan masyarakat terhadap berbelit-belitnya
birokrasi di NTB dan guna meningkatnya kinerja dan citra birokrasi
tersebut, Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.,M.Si meminta seluruh
jajaran untuk terus melakukan pembenahan pada sektor pelayanan
publik.
Diantaranya dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga
lebih cepat, akurat, transparan serta efektif dan efisien, guna
memangkas alur pelayanan yang berbelit-belit, dan yang tidak kalah
pentingnya, stop pungli dan segala bentuk penyalagunaan wewenang
atau KKN
Dengan Berpedoman pada petunjuk teknis yang ada, diharapkan
perbaikan sistem dan modernasi pelayanan ini akan mampu
menjawab harapan publik akan pelayanan yang semangkin sederhana,
mudah dan murah, tetapi tetap sesuai dengan koridor dan kebutuhan
masyarakat
Dan berharap hal ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
pelayanan publik, untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
penyempurnaan berbagai instrumen, tata kelola penyelenggaraan
pelayanan publik, sehingga dapat memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
Kemudian juga Kepala Biro Organisasi, H. Yusron Hadi, ST., M.UM
melaporkan bahwa Biro Organisasi membuat pembentukan desk
terpadu kendali penyelenggaraan pelayanan publik dimana banyak
hal-hal yang berkenaan dengan informasi pelayanan publik yang
belum diketahui oleh masyarakat, dapat melakukan sosialisasi tentang
seluruh informasi mengenai seluruh pelayanan publik.

b. Saat Covid-19 kualitas pelayan publik menurun, dikarnakan


protokol kesehatan yang mengharuskan ASN bekerja dari
rumah.
Harapan masyarakat
1. Dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan
serta sarana prasarana pelayanan agar masyarakat merasa
lebih nyaman
2. Memberikan informasi tentang apa saja persyaratan yang
harus dipenuhi dalam pengurusan suatu layanan
3. Membuat sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan yaitu
tata cara pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima
layanan termaksud pengaduan
4. Mempersingkat waktu penyelesaian pelayanan yaitu jangka
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap pelayanan.
5. Meringankan biaya/tarif yang dikenakan kepada penerima
layanan dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara dimana tidak seluruh masyarakat itu mampu
6. Kesesuaian produk atau spesifikasi jenis layanan yang diberikan
atau diterima harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
7. Perilaku pelaksana atau sikap petugas dalam memberikan
pelayanan harus sopan dan memiliki sifat keramah-tamahan
dalam pelayanan yang dilakukan
8. Dalam melaksanakan pelayanan penanganan pengaduan harus
cepat menindak lanjutinya
9. Memiliki kelengkapan sarana prasarana atau segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat penunjang dalam melakukan
pelayanan, agar pelayanan tidak tertunda

c. Rendahnya kepatuhan dan implementasi standar pelayan


mengakibatkan terjadinya berbagai mal administrasi dan juga
ekonomi biaya tinggi karena hambatan pertumbuhan investasi
Harapan masyarakat dalam menghadapi kondisi ini ialah
1. Memiliki sistem penangan pengaduan yang efektif dan
terintegrasi dalam satu sistem
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
3. Meningkatkan kepatuhan dan implementasi standar
pelayanan
4. Mempermudah untuk pertumbuhan investasi
5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap dengan
melakukan penyuluhan penyuluhan atau pendekatan secara
harmonis
6. Meningkatkan mekanisme pelayanan publik yang kompetibel
dengan seluruh kalangan masyarakat
7. Mempermudah masyarakat untuk mengakses suatu
informasi pelayanan publik

3. Video pembelajaran Core Values yang berorientasi pelayanan


Youtube : https://youtu.be/wazyTxKveF0
Referensi
1. https://bappeda.baliprov.go.id/2022/01/05/survey-kepuasan-
masyarakat-kinerja-pelayanan-publik-bappeda-sangat-baik/
2. https://dosenpintar.com/identifikasi-masalah/
3. https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/paling-lambat-
2017-seluruh-pelayanan-publik-harus-miliki-lapor
4. https://ppid.ntbprov.go.id/detail-berita-63-wagub-ntb-ajak-
asn-stop-pelayanan-berbelitbelit--pungli.html
5. https://lokadata.id/artikel/kualitas-pelayanan-publik-
memburuk-sejak-asn-kerja-dari-rumah
6. https://www.menpan.go.id/site/tentang-kami/tentang-kami/
fondasi-baru-bagi-aparatur-sipil-negara-asn

Anda mungkin juga menyukai