SIMULASI KOMPUTER
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan dan telah menyelesaikan
menyusun diktat ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa diktat ini jauh dari sempurna
sehingga membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan di masa yang akan datang. saya juga nengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam pembuatan diktat ini antara lain
kepada:
1. Bapak Muhammad Dahlan Balfas, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman.
2. Ibu Farida Djumiati Sitania, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Sarjana (S1)
Teknik Industri Universitas Mulawarman.
3. Bapak Suwardi Gunawan, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
Simulasi Komputer.
4. Orang tua yang telah mendukung saya dalam melaksanakan penyelesaian
penyusunan diktat ini.
5. Seluruh teman-teman S1 Teknik Industri 2016 yang telah membantu dalam
penyelesaian diktat ini.
Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan, sebagai amal soleh senantiasa
mendapat Ridho Allah SWT. Sehingga pada akhirnya diktat ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan pendidikan.
Samarinda, Juni 2019
Penyusun
BAB I
SIMULASI KOMPUTER
Simulasi Monte Carlo adalah tipe simulasi probabilistik untuk mencari penyelesaiaan
masalah dengan sampling dari proses random
Adapun diagram proses monte carlo dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Setelah melakukan pengamatan selama 200 hari, sebuah toko ban memperkirakan permintaan
ban per harinya. Toko tersebut hendak memperkirakan permintaan ban untuk 10 hari kedepan.
Berikut adalah tabel distribusi permintaan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Dari soal penyelesaoan tersebut dapat dilakukan penyelesaian dengan mengikuti beberapa
tahapan. Adapun tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Langkah pertama : Menetapkan distribusi probabilitas
Untuk menetapkan distribusi probabilitas, maka dapat dihitung dari frekuensi dibagi
dengan jumlah pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 1.2.
1.4.2 Contoh 2
Terdapat distribusi permintaan sepatu yang dapat dilihat pada Tabel 1.7.
Nomor Urut Permintaan/hari Frekuensi Permintaan
1 4 Pasang 5
2 5 Pasang 10
3 6 Pasang 15
4 7 Pasang 30
5 8 Pasang 25
6 9 Pasang 15
Jumlah 100
Dari soal diatas, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mencari interval bilangan
acak yang dapat dilihat pada Tabel 1.8.
Setelah didapatkan langkah selanjutnya yaitu melakukan simulasi kebutuhan sepatu yang
dapat dilihat pada Tabel 1.9.
1.5 Kesimpulan
Dasar simulasi Monte Carlo adalah mengadakan percobaan (eksperimen) pada elemen-
elemen probabilistik melalui sampling acak. Sehingga simulasi Monte Carlo
mengizinkan manajer untuk menentukan beberapa kebijakan yang menyangkut kondisi
perusahaan.
BAB II
SIMULASI ANTRIAN
Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh antrian yang sering ditemui diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Pelanggan menunggu pelayanan di kasir,
2. Mahasiswa menunggu konsultasi dengan pembimbing,
3. Mahasiswa menunggu registrasi dan pembayaran SPP,
4. Penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis,
5. Pengendara kendaraan menunggu pengisian bahan bakar, dan
6. Beberapa produk atau komponen menunggu untuk di selesaikan.
Adapun struktur model antrian pada simulasi komputer dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Dari gambar struktur sistem antrian diatas dapat diberikan keterangan bahwa:
1. Garis tunggu atau sering disebut dengan antrian (queue)
2. Fasilitas pelayanan (service facility)
2.3 Contoh Sistem Antrian
Berikut adapah beberapa contoh sistem antrian yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Sistem Garis tunggu atau Fasilitas
antrian
Lapangan Terbang Pesawat nunggu di Landasan pacu
landasan
Bank Nasabah (orang) Kasir
Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil
Bongkar Muat Barang Kapat dan Truk Fasilitas bongkar muat
Sistem Komputer Program Komputer CPU, Printer, dll
Bantuan Pengobatan Orang Ambulance
Darurat
Perpustakaan Anggota Perpustakaan Pegawai perpustakaan
Registrasi Mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
Schedule Sidang Kasus yang disidangkan Pengadilan
Pengadilan
Berikut ini adalah beberapa bagian dari komponen sistem antrian yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Populasi masukan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu
tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda
3. Disiplin pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu yaitu:
a. FCFS (first come, first served)
b. LCFS (last come, first served)
c. Aca
d. Prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia yaitu:
a. Single-channel
b. Multiple-channel
6. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem
7. Karakteristik sistem lainnya
pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
Berikut ini adalah persamaan yang ada dalam sistem antrian yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
λ
1. P =µ
2. Pn = P 𝑛 (1-P)
P λ
3. L = =
1−P µ−λ
λ2 P2
4. Lq = µ (µ− λ) = 1− P
1
5. W = µ− λ
λ
6. Wq = µ(µ− λ)
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan atau p
λ 20
p 0,80
μ 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani kendaraan selama
80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya (1 – p) yang sering disebut idle
time akan digunakan operator untuk istirahat, dan lain-lain.
2. Langkah selanjutnya
λ 20
L 4, atau
μ - λ 25 20
p 0,80
L 4
1 - p 1 0,80
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil yang
berada dalam sistem
3. Menghitung jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
λ2 (20) 2 400
Lq 3,20
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani dalam
antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4. Menghitung waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam system
1 1 1
W 0,20 jam atau 12 menit
μ - λ 25 20 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam
sistem selama 12 menit
5. Menghitung waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian
λ 20 20
Wq 0,16 jam atau 9,6 menit
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam
antrian selama 9,6 menit
Hubungan antara L, Lq, W dan Wq dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
1. L =λW
2. Lq = λ Wq
3. W = Wq + 1/µ
λ Lq 1 λ
p Wq W Wq L λW Lq
μs λ μ μ
λ n λ s
( ) ( ) ( μλ ) n
s -1
μ μ ( Po ), jika 0 n s λ
Po Pn λn!n Po ( )s p
n 0 n! s!(1 - ) λ μ
μ ( Po ), jika n s
( )
Lq
sμ s!s n-s s!(1 - p)2
Penyelesaian
λ
Po ( )s p 0,20(12 )5 (12 )
μ 5 15 0,20(13,824 )(0,80)
Lq 2
s!(1 - p) 12 6(0,04)
3!(1 - ) 2
15
2,21184
Lq 9,216 pasien
0,24
Lq 9,216
Wq 0,768 jam atau 46 menit
λ 12
1 1
W Wq 0,768 0,968 jam atau 58 menit
μ 5
L λW 12(0,968) 11,62
Berikut ini adalah modek network yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
BAB III
SIMULASI
Simulasi diigunakan pertama kali pada tahun 1950 pada perencanaan strategi militer.
Dekade tahun 60 an diterapkan dibidang manufakur dan jasa
Berikut adalah beberapa aplikasi penggunaan atau penerapa simulasi yaitu sebagai
berikut:
1. Industri manufaktur
2. Mobil
3. Elektronik
4. Konveksi
5. Makanan/minimum
6. Pabrik besi/cor
7. Pabrik kimia
8. Industri jasa
9. Pendidikan
10. Bank
11. Rumah sakit
12. Hotel
13. Hiburan
14. Transportasi
15. Biro perjalanan
3.7 Peran Simulasi Sebagai Alat Pemecah Masalah
Berikut adalah bebebrapa labgkah yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data dan
melakukan analisis yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan data pada sistem yang diamati
2. Rancangan Teknis (manual/otomatis)
3. Mencari model (probabilitas) yang sesuai dengan sistem
Adapun pengertian dari verifikasi dan validasi model yaitu sebagai berikut:
1. Model : konseptual, logika, komputer
2. Verifikasi : internal model (debugging)
3. Validasi : kecocokan model dengan sistem (kenyataan)
3.14 Implementasi
Suatu model dapat dikatakan valid ketika tidak memiliki perbedaan yang signifikan
dengan system nyata yang diamati baik dari karakteristiknya maupun dari perilakunya.
Validasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji statistic yang meliputi uji
keseragaman data output, uji kesamaan dua rata-rata, uji kesamaan dua variansi dan uji
kecocokan distribusi.
Berikut ini merupakan verifikasi dan validasi dalam simulasi yang penjelasannya seperti
dibawah ini:
1. Verifikasi
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan verifikasi pada
model logika, diantaranya:
a. Apakah kejadian telah direpresentasikan dengan benar?
b. Rumus matematika dan relasi apakah sudah benar?
c. Ukuran statistic apakah sudah dirumuskan dengan benar?
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan verifikasi pada
model computer atau simulasi, diantaranya:
a. Apakah semua aspek mode logika telah dimuat oleh kode computer?
b. Apakah perhitungan statistic dan rumus telah dilakukan dengan benar?
c. Apakah model mengandung kesalahan pengkodean?
2. Validasi
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan validasi pada model
konseptual, diantaranya:
a. Sudahkah semua elemen, kejadian dan relasi yang sesuai terdapat didalam model?
b. Apakah pertanyaan pemodelan sudah dapat dijawab dengan model?
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan validasi pada model
logika, diantaranya:
a. Apakah semua kejadian yang terdapat pada model konseptual telah dimuat di
dalam model?
b. Apakah semua relasi yang terdapat dalam model konseptual telah dimuat didalam
model?
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan validasi pada model
computer atau simulasi, diantaranya:
a. Apakah model computer benar merupakan representasi dari system nyata?
b. Apakah model computer dapat melakukan duplikasi kinerja system nyata?
c. Apakah output dari model computer mempunyai kredibilitas dengan ahli system
dan pembuat keputusan?
4.4 Verifikasi Model Komputer
Berikut ini merupakan validasi dari model simulasi yang penjelasannya dijelaskan
sebagai berikut:
1. Eksperimen dengan model simulasi untuk eksperimen sistem actual
2. Kemudahan atau kesulitan dari proses validasi tergantung pada kompleksitas sistem
yang dimodelkan
3. Sebuah model simulasi dari sebuah sistem yang kompleks hanya dapat menjadi
pendekatan terhadap aktual sistem
4. Sebuah model simulasi sebaiknya selalu dibangun untuk sekumpulan tujuan tertentu
5. Sebuah buku catatan dari asumsi-asumsi model simulasi sebaiknya diupdate berkala
6. Sebuah model simulasi sebaiknya divalidasi relatif terhadap ukuran kinerja yang
akan digunakan untuk pengambilan keputusan
7. Pembentukan model dan validasi sebaiknya dilakukan sepanjang pensimulasian
8. Pada umumnya tidak mungkin untuk membentuk validasi statistik secara formal
diantara data output model dengan data output sistem aktual
BAB V
ANALISA OUTPUT SIMULASI
Analisis output (keluaran) adalah pengolahan data yang dihasilkan oleh sebuah simulasi
dan analisis output ini berguna untuk memprediksi performansi sebuah sistem atau untuk
membandingkan performansi terhadap dua atau lebih rancangan sistem alternatif (Banks,
et all., 2001).
Berikut ini merupakan sifat stokastik dari data output yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Akibat penggunaan random variate di model input–variability juga terbawa ke output
2. Penggunaan aliran data random
Berikut ini merupakan tujuan analisa output simulasi yang dijelaskan sebagai berikut
seperti dibawah ini:
1. Maksud: memperkirakan performansi sistem melalui simulasi Ѳ
2. Jika adalah performansi sistem, ketelitian dari estimator Ѳ bisa diukur dengan
a. Standard error dari Ѳ
b. Lebar dari confidence interval (CI) dari Ѳ
3. Tujuan dari analisis statistik
a. Untuk mendapatkan standard error atau CI
b. Untuk memperkirakan banyaknya observasi untuk mendapatkan standar error
atau CI yang diinginkan
4. Masalah/isu yang akan muncul
a. Autocorrelation
b. Initial conditions
5.4 Tipe Simulasi yang Memenuhi Analisis Output
Apabila melakukan analisis keluaran data simulasi, maka bedakan terlebih dahulu antara
terminating atau transient simulation dengan steady state simulation
1. Terminating simulation
a. Simulasi jalan sampai TE, E adalah event dimana simulasi berhenti, contoh :
simulasi sampai 100 customer
b. Dimulai waktu 0 dengan kondisi initial yang didefinisikan.
c. Berhenti pada waktu TE
2. Non terminating simulation
a. Berjalan secara kontinu atau paling tidak selama waktu (simulasi) yang lama.
b. Kondisi awal ditentukan oleh analis
c. Berjalan selama waktu tertentu yang ditentukan oleh analis
d. Dipelajari steady state dari sistem, yaitu kondisi yang tidak dipengaruhi oleh
kondisi awal.
Terminating simulation adalah simulasi yang dijalankan dalam durasi waktu tertentu saja
karena adanya events yang menghentikan simulasi.
Nonterminating simulation atau nantinya juga disebut steady state simulation adalah
simulasi yang ditujukan untuk mengamati sistem dalam jangka waktu lama, atau melihat
kondisi steady state suatu simulasi nonterminating.
Contoh 5
Sama halnya dengan contoh 4, namun simulasi dilakukan untuk melihat level produksi
dan efisiensi produksi pada proses pembuatan produk pada shit kedua dan ketiga (selama
13 shift sampai sabtu malam). Untuk melihat secara presisi terkait level produksi dan
efisiensi produksi, bisa saja dipertimbangkan menjalankan simulasi lebih dari 13 shift (13
shift adalah proses real yang terjadi di sistem)
Contoh 6
Sebuah perusahaan cloud computing menyediakan jasa cloud computing baik dalam skala
jasa infrastruktur (penyedia hardware, OS, dan software) maupun platform (jasa OS).
Berkaitan dengan adanya beban kerja, perusahaan mempertimbangkan adanya
penambahan komputer server, hardisk dan berbagai konfigurasinya. Oleh karena itu,
dbuat simulasi yang dijalankan dalam waktu yang lama untuk melihat kondisi steady state
kebutuhan server dan konfigurasinya.