Komponen-komponen Generator
Main Stator
- Gulungan 3 Phase.
- Menghasilkan Tegangan AC.
- Gulungan Keluaran dari Generator.
Main Rotor
- Gulungan 1 Phase.
- Menerima arus DC dari penyearah.
- Fungsinya menghasilkan medan magnet utama yang selanjutnya
menginduksikan GGL ke stator.
Exciter Stator
- Gulungan 1 Phase.
- Menerima arus DC dari AVR untuk membangkitkan medan magnet dan
selanjutnya menginduksikan GGL ke dalam gulungan exciter rotor.
Exciter Rotor
- Gulaiungan 3 Phase.
- Menerima tegangan induksi AC dari exciter stator dan kemudian
diteruskan ke guliungan main rotor melalui penyearah (rectifier diode set).
Penyearah
- Merupakan jembatan penyearah 3 phase gelombang penuh.
- Terdiri dari 6 diode. 3 forward 3 reverse ditambah 1 buah surge
suppressor/varistor.
- Fungsi diode set yaitu menyearahkan arus AC dari exciter rotor menjadi
arus DC dan dialirkan ke main rotor.
- Fungsi surge suppressor /varistor yaitu untuk melindungi diode set dari
sentakkan/surge yang diakibatkan oleh perubahan arus yang besar pada
main stator. Seperti: petir, beban besar yang hilang secara mendadak,
gangguan pada saat parallel dan lain-lain.
PMG Stator
- Gulungan 3 phase terhubung(delta/star).
- Mengeluarkan tegangan AC untuk supply AVR.
PMG Rotor
- Merupakan magnet permanen.
- Menginduksikan medan magnet ke dalam gulungan PMG stator.
2. Blok Diagram Generator dengan penguatan terpisah
3. Rangkaian Ekivalen Generator
Stator merupakan group belitan jangkar yang terbuat dari tembaga. Belitan- belitan ini diletakkan
pada alur-alur (slot), dimana suatu belitan konduktor akan mengandung tahanan (R) dan
induktansi (L), maka belitan stator akan mengandung tahanan stator (R a) dan iduktansi sendiri
(Lf). Akibat adanya pengaruh reaktansi reaksi jangkar Xa dan reaktansi bocor jangkar X maka
rangkaian ekivalen suatu generator sinkron dapat dibuat seperti gambar 2.9 berikut:
Dengan melihat Gambar 2.9 maka dapat ditulis persamaan tegangan generator
sinkron sebagai berikut :
Ea = Vt + jXaIa + jXIa + RaIa ..................................... (2.4)
1. Pengaturan Pembangkitan
Pengaturan pembangkitan adalah pengaturan jumlah daya yang dibangkitkan oleh
PLTA selama suatu periode waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan beban.
Pengaturan pembangkitan pada prinsipnya dilakukan oleh Region IV PLN yang
terletak di Waru Surabaya Jawa Timur, dengan demikian PLTA dapat dikatakan
hanya berfungsi untuk menyediakan daya sesuai dengan permintaan dari gangguan
sehingga unit pembangkit di PLTA yang harus dihentikan atau apabila ketinggian
elevasi bendungan tidak sesuai dengan rencana pola operasi normal, maka PLTA
dapat menurunkan atau menaikan jumlah dayanya. Untuk mengkompensasikan
kekurangan atau kelebihan daya tersebut, maka operator harus melaporkan keadaan
tersebut kepada piket Region IV Waru Surabaya.
2. Pemindahan Beban
Pemindahan beban dari unit pembangkit yang satu ke unit pembangkit yang lain,
dilaksanakan untuk memenuhi jadwal pemeliharaan dari masing – masing unit
pembangkit agar keandalan dan umur ekonomisnya dapat dijaga dan diperpanjang.