Anda di halaman 1dari 8

Surangga Jaya AMD.

Kep

"Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda
sendiri"

MATERI PERKULIAHAN

KATA BIJAK CHICKEN SOUP

PROFIL RANGGA

CHORD GITARchord gitar

DOWNLOAD

Selasa, 22 Januari 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS OBSERVASI FEBRIS

LAPORAN PENDAHULUAN

Diposkan oleh SURANGGA JAYA. AMK

A.     Pengertian

Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus (Corwin, Elizabeth J,
2000).Dikatakan demam jika suhu orang menjadi lebih dari 37,5 ºC (Oswari, E, 2006). Demam terjadi
karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen
yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak
berdasarkan suatu infeksi (Noer, Sjaifoellah,2004).

Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi perifer sehingga


pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah
tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi
panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah pada
pasien.

B.     Patofisiologi

Dengan adanya peningkatan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk menaikkan
suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukkan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.
Interleukin-1 dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel- sel yang mengalami cedera. Interleukin-1
tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin, yang merangsang hipotalamus.

C.     Tipe-tipe Demam

1.      Demam Septik

Pada demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada mlam hari dan turun
kembali ketingkat yang diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat.
Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

2.      Demam Remiten

Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhuyang dicatat pad demam septic.

3.      Demam Intermiten

Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu
hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali, disebut tersiana dan bila terjadi duahari bebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4.      Demam Kontinyu

Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
tingkat demam yang terus menrus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5.      Demam Siklik

Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari ayng diikuti oleh periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

D.     Etiologi

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi
terhadap pemakaian obat, juga gangguan pada pusat regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan otak,
koma). Pada dasarnya untuk mencapai diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian
pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit,
dan evaluasi pemeriksaan laboratorium serta penunjang lain secara tepat dan holistic.

Beberapa hal khusus prlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, sifat
harian demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.

Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus
menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 ºC dan tetap belum ditemukan penyebabnya
walaupun telah diteliti ssatu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan
penunjang lainnya.

E.     Pemeriksaan Penunjang

Sebelum meningkat ke pemeriksaan- pemeriksaan yang mutakhir, yang siap tersedia untuk digunakan
seperti ultrasonografi, endoskopi atu scanning, masih pdapat diperiksa bebrapa uji coba darah,
pembiakan kuman dari cairan tubuh/ lesi permukaan atau sinar tembus rutin.

Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy
pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi,
atau limfangiografi.

F.      Penatalaksanaan therapeutik

1.      Antipiretik

2.       Antibiotik

3.      Hindari kompres aklohol dan air es.

G.    Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a.       Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

b.      Riwayat kesehatan

a)              Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas.

b)          Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit):
sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya: mual, muntah,
nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah menggigil, gelisah.

c)  Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita
oleh pasien).

d)      Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita
oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak).

2.      Pemeriksaan fisik

a.       Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status nutrisi

b.      Pemeriksaan persistem

-          Sistem persepsi sensori


-          Sistem persyarafan : kesadaran

-          Sistem pernafasan

-          Sistem kardiovaskuler

-          Sistem gastrointestinal

-          Sistem integumen

-          Sistem perkemihan

Pada fungsi kesehatan

a)      Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

b)      Pola nutrisi dan metabolisme

c)      Pola eliminasi

d)      Pola aktivitas dan latihan

e)      Pola tidur dan istirahat

f)       Pola kognitif dan perseptual

g)      Pola toleransi dan koping stress

h)      Pola nilai dan keyakinan

i)        Pola hubungan dan peran

Pemeriksaan penunjang

a)      laboratorium

b)      foto rontgent

c)      USG

H.    Diagnosa Keperawatan yang sering muncul

1.      Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit

2.      Resiko injury berhubungan dengan infeksi mikroorganisme

3.      Resiko kekurangan  volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporesisi

I.       Discharge Planning
ajarkan keluarga mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter atau perawat

Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosis dan waktu

Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi

Intruksikan untuk kontrol ulang

Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus.

J. Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)


Keperawatan (NOC)

1. Hipertemia Setelah dilakukan tindakan Mengontrol panas


berhubungan perawatan selama ….X 24
dengan proses jam, pasien mengalami ·    Monitor suhu minimal tiap 2
jam
penyakit. keseimbangan termoregulasi
dengan kriteria hasil : ·    Monitor suhu basal secara
Batasan
kontinyu sesui dengan
karakeristik : ·         Suhu tubuh dalam
rentang normal 35,9 C – 37,5 kebutuhan.
·        kenaikan C ·    Monitor TD, Nadi, dan RR
suhu tubuh diatas
rentang normal ·         Nadi dan RR dalam ·    Monitor warna dan suhu kulit
rentang normal
·        serangan atau ·    Monitor penurunan tingkat
konvulsi (kejang) ·         Tidak ada perubahan kesadaran
warna kulit
·        kulit ·    Monitor WBC,Hb, Hct
kemerahan ·         Tidak ada pusing
·    Monitor intake dan output
·        pertambahan
RR ·    Berikan anti piretik

·       takikardi ·    Berikan pengobatan untuk


mengatasi penyebab demam
·       saat disentuh
tangan terasa ·    Selimuti pasien
hangat
·    Lakukan Tapid sponge

·    Berikan cairan intra vena

·    Kompres pasien pada lipat


paha, aksila dan leher

·    Tingkatkan sirkulasi udara

·    Berikan pengobatan untuk


mencegah terjadinya menggigil

Temperature Regulation

·    Monitor tanda- tanda


hipertermi

·    Tingkatkan intake cairan dan


nutrisi

·    Ajarkan pada pasien cara


mencegah keletihan akibat panas

·    Diskusikan tetang pentingnya


pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari
kedinginan

·    Berikan obat antipiretik sesuai


dengan kebutuhan

·    Gunakan matras dingin dan


mandi air hangat untuk
mengatasi gangguan suhu tubuh
sesuai dengan kebutuhan

·    Lepasakan pakaian yang


berlebihan dan tutupi pasien
dengan hanya selembar pakaian.

Vital Sign Monitoring

§  Monitor TD, Nadi, Suhu, dan


RR

§  Catat adanya fluktuasi tekanan


darah

§  Monitor vital sign saat pasien


berdiri, duduk dan berbaring

§  Auskultasi TD pada kedua


lengan dan bandingkan

§  Monitor TD, Nadi, dan RR


sebelum, selama, dan sesudah
aktivitas

§  Monitor kualitas dari nadi

§  Monitor frekuensi dan irama


pernapasan

§  Monitor suara paru

§  Monitor pola pernapasan


abnormal

§  Monitor suhu, warna dan


kelembaban kulit

§  Monitor sianosis perifer

§  Monitor adanya tekanan nadi


yang melebar , bradikardi,
peningkatan sistolik (Chusing
Triad)

§  Identifikasi penyebab dari


perubahan vital Sign

2. Resiko injury Setelah dilakukan tindakan        Sediakan lingkungan yang aman


berhubungan dengan keperawatan selama …x 24 jam, untuk pasien
infeksi pasien tidak mengalami injury.        Identifikasi kebutuhan keamanan
mikroorganisme Risk Injury pasien sesuai dengan kondisi fisik
Kriteria Hasil : dan fungsi kognitif pasien dan
  Klien terbebas dari cidera riwayat penyakit terdahulu pasien
  Klien mampu menjelaskan        Menghindari lingkungan yang
cara/metode untuk mencegah berbahaya misalnya memindahkan
injury atau cedera perabotan
  Klien mampu menjelaskan factor        Memasang side rail tempat tidur
resiko dari lingkunga atau        Menyediakan tempat tidur yang
perilaku personal nyaman dan bersih
  Mampu memodifikasi gaya hidup
       Meletakan saklar lampu ditempat
untuk mencegah injury yang mudah dijangkau pasien
  Menggunakan fasilitas kesehatan
       Membatasi pengunjung
yang ada
       Memberikan penerangan yang
  Mampu mengenali perubahan
cukup
status kesehatan
       Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien
       Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
       Memindahkan barang-barang yang
dapat membahayakan
       Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
3 Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan Fluid management:
volume cairan keperawatan selama …x 24 jam,        Pertahankan catatan intake dan
dengan faktor resiko fluid balance dengan kriteria output yang akurat
faktor yang hasil :        Monitor status
mempengaruhi        Mempertahankan urine output dehidrasi( kelembaban membrane
kebutuhan cairan sesuai dengan usia dan BB, BJ mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
(hipermetabolik) urine normal, HT normal ortostatik)
       Tekanan darah, nadi, suhu        Monitor vital sign
tubuh dalam batas normal        Monitor asupan makanan/ cairan dan
       Tidak ada tanda- tanda hitung intake kalori harian
dehidrasi, elastisitas turgor kulit        Lakukan terapi IV
baik, membrane mukosa        Monitor status nutrisi
lembab, tidak ada rasa haus        Berikan cairan
yang berlebihan.        Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
       Dorong masukan oral
       Berikan penggantian nasogastrik
sesuai output
       Dorong keluarga untuk membantu
pasien makan
       Anjurkan minum kurang lebih 7-8
gelas belimbing perhari
       Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
       Atur kemungkinan transfusi
Diposting oleh Rangga di 08.19

Anda mungkin juga menyukai