Pendahuluan
Sesama umat islam hendaknya saling tolong-menolong, tidak ada kedengkian dan
hasad buruk sehingga menjadikan persaudaraan muslim menjadi jauh karenanya. Dalam Al-
Qur‟an dan Hadits telah banyak disebutkan tentang hak dan kewajiban antara sesama
muslim. Dan darinya dapat dirasakan nikmatnya iman.
َم ْن:ُوْ ل00ُلم يَق00ه وس00ُول هللاُ صلى هللا علي َ َض َى هللاُ َع ْنهُ ق
ُ َس ِمع:ال
َ ْت َرس ٍ َِس ب ُْن َما ل
ِ ك َر َح ِدي ُ َّأ
ِ ْث ن
ِ ََس َّرهُ َأ ْن يُ ْب َسطَ لَهُ ِر ْزقُهُ َأوْ يُ ْن َسَأ لَهُ فِى َأثَ ِر ِه فَ ْلي
– كتاب٣٤ : (أخرجه البخا ري فى.ُصلْ َر ِح َمه
) باب من أحب البسط فى الرزق-٣١ البيوع
Artinya:
"Anas bin Malik r.a berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, hendaklah menyambung
hubungan famili (kerabat)."
(Dikeluarkan oleh Bukhari: Kitab "Jual Beli" bab: Siapa yang Menyukai Dilapangkan
Rezeki)
Silaturahmi artinya menyambungkan tali persaudaraan. Hadist tersebut
menggambarkan betapa pentingnya silaturahmi dalam kehidupan umat Islam. Orang yang
selalu bersilatrahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi
merupakan salah satu faktor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha
atau berbisnis. Selain itu, dengan banyak teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula
Tafsir Hadist Tarbawi | Persaudaraan 3
telah berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini karena ia telah melaksanakan
salah satu perintah-Nya, yakni menghubungkan silatirahmi. Bagi mereka yang bertakwa,
Allah SWT akan memberikan rezeki dan jalan keluar dalam setiap urusannya. Allah SWT.
berfirman yang artinya:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka..." (Q.S. Ath-
Thalaq: 2-3)
Rezeki yang diberikan Allah SWT. mungkin tidaklah banyak menurut pandangan
manusia, tetapi rezeki tersebut penuh berkah. Rezeki yang sedikit tetapi berkah lebih
bermanfaat daripada banyak, tetapi tidak mengandung berkah.
Selain itu, orang yang selalu memperbanyak silaturahmi akan memberikan banyak
peluang dalam berusaha sehingga akan terbuka pintu rezeki baginya. Begitu pula pernyataan
bahwa bagi mereka yang suka silaturahmi akan diperpanjang usianya. Memang benar, umur
manusia itu sudah dibatasi dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak
Allah tersebut.
Akan tetapi, dengan banyaknya silatirahmi, ia akan banyak berbuat kebaikan dengan
sesama manusia, yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan pahala. Selain itu
orang yang banyak silaturahmi walaupun sudah meninggal, ia banyak diingat dan
dibicarakan, seakan-akan dia hidup terus.
Menurut Al-Faqih Abu Laits Samarqandhi, keuntungan silaturahmi ada sepuluh,
yaitu:
1. Memperoleh rida Allah SWT., karena Dia memerintahkannya;
2. Membuat gembira orang lain;
3. Menyebabkan pelakunya menjadi disukai para malaikat;
4. Mendatangkan pujian kaum muslimin kepadanya;
5. Membuat marah iblis;
6. Memanjangkan usia;
7. Menambah barakah (cukup) rezekinya;
8. Membuat senang kaum kerabat yang telah meninggal;
9. Memupuk rasa kasih sayang di antara keluarga;
10. Menambah pahala sesudah pelakunya meninggal.
َر0 ٍل َأ ْن يَ ْه ُج0 لُّ لِ َر ٌج0 اَل يَ ِح:ا َل00َاريِّ َأ ْن َرسُوْ َل هللاِ صلى هللا عليه وسلم ق
ِ ص َ ب اَْأَل ْن
َ ْْث َأبِى َأيُّو
ُ َح ِدي
(اخرجه.ْرضُ هَ َذا َو َخ ْي ُر هُ َما الَّ ِذيْ يَ ْب َدُأ بِال َّساَل ِم
ِ ْرضُ هَ َذا َويُع ِ َ يَ ْلتَقِي.ال
ِ ان فَيُع ٍ َث لَي ِ ق ثَاَلَ َْأخَاهُ فَو
ل0 اليح:لم0ه وس0ول هللا علي0ول رس0رة وق0اب الهج0 – ب٦٢ :اب األد ب0 كت٧٨ :االبخارى فى
)لرجل أن يهجرأخاه فوق ثالث
Artinya:
"Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Tidak
dihalalkan bagi seorang muslim memusuhi saudaranya lebih dari tiga hari sehingga jika
bertemu saling berpaling muka, dan sebaik-baik keduanya ialah yang mendahului memberi
salam."
Dikeluarkan oleh Bukhari; Kitab "Tata Krama" bab: "Hijrah dan ucapan Rasulullah SAW.,
tidak halal bagi seorang laki-laki menghindari saudaranya lebih dari tiga hari")
Sudah menjadi sunnatullah bahwa hubungan sesama manusia tidaklah selamanya
baik; tidak ada problem dan pertentangan. Hidup adalah perjuangan, tantangan, pengorbanan,
dan sekaligus perlombaan antarsesama manusia. Tidak heran kalau terjadi gesekan
antarsesama dan tidak mungkin dapat dihindarkan.
Namun demikian, gesekan atau permusuhan tersebut jangan sampai diperpanjang
hingga melebihi tiga hari, yang ditandai dengan tidak saling menegur sapa dan saling
menjauhi. Hal ini tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.
Menurut Imam Nawawi, persengketaan harus diakhiri pada hari ketiga, tidak boleh
lebih. Menurut sebagian ulama, di antara sebab Islam memperbolehkan adanya persengketaan
selama tiga hari karena dalam jiwa manusia terdapat amarah dan akhlak jelek yang tidak
dapat dikuasainya ketika bertengkar atau dalam keadaan marah. Waktu tiga hari diharapkan
akan menghilangkan perasaan tersebut.
Diantara cara efektif untuk membuka kembali hubungan yang telah terputus adalah
dengan mengucapkan salam sebagai tanda dibukanya kembali hubungan kekerabatan. Ini
bukan bahwa orang yang memulai salam itu berarti telah kalah, tetapi ia telah melakukan
perbuatan sangat mulia dan terpuji di sisi Allah SWT.
Syafe'i, Rachmat. 2000. Al-Hadis (Aqidah, Akhlaq, Sosial, dan Hukum). Bandung:
CV Pustaka Setia.