Anda di halaman 1dari 3

E – environment

Introduction

Zaman sekarang ini dunia bisnis sudah sangat pesat dan sudah merujuk kearah teknologi. Semua
orang sekarang ini sudah sangat terpengaruh dengan yang adanya teknologi sampai dimana mana
kita lihat orang mereka menggunakan sebuah teknologi. Teknologi yang paling umum tentunya
adalah smartphone yang sekarang ini sudah hampir semua orang pakai dan juga orang pun juga
mengandalkan smartphone untuk segalanya. Karena banyaknya orang yang memakai teknologi
ini untum mengakses internet dan sebagainya maka terciptalah lingkungan baru yang bernama e-
environment. E-environment ini adalah sebuah lingkungan yang berada di dunia digital yang kita
akses melalui internet dan lain lainnya. Dengan menggunakan e-environment yang benar
perusahaan bisa memperoleh benefit yang besar seperti mereka bisa trading, marketing, training
dengan jauh lebih mudah dengan e-environment ini tanpa harus mengeluarkan biaya banyak.
Saya melihat penciptaan lingkungan elektronik khusus perusahaan sebagai hasil dari interaksi
gabungan dari perkembangan dan implementasi, e-teknologi dan e-commerce. Di lingkungan ini,
peluang baru muncul dari meningkatnya sumber data yang ditangkap oleh teknologi alternatif
dan berbeda dan kekayaan informasi yang dapat dihasilkan ini.

Discussion

alat e-environment telah dikategorikan berdasarkan penggunaannya masing-masing di


kewirausahaan dan menggunakan prinsip model platform Kotler. Mereka dibagi dalam tiga
kelompok: sosial perusahaan, komunikasi, dan platform bisnis. Totalitas alat e-environment yang
akan digunakan dalam sebuah perusahaan merupakan apa yang dikenal sebagai divisi
proporsional alat e-environment perusahaan, memberikan gambaran umum tentang penggunaan
alat e-environment di klien dan stakeholder kepentingan perusahaan, serta mempromosikan
pengembangan perusahaan. sepuluh faktor yang mempengaruhi pemanfaatan lingkungan di
perusahaan responden dijelaskan. Berikut adalah 10 faktor tersebut :

-manager company mengertu untuk menggunakan tools dari e-environment


-mengerti tool komunikasi dan gunanya di bisnis

-mengerti business model

-berkomunikasi dengan stakeholder online

-website perusahaan untuk penjualan dan pemasaran

-penggunaan tool e-environment pada riset pasar dan customer yang kurang

-kurangnya pemahaman dengan layanan negara tersebut

-penerimaan tools e-environment antar karyawan

-tools e-environment yang serbaguna

-penggunaan layanan elektronik yang mempermudah kebutuhan bisnis dan pribadi

Ada beberapa sistem yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan yang berisi indikator
kualitatif dan kuantitatif. Misalnya, Matriks Pengukuran Kinerja. Matriks tersebut mencakup
faktor internal dan eksternal yang tidak terkait dengan biaya. Dengan indikator Result and
Determinants Matrix, perusahaan dapat mengukur efisiensi penggunaan sumber daya, kualitas
produk, aktivitas inovatif, dll. Sistem indikator seimbang yang diperluas atau Balanced
Scorecard memungkinkan menilai tingkat kepuasan pemangku kepentingan, proposal nilai
perusahaan, dll. Keterlibatan pemangku kepentingan dapat diperkirakan dengan kanvas model
bisnis. Model ini dapat digunakan untuk menentukan kelompok pemangku kepentingan dan
untuk menilai setiap kelompok untuk memilih indikator.

Analisis faktor yang dilakukan menunjukkan kurangnya informasi tentang penggunaan e-


environment dalam kewirausahaan dan pengetahuan yang buruk tentang penggunaan perangkat
e-environment dalam kewirausahaan. alat e-environment dapat digunakan untuk menggantikan/
melengkapi sumber daya yang tidak mencukupi atau kurang. Keuntungan penggunaan alat e-
environment adalah tidak ada sumber daya keuangan yang signifikan yang harus diinvestasikan,
karena sumber daya utama yang dibutuhkan adalah waktu dan modal manusia.

Studi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang alat e-
environment, peluang yang diberikan oleh mereka, serta penggunaannya untuk kebutuhan
kewirausahaan. Kesediaan perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan dan belajar bagaimana
menggunakan alat e-environment untuk kebutuhan kewirausahaan adalah tren positif; itu bisa
menjadi sinyal bagi lembaga pendidikan dari berbagai tingkatan untuk memperkenalkan program
pelatihan baru yang relevan dengan permintaan pasar, dll

Saroso, H., Syahchari, D. H., Sudrajat, D., Lasmy, & Herlina, M. G. (2021). Strategic Resources And
Processes In Property Industry: Uncovering New Analysis Approach For Business Development &
Entrepreneurial Decision. Academy of Entrepreneurship Journal, 27(3), 1-9.

Cooper, D., Schindler, P. (1998). Business Research Methods(6th Ed.). Boston: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai