Anda di halaman 1dari 7

Jenis Jenis Hujan dan Bentuk Hujan

Definisi hujan

Selama ini kita hanya mengenal hujan dari rintikannya di depan rumah yang
membawa berjuta juta tetesan yang jatuh ke tanah. Proses terjadinya hujan sebenarnya
secara ilmiah hujan merupakan salah satu wujud peristiwa prespitasi yakni jatuhnya
air atau cairan dari atmosfer bumi, entah nantinya dalam bentuk cair  ke permukaan
bumi. Dengan adanya lapisan atmosfer yang tebal, sehingga bisa memenuhi suhu
yang mencapai sangat tinggi (lebih tinggi dari titik leleh es) dan letaknya di atas
permukaan bumi.

Selain itu hujan juga bisa di artikan dalam wujud suatu proses kondensasi, yakni
adanya perubahan wujud dari benda cair menjadi benda padat yang membentuk awan,
yang mana memiliki massa cukup berat sehingga jatuh ke atas bumi. Keadaan udara
yang dingin atau bersuhu rendah juga berperan penting dalam penjatuhan hujan di atas
bumi. Selain itu adanya keadaan uap air yang terus bertambah tidak menentu
menjadikan bentuk tetesan air hujan menjadi bervariasi, ada tetesan besar ada pula
tetesan kecil.

Berikut adalah jenis-jenis hujan :

1. Hujan siklonal

Hujan siklonal terjadi karena adanya udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi
serta bersamaan dengan angin yang berputar putar. Biasanya terjadi di daerah yang di
lewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator. Hal ini di sebabkan karena adanya
pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah itu
angin tersebut naik, lalu menggumpal di atas awan yang berada di garis ekuator.

Setelah awan tersebut sampai pada titik jenuhnya, hujan ini akan mengawali  dengan
mendung yang sangat gelap setelah itu turunlah hujan yang membasahi keseluruh
permukaan bumi yang memberikan dampak positif kepada seluruh makhluk hidup
yang hidup di bumi dan dinantikan oleh makhluk hidup yang ada di bumi.
2.Hujan orografis

Merupakan hujan yang terjadi karena


adanya angin yang mengandung uap air, kemudian arah pergerakannya secara
horizontal. Perjalanan angin tersebut harus melewati pegunungan yang menyebabkan
suhu angin menjadi dingin akibat adanya proses kondensasi (saat melewati
pegunungan tadi).

Lalu pembentukan titik-titik air yang mulai mengendap yang akan menyebabkan
terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin
tersebut yang biasanya bergerak secara horizontal, dan angin akan bertiup terus
mendaki pengunungan dan menuruni lereng tetapin angin tidak membawa uap air lagi
sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak akan turun
hujan. Kemudian karena berat massa air yang semakin besar, di mana tidak mampu di
bawa oleh angin, maka turunlah hujan di atas pegunungan.

3.Hujan frontal

Hujan jenis ini bisa terjadi karena adanya


pertemuan antara massa udara yang dingin dan suhu yang rendah dengan massa udara
yang panas dan suhu yang tinggi. Saat bertemu, suhu udara yang rendah dan massa
udara yang dingin lebih berat dari pada suhu tinggi dan massa udara yang panas,
menyebabkan uap yang di bawa udara dingin jatuh dengan lebat di atas permukaan
bumi. Biasanya perbedaan ke dua massa tersebut bertemu di bidang front, yakni salah
satu tempat yang paling mudah terjadi kondensasi dan pembentukan awan. Itulah
mengapa nama hujan ini adalah hujan frontal.

Biasanya hujan frontal terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang
sedang atau pertengahan lintang utara dan selatan. Jika daerah yang beriklim tropis
(berada sekitar garis ekuator) mengalami hujan ini, maka yang keluar bukan sekedar
hujan biasa tapi sampai hujan es. Hal ini bisa terjadi karena adanya penyinaran
matahari yang menyebabkan air di samudra, laut, rawa rawa dan tempat lainnya naik
ke atas secara konveksi sehingga menyebabkan proses kondensasi dan pembentukan
awan. Akibat titik udara yang naik secara konveksi tadi sangat dingin, bahkan
suhunya mencapai di bawah 0⁰ celcius. Air yang naik tersebut menjadi beku, dan saat
awan sudah sampai pada titik jenuh, turunlah hujan ke daerah tropis. Biasanya bukan
hanya air yang turun, juga Kristal Kristal es.

4. Hujan Muson (hujan musiman)

Angin ini terjadi karena adanya pergerakan


semu tahunan matahari dengan garis balik utara dan garis balik selatan. Hujan ini
turun dalam kurun waktu tertentu. Dam dari sebab inilah yang menyebabkan musim
kemarau dan penghujan. Di negara kita, Indonesia juga sering terjadi angin muson.
Yakni pada bulan Oktober sampai dengan April. Makanya biasanya pada bulan bulan
ini sering kali datang hujan. Sedangkan selain pada bulan itu, negara kita berada pada
musim kemarau. Selain itu, di beberapa negara Asia Timur juga terjadi angin muson
pada bulan Mei sampai dengan Agustus.

5.Hujan zenithal (hujan konveksi)

Hujan ini terjadi akibat adanya pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat
tenggara, sehingga membentuk gumpalan dan naik secara vertikal karena terkena
pemanasan ke atas awan. Hal ini menyebabkan awan yang memiliki massa berat
mengalami penurunan suhu, yang menyebabkan terjadinya proses kondensasi. Karena
air yang menggumpal tadi sampai pada titik jenuhnya, akhirnya turunlah hujan.
Karena letak turun hujan ini berada di atas garis khayal ekuator atau khatulistiwa,
maka di namakan dengan hujan zenithal. Biasnaya daerah yang kerap di datangi
dengan hujan zenithal ini memiliki iklim di negaranya adalah tropis seperti iklim di
Indonesia dengan intensitas penyinaran matahari yang termasuk tinggi, sebab hampir
setiap tahun mendapat penyinaran.
6.Hujan asam

Biasanya hujan memiliki ph netral (7). Namun ada juga hujan yang memiliki ph
rendah, yakni di bawah 5 atau 6 derajat keasaman. Inilah yang di namakan dengan
hujan asam. Hal ini bisa terjadi ketika karbondioksida (CO 2) yang berada di udara bisa
larut dengan air hujan. Kemudian air hujan yang awalnya memiliki ph asam lemah (6)
bereaksi dengan CO2 atau karbondioksida tadi dan hasilnya adalah air yang bertambah
asam. Air yang memiliki ph di bawah 5 tadi naik ke atas awan dan menggumpal. Kala
massa awan sudah melewati batas jenuh, jatuhlah ke permukaan bumi.
Manfaat hujan asam ini mampu mempercepat pelarutan mineral yang ada di dalam
tanah, dimana sangat di butuhkan oleh flora dan fauna. Sayangnya hujan asam ini
membawa dampak buruk pada manusia, yakni mempercepat proses korosi pada besi.
Jika anda melewati papan reklame yang terpasang di toko toko yan sudah keropos, itu
merupakan salah satu bukti hujan asam, Menjadi sangat berbahaya jika selalu terjadi
hujan asam di tempat yang banyak jembatannya. Sebab bisa mengeroposkan
pegangan jembatan (yang biasanya terbuat dari besi) tersebut.

7.Hujan meteor

Hujan meteor akan terjadi ketika matahari


terbenam, kemudian muncullah perseid dimana saat itu juga terlihat dengan jelas
keberadaannya sistem tata surya seperti Planet Venus, Saturnus, Mars, juga bulan
sabit di barat secara bersama sama. Perseid merupakan salah satu nama rasi bintang
Perseus. Banyak orang beranggapan bahwa hujan meteor ini berasal dari arah
munculnya rasi bintang tersebut.
Kecepatan meteor yang jatuh tersebut bisa mencapai 60 kilo meter per jam dengan
keadaan cahaya yang terang dan panjang. Adanya hujan meteor ini menawarkan
keindahan lain, yakni munculnya fireball. Ketika anda melihat cahaya yang paling
terang dan paling besar berjalan di antara meteor meteor lainnya, itulah yang di
namakan dengan fireball.

8.Hujan buatan

Hujan yang di buat langsung oleh manusia


dengan teknik menambahkan curah hujan. Caranya dengan penyemaian awan atau di
kenal dengan cloud seeding atau membuat awan menggumpal dan di semai sehingga
memberikan efek turun hujan. Hal ini kerap dilakukan di daerah yang membutuhkan
hujan alami, namun sayangnya hujan tersebut tidak kunjung turun.
Cara menurunkan hujan ini melalui proses fisika, yakni dengan melibatkan proses
tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescence) kemudian di olah dengan
proses pembentukan es atau ice nucleation. Lalu pemilihan awan yang memiliki
kandungan air cukup banyak. Fungsinya agar massa yang di tambahkan tadi cukup
untuk menurunkan hujan tersebut ke permukaan bumi yang memberikan dampak
positif bagi kehidupan manusia. Seperti pada fungsi danau bagi kehidupan manusia
yang di penuhi air dikarenakan turunnya hujan yang stabil sehingga tidak
menyebabkan kekeringan.

Bentuk hujan berdasarkan ukuran

Selain dari jenis-jenis hujan yang ada seluruh dunia, hujan juga memiliki bentuk hujan
berdasarkan ukuran, dan biasanya hanya di negara tertentu saja yang mengalami
bentuk hujan yang jarang ada di Indonesia. Karena di indonesia di pengaruhi
oleh letak astronomis Indonesia sehingga jarang mengalami hujan salju atau batu es
seperti di negara lain.

Hujan yang ada sekarang ini banyak di teliti dan di ukur diameternya adalah :

 Hujan gerimis : biasanya di sebut dengan dizzle yang memiliki diameter < 0,5 mm
 Hujan salju : terbuat dari Kristal es dengan ukuran beragam dimana suhunya < 0⁰
Celcius
 Hujan batu es : biasanya turun di suhu yang tinggi dan cuaca panas, namun batu es ini
tetap bersuhu di bawah 0⁰ celcius
 Hujan deras : inilah yang biasa di sebut rain dengan suhu di atas 10⁰ celcius dan
memiliki diameter kurang lebih 7 mm

Berikut adalah jenis-jenis hujan beserta bentuk hujan yang berdasarkan ukurannya.
Hujan yang berlebihan dan hujan yang kurang  juga dapat menyebabkan :

 erosi tanah
 kerusakan hutan
 penyebab pemanasan global

Peroses Terjadinya Hujan


Bagaimana proses hujan dari awal hingga hujan? Berikut ini adalah tahapan dan
penjelasan sekaligus lengkap dengan gambarnya.

Peroses
Terjadinya Hujan

Air menguap karena panas matahari


Matahari adalah sumber energi yang menerangi permukaan bumi. Efek panas matahari
juga merupakan awal dari munculnya hujan. Panas matahari dapat menyebabkan air
menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai atau air danau, atau air dari makhluk
hidup lainnya.

Uap air menjadi padat dan membentuk awan


Suhu udara kemudian memainkan peran penting dalam proses kondensasi, yaitu
kondensasi uap air, dan kemudian menjadi embun. Tau terbentuk dari tetesan kecil air,
sehingga suhu udara naik dan membeku menjadi awan.

Awan kecil menjadi besar oleh angin


Kehadiran hembusan angin kemudian dapat menyebabkan awan yang telah terbentuk
berpindah ke lokasi lain. Kumpulan awan kecil kemudian bergabung menjadi awan
yang lebih besar. Setelah itu, awan besar bergerak ke langit dan terbenam dengan
suhu yang lebih rendah dan warnanya menjadi semakin abu-abu.

Hujan turun
Saat awan berubah abu-abu, lubang air menjadi lebih berat. Akibatnya, titik-titik air tidak
lagi tak terhentikan dan juga menyebabkan tetesan air jatuh di permukaan bumi. Dari
sini, proses hujan terjadi, di mana air hujan membasahi lingkungan.

Demikianlah penjelasan materi kali ini, semoga dengan pembahasan materi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca semua. Sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Jelaskan pengertian jenis hujan ?


Hujan ialah endapan cair, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, es batu dan
celah.

Jelaskan peroses terjadinya hujan ?

Hujan turun, Awan kecil menjadi besar oleh angin, Uap air menjadi padat dan
membentuk awan, Air menguap karena panas matahari

Sebutkan Apa yang dimaksud dengan butiran hujan ?

Hujan deras, aliran air yang jatuh dari awan yang suhunya di atas titik beku dan
diameter butirannya sekitar 7 mm.

Anda mungkin juga menyukai