Anda di halaman 1dari 1

Artinya : Bismillah itu pintu kami, Tabaroka itu dinding kami, Yasin atap kami.

Kaf
ha ya ‘ain shod pencukup kami, ha mim lain sin qof perlindungan kami.

Agar tampak berwibawa, musuh tunduk dan minta ampun. Caranya, puasa 7 hari,
mulai hari Jum’at. Selama berpuasa, hizib itu dibaca ba’da shalat fardhu sebanyak
3 kali. Pada hari ke-7 pati geni (tidak boleh tidur, makan dan minum, merokok,
bicara atau kumpul manusia lainnya). Bila selesai, hizib ini rutin dibaca setelah
shalat Ashar sekali, setelah shalat Maghrib sekali. Sebelum baca hizib, kirim al-
Fatihah dahulu ke Nabi Muhammad, Syekh Abil Hasan as-Syadzili, dan kepada ruh
orang yang mengajari ajian ini. [3]

Dalam Hizib Nashr juga terdapat kalimat sebagai berikut,

Ha’ mim ‘ain sin qaf adalah pelindung kami dari apa yang kami takutkan.

Lalu dalam Hizib Nasr juga mengandung doa yang bid’ah lagi syirik, seperti kalimat
berikut :

Wahai Allah! Dengan hak kaf ha’ ya ‘ain shad, cukupilah kami terhadap maksud
jahad musuh dan binasakan mereka

Kalimat yang ada pada Hizib Bahr dan Hizib Nasr jelas termasuk kesyirikan yang
tak terbantahkan lagi, karena menyatakan huruf Kaf ha ya ‘ain shod, ha mim lain
sin qof, Ha’ mim ‘ain sin qaf sebagai pelindung dari mara bahaya. Kalimat tersebut
tidak pernah diucapkan oleh ulama salaf dimasa sahabat atau sesudahnya.
Apalagi dari rasulullah. Kalimat itu justru membahayakan keimanan. Berlindung
kepada huruf semacam ini persis degan ajaran yang menyatakan bahwa setiap
huruf dalam al-Qur’an banyak khasiatnya. Hal ini sering dijelaskan dalam kitab-
kitab berbau mistik atau perdukunan seperti Syamsul Ma’arif atau Khazinatul
Asrar. Pemahaman seperti ini adalah sebentuk bid’ah, tidak selayaknya seorang
muslim memungut dan meyakininya. [4]

Anda mungkin juga menyukai