Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SWOT CV.

MUKTI PRATAMA CONSULTANT

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2. METODE ANALISIS

IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
1. VISI
2.MISI
3.TUJUAN

IDENTIFIKASI INDIKATOR SWOT


1. kekuatan (strengths),
2. kelemahan (weaknesses),
3. peluang (opportunities),
4. ancaman (threats)

TAMBAHAN
DATA

ANALISIS
DATA

ANALISA
SESUAI

PERUMUSAN
STRATEGI

PEMILIHAN STRATEGI

3. PENGOLAHAN IDENTIFIKASI SWOT

3.1.Kekuatan (strengths),
3.2. Kelemahan (weaknesses),

3.3. Peluang (opportunities),

3.4. Ancaman (threats)

4. PEMBAHASAN

5. KESIMPULAN

6. DAFTAR PUSTAKA

Strength :
  

Kekuatan PT. Asri anatara lain : terdapat pada kemampuan dari setiap karyawanya, karena
seriap karyawan memiliki spesialisasi sendiri di setiap bagiannya, jadi 100% dapat
mengendalikan tugasnya masing-masing. Dan modal perusahaan, PT. Asri bergerak di bidang
jasa konsultan arsitektur, sehingga tidak perlu banyak-banyak mengeluarkan modal untuk
menjalankan perusahaan tersebut.

2.      Weakness :
Kelemahan PT. Asri antara lain terdapat pada : kurangnya kemampuan satu karyawan
menangani lebih dari satu jenispekerjaan, dan sulit menangani subyek yang berlebihan. Beberapa
kompetitor dari luar negeri dapt mempengaruhi pasaran.

3.      Oppurtunities :
Peluang bagi PT. Asri  antara lain : perusahaan dapat mendominasi market share, dapat
memperluas dan membuka kantor baru diwilayah lain lalu perusahaan dapat menambah tenaga
kerja sehingga perusahaan dapat menerima customer lebih banyak lagi.

4.      Threat :

Ancaman bagi PT. Asri antara lain : masuknya konsultan – konsultan dari luar negeri
dengan membawa merk terkenal yang membuat customer lebih tertarik dengan konsultan dari
luar negeri dan membuat konsultan lokal sedikit tersisih. Seperti konsultan dari singapura yang
sudah mulai berdatangan.

Faktor Internal (Strength dan Weakness)


Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam terdiri dari dua
poin yaitu kekuatan dan kelemahan. Yang mana keduanya
akanberdampak lebih baik dalam sebuah penelitian ketika kekuatan
lebih besar dibandingkan kelemahan.
Dengan demikian kekuatan internal yang maksimum jelas akan
memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik. Adapun bagian bagian
dari faktor internal itu sendiri ialah:
 Sumber daya yang dimiliki
 Keuangan atau Finansial
 Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
 Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang
berhasil maupun yang gagal)
Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Ini merupakan faktor dari luar entitas yang notabene tidak secara
langsung terlibat pada apa yang sedang di teliti dan terdiri dari 2 poin
yaitu ancaman dan peluang.
Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data
yang harus dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga akan
menghasilkan strategi untuk menghadapinya. Beberapa poin yang
termasuk pada faktor eksternal ialah:
 Tren
 Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
 Sumber-sumber permodalan
 Peraturan Pemerintah
 Perkembangan Teknologi
 Peristiwa-peristiwa yang terjadi
 Lingkungan
Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya
dapat membantu menganalisa situasi yang sedang dihadapi oleh
perusahaan atau sebuah organisasi.
Dan metode ini bukan sebuah jawaban pasti yang mampu memberikan
solusi pada tiap masalah yang sedang dihadapi, namun minimal akan
memecah persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi bagian-
bagian kecil yang akan lebih tampak sederhana.
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever
sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu
untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang
yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi
tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu
strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis terhadap
wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis swot, perusahaan dapat menentukan
strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada
kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi
kelemahan yang ada.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencana strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.
Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah
Analisis SWOT.
  Strengths (Kekuatan):
1.      Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si
model dalam iklan tersebut.
2.      PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal
ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan
di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan
belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
3.      Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4.      Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
5.      Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
6.      Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7.      PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.
8.      PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever
dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
  Kelemahan (Weaknesses)
1.      PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
2.      Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3.      Jumlah karyawan yang tambun.
4.      Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5.      Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6.      Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7.      Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8.      Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

  Kesempatan (Opportunities)
1.      Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
2.      Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3.      Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4.      Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5.      Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6.      Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7.      Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8.      Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

  Ancaman (Threats)
1.      Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
2.      Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3.      Melemahnya daya beli konsumen.
4.      Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5.      Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan t
ingginya biaya pemasaran produk.
6.      Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7.      Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8.      Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-
produk luar negeri.
9.      Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10.  Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11.  Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

    Strategi SO:
1.      Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
2.      Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan dimasa
depan.
3.      Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4.      Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW dan SW.
5.      Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.

    Strategi WO:
1.      Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif.
2.      Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
3.      Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4.      Penguatan struktur permodalan.
5.      Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.

    Strategi ST:
1.      Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan interaktif
dalam hubungan antara pusat dan daerah.
2.      Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai dengan standar
yang berlaku.
Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Jasa Raharja (PERSERO).
3.      Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi “respect to
people”
4.      Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
5.      Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.

    Strategi WT:
1.      Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
2.      Penguatan sistim manajemen SDM.
3.      Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing perusahaan.
4.      Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses
pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5.      Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
6.      Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan pasar.

Anda mungkin juga menyukai