Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH REMAJA & PRANIKAH

Infeksi Menular Sexual (IMS)


Dosen Pengampu: Nur Cholila., STr.Keb., M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. Erni Sugiarti (21025029008)


2. Siti Nur Kholifah Elwarin (21025029026)
3. Violeta Dity Virginia Khoir (21025029028)
4. Wahyu Nur Aminah (21025029029)

INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDATUL ULAMA TUBAN

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Program Studi Kebidanan 2021/2022

Jl. P. Diponegoro No.17 Kab.Tuban


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Infeksi Menular Sexual (IMS)” dengan penuh
kesungguhan,dan makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas makalah Remaja & Pranikah .

Dalam menulis makalah ini tidak sedikit yang penulis hadapi,namun kami menyadari
bahwa hambatan itu selalu ada dalam setiap hal seperti halnya menulis makalah ini dan kami
menulis makalah ini berdasarkan apa yang kami ketahui dan tak lupa dukungan dan bimbingan
orang-orang penting sekitar kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan kesadaran tentang apa yang kami
sampaikan dan kami muat dalam makalah ini khususnya untuk para karya siswa di Lembaga
IIKNU Tuban,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun yang sangat kami harapkan.

Tuban,1 Oktober 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... I


DAFTAR ISI ....................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... III
A. Latar Belakang ................................................................................... III
B. Rumusan Masalah .............................................................................. IV
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... IV
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................V
A. Pengertian IMS.......................................................................................V
B. Penyebab dan Jenis-jenis Penyakit IMS.................................................VI
C. Jenis-jenis dan Alur Penularan IMS........................................................IX
D. Pencegahan Pada IMS.............................................................................XIII
BAB III PENUTUP ............................................................................................. XIV
A. Kesimpulan ........................................................................................ XIV
B. Saran ................................................................................................. XIV
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... XV

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia penyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan yang cukup
cepat. Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi menular seksual adalah wanita
tunasusila (WTS) yang dapat menyusup dalam kehidupan rumah tangga. Perubahan perilaku
seksual telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang berkaitan dengan infeksi menular
seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki.

Bila penyakit infeksi menular seksual sebagian besar dapat diselesaikan dengan
pengobatan yang tepat sehingga tidak menimbulkan penyulit selanjutnya, berbeda dengan
kehamilan yang tidak dikehendaki. Masalah terakhir ini mempunyai dampak yang lebih luas baik
biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan etika. Penyakit infeksi menular seksual dapat
menimbulkan infeksi akut (mendadak) yang memerlukan penanganan yang tepat karena akan
dapat menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan menimbulkan penyakit radang panggul.
Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan penyakit menjadi menahun (kronis)
dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat genitalia bagian dalam sehingga menimbulkan kurang
subur atau mandul.

Dalam pertemuan di Atlanta USA tentang penyakit hubungan seksual, menyatakan


bahwa mata rantai yang ditularkan oleh WTS tidak dapat dihilangkan tetapi hanya mungkin
diperkecil peranannya. Dengan diketemukannya penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus dan
sampai sejauh ini belum ada pengobatannya, maka masyarakat akan lebih berhati-hati. Dalam
upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, menjadikan remaja tegar
dalam menghadapi masalah dan mampu mengambil keputusan terbaik bagi dirinya, maka
pelayanan konseling sangat diperlukan remaja.

III
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan IMS ?


2. Apa saja penyebab da jenis-jenis penyakit IMS ?
3. Bagaimana alur penularan pada IMS ?
4. Bagaimana pencegahan pada IMS ?

C. TUJUAN

1. Mengajak pembaca untuk belajar mengenai pengetahuan tentang IMS


2. Mempelajari tentang apa saja penyebab da jenis-jenis penyakit IMS .
3. Mengetahui tentang Bagaimana alur penularan pada IMS.
4. Mengetahui tentang Bagaimana pencegahan pada IMS.

IV
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian infeksi menular sexual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau dalam
bahasa Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually Transmitted Infection (STI)
or Venereal Disease (VD). Dimana pengertian dari IMS ini adalah infeksi yang sebagian besar
menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga
penyakit kelamin atau penyakit kotor.

Namun ini hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah IMS lebih luas
maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya (Ditjen PPM & PL, 1997). IMS atau
Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang ditularkan dari satu
orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual.

IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, Sifilis, Herpes, namun yang paling terbesar
diantaranya adalah AIDS, kaena mengakibatkan sepenuhnya pada kematian pada penderitanya.
AIDS tidak bisa diobati dengn antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999). Menurut Aprilianingrum
(2002), Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena
adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar menular
melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis.

V
B. Jenis-jenis Dan Penyebab Penyakit IMS

Penyakit Menular Seksual Disebabkan oleh adanya Virus seperti : Herpes genital, kutil
kelamin, dan HIV adalah contoh-contoh penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus.

1. Herpes Genital Herpes genital adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari setelah
terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital
menjadi gejala herpes awal yang muncul.

Mungkin akan terasa gatal atau sakit saat membuang air kecil. Virus ini dapat bersifat
dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi ketika
virus ini kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil
dan tidak terlalu sakit karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah
pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari luka yang
muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga kini, belum ada obat yang bisa
menyembuhkan herpes genital. Tapi gejala yang terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan
antivirus.

2. Kutil Kelamin Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin adalah
kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil 5 ini mungkin tidak
menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa
berdarah.

Kutil akan muncul sekitar satu hingga tiga bulan setelah terjadinya infeksi HPV. Tapi ada
sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami kemunculan kutil. Kutil dapat
muncul pada mulut atau tenggorokan orang yang melakukan seks oral. Jadi kutil tidak hanya
muncul di area genital atau dubur saja. Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan
seksual. HPV bisa menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan
diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian
yang terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk mendiagnosis HPV.

VI
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari tubuh
sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani dengan prosedur
pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat
kutil yang besar. Orang yang terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker serviks, kanker
penis, dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan kanker,
disarankan untuk melakukan pemeriksaan sel kanker melalui secara teratur jika terinfeksi HPV.

3. HIV HIV atau (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagi alat
suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun melalui transfusi darah. 6 Sistem
kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi maupun penyakit akibat virus
ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV dari tubuh.

Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan meredakan gejala
yang muncul akibat HIV. HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah
gejala flu ringan disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang
sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap berbagai infeksi. Jika
merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosisnya adalah
dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa dilakukan di klinik Voluntary
Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).

Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Lainnya Selain penyakit-penyakit di atas,


terdapat pula beberapa penyakit lain yang bisa menjadi penyebab penyakit menular seksual,
antara lain:

1. Kudis atau scabies Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
Tungau yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa
ditularkan melalui kontak tubuh secara langsung, melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang
terinfeksi. Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama pada malam
hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan tangan, kaki, tubuh, atau bisa
juga di area kelamin.

VII
2. Kutu pada rambut kemaluan Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang
hidup di antara rambut tubuh yang kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu ini bisa juga hidup
dibulu ketiak, rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya memangsa darah
manusia.Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan terjadinya
peradangan atau iritasi akibat garukan penderita.

Jika merasakan gejala ini, Anda bisa lihat secara langsung apakah ada kutu pada rambut
kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan memakai krim atau
sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada kemaluan atau rambut tubuh yang
terinfeksi.

3. Trikomoniasis Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit
bersel satu bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini mudah sekali ditularkan melalui
hubungan seksual. Kebanyakan penderita pria tidak menyadari infeksi ini karena tidak
mengalami gejala apa pun sampai ketika pasangan wanitanya terinfeksi dan mengalami gejala.

Gejala yang terjadi pada pria:

 Iritasi di dalam penis

 Sensasi rasa terbakar sesaat setelah buang air kecil atau ejakulasi

 Cairan penis berwarna keputihan.

Inflamasi pada kulup Gejala yang terjadi pada wanita adalah:

 Kotoran vagina encer atau berbuih warna kuning dengan bau tidak sedap

 Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina

 Tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual

 Sakit saat buang air kecil.

VIII
C. Jenis- Jenis dan Alur Penularan IMS

1. Gonore Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
Gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau
bbagian putih mata (konjungtiva).

Gejalanya yaitu : Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2 – 7 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan
merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyabar ke
uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan bengkak.

Pada wanita, gejala awal biasa timbul dalam waktu 7 – 21 hari setelah terinfeksi.
Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan
tidak diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Jika timbul gejala,
biasanya bersifat ringan. Tetapi penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.

Komplikasi yaitu kadang menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi,
dimana sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas.
Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik – bintik merah berisi nanah
di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu
sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis – dermatitis).

Diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah,


dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak
ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan dilaboratorium. Jika diduga terjadi infeksi
tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini da dibuat biakan. Pengobatan, biasanya
diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler atau dengan pemberian antibiotik per-
oral selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui
aliran darah, biasanya penderita dirwat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intrvena.

2. Sifilis Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus (Treponema
Pallidum). Bakteri ini masuk kedalam tubuh maniusia melalui selaput lendir (vagina dan mulut)
atau melalui kulit. Dalam beberapa jam bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat,
kemudin menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah. Sifilis juga bisa menginfeksi janin
selama dalam kandungan dan menyebabkan cacat bawaan. Gejala biasanya mulai timbul dalam
waktu 1 – 13 minggu setelah terinfeksi; rata – rata 3 – 4 minggu.

IX
Infeksi bisa menetap selama bertahun – tahun dan jarang menyebabkan kerusakan
jantung, kerusakan otak maupun kematian. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala – gejalanya.
Diagnosa pasti ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan fisik.
Ada 2 jenis pemeriksaan darah yang digunakan :

1. Tes penyaringan : VDRL (Veneral disease research laboratory ) atau RPR (Rapid plasma
reagin). Tes penyaringan ini mudah dilakukan dan tidak mahal. Mungkin perlu dilakukan tes
ulang karena pada beberapa minggu pertama sifilis primer hasilnya bisa negatif.

2. Pemeriksaan antibiotik terhadap bakteri penyebab sifilis. Pemeriksaan ini lebih akurat. Salah
satu dari tes ini adalah tes FTA – ABS (fluorescent treponema antibody absorption), yang
digunakan untuk memperkuat hasil tes penyaringan yang positif. Pengobatan, antibiotik untuk
semua fase sifilis biasanya adalah suntikan penisillin.

1. Untuk sifilis fase primer, suntikan diberikan melalui kedua bokong, masing – masing satu kali

2. Untuk sifilis fase sekunder, biasanya diberikan suntikan tambahan dengan selang waktu 1
minggu.

3. Kondiloma Akuminata merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis,


atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual yang disebabkan oleh virus papilloma.
Pada wanita virus papilloma tipe 16 dan 18 yang menyerang leher rahim tetapi tidak
menyebabkan kutil pada alat kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe
ini dan virus papiloma lainnya bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim
(ditunjukkan dengan hasil pap-smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur,
penis, mulut, tenggorokan atau kerongkongan.

Gejala, Kondiloma akuminata paling sering timbul di permukaan tubuh yang hangat dan
lembab. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit
depannya (jika tidak disunat). Pada wanita timbul divulva, dinding vagina, leher rahim (serviks)
dan kulit disekeliling vagina. Kondiloma akuminata juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus
dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual
melalui dubur.

Biasanya muncul dalam waktu 1 – 6 hari setelah terinfeksi, dimulai sebagai


pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan
cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan
permukaannya yang kasar memebrikan gambaran seperti bunga kol.

X
12 Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang
menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan
bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya,
harus menjalani pemeriksaan papsmear secara rutin.

Pengobatan, kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi
(pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal. Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin
atau racun yang dimurnikanatau asam trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi
pengobatan ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit
disekelilingnya dan sering gagal. Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti
tiotepa atau florourasil.

4. HIV/AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) atau (Acquired Immune


Deficiency Syndrome) AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-
virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah
ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.

Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan
vagina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa
mulut pasangannya. Hubungan seksual reseptif tanpa pelindung lebih berisiko daripada
hubungan seksual insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan seks anal lebih besar daripada
risiko hubungan seks biasa dan seks oral.

Seks oral tidak berarti tak berisiko karena HIV dapat masuk melalui seks oral reseptif
maupun insertif. Kekerasan seksual secara umum meningkatkan risiko penularan HIV karena
pelindung umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik terhadap rongga vagina yang
memudahkan transmisi HIV.

XI
Diagnosis, Sejak tanggal 5 Juni 1981, banyak definisi yang muncul untuk pengawasan
epidemiologi AIDS, seperti definisi Bangui dan definisi World Health Organization tentang
AIDS tahun 1994. Namun demikian, kedua sistem tersebut 14 sebenarnya ditujukan untuk
pemantauan epidemi dan bukan untuk penentuan tahapan klinis pasien, karena definisi yang
digunakan tidak sensitif ataupun spesifik.

Di negara-negara berkembang, sistem World Health Organization untuk infeksi HIV


digunakan dengan memakai data klinis dan laboratorium; sementara di negara-negara maju
digunakan sistem klasifikasi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat Pencegahan,
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual,
persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin
atau bayi selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan
pada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi
dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian risiko infeksinya secara umum dapat
diabaikan

5. Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di
sekeliling rektum atau daerah di sekitrnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks Gejala
awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala awal biasanya berupa gatal,
kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh
sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri.

Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang
terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan berbentu keropeng. Luka akan membaik dalam
waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-
gejalanya. Untuk memperkuat diagnosa, diambil apusan dari luka dan dibiakkan di laboratorium.
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi terhadap virus. 16 Pengobatan, tidak ada
pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek
lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkosumsi obat
anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari
setelah timbulnya gejala.

XII
D. Pencegahan Pada IMS

Pencegahan Penularan lewat seks :

a) Absen dari seks atau tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada cairan kelamin
yang masuk kedalam tubuh. Ini sama dengan pantang seks atau puasa seks saat jauh dari
pasangan.

b) Berlaku saling setia atau berhubungan hanya dengan seorang yang di pastikan hanya
berhubungan seks dengan kita saja kalau sudah menikah atau kita tidak bisa berpantang sek.

c) Cegah infeksi degan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks.

Bila kita dapat memastikan kesetiaan pasangan kita atau tidak tau apakan dia pernah
menerima transfusi darah, tato, suntikan, dengan jarum yang tidak steril. Juga bila kita tidak bisa
setia kepada pasangan kita gunakan kondom untuk berhubungan seks baik lewat liang senggama,
lewat mulut atau lubang dubur.

Pencegahan Penularan Cara lainnya :

a) Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari IMS
ke dalam tubuh kita.

b) Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar.

c) Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril terhadap diri
kita.

d) Menjaga keersihan diri teutama ada area kelamin.

XIII
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seks. Cara penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual yang
tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral.

Cara penularan lainnya secara perinatal, yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama
kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa melalui transfuse darah atau kontak
langsung dengan cairan darah atau produk darah. Adapun upaya penanggulangan Penyakit
Menular Seksual yang dapat dilakukan adalah:

a. Tidak melakukan hubungan seks.

b. Menjaga perilaku seksual (seperti: penggunaan kondom).

c. Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia pada pasanganny dll.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami harapkan para pembaca dapat mengetahui lebih banyak
lagi tentang bahaya sebuah Penyakit menular Sexual (IMS) dalam kehidupan sehari-hari, guna
menambah wawasan untuk pembelajaran terutama bagi mahasiswi IINKU TUBAN.

XIV
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26200/4/Chapter %2520II.pdf&ved. Diakses pada


Senin 21 November 2016 pukul 19.30 WIB.

http://alodokter.com/penyakit-menular-seksual-pms. Diakses pada Senin 21 November 2016 pukul 20.00


WIB.

http://doktersehat.com/mengenal-penyakit-infeksi-menular-seksual-ims/ Diakses pada Senin 21


November 2016 pukul 20.15 WIB.

XV

Anda mungkin juga menyukai