Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah mendeskripsikan bahwa seseorang yang
diangkat menjadi kepala sekolah harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi.
Kompetensi yang dimaksud terdiri dari 5 (lima) kompetensi, yaitu: 1)
kepribadian; 2) manajerial; 3) kewirausahaan; 4) supervisi; dan 5) sosial.
Kompetensi Supervisi sendiri meliputi 3 (tiga) hal, yaitu: 1) merencanakan
supervisi; 2) melaksanakan supervisi; dan 3) menindaklanjuti hasil supervisi.
Kompetensi Supervisi Manajerial meliputi supervisi: (1) Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan; (2) Standar Sarana dan Prasarana; (3) Standar
Pengelolaan; dan (4) Standar Pembiayaan
Supervisi menejerial kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan
pengawasan manajerial yakni menilai dan membina pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di sekolah dalam mempertinggi kualitas pengelolaan
dan administasi sekolah. Supervisi Manajerial tujuann bukan untuk mencari
kesalahan, tetapi untuk meyakinkan bahwa pengelolaan dan administrasi
sekolah berjalan sesuai dengan regulasi yang ada dan sesuai pula dengan
Rencana Kegiatan Tahuan (RKT) sekolah.
Proses supervisi manajerial meliputi kegiatan-kegiatan: (1) pemantauan;
(2) supervisi; (3) evaluasi; dan (4) tindak lanjut. Supervisi Manajerial dilakukan
oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Kegiatan supervisi manajerial berbasis
intstrumen. Artinya, supervisor melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen yang telah dirancang sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, supervisor melakukan
evaluasi kelebihan dan kelemahan kegiatan yang sudah berjalan. Berdasarkan
kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada saat melakukan supervisi,
Supevisor melakukan tindak lanjut untuk perbaikan pada masa yang akan
datang.

1
B. Dasar/Landasan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4496)sebagaimana telah beberapa kali terakhir diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
9. Program Kerja Sekolah.......... Tahun Pelajaran ......................

C.    Tujuan

Sekolah menyusun program supervisi manajerial adalah untuk menjadi


pedoman pelaksanaan kegiatan supervisi manajerial di Sekolah.......... .

D.    Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial


Supervisi Manajerial di Sekolah.......... .
berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2
2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi
yang matang dan tujuan pembelajaran.
3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin
akan terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
mengembangkan pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan yang
disupervisi dalam mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh
dalam mengembangkan pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan
supervisi.
10. Aktif, artinya pihak yang disupervisi dan supervisor harus aktif
berpartisipasi.
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor
12. Berkesinambungan (supervisi manajerial dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
13. Terpadu, artinya menyatu dengan program sekolah.
14. Komprehensif, artinya menyeluruh meliputi kegiatan: pemantauan,
supevisi, evaluasi dan tindak lanjut.

E. Ruang Lingkup Supervisi Manajerial


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan, ruang lingkup supervisi manajerial adalah
sebagai berikut:
1. Supervisi administrasi kurikulum;
2. Supervisi administrasi pendidik dan tenaga kependidikan;
3. Supervisi administrasi sarana dan prasarana;
4. Supervisi administrasi kesiswaan;
5. Supervisi administrasi persuratan;

3
6. Supervisi administrasi pengelolaan;
7. Supervisi administrasi keuangan;
8. Supervisi administrasi hubungan masyarakat;
9. Supervisi administrasi perpustakaan;
10. Supervisi administrasi laboratorium IPA; dan
11. Supervisi administrasi Laboratorium TIK.

4
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL
TAHUN PELAJARAN ..........................

A. Rencana Kegiatan Supervisi Manajerial.


Perencanaan supervisi akademik meliputi 5 (lima) kegiatan, yaitu: (1)
penyusunan program; (2) pengembangan instrumen; (3); Sosialisasi (4)
pelaksanaan supervisi; dan (5) pelaporan.

1. Penyusunan Program.
Penyusunan program merupakan bagian penting dari kegiatan
supervisi manajerial. Program supervisi merupakan jawaban dari 5 (lima)
pertanyaan dasar kegiatan supervisi manajerial, yaitu:
a. Apa itu supervisi manajerial?;
b. Mengapa perlu supervisi manajerial?;
c. Bagaimana pelaksanaan supervisi manajerial?;
d. Di mana pelaksanaan supervisi manajerial?; dan
e. Kapan pelaksanaan supervisi manajerial?

2. Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen menjadi hal yang sangat krusial dari
serangkaian kegiatan supervisi manajerial. Instrumen supervisi manajerial
berisi seperangkat alat untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi tenaga kependidikan di sekoleh.
Instrumen supervisi manajerial akan menjawab hal-hal sebagai
berikut:
a. Apakah tenaga kependidikan menyusun program sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya?;
b. Apakah tenaga kependidikan mencatat secara rutin kegiatan yang
dilakukan setiap hari sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya?; dan
c. Apakah tenaga kependidikan memiliki bukti fisik pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan tupoksinya?

5
3. Sosialisasi kepada Tenaga Kependidikan
Tahapan sosialisasi dilaksanakan setelah program dan instrumen
supervisi menajerial sudah siap. Sosialisasi dilaksanakan oleh kepala
sekolah kepada tenaga kependidikan yang ada di sekolah.
Waktu pelaksanaan sosialisasi sekurang-kurangnya adalah 1 (satu)
bulan sebelum pelaksanaan supervisi manajerial. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kependidikan untuk
mempersiapkan bukti fisik yang diperlukan sesuai dengan instrumen.

4. Pelaksanaan Supervisi Manajerial


Setelah sosialisasi, kepala sekolah melaksanakan supervisi.
Pelaksanaan supervisi manajerial untuk setiap tenaga kependidikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Dalam waktu sehari, kepala sekolah melakukan supervisi kepada
maksimal 2 (dua) tenaga kependidikan. Bila kepala sekolah ada tugas
mendadak atau tugas lain dari dinas, maka kepala sekolah dapat
mendelegasikan kegiatan supervisi manajerial kepada wakil kepala sekolah
atau tenaga kependidikan senior.

5. Laporan Pelaksanaan Supervisi Manajerial


Setelah kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada seluruh
tenaga kependidikan di sekolah, maka kepala sekolah menyusun laporan.
Laporan palaksanaan supervisi manajerial selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu setelah palaksanaan.
Laporan pelaksanaan supervisi manajerial menjadi dasar untuk
melakukan penilaian kinerja tenaga kependidikan. Selain itu, kepala sekolah
dapat menggunakan laporan supervisi manajerial untuk kepentingan
pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang bersangkutan.

6
B. Jadwal Kegiatan Supervisi Manajerial
Jadwal supervisi manajerial di Sekolah.......... Tahun Pelajaran ...................
adalah sebagai berikut:
1. Jadwal Supervisi Manajerial Semester Gasal

Juli Agustus September Oktober November Desember


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. penyusunan
program

2. pengembangan
instrumen

3. sosialisasi kepada
tenaga
kependidikan

4. pelaksanaan
supervisi manajerial

5. laporan
pelaksanaan
supervisi manajerial

2. Jadwal Supervisi Manajerial Semester Genap

Januari Februari Maret April Mei Juni


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. penyusunan
program

2. pengembangan
instrumen

3. sosialisasi
kepada tenaga

7
kependidikan

4. pelaksanaan
supervisi
manajerial

5. laporan
pelaksanaan
supervisi
manajerial

8
BAB III
PENUTUP

Program Supervisi Manajerial Sekolah.......... ini disusun dengan


mempertimbangkan kondisi dan potensi sekolah serta kondisi psikologis pendidik
dan tenaga kependidikan di sekolah. Harapannya, pendidik dan tenaa kependidikan
tidak lagi merasa terbebani dengan adanya supervisi manajerial. Justru sebaliknya,
pendidik dan tenaga kependidikan merasa tertantang untuk disupervisi karena ia
akan memperoleh balikan dan masukan demi perbaikan pengelolaan sekolah dan
administrasi sekolah di masa mendatang.

Program ini dapat berjalan dengan lancar bila semua warga mendukungnya.
Untuk itu, seluruh warga sekolah perlu meningkatkan kesadaran pentingnya
supervisi menajerial untuk mewujudkan kemajuan sekolah. Selain itu, warga sekolah
juga perlu menyadari bahwa supervisi menajerial tidak selalu harus dilakukan oleh
kepala sekolah. Kepala Tata Usaha dapat membantu tugas-tugas supervisi
manajerial ini.

Penyusun menyadari bahwa program ini belum sempurna. Kritik dan saran
demi perbaikan program ini sangat kami harapkan.

.............,.....................
Ketua Tim Penyusun,

...................................
NIP.

Anda mungkin juga menyukai