Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AGAMA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Ishak Abdul Gani, S. Ag., M. M.

Disusun oleh:
ANDI SAPUTRA SURYA BACHTIAR
22110120
APN U1

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA BANDUNG
SHOLAT
Khutbah Pertama

‫ هللَا ُ اَ ْكبَ ُر َوهّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫هللَا ُ اَ ْكبَر‬.
.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬.ُ‫ض َّل َله‬ ِ ‫لح ْم ُد هّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونسْت ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ِ ‫ت أ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم‬ َ ‫ْا‬
‫ري ِْم َو َعلَى‬O ِ O‫وْ ِل ْال َك‬O ‫َّس‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬.ُ‫ َوأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.ُ‫َر ْيكَ لَه‬
ُ ‫ َذا الر‬O َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ه‬ ِ ‫أن الَ إلهَ ِاالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ ش‬ ْ ‫َأ ْشهَ ُد‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه َّما بَ ْع ُد‬:

ِ ‫ ُأ‬،ِ‫فَيَا ِعبَا َد هللا‬.


َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ ن‬
Allaahu Akbar (x9) walillaahil-hamdu.

Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii’nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu’dzubillahi min syuruuri


anfusinaa wa min sayyi`aati a’maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa
haadiyalahuu.

Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu
wa rasuuluhu.

Allahumma shalli wasallim ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin haadzaar-rasuulil-kariimi wa ‘alaa aalihi


wa ashaabihi. Ammaa ba’d

Fayaa ‘ibaadallah, uushiikum wanafsii bitaqwallaahi faqad faazal-muttaquun

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd.

Jama’ah Iduladha yang berbahagia. Marilah bersama kita meningkatkan iman dan taqwa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebaik-baiknya, dengan kita menjalankan semua perintah Allah
dan menjauhi semua larangan-Nya.

Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan
kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi Covid-19 ini.

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat
kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada khutbah Jumat kali ini, pentingnya kiranya kami membahas perkara shalat.
Sebagian kita, kadang memperhatikan ibadah lain, tetapi melupakan shalat lima waktu.

Di bulan Ramadhan, sebagian kita berpuasa sebulan penuh, tetapi tidak shalat atau
shalatnya bolong-bolong.

Ketika datang Iduladha, yang malas shalat pun ikut berqurban.


Yang punya rezeki banyak, rajin sedekah dalam keadaan meremehkan shalat.

Bahkan ada yang menyatakan, “Yang penting saya sudah berbuat baik, sering bantu
orang.” Padahal orang yang menyatakan seperti ini adalah orang yang kurang dalam
memperhatikan shalat.

Kita akan lihat bagaimana kedudukan shalat dalam Islam agar kita semakin sadar akan
pentingnya shalat sehingga bisa terus menjaganya.

Pertama, shalat adalah tiangnya Islam.

Dalam hadits Mu’adz radhiyallahu ‘anhu disebutkan,

َّ ‫َرْأسُ اَأل ْم ِر اِإلسْ الَ ُم َو َعمُو ُدهُ ال‬


‫صالَةُ َوذِرْ َوةُ َس َنا ِم ِه ْال ِج َها ُد‬

“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah
jihad.” (HR. At-Tirmiżī no. 2616, hasan).

Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka ambruk pula bangunan
tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.

Kedua, shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab.

Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

” ْ‫ص مِن‬ َ ‫ِإ ِن ا ْن َت َق‬,‫ َر َف‬,‫اب َو َخ َس‬ ْ ‫د‬,‫د َأ ْفلَ َح َوَأ ْن َج َح َوِإنْ َف َس‬,ْ ‫ت َف َق‬
َ ,‫د َخ‬,ْ ‫َت َف َق‬ ْ ‫لَ َح‬,‫ص‬َ ْ‫صاَل ُت ُه َفِإن‬ َ ‫ِإنَّ َأوَّ َل َما ي َُح‬
َ ‫اسبُ ِب ِه ال َع ْب ُد َي ْو َم القِ َيا َم ِة مِنْ َع َملِ ِه‬
‫ ِه َعلَى‬,ِ‫اِئ ُر َع َمل‬,‫ونُ َس‬,ْ ,‫ ِة ُث َّم َي ُك‬,‫ْض‬ َ ‫ ا َن َظر ُْوا َه ْل ل َِع ْبدِي مِنْ َت َط ُّو ٍع ؟ َف ُي ْك َم ُل ِب َها َما ا ْن َت َق‬: ‫ك َو َت َعالَى‬
َ ‫ص م َِن ال َف ِري‬ َ ‫ار‬ َ ‫ض ِت ِه َشيْ ٌء َقا َل الرَّ بُّ َت َب‬
َ ‫َف ِر ْي‬
‫ك‬
َ ِ‫ذل‬َ

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan
keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang
kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah
pada hamba tersebut terdapat amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut
akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya
seperti itu.”

Dalam riwayat lain, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian
amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud, no. 864; Ahmad, 2:425;
Hakim, 1:262; Al-Baihaqi, 2:386. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

Ketiga, shalat adalah bagian dari rukun Islam.


Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ ِ ‫الز َكا ِة َو َح ِّج ْال َب ْي‬
َ ‫ت َو‬ َّ ‫ْس َش َهادَ ِة َأنْ الَ ِإلَ َه ِإالَّ هَّللا ُ َوَأنَّ م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه َوِإ َق ِام ال‬
َّ ‫صالَ ِة َوِإي َتا ِء‬ ٍ ‫ُبن َِى اِإلسْ الَ ُم َعلَى َخم‬

“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-
Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang
mampu, -pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 8 dan Muslim, no.
16)

Keempat, saking pentingnya shalat, keluarga pun diajak untuk shalat.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ان عِ ْن َد َر ِّب ِه َمرْ ضِ ًّيا‬ َّ ‫ان َيْأ ُم ُر َأهْ لَ ُه ِبال‬


َّ ‫صاَل ِة َو‬
َ ‫الز َكا ِة َو َك‬ َ ‫) َو َك‬54( ‫ان َرسُواًل َن ِب ًّيا‬
َ ‫صا ِدقَ ْال َوعْ ِد َو َك‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِك َتا‬
َ ‫ب ِإسْ مَاعِ ي َل ِإ َّن ُه َك‬
َ ‫ان‬

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Qur`an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah
seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan
zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam: 54-55).

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ِين َواضْ ِربُو ُه ْم َعلَ ْي َها َو ُه ْم َأ ْب َنا ُء َع ْش ِر سِ ن‬


َ ‫ِين َو َفرِّ قُوا َب ْي َن ُه ْم فِى ْال َم‬
‫ضا ِج ِع‬ َ ‫صالَ ِة َو ُه ْم َأ ْب َنا ُء َسب ِْع سِ ن‬
َّ ‫ُمرُوا َأ ْوالَدَ ُك ْم ِبال‬

“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh
tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun.
Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud, no. 495, sahih)

Karena shalat begitu penting dan punya kedudukan dalam Islam. Yang
meninggalkannya pun diancam dengan ghayya.

Allah Ta’ala berfirman,

‫صالِحً ا‬ َ ‫) ِإاَّل َمنْ َت‬59( ‫ف َي ْل َق ْو َن َغ ًّيا‬


َ ‫اب َوَآ َم َن َو َع ِم َل‬ ِ ‫صاَل َة َوا َّت َبعُوا ال َّش َه َوا‬
َ ‫ت َف َس ْو‬ َ ‫ف مِنْ َبعْ ِد ِه ْم َخ ْلفٌ َأ‬
َّ ‫ضاعُوا ال‬ َ َ‫َف َخل‬

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat
dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ‘ghayya’ dalam ayat tersebut adalah
sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat
dalam.

Dalam hadits, orang yang meninggalkan shalat diancam keras. Buraidah radhiyallahu
‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َّ ‫ْال َع ْه ُد الَّذِى َب ْي َن َنا َو َب ْي َن ُه ُم ال‬


‫صالَةُ َف َمنْ َت َر َك َها َف َق ْد َك َف َر‬

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa
meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah,
sahih).

Biasanya orang yang meninggalkan shalat adalah karena kemalasan dengan berbagai
macam alasan.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah menceritakan tentang shalat pada suatu hari, di mana beliau bersabda,

‫ع‬, َ ‫ت لَ ُه ُنوراً َوبُرْ َهانا ً َو َن َجا ًة َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة َو َمنْ لَ ْم ي َُحاف ِْظ َعلَ ْي َها لَ ْم َي ُكنْ لَ ُه ُنو ٌر َوالَ بُرْ َهانٌ َوالَ َن َجاةٌ َو َك‬
َ ,‫ ِة َم‬,‫ان َي ْو َم ْالقِ َيا َم‬ ْ ‫َمنْ َحا َف َظ َعلَ ْي َها َكا َن‬
ٍ َ‫ْن َخل‬
‫ف‬ ‫ُأ‬ َ ‫َقار‬
َ ‫ُون َوفِرْ َع ْو َن َو َها َم‬
ِ ‫ان َو َبىِّ ب‬

“Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan
keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak
mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari kiamat, ia akan
dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad,
hasan)

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan:

Siapa yang sibuk dengan harta sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Qarun.

Siapa yang sibuk dengan kerajaannya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Fir’aun.

Siapa yang sibuk dengan kekuasaan sehingga melalaikan shalat, maka ia akan
dikumpulkan bersama Haman (menterinya Fir’aun).

Siapa yang sibuk dengan perdagangan sehingga melalaikan shalat, maka ia akan
dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf.

Jangan remehkan shalat. Jangan remehkan shalat. Ibnul Qayyim sampai-sampai


mengatakan bahwa meninggalkan shalat itu lebih parah dari melakukan dosa besar
lainnya (mabuk, zina, selingkuh, membunuh). Jagalah shalat.
 

Jika kita dalam keadaan sibuk bagaimana pun, shalat tetap ditunaikan. Bahkan jika
dalam keadaan lupa atau tertidur, lantas ingat, maka shalatlah ketika ingat dan sadar,
walau waktu shalat telah habis, asalkan bukan sengaja dan bukan dijadikan rutinitas.

Semoga Allah memberikan kita taufik agar rutin menjaga shalat lima waktu.

Khutbah Kedua

‫ هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫ هللَا ُ اَ ْكبَر‬،ُ‫هللَا ُ اَ ْكبَر‬،
‫ هللاُ اَ ْكبَرْ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬. ْ‫ الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَر‬. ً‫هللاُ اَ ْكبَرْ كبيرا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللا بُ ْك َرةً َو َأصْ ْيال‬.
ُ‫هَ اِالَّ هللا‬Oَ‫هَ ُد اَ ْن الَ اِل‬O‫ َواَ ْش‬.ُ‫ َواه‬O‫ ِه َوتَ ْق‬Oِ‫ت فِ ْي ِعبَا َدت‬ ِ ‫ا‬Oَ‫وْ َم بِ ْال َوا ِجب‬Oُ‫ َونَق‬،‫ضا َوال َّس َعا َد ِة‬
َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنا َ َأ ْن نُصْ لِ َح َم ِع ْي َشتَنَا لِنَ ْي ِل ال ِّر‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.ُ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َ ‫َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
‫اَ َّما بَ ْع ُد‬.‫تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬
‫ض َعنَّا‬ َ ْ‫يِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َوار‬O‫آل َس‬ ِ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫ اللهُ َّم‬. َ‫ق تُقَاتِ ِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬ ۟ ُ‫فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ ٱتَّق‬
َّ ‫وا ٱهَّلل َ َح‬
ِ ‫ك يَا اَرْ َح َم الر‬
َ‫َّاح ِم ْين‬ َ ِ‫ َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت‬.
‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع‬.‫ات‬ ْ ‫ت ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبٌ ال َّدع ََو‬ ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
َ‫لِ ِم ْين‬O‫دَا ِن ْال ُم ْس‬O‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل‬
َّ ‫ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ‬ َ ‫َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َما‬
ً ْ
‫نَة َوفِى‬O‫ ُّدنيَا َح َس‬O‫ا َ فِى ال‬O‫ا آتِن‬OOَ‫ َربَّن‬. َ‫ ِر ْين‬O‫اس‬ ِ ‫وْ ن ََّن ِمنَ ال َخ‬OO‫ا لَنَ ُك‬OOَ‫ا َوتَرْ َح ْمن‬OOَ‫رْ لَن‬OOِ‫ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َواِ ْن لَ ْم تَ ْغف‬. َ‫عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬
ْ
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬ ِ ‫ا‬.ْ

. َ‫ َذ َّكرُوْ ن‬OOَ‫ر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت‬OO ‫ْأ‬


ِ ‫آ ِء َو ْال ُم ْن َك‬OO‫رْ ب َى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ ش‬OOُ‫آ ِء ِذى ْالق‬OO‫ا ِن َوِإيْت‬OO‫ ْد ِل َو ْا ِالحْ َس‬OO‫ ُم ُر بِاْل َع‬OOَ‫ اِ َّن هللاَ ي‬,‫ِعبَادَهللا‬
‫و ْاذ ُكرُواهللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ اَ ْكبَر‬.
َ
Allaahu Akbar
Allaahu Akbar kabiiraa, wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataan wa
ashiilaa. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.
Alhamdulillaahi amaranaa an-nushliha ma'iisyatanaa linailir-ridla was-sa'aadah, wa
naquuma bil-waajibaati fi 'ibaadatihi wa taqwaahu.Wa asyhadu an laa ilaaha illallaahu
wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Sayyidanaa Muhammadan ‘abduhuu wa
rasuuluhuu. Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa
aalihi wa ashaabihi wa sallim tasliimaan katsiiraa. Ammaa ba’d
Fayaa ayyuhaan-naas, ittaqullaaha haqqa tuqaatihii walaa tamuutunna illaa wa antum
muslimuun.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali Sayyidinaa Muhammad, wardla
‘annaa ma’aahum birahmatika yaa arhamar-raahimiin.
Allahummaghfir lil-mukminiina wal mukminaati, wal muslimiina wal muslimaati, al-ahyaa`i
minhum wal amwaati, innaka samii’un qariibun mujiibud-da’awaat. Allahummadfa’
annalbalaa`a wal waabaa`a waz-zalaazila wal-mihana wasuu`al fitnati, maa zhahara minhaa
wa maa bathana, ‘an baladinaa Indonesia khaasshatan wa saa`iril-buldaanil muslimiina
‘aammatan, yaa Rabbal ‘aalamiin.

Sumber: https://jabarekspres.com/berita/2022/07/21/khutbah-jumat-terbaru-2022-buat-
jamaah-rajin-sholat/

Anda mungkin juga menyukai