Disusun oleh:
ANDI SAPUTRA SURYA BACHTIAR
22110120
APN U1
هللَا ُ اَ ْكبَ ُر َوهّلِل ِ ْال َح ْم ُد،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُهللَا ُ اَ ْكبَر.
.ُي لَه َ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد.ُض َّل َله ِ لح ْم ُد هّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونسْت ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا
ِ ت أ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم َ ْا
ري ِْم َو َعلَىO ِ Oوْ ِل ْال َكO َّس َ اَللّهُ َّم.ُ َوأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه.َُر ْيكَ لَه
ُ َذا الرO َص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ه ِ أن الَ إلهَ ِاالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ ش ْ َأ ْشهَ ُد
َأ َأ
آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه َّما بَ ْع ُد:
Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu
wa rasuuluhu.
Jama’ah Iduladha yang berbahagia. Marilah bersama kita meningkatkan iman dan taqwa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebaik-baiknya, dengan kita menjalankan semua perintah Allah
dan menjauhi semua larangan-Nya.
Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan
kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi Covid-19 ini.
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat
kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada khutbah Jumat kali ini, pentingnya kiranya kami membahas perkara shalat.
Sebagian kita, kadang memperhatikan ibadah lain, tetapi melupakan shalat lima waktu.
Di bulan Ramadhan, sebagian kita berpuasa sebulan penuh, tetapi tidak shalat atau
shalatnya bolong-bolong.
Bahkan ada yang menyatakan, “Yang penting saya sudah berbuat baik, sering bantu
orang.” Padahal orang yang menyatakan seperti ini adalah orang yang kurang dalam
memperhatikan shalat.
Kita akan lihat bagaimana kedudukan shalat dalam Islam agar kita semakin sadar akan
pentingnya shalat sehingga bisa terus menjaganya.
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah
jihad.” (HR. At-Tirmiżī no. 2616, hasan).
Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka ambruk pula bangunan
tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
” ْص مِن َ ِإ ِن ا ْن َت َق, َر َف,اب َو َخ َس ْ د,د َأ ْفلَ َح َوَأ ْن َج َح َوِإنْ َف َس,ْ ت َف َق
َ ,د َخ,ْ َت َف َق ْ لَ َح,صَ ْصاَل ُت ُه َفِإن َ ِإنَّ َأوَّ َل َما ي َُح
َ اسبُ ِب ِه ال َع ْب ُد َي ْو َم القِ َيا َم ِة مِنْ َع َملِ ِه
ِه َعلَى,ِاِئ ُر َع َمل,ونُ َس,ْ , ِة ُث َّم َي ُك,ْض َ ا َن َظر ُْوا َه ْل ل َِع ْبدِي مِنْ َت َط ُّو ٍع ؟ َف ُي ْك َم ُل ِب َها َما ا ْن َت َق: ك َو َت َعالَى
َ ص م َِن ال َف ِري َ ار َ ض ِت ِه َشيْ ٌء َقا َل الرَّ بُّ َت َب
َ َف ِر ْي
ك
َ ِذلَ
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan
keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang
kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah
pada hamba tersebut terdapat amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut
akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya
seperti itu.”
Dalam riwayat lain, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian
amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud, no. 864; Ahmad, 2:425;
Hakim, 1:262; Al-Baihaqi, 2:386. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
ان
َ ضَ ص ْو ِم َر َم ِ الز َكا ِة َو َح ِّج ْال َب ْي
َ ت َو َّ ْس َش َهادَ ِة َأنْ الَ ِإلَ َه ِإالَّ هَّللا ُ َوَأنَّ م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه َوِإ َق ِام ال
َّ صالَ ِة َوِإي َتا ِء ٍ ُبن َِى اِإلسْ الَ ُم َعلَى َخم
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-
Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang
mampu, -pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 8 dan Muslim, no.
16)
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Qur`an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah
seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan
zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya. ” (QS. Maryam: 54-55).
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh
tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun.
Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud, no. 495, sahih)
Karena shalat begitu penting dan punya kedudukan dalam Islam. Yang
meninggalkannya pun diancam dengan ghayya.
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat
dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ‘ghayya’ dalam ayat tersebut adalah
sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat
dalam.
Dalam hadits, orang yang meninggalkan shalat diancam keras. Buraidah radhiyallahu
‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa
meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah,
sahih).
Biasanya orang yang meninggalkan shalat adalah karena kemalasan dengan berbagai
macam alasan.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah menceritakan tentang shalat pada suatu hari, di mana beliau bersabda,
ع, َ ت لَ ُه ُنوراً َوبُرْ َهانا ً َو َن َجا ًة َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة َو َمنْ لَ ْم ي َُحاف ِْظ َعلَ ْي َها لَ ْم َي ُكنْ لَ ُه ُنو ٌر َوالَ بُرْ َهانٌ َوالَ َن َجاةٌ َو َك
َ , ِة َم,ان َي ْو َم ْالقِ َيا َم ْ َمنْ َحا َف َظ َعلَ ْي َها َكا َن
ٍ َْن َخل
ف ُأ َ َقار
َ ُون َوفِرْ َع ْو َن َو َها َم
ِ ان َو َبىِّ ب
“Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan
keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak
mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari kiamat, ia akan
dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad,
hasan)
Siapa yang sibuk dengan harta sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Qarun.
Siapa yang sibuk dengan kerajaannya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan
dikumpulkan bersama Fir’aun.
Siapa yang sibuk dengan kekuasaan sehingga melalaikan shalat, maka ia akan
dikumpulkan bersama Haman (menterinya Fir’aun).
Siapa yang sibuk dengan perdagangan sehingga melalaikan shalat, maka ia akan
dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf.
Jika kita dalam keadaan sibuk bagaimana pun, shalat tetap ditunaikan. Bahkan jika
dalam keadaan lupa atau tertidur, lantas ingat, maka shalatlah ketika ingat dan sadar,
walau waktu shalat telah habis, asalkan bukan sengaja dan bukan dijadikan rutinitas.
Semoga Allah memberikan kita taufik agar rutin menjaga shalat lima waktu.
Khutbah Kedua
هللَا ُ اَ ْكبَ ُر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُ هللَا ُ اَ ْكبَر،ُهللَا ُ اَ ْكبَر،
هللاُ اَ ْكبَرْ َوهللِ ْال َح ْم ُد. ْ الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَر. ًهللاُ اَ ْكبَرْ كبيرا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللا بُ ْك َرةً َو َأصْ ْيال.
ُهَ اِالَّ هللاOَهَ ُد اَ ْن الَ اِلO َواَ ْش.ُ َواهO ِه َوتَ ْقOِت فِ ْي ِعبَا َدت ِ اOَوْ َم بِ ْال َوا ِجبOُ َونَق،ضا َوال َّس َعا َد ِة
َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنا َ َأ ْن نُصْ لِ َح َم ِع ْي َشتَنَا لِنَ ْي ِل ال ِّر
ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم َ اللهُ َّم.ُك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه َ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي
اَ َّما بَ ْع ُد.تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا
ض َعنَّا َ ْيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َوارOآل َس ِ ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َ اللهُ َّم. َق تُقَاتِ ِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون ۟ ُفَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ ٱتَّق
َّ وا ٱهَّلل َ َح
ِ ك يَا اَرْ َح َم الر
ََّاح ِم ْين َ ِ َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت.
اللهُ َّم ا ْدفَ ْع.ات ْ ت ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبٌ ال َّدع ََو ِ ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َواِ ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما
ِ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا
َلِ ِم ْينOدَا ِن ْال ُم ْسOصةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل
َّ ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َ َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َما
ً ْ
نَة َوفِىO ُّدنيَا َح َسOا َ فِى الOا آتِنOOَ َربَّن. َ ِر ْينOاس ِ وْ ن ََّن ِمنَ ال َخOOا لَنَ ُكOOَا َوتَرْ َح ْمنOOَرْ لَنOOِ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َواِ ْن لَ ْم تَ ْغف. َعآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين
ْ
ِ َّاب الن
ار َ آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ ِ ا.ْ
Sumber: https://jabarekspres.com/berita/2022/07/21/khutbah-jumat-terbaru-2022-buat-
jamaah-rajin-sholat/