Anda di halaman 1dari 3

Tatalaksana Hipotensi Pastikan pasien benar

1. Ukur Tekanan Darah sebanyak 3 kali dengan jeda 5 menit. mengalami hipotensi
2. lihat tren tensi selama 6 jam sebelumnya, apakah hipotensi
menetap atau tidak
3. Pada pasien dewasa jika MAP <65 mmHg, gunakan tatalaksana hipotensi
 Bila pasien mengalami hipotensi dengan tren Nadi meningkat, lakukan
loading cairan 250 cc Ringer Laktat habis dalam 30 menit
Perhatikan Tren Nadi
Perhatikan Urine Output dan CRT
 Bila Nadi tetap meningkat dan pasien tetap mengalami hipotensi, mulai
tatalaksana penggunaan vasopressor.
 Penggunaan Vasopressor yaitu pemberian Norephinephrine drip terlebih
dahulu setelah itu baru ditambahkan pemberian Dobutamin drip
Bila Norephinerphrine dititrasi sampai 0,5 mcg maka perlu
ditambahkan Dobutamin drip mulai dosis 3 mcg/kgbb untuk
kontraktilitas jantung.

Norephinephrine dosis maksimal 2 mcg/kgbb/jam


Dobutamin dosis maksimal 20 mcg/kgbb/jam

Perhatikan Tanda Tanda Anemia, Perdarahan dan Syok hipovolemik

Tatalaksana Hipertensi
 Jika pasien mengalami hipertensi emergency + Nadi lebih dari 100 x/menit
dilakukan pemberian :
Perdipine yang dilarutkan 50 cc Nacl yang dimulai dg dosis 2 mg/jam (titrasi). Dan dosis
maksimal 10 mg/jam

 Jika pasien mengalami hipertensi emergency + Nadi kurang dari 100 x/menit
dilakukan pemberian :
Herbesser yang dilarutkan 50 cc Nacl dengan dosis 5 – 15 mcg/kgbb/jam.

Kedua obat ini dapat dititrasi naik dan turun sesuai tensi yang ingin dicapai.

 Pasien yang mengalami hipertensi juga dapat diberikan terapi oral yaitu
Candesartan, Amlodipine, Bisoprolol. Khusus untuk ibu hamil diberikan terapi
oral Metildopa.
Tatalaksana Hiperglikemi
 Pasien yang mengalami hiperglikemi dilakukan pemberian Drip Insulin

Drip Insulin dengan dosis 2 – 10 iu/jam yang diencerkan dengan 10 cc Ns


dan dijalankan menggunakan syringe pump

Tatalaksana Hiperkalemia
 Pasien yang mengalami hiperkalemi dilakukan pemberian :
Insulin 10 iu dilarutkan dalam Dextrose 40% 50 ml diberikan dengan cara dibolus
pelan atau bisa dengan mengguankan syringe pump selama 15 menit

Tatalaksana Hipertermia
 Pasien yang mengalami hipertermi dengan suhu < 39’C dilakukan :
Lakukan Loading Cairan 250 cc Ringer Laktat dalam 30 menit dan dilakukan
kompres
 Pasien yang mengalami hipertermi dengan suhu > 39’C dilakukan :

Pemberian Paracetamol Flash dengan dosis 15 – 20 mg/kgBB atau 1 flash

Tatalaksana Hipokalemia
 Pasien dengan hipokalemia dilakukan pemberian KCL drip
KCL drip yaitu KCL 1 flash dilarutkan dengan 25cc Nacl habis dalam 4 jam atau 6 jam

Tatalaksana Hipoalbumin
 Pasien yang mengalami Hipoalbumin dilakukan pemberian :

Albumin atau Plasbumin 20% atau 25% habis dalam 4 jam atau 6 jam

Tatalaksana Hiponatremia
 Pasien yang mengalami Hiponatremia dilakukan pemberian :

Pemberian NaCl 3% 500 cc habis dalam 6 jam atau 8 jam, atau bisa habis
dalam 4 jam bila pasien mengalami hiponatremia berat

Tatalaksana Hipernatremia
 Pasien yang mengalami Hipernatremia dilakukan pemberian :
Tatalaksana Hipocalsemia
 Pasien yang mengalami Hipocalsemia dilakukan pemberian :
Ca Gluconas dengan dosis 3 x 1gr atau 3 x 500 mg dibolus pelan

Tatalaksana Hipomagnesia
 Pasien yang mengalami Hipomagnesia dilakukan pemberian :
MgSO4 dengan dosis 3 x 1gr atau 2 x 1 gr dibolus pelan

Tatalaksana Anemia
 Pasien yang mengalami Anemia dilakukan pemberian Transfusi PRC
tergantung target HB yang ingin dicapai
 Setelah Kolf ke 3 diberikan Ca Gluconas 1 amp dibolus pelan
 Premed transfusi diberikan Diphenhydramine dan Dexamethasone,
Kecuali pada pasien DM diberikan Diphenhydramine saja.

Tatalaksana Takikardi
 Pasien yang mengalami Takikardi dilakukan pemberian :
Amiodaron 300 mg yang diencerkan dengan Ns 50 cc diajalankan
menggunakan syringe pump

Anda mungkin juga menyukai