Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“ BANDUL SEDERHANA ”
Disusun Oleh:
2. TUJUAN PERCOBAAN
-Memahami gerak harmonis sederhana
-Mengukur secara langsung perioda bandul sederhana
-Menentukan percepatan gravitasi ( g ), dengan menggunakan bandul sederhana
Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya
berat memiliki komponen mg cos θ yang searah tali dan mg sin θ yang tegak lurus tali. Pendulum
berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin θ. Karena tidak ada gaya gesek udara, maka
pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama
(Prihanto, 2013).
Gerakan ayunan bandul sederhana berkaitan dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul,
amplitudo, dan periode ayunan. Panjang tali yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali
tanpa massa dan tidak dapat mulur. Dan bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik. Jika
tidak ada gesekan maka suatu ayunan akan terus berosilasi tanpa berhenti. Namun kenyataannya jika
kita mengayunkan bandul, setelah sekian lama amplitudo osilasi teredam dikarenakan adanya
gesekan (Khotimah, 2011).
Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh dan
bergerak mengarah ke pusat bumi. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh tersebut
disebabkan oleh adanya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi dapat diukur dengan beberapa
metode eksperimen salah satunya adalah ayunan bandul matematis yang terdiri atas titik massa (m)
yang digantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa (massa diabaikan) dengan ujung
atasnya dikaitkan dinding diam. Pada system bandul sederhana, benda bergerak pada sumbu gerak
yang hanya dikendalikan oleh gravitasi bumi dengan periode ayunan dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan (Halliday. 2010)
Gerak harmonik pada bandul: Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada
salah satu ujung tali dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya
yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan
panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun
tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan
dinyatakan dalam amplitudo sudut.
Gerak harmonik pada pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k)
dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik.
Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.
Gerak Harmonik Teredam
Secara umum gerak osilasi sebenarnya teredam. Energi mekanik terdisipasi (berkurang)
karena adanya gaya gesek. Maka jika dibiarkan, osilasi akan berhenti, yang artinya GHS-nya
teredam. Gaya gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah konstanta
menyatakan besarnya redaman. dimana = amplitudo dan = frekuensi angular pada GHS
teredam.
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang
menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika,
prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak
osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi mengikuti rumus:
(Ilham : 2019).
𝑙
T 𝑔 l= Panjang tali g= Perepatan gravitasi
Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali ringan yang
panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan membentuk sudut sebesar α
terhadap arah vertical. Jika sudut α terlalu kecil, gerak bandul tersebut akan memenuhi persamaan
gerak harmonic sederhana seperti gerak massa pada pegas.
Kita tinjau gaya-gaya pada massa m. dalam arah vertical, massa m dipengaruhi oleh gaya beratnya
yaitu sebesar w = mg. gaya berat tersebut memiliki komponen sumbu x sebesar mg sin α dan
komponen sumbu y sebesar mg cos α.
Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu partikel secara periode melalui system titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan kompleks. Gerak harmonis sederhana
suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu mengalah ke titik
kesetimbangan dan benar resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik
kesetimbangan tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah gerak harmonic pada
bandul (Young dan Roger. 2010: 152).
Menurut Oliver (2015), gerak harmonis sederhana dapat dibedakan menjadi dua yaitu : (1) gerak
harmonis sederhana linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa, gerak
osilasi air dalam pipa U, gerak horizontal pegas, gerak vertical pegas. (2) gerak harmonis sederhana
angular, misalnya gerak pada bandul fisis dan ayunan torsi.
Menurut Surya (2010), ciri-ciri gerak harmonis sederhana adalah (1) Gerakannya periodic (bolak-
balik), (2) gerakannya selalu melewati titik kesetimbangan, (3) besar kecepatan atau gaya yang
bekerja pada benda sebanding dengan posisi atau simpangan benda, (4) arah percepatan atau gaya
yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi keseimbangan.
Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu menuju titik
keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan simpangan, sehingga dapat ditulis dalam
arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T sehingga gaya dalam arah sumbu
y bernilai nol,= 0
Jika sudut α cukup kecil (α < ), maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai sudutnya, sin α ≈ α.
Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta dinyatakan dengan persamaan : x = L
sin α atau α = x/L
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari lingkaran (r) jika
dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka kita
menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus
ini adalah panjang tali L)
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan mengalami gaya
pemulih sebesar :
F = mg sin α ≈ mg α = x
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonic sederhana.
Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada pegas dan gaya pemulih untuk
system bandul sederha
Pada pegas berlaku F = kx, sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap
sehingga dapat dianalogikan dengan tetapan pegas (k).
Periode bandul dapat pula dianalogikan dengan periode gerak massa pada pegas, T = 2 , dengan
mengganti k dengan mg/L :T = 2 = 2
Dengan eliminasi m, kita memperoleh periode ayunan bandul sebesar :T = 2
Frekuensi Pendulum Sederhana dapat dicari dengan rumus :
Ini adalah persamaan frekuensi pendulum sederhana
Besarnya percepatan gravitasi dapat ditentukan dengan persamaan : T = 2
T2 = 4π2
g=
Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding
dengan simpangannya… Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut teta maka
pendulum melakukan Gerak Harmonik Sederhana.
Bandul sederhana yang terdiri dari sebuah tali dan sebuah titik massa memiliki persamaan gerak
yang dapat disederhanakan menggunakan pendekatan deret fungsi sinus
Untuk nilai kecil suatu pendekatan dapat diterapkan pada persamaan di atas, yaitu sehingga
persamaan gerak yang dimaksud dapat menjadi sehingga mudah dipecahkan dan memberikan solusi
yang telah umum dikenal. Dimana bernilai dengan adalah panjang tali dan adalah percepatan
gravitasi.
Gaya berat obyek dekat permukaan bumi
Secara tidak sadar apabila kita mengitung gaya berat suatu benda yang berada dekat permukaan
bumi, kita telah melakukan pendekatan dari rumus gravitasi Newton, yang berbentuk
Jika benda berada di atas permukaan bumi maka jari jari yang dimaksud adalah jari-jari bumi
ditambah ketinggian benda
dengan nilai adalah antara 6.356,750 km dan 6.378,135 km. Perhatikan nilai jari-jari bumi yang
cenderung amat besar apabila dibandingkan dengan ketinggian benda umumnya dari permukaan
bumi. Dapat dituliskan umum yang merupakan berat, di mana adalah percepatan gravitasi
Hal ini dikarenakan nilai jari-jari bumi yang amat besar dibandingkan dengan ketinggian umumnya
benda dari permukaan bumi.
Lintasan dari massa titik kadang-kadang disebut bob pendulum tidak berupa gas lurus, akan tetapi
berupa busur dari suatu lingkaran dengan jari-jari l yang sama dengan panjang tali, kita
menggunakan jarak x sebagai koordinat kita yang di ukur sepanjang busur.
Di sini kita menekan kembali bahwa gerak suatu pendulum hanya mendekati harmonik sederhana.
1. A. DATA PERCOBAAN
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 8,467 -0,693 0,480
2. 10,115 0,955 0,912
3. 8,900 -0,26 0,067
n=3
𝑥̅ = 9,160 ∑(x − x̅ )2 = 1,456
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 1,456
6
∆ x= √ 0,242
∆ x=0,491
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,491
∆ l= x 100 %
9,160
∆ l=5,360 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−5,360 %
¿ 94,64 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 9,160+ 0,491
¿ 9,651
−¿ 9,160−0,491
¿ 8,609
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 9,656 -0,063 0,003
2. 9,670 -0,049 0,002
3. 9,832 0,113 0,012
n=3
∑(x − x̅ )2 = 0,017
𝑥̅ = 9,719
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 0,017
6
∆ x= √ 0,0028
∆ x=0,052
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,052
∆ l= x 100 %
9,719
∆ l=0,535 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−0,535 %
¿ 99,465 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 9,719+ 0,052
¿ 9,771
−¿ 9,719−0,052
¿ 9,667
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 9,945 0,057 0,013
2. 9,878 -0,01 0,0000149
3. 9,841 -0,047 0,011
n=3 ∑(x − x̅ )2 = 0,024
𝑥̅ = 9,307
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 0,024
6
∆ x= √0,004
∆ x=0,063
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,063
∆ l= x 100 %
9,307
∆ l=0,676 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−0,676 %
¿ 99,324 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 9,307+ 0,063
¿ 9,370
−¿ 9,307−0,063
¿ 9,224
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 9,945 0,057 0,0032
2. 9,878 -0,01 0,0001
3. 9,841 -0,047 0,0022
n=3
∑(x − x̅ )2 =
𝑥̅ = 9,888 0,0055
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 0,0055
6
∆ x= √0,0009
∆ x=0,030
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,030
∆ l= x 100 %
9,888
∆ l=0,303 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−0,303 %
¿ 99,691 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 9,888+ 0,030
¿ 9,918
−¿ 9,888−0,030
¿ 9,858
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 11,496 0,217 0,047
2. 11,377 0,091 0,0096
3. 10,966 -0,313 0,097
n=3
∑(x − x̅ )2 = 0,153
𝑥̅ = 11,279
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 0,153
6
∆ x= √ 0,025
∆ x=0,158
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,158
∆ l= x 100 %
11,279
∆ l=1,400 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−1,400 %
¿ 98,6 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 11,279+0,153
¿ 11,437
−¿ 11,279−0,153
¿ 911,21
No Data (x) x − x̅ (x − x̅ )2
1. 13,122 0,481 0,23
2. 12,532 -0,109 0,011
3. 12,269 -0,372 0,13
n=3
∑(x − x̅ )2 = 0,371
𝑥̅ = 12,641
ralat mutlak
∆ x= √ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ x=
√ 0,371
6
∆ x= √ 0,061
∆ x=0,246
Ralat nisbi
∆x
∆ l= x 100 %
x
0,246
∆ l= x 100 %
12,641
∆ l=1,946 %
Keseksamaan
¿ 100 %−∆ l
¿ 100 %−1,946 %
¿ 0,981 %
Hasil Pengukuran
HP=X + ∆ X
+¿ 12,641+0,246
¿ 12,887
−¿ 12,641−0,246
¿ 12,395
5. A. JAWAB PERTANYAAN
1. Dari berbagai pengukuran dengan l yang berbeda-beda, buatlah grafik hubungan T2
terhadap l ( Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 ). Bagaimana bentuk grafiknya ? 2. Bandingkanlah
nilai g yang Anda peroleh dengan nilai g pada buku acuan
B. KESIMPULAN
4. Semakin panjang talinya semakin besar periode nya dan semakin kecil frekuensi nya
DAFTAR PUSTAKA
Halliday,Resnick,Walker 2010.Fisika Dasar Jilid 1.Ciracas:Erlangga
Khotimah, Khusnul, Sparisoma Viridi, and Siti Nurul Khotimah. "Ayunan sederhana:
pengaruh panjang tali, sudut awal, dan massa bandul terhadap periode serta
menentukan
konstanta redaman." Conference Proceedings in Science. 2011.
https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/308/aplikasi-hukum-hooke-pada-bandul.
Diakses pada tanggal 17 November 2021.
LAMPIRAN