Anda di halaman 1dari 5

Sebuah DBMS harus memiliki karakteristik sbb : Data disimpan pada perangkat keras dan harus tetap ada

a setelah diakses. Metode kases termasuk pembuatan data baru, modifikasi data yang sudah ada, dan penghapusan data. Ini disebut data persistence. Banyak user harus diizinkan untuk mengakses data secara bersamaan. Ini disebut concurrency Transaksi diatur agar sistem dapat memanipulasi data dan DBMS harus memiliki kemampuan menyimpan sekumpulan pekerjaan. Bahasa query harus tersedia untuk mengambil data berdasarkan kriteria yang diberikan oleh user. Data harus dapat dipulihkan setelah terjadi kerusakan. Jika data hilang, DBMS harus memiliki kemampuan mengembalikan data tersebut. Ini disebut recovery. Termonologi Data Data didifinisikan sebagai fakta dari suatu kejadian. Fakta berupa : dokumen, gambar, suara, atau media lainnya. Data atau fakta -> proses -> INFORMASI Dalam Konteks sistem basisdata, data dinyatakan sebagai kumpulan karakter-karakter yang disusun menurut suatu aturan agar mudah untuk dikenali, disimpan, dimanipulasi, dan disajikan kembali Secara fisik kumpulan karakter yang mewakili data ini tersimpan dalam sistem komputer dan membentuk suatu database dengan hirarki penyusunan sebagai berikut: Bit, berupa angka biner yang hanya mempunyai dua kemungkinan Byte, Kumpulan 8 bit data yang kombinasi nilainya digunakan untuk menyatakan satu buah karakter Item Data, satuan terkecil dari data yang mempunyai arti Agregat Data, kumpulan item data dalam suatu record yang diberi nama tertentu dan dianggap sebagi satu kesatuan yang utuh. Record atau tuple, kumpulan dari item data dan atau agregat data yang saling berhubungan untuk menyatakan suatu objek tertentu File, kumpulan record sejenis yang dapat diidentifikasi dengan suatu nama Database, Model Basis Data menyatakan hubungan antar record yang tersimpan dalam basis data. Model Data yang ada dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : Model data logika berbasis objek,Model data logika berbasis record,Model data fisik Model Data Logika berbasis Objek:Model entity relationship,Model berorientasi objek (objectoriented model),Model Biner,Model data simantik,Model Infological,Model data fungsional Model Data Logika Berbasis Record Model Data Relasi: Model Relasional (Relational Model) adalah model yang paling sederhana, mudah digunakan dan dipahami, serta yang paling populer saat ini, Model Relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel/baris/record dan atribut/kolom/field, Menggunakan kunci tamu (foreign key) untuk berhubungan dengan relasi lain, DBMS yg bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Database Management System). Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu relasi : Tak ada tupel (baris) yang kembar, Urutan tupel tidaklah penting (tupel-tupel dapat dipandang dalam sebarang urutan), Setiap atribut memiliki nama yang unik, Letak atribut bebas (urutan atribut tidak penting), Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel. Pada model relasional, jumlah tupel/baris suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah atribut/kolom suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang berderajat satu (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary, Istilah lainnya yang terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. Kelebihan: Data dapat diakses secara cepat, Struktur database mudah diubah, Data disajikan secara logis sehungga user tidak perlu mengetahui bagaimana data disimpan, User mudah dalam membuat query yang kompleks untuk mengambil data, User mudah

menerapkan integritas data, Data sering lebih akurat, User mudah dalam membuat dan modifikasi program aplikasi, Bahasa standar (SQL) sudah dibuat. Kekurangan :Kelompok informasi atau tabel yang berbeda harus dihubungkan untuk mengambil data, User harus memahami hubungan antar-tabel, User harus belajar SQL Model Data Jaringan (Network): Model Jaringan disebut model DBTG (Database Task Group) atau model CODASYL (Conference on Data Systems Languages). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota. Suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua. Contoh produk DBMS yang menggunakan model jaringan adalah CA-IDMS/DB, dari Computer Associates International Inc. Model Jaringan (Network Model) distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group (DBTG) atau disebut juga model CODASYL (Conference on Data System Language), mirip dengan model hirarkis dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya yaitu model jaringan menyusun record-record dalam bentuk graph dan menyatakan hubungan kardinalitas 1:1 (satu orang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya beberapa anak) dan N:M (beberapa orang tua punya beberapa anak). Ketektuan model jaringan: Terdapat lebih dari satu edge antara pasangan node, Tidak ada konsep root node, Suatu node dapat mempunyai lebih dari satu parent node. Kelebihan: Data dapat diakses dengan cepat., User dapat mengakses data mulai dari sembarang table, User lebih mudah dalam membuat model basis data yang lebih kompleks, User lebih mudah dalam membuat query yang lebih kompleks untuk mengambil data. Kekurangan: Struktur basis data tidak mudah untuk diubah-ubah, Perubahan struktur basis data dapat mempengaruhi program aplikasi yang mengakses database, User harus memahami struktur basis data.

Model Hirarki : Model Hirarkis biasa disebut model tree (pohon), karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini juga dapat menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarkis adalah IMS (Information Management System), yang dikembangkan oleh perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. Model Hirarkis ( Hierarchical Model ) adalah model dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer). Record-record tersebut disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node pada tree tersebut merupakan record/grup data elemen dan memiliki hubungan kardinalitas 1:1 dan 1:M. Node yang berada pada puncak tree disebut akar (root), sedangkan node yang berada pada dasar tree disebut daun (leaf). Hubungan antar-node disebut cabang. Model ini dapat juga menggunakan pola hubungan orang tua-anak (parent-child). Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau persegi panjang) menyatakan sekumpulan area/medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut simpul orang tua, sedangkan simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut simpul anak. Kelebihan Model Hirarkis : Data dapat diambil secara cepat, integritas lebih mudah diatur. Kekurangan: User harus memahami struktur basis data-nya, Terjadi pengulangan data (redundansi). Model Data Fisik Digunakan untuk menggambarkan data pada tingkat paling rendah. Pada model data ini dijelaskan bagaimana data pada sistem database disimpan pada perangkat penyimpanan secara fisik.Dua model yang sudah cukup terkenal secara luas adalah: Unifying Model, Memory Frame Karakteristik dan Keuntungan Basis Data yang Baik Struktur basis data (tabel dan relasi antar tabel) yang lebih kompak Struktur masing-masing tabel yg lebih efisien dan sistematis Kebutuhan ruang penyimpan data (memori sekunder) yg lebih efisien Operasi basis data yang cepat dan efektif Redudansi data yang optimal. Tidak ada ambiguitas data di semua tabel dalam basis data NORMALISASI BASIS DATA

Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data. Dalam merancang basis data, kita dapat melakukannya dengan : 1. Menerapkan normalisasi pada struktur table yang telah diketahui. 2. Langsung membuat model ER (Entity Relationship) Atribut Tabel (Table Attribute): Yaitu identik dengan pemakaian istilah kolom data pada sebuah tabel. Istilah Atribut lebih umum dipergunakan dalam perancangan basis data karena istilah itu lebih imprensif menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik (sifat-sifat tabel. Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF) Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Mengapa dilakukan normalisasi ? Optimalisasi struktur-struktur tabel Meningkatkan kecepatan Menghilangkan pemasukan data yang sama Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan Mengurangi redundansi Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies). Integritas data yang ditingkatkan Key dan Atribut Deskriptif Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Ada 3 jenis key yaitu : Super key: Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi. Bisa terjadi, ada lebih dari 1 kumpulan atribut yang bersifat seperti itu pada sebuah table. Contoh : pada tabel Mahasiswa yang memiliki 4 buah field / atribut tersebut, yang dapat menjadi superkey adalah: nim, nama_mahasiswa, alamat_mahasiswa, dan tgl_lahir nim, nama_mahasiswa, alamat_mahasiswa nim, nama_mahasiswa nim nama_mahasiswa Candidat key: merupakan kumpulan field / atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik. Sebuah Candidate-key tidak boleh berisi atribut atau kumpulan atribut yang telah menjadi superkey yang lain. Jadi sebuah Candidate-key pasti superkey, tapi belum tentu sebaliknya Key primer (primiry key) : Primary_key adalah candidate-key yang dipilih untuk mengidentifikasi tupel secara unik pada suatu relasi. Kunci utama dapat terbentuk dari satu atribut atau lebih. Pemilihan Key Primer dari sejumlah Candidate-key pada suatu table didasari pada ketiga hal berikut ini: Key tersebut lebih sering (natural) untuk dijadikan acuan, Key tersebut lebih ringkas, Jaminan keunikan Key tersebut lebih baik. Alternate key :Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key Foreign key : adalah satu atribut (satu set atribut) yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Foreign key ditempatkan pada relasi anak dan sama dengan primary key induk direlasikan, Hubungan antara relasi induk dengan anak adalah satu lawan banyak (one to many relationship) Normalisasi Basis Data Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF) Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

Mengapa dilakukan normalisasi ? Optimalisasi struktur-struktur tabel Meningkatkan kecepatan Menghilangkan pemasukan data yang sama Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan Mengurangi redundansi Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies). Integritas data yang ditingkatkan Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF) Syarat Tabel Yang Baik: Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. 2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). Ketergantungan Fungsional : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional padaatribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Dekomposisi: Yakni, melakukan pemilahan tabel menjadi beberapa tabel dengan mempertimbangkan Ketergantungan Fungsional. Dekomposisi dilakukan agar setiap tabel yang digunakan hanya memiliki 1 (satu) KF saja (lebih tepatnya 1 KF minimum) karena sebuah KF bisa diuraikan menjadi sejumlah KF) Lossless-Join Decomposition :Dekomposisi merupakan upaya untuk mendapatkan tabel yang baik. Dekomposisi yg benar terjadi jika tabel-tabel hasil dekomposisi itu digabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum dekomposisi. Bentuk-bentuk Normal 1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF): Tidak diperboleh adanya : Atribut yang bernilai banyak (Multivalued attribut). Attribut komposit atau kombinasi dari keduanya. Jadi ,Harga domain atribut harus merupakan harga atomik 2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF): Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key. Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key) .Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan

3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF): Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya (ketergantungan transitif). 4. Boyce-Code Normal Form (BCNF) : Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X Y maka X adalah super key, tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi , Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key. 5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF): Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued attribute, Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies 6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF): Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula

Anda mungkin juga menyukai