Anda di halaman 1dari 28

Sudut Kemiringan Atap Rumah

Untuk daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi dan disertai angin yang kuat, maka atap rumah
harus memperhitungkan teknik mengalirkan air hujan yang baik. Di beberapa daerah dengan curah hujan
rendah, cenderung mempunyai atap rumah yang lebih landai.

Untuk daerah yang bersalju, maka atap rumah harus mampu menahan berat salju yang menumpuk dan
mempunyai kemiringan yang cukup agar salju dapat turun dan tidak terlalu banyak menumpuk.

Sudut kemiringan atap genteng 30 – 40 derajat.

Terlalu miring akan menyulitkan pemasangan dan dapat membuat genteng melorot dan
sulit dipanjat. Kurang miring akan menyebabkan air hujan tempias, terutama saat
hujang angin dengan arah angin tepat dari depan atap genteng. Sudut dapat sedikit
lebih landai jika genteng lebih lebar dan lebih panjang. Jika ingin sudut yang lebih
curam maka sebaiknya menggunakan genteng metal yang disekrup ke rangka baja
ringan agar tidak mudah melorot.

Sudut kemiringan atap seng dan asbes gelombang atau eternit 10-40 derajat

Terlalu miring akan menyulitkan pemasangan. Semakin panjang asbes gelombang


yang digunakan semakin landai sudut yang diperbolehkan. Seng dan asbes gelombang
mempunyai sambungan yang lebih rapat dari genteng, sehingga lebih sedikit
kemungkinan bocor. Asbes gelombang cukup ekonomis, sedikit menghantar panas,
dan tidak berisik sebagaimana seng, sehingga cukup populer.

Genteng metal dengan 15-35 derajat sudut kemiringan


Genteng metal dan rangka baja ringan saat ini sangat populer. Genteng metal dan
rangka baja ringan secara teoritis tidak akan berkarat dan rusak dimakan usia, kecuali
jika tertimpa benda berat, tertiup angin topan, dan bencana lainnya. Atap jenis ini juga
mudah dibangun, dan ekonomis. Tidak seperti rangka atap kayu yang sulit dibangun
dan mudah dimakan rayap. Dapat diikat dengan sekrup agar tidak mudah menganga,
atau melorot jika sudut kemiringan terlalu curam. Berbagai pilihan model genteng dan
warnanya tersedia di pasaran. Oleh karena itu atap ini menjadi sangat populer saat ini.  

Cara mudah mengukur sudut atap  


Adalah dengan mengukur jarak horizontal (x) dan jarak vertikal (y) dari atap, lalu
menggunakan rumus tangensial untuk menentukan sudutnya.

Contoh 1:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 5 meter dan
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter

Tan = y / x = 3 / 5
Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 5) = 30,95 derajat

Contoh 2:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter dan
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter

Tan = y / x = 3 / 4
Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 4) = 36,86 derajat
Contoh 3:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 1 meter

Tan = y / x = 1 / 4
Sudut kemiringan atap = Atan (1 / 4) = 14,03 derajat

Tabel Sudut Kemiringan Atap

x y Derajat
meter
2 1 27
2 2 45
2 3 56
3 1 18
3 2 34
3 3 45
4 1 14
4 2 27
4 3 37
5 1 11
5 2 22
5 3 31

JENIS JENIS BAHAN PENUTUP ATAP


Atap rumah adalah bagian dari rumah yang berberan penting sebagai protektor. Atap
rumah melindungi rumah dari cuaca dan bahaya dari luar. Saat cuaca hujan maka atap
menjadi pelindung rumah supaya tidak terkena hujan. Begitupun saat cuaca panas dan
sinar matahari menyengat, atap juga melindungi penghuninya dari kepanasan.

Namun dari semua fungsionalitas atap rumah tersebut memiliki beberapa tingkatan atau
kelebihan dan kekurangan yang dikategorikan dari bahan-bahan dasar pembuatnya.
Banyak sekali macam-macam bahan atap rumah yang sering dipakai oleh masyarakat
umumnya di Indonesia yang memiliki cuaca panas dan hujan (baca juga: 4 Tipe Rumah di
Indonesia) . Nah, apa saja bahan atap rumah?

1. Atap bahan sirap / kayu ulin


Atap berbahan sirap adalah atap dengan bahan kayu. Kayu yang digunakan bernama kayu
ulin. Jenis kayu ini cocok sekali dijadikan sebagai atap rumah atau atap untuk pendopo /
bangunan temporer. Bahan kayu yang kokoh ini sering juga disebut sebagai kayu besi.
Atap sirap biasa digunakan oleh bangunan yang menonjolkan kesederhanaan namun tetap
mewah seperti pendopo, villa, gazebo, gedung pertemuan, dan lain sebagainya.

Kayu ulin adalah kayu produksi dari Kalimantan. Jenis kayu ini sangat bagus digunakan
sebagai atap karena memiliki kesan yang alami dan kekuatannya bisa tahan hingga
berpuluh-puluh tahun.
Atap sirap atau kayu ulin lebih menonjolkan kesan alami dan hayati. Selain itu juga sirkulasi
udara akan semakin didapatkan jika menggunakan atap sirap ini. Bentuk bahan atap sirap
umumnya berbentuk panjang dan segitiga di ujungnya (lihat gambar).

Selain kelebihan yang banyak tersebut, bahan sirap ini juga memiliki beberapa kelemahan
di antaranya harganya yang tentu lebih mahal dan langka, selain itu pertimbangan terhadap
potensi kebakaran lebih tinggi karena memang bahan kayu yang lebih bisa terbakar serta
perawatannya lebih ekstra lagi.

2. Genteng tanah liat


Atap dengan genteng tanah liat adalah yang paling populer dan paling banyak digunakan di
Indonesia. Mengapa tidak, bahan yang tentu tidak akan pernah habis karena terbuat dari
tanah liat, harganyapun murah. Genteng tanah liat memiliki kelebihan yakni harganya yang
murah dan kekuatan terhadap cuaca yang bagus. Namun ternyata ada beberapa
kelemahannya juga yakni meskipun kuat terhadap cuaca panas atau hujan, genteng tanah
liat juga rentan pecah atau terbelah, ditambah lagi setelah sekian lama pemakaian warna
genteng akan berubah menjadi kehitaman. Selain itu dalam proses pemasangan, genteng
tanah liat harus dilapisi dengan kayu atau besi penyangga karena bobot genteng yang
berat.
Namun, overall genteng tanah liat menjadi pilihan terbaik untuk masyarakat Indonesia
sebagai bahan dasar atap rumahnya karena sifatnya yang tahan terhadap cuaca di
Indonesia.

3. Atap dari genteng beton


Genteng beton akhir-akhir ini menjadi pilihan bagi para pengembang perumahan. Banyak
rumah-rumah minimalis dan rumah mewah di komplek perumahan yang menggunakan atap
dari bahan genteng beton. Apa kelebihannya? Genteng beton terbuat dari bahan semen
yang dilapisi dengan serat dan bahan aditif tertentu. Genteng beton juga memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap pelapukan, kebakaran, cuaca dan serangga. Namun dilihat
dari fisik, genteng ini tentu memiliki bobot yang lebih berat dan harganya lebih mahal.
Genteng beton memang memiliki kualitas lebih tinggi ketimbang genteng tanah liat dilihat
dari kekokohannya dan variasinya. Namun untuk pemilihan bagi masyarakat menengah ke
bawah genteng tanah liat lebih cocok. Dan untuk masyarakat perumahan atau perkotaan
dengan rumah mewah cenderung menyesuaikan, yakni tentu lebih memilikih atap dengan
bahan genteng beton.

4. Atap dari genteng metal


Genteng metal adalah inovasi terbaru untuk atap rumah. Genteng metal terbuat dari bahan
logam antikarat. Kelebihan dari genteng ini adalah bentuknya yang variatif bisa dibuat
sesuai kebutuhan, bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan sebagainya.
Kemudian bobotnya yang sangat ringan serta efek bisa memantulkan panas menjadi
kelebihan utama dari genteng metal ini.
Hanya saja harga yang sangat mahal menjadi kelemehan tersendiri untuk genteng ini.
Umumnya rumah-rumah mewah menggunakan genteng dengan bahan metal ini.

5. Genteng dari seng


Genteng seng mungkin adalah kebalikan dari genteng metal. Genteng seng jauh lebih
murah dan ringan serta sering menjadi pilihan utama sebagai atap untuk rumah di
pedesaan dan bagi kalangan masyarakat level bawah. Namun tentu genteng ini memiliki
banyak kekurangan yakni dari sisi penampilan yang lebar dan kurang atraktif serta sifatnya
yang menahan panas dan gampang berkarat serta rusak.
6. Genteng asbes
Genteng asbes hampir sama dengan genteng seng. Sifatnya yang murah meriah dan
sering menjadi pilihan beberapa rumah minimalis. Genteng asbes bisa tahan akan suhu
panas sehingga akan terasa dingin di dalam rumah hanya saja pada beberapa penelitian
penggunaan genteng asbes bisa memicu penyakit kanker paru terhadap penghuninya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHAN PENUTUP ATAP

enis dan Bahan Atap Rumah

Berikut ini adalah beberapa jenis atap rumahyang biasa dipakai antaralain:

1. Atap Sirap

Atap Sirap biasanya dibuat dari bahan kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. 
Kelebihan: Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat
alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara
yang bagus bagi atap.

Kekurangan : Bahan susah didaptkan, harganya


mahal, pemasangannya susah, perawatan harus teratur dan telaten.

2. Atap Genteng
Atap genteng merupakan atap yang paling banyak dijumpai terutama pada perumahan lama. Saat ini atap
genteng bisa dibuat dari berbagai macam bahan seperti tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber
semen atau asbes, kaca.
Kelebihan: Awet, bentuk dan warnanya bervariasi, perwatan lebih mudah
kekurangan: Harganya mahal dan beberapa jenis yang memiliki bobot yang berat sehingga membutuhkan
penyangga yang kuat

3. Atap Ijuk

Atap ijuk merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan tanaman aren yang tumbuh diantara pelepahnya, 
kelebihan: Dapat memberikan kesan alami dan kesejukan 
kekurangan: Sulit dalam penggantian dan rawan bocor saat hujan. 

4. Atap Rumbia

Atap rumbia merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan daun yang ditata menjadi sebuah atap rumah, 
Kelebihan: Atap rumbia dapat memberikan kesan alami dan tradisional, biaya murah, bobotnya ringan. 
Kekurangan: Tidak dapat bertahan lama dan rawan bocor.
5. Atap PVC
Atap PVC merupakan atap yang dibuat dari bahan Polyvinyl chloride ( PVC ) sering digunakan dalam
pembuatan canopy rumah.
Kelebihan: warnanya bervariasi
Kekurangan: Kurang tahan 

6. Atap Seng atau metal bergelombang


Atap Seng atau metal bergelombang merupakan atap yang dibuat dari bahan seng.
Kelebihan: Pemsasanganya mudah dan tidak memerlukan rangka atap yang terlalu banyak, 
Kekurangan: Menimbulkan suara yang berisik disaat hujan turun, dan lebih Panas saat musim panas.

7. Atap Beton Bertulang


Atap beton bertulang merupakan jenis atap yang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi,
dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang.

Berbagai macam bentuk atap


Posted on 28/07/2015 by Admin
Bentuk Atap
Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan
perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang banyak
terdapat adalah :
   1.       Atap Datar

Gambar : Atap Datar


Model atap yang paling sederhana adalah atap berbentuk datar atau rata. Atap datar biasanya
digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya bisa dibuat dari beton
bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal. Agar air hujan yang
tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang
cukup.
Modelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya dipakai untuk atap teras. Atau bahkan
digunakan untuk membuat taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah perawatannya
terutama dalam masalah mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan dalam merencana atap
ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya supaya suhu ruangan tidak
terlalu panas.
2.       Atap Sandar

Gambar : Atap Sandar


Model atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan misalnya; selasar
atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai untuk rumah – rumah modern.
Beberapa arsitek mengadopsi model atap ini kemudian menggabungkannya dengan atap model
pelana.
3.       Atap Pelana
Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun – bangunan atau
rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis
pertemuan yang disebut bubungan.

Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya
mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang
miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut
kemiringan antara 30 sampai dengan 45 derajat.
     4.       Atap Tenda
Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya, sehingga
kemiringan bidang atap sama. Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu
disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah dibubungan miring yang disebut
jurai.

      5.      Atap Limas (perisai)


Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis
bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Jika dilhat
terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga.

Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring
yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang
biasanya sama.
      6.      Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai.
Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada
yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.
Gambar : Atap Kombinasi Pelana+Perisai
     7.       Atap Mansard
Bentuk atap model ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat.
Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini
dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita.

      8.       Atap Menara
Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi
sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja,
atap menara masjid dan lain – lain.
     9.       Atap Piramida
Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan
dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.

      10.  Atap Minangkabau
Atap minangkabau seolah – olah berbentuk tanduk pada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini
banyak kita jumpai di Sumatra.
      11.  Atap Joglo
Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti bertingkat.
Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

     12.  Atap Setengah Bola (Kubah)


Model atap berbentuk melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk bangunan
masjid dan gereja.

     13.   Atap Gergaji
Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Model atap gergaji
bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.

Gambar : Atap Gergaji


Macam-Macam Penutup Atap
 
1.    Atap sirap   
                                                 
a.  Sirap kayu
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri)
ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang
digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara
25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah
bergaya country dan yang menyatu dengan alam.
 

Gambar  Atap Sirap Kayu


b.  Sirap aspal
 
Sebuah sirap aspal adalah jenis atap sirap . Mereka adalah salah satu atap
yang paling banyak digunakan meliputi karena mereka relatif murah dan cukup
mudah untuk menginstal.

Gambar Atap Sirap Aspal


2.    Genteng
 
a.  Genteng tanah liat tradisional
Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari
tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat
membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap
miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling
mengunci dan mengikat.
Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan.
Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.
 

Gambar  Atap Genteng Tanah Liat Tradisional


 
b.  Genteng Keramik
 
Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini
telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya.
Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari
lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.
Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.

Gambar Atap Genteng Keramik


c.  Genteng beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya
bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi
lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.
Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan
pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40tahun.
 

Gambar Atap Genteng Beton


d.  Genteng Aspal
Bahan meterial yang satu ini dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal)
dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model
datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan
rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan.
Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok
gording.

Gambar Atap Genteng Aspal


e.  Genteng Metal
 
Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording
rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng
lembaran.Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat
hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-
120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.

Gambar Atap Genteng Metal


 
Adapun caran pemeriksaaan genteng yang baik, dilapangan sebagai berikut :
a.    Tinjauan terhadap pandangan luar :
1.    Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar
suara
yang nyaring.
2.   Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya.
3.   Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk.
4.   Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama.
b.    Tinjauan Terhadap Berat rata-rata.
 
Untuk mengetahui berat rata-rata genteng dapat dilakukan dengan jalan
penimbangan, ambil contoh sampel 6 buah genteng dari tumpukan tiap-tiap jenis
yang diperkirakan dapat mewakili keseluruhan. Kemudian gentang ini ditimbang
dan hasil beratnya masing-masing dijumlahkan dan dibagi rata-rata, maka hasil
pembagian ini merupakan berat rata-rata
c.    Tinjauan terhadap rembesan.
Sediakan sebuah genteng yang akan diperiksa dan sebuah kotak terbuka
(kaleng) yang pada bagian sisi atas dan bawahnya terbuka serta semua sisi
sampingnya tidak dapat tembus oleh air. Kotak ini direkatkan pada bagian atas
permukaan genteng, selanjutnya dibagian luarnya diberi perekat lilin agar rapat
air. Kotak ini diisi air kira-kira setinggi 6 cm. Setelah 3 jam lamanya dalam kotak,
lalu bagian bawah genteng diperiksa apakah terjadi rembesan atau tetesan air.
Catat dari 6 buah atau lebih genteng, berapakah yang tembbus air. Genteng
yang baik tidak akan tembus air.
d.    Tinjauan terhadap penampang patahan.
Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang.
untuk genteng yang baik akan terlihat seperti berikut :
      Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah sedikit kekuning-kuningan).
      Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu sama.
      Susunannya terlihat rapat dan padat Campurannya yang berasal dari tanah
liat itu halus.
 
3.    Seng
Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara
elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng
berasal dari bahan pelapisnya.
Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar
tahun ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang
terserang karat.
 

Gambar  Atap Seng
4.    Plat Beton
 
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan
beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai
tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan
pot.Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi.
Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada
lapisan atsanya.

Gambar Atap Plat Beton


5.    Plat Kaca
Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami
dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak
mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi
design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk
lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan

ara Mengukur Reng dan Memasang Genteng Kodok Sokka  Kebumen

20 Maret 2013 oleh BUDI GENTENG


Dilihat dari struktur gentengnya genteng kodok sebenarnya memiliki keunggulan dibandingkan

genteng pres lainnya. Desain genteng dengan bagian belakang untuk menahan air hujan membuat air

hujan takan bisa membuat tampias. Hanya saja jika pemasangannya salah maka si tukang yang kita

bayar untuk memasangnya bakalan bilang “Pak kok gentengnya ga bisa dipasang?” atau “Pak

gentengnya kok menganga ya?”. Untuk menjawab pertanyaan itu, kami sengaja menghadirkan tulisan

ini (kemarin ada tukang yang salah masang genteng kami soalnya).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memasang genteng kodok :

1. Ukuran reng 22,5 sd 23 cm.

Anda bingung cara mengukur rengnya? Akan kami perlihatkan caranya dalam foto di bawah ini.

Langkah-langkahnya : Atur genteng seperti gambar 1. Lalu balikkan seperti gambar 2. Ukur dengan

penggaris atau meteran seperti pada gambar 3. Saat memasang pastikan kepala genteng berada di

belakang cincin lengkungan. Untuk lebih amannya gunakan ukuran 22,5 cm.

Berikut akan kami beritahukan cara memasang genteng kodok :


Untuk pemasangan genteng kodok berbeda dengan plentong atau morando. Pemasangannya harus

nyerong seperti terlihat pada gambar di atas. Selamat mencoba!!!

Cara Memasang Genteng  


September 15, 2016 alfonsus Uncategorized

Genteng merupakan komponen yang tidak bisa ditinggalkan dalam sebuah proses
kontruksi khususnya untuk rumah tinggal. Genteng-lah yang menjadi pelindung rumah
dari terik matahari dan guyuran hujan. Biasanya kaum Bapak yang ikut dalam proses
pengerjaan konstruksi rumah lebih senang memakai genteng yang terbuat dari tanah
liat ketimbang genteng yang terbuat dari bahan metal. Banyak kelebihan yang dimiliki
oleh genteng tanah liat dibandingkan dengan genteng berbahan metal. Pertama
genteng yang terbuat dari metal lebih berisik ketika terkena hujan deras, yang kedua
genteng metal akan membuat rumah menjadi lebih panas ketika cuaca sedang terik-
teriknya. Cara memasang genteng perlu untuk anda perhatikan langkah-langkahnya di
bawah ini. Simak ulasannya berikut ini :

1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan meter kubik. Yaitu total panjang bahan yang digunakan
dikalikan dengan dimensi kayu yang dipakai. Contoh : panjang total bahan yang
digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume
adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 meter kubik.

2. Pembuatan Gording

Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara


gording, satuannya tetap menggunakan meter kubik, cara mencari volume sama
dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.

3. Pembuatan Jurai

Sama dengan pembuatan gording

4. Pembuatan Balok Nok

Sama dengan pembuatan gording dan jurai. Dimensi kayu biasanya sama hanya
letaknya saja yang berbeda.

5. Pasang Kuda-Kuda

Pemasangan ini tidak membutuhkan waktu yang lama karena kuda-kuda hanya tinggal
dimasukkan ke tempatnya. Material yang perlu ditambahkan juga dikatakan hampir
tidak ada karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat.

6. Pasang Papan Suri

Yang dimaksud dengan papan suri adalah papan yang letaknya diatas balok nok yang
berfungsi untuk menahan kerpus.

7. Pasang Usuk

Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yang sering digunakan adalah
kayu ukuran 5/7 untuk atap yang menggunakan asbes atau seng tidak memakai usuk,
cukup dengan gording.

8. Pasang Alumunium Foil

Pemasangan alumunium foil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah


tampias saat terjadi hujan yang disertai dengan angin. Bahan yang digunakan tidak
mutlak alumunium foil dan dapat diganti dengan seng plate dan karpet. Letak
alumunium foil adalah diantara rusuk dan reng.
9. Pasang Reng

Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau 3/4 tergantung jenis
genteng yang dipakai, untuk genteng keramik bisa menggunakan ukuran 2/3,
perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu dengan satuan meter
persegi.

10. Pasang Genteng

Genteng sendiri ada beberapa jenis seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Akan
tetapi umumnya genteng beton dan genteng keramik adalah genteng yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat. Perhitungan luas dengan satuan meter persegi
biasanya sama dengan luas reng maupun rusuk.

11. Pasang Talang

Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang
beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang
yang terbuat dari seng volumenya adalah luas dengan satuan meter persegi. Talang
yang terbuat dari PVC volumenya menggunakan satuan meter, sedangkan untuk talang
beton dapat dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi atau meter kubik.

12. Plank List

Plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan yaitu bahan dari kayu, beton, PVC,
fiber dan lain-lain. Tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari
kayu dan beton.

cara pemasangan genteng bumbungan/karpus

genteng bumbungan
genteng bumbungan lengkung

genteng bumbungan pada balok bumbungan


dan pada bumbungan miring
pemasangan genteng bumbungan

Cara pemasangan genteng bumbungan (karpus)


1.       pasnglah bilah profil dahulu untuk meluruskan pemasangan genteng bumbungan
2.       tentukan ukuran tinggi pasangan genteng bumbungan
3.       pasang benang pada ke dua bikah profil, disesuaikan tinggi pemasangan
4.       siapkan bahan adukan untuk pemasanan genteng bumbungan
5.       mulailah pemasangan genteng bumbungan dimulai dari ujung-ujung garis atap
Cara menghaluskan muka alur adukan pasangan genteng umbungan
1.       setelah pemasngan genteng bumbungan selesai , kemudian di tunggu  1 hari, sehingga adukan tersebut sudah
cukup keras
2.       setelah adukan sudah cukup keras kemudian sikat dengan air semen encer, hingga basah
3.       lapisi muka luar adukan yang tampak di atas genteng biasa dengan adukan air semen kental (seperti lem) hingga
rata
4.       haluskan dengan cetok dan sikat dengan air semen encer atau air biasa sampai kelihatan halus

Anda mungkin juga menyukai