Atap
Atap
Untuk daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi dan disertai angin yang kuat, maka atap rumah
harus memperhitungkan teknik mengalirkan air hujan yang baik. Di beberapa daerah dengan curah hujan
rendah, cenderung mempunyai atap rumah yang lebih landai.
Untuk daerah yang bersalju, maka atap rumah harus mampu menahan berat salju yang menumpuk dan
mempunyai kemiringan yang cukup agar salju dapat turun dan tidak terlalu banyak menumpuk.
Terlalu miring akan menyulitkan pemasangan dan dapat membuat genteng melorot dan
sulit dipanjat. Kurang miring akan menyebabkan air hujan tempias, terutama saat
hujang angin dengan arah angin tepat dari depan atap genteng. Sudut dapat sedikit
lebih landai jika genteng lebih lebar dan lebih panjang. Jika ingin sudut yang lebih
curam maka sebaiknya menggunakan genteng metal yang disekrup ke rangka baja
ringan agar tidak mudah melorot.
Sudut kemiringan atap seng dan asbes gelombang atau eternit 10-40 derajat
Contoh 1:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 5 meter dan
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter
Tan = y / x = 3 / 5
Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 5) = 30,95 derajat
Contoh 2:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter dan
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter
Tan = y / x = 3 / 4
Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 4) = 36,86 derajat
Contoh 3:
panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter
panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 1 meter
Tan = y / x = 1 / 4
Sudut kemiringan atap = Atan (1 / 4) = 14,03 derajat
x y Derajat
meter
2 1 27
2 2 45
2 3 56
3 1 18
3 2 34
3 3 45
4 1 14
4 2 27
4 3 37
5 1 11
5 2 22
5 3 31
Namun dari semua fungsionalitas atap rumah tersebut memiliki beberapa tingkatan atau
kelebihan dan kekurangan yang dikategorikan dari bahan-bahan dasar pembuatnya.
Banyak sekali macam-macam bahan atap rumah yang sering dipakai oleh masyarakat
umumnya di Indonesia yang memiliki cuaca panas dan hujan (baca juga: 4 Tipe Rumah di
Indonesia) . Nah, apa saja bahan atap rumah?
Kayu ulin adalah kayu produksi dari Kalimantan. Jenis kayu ini sangat bagus digunakan
sebagai atap karena memiliki kesan yang alami dan kekuatannya bisa tahan hingga
berpuluh-puluh tahun.
Atap sirap atau kayu ulin lebih menonjolkan kesan alami dan hayati. Selain itu juga sirkulasi
udara akan semakin didapatkan jika menggunakan atap sirap ini. Bentuk bahan atap sirap
umumnya berbentuk panjang dan segitiga di ujungnya (lihat gambar).
Selain kelebihan yang banyak tersebut, bahan sirap ini juga memiliki beberapa kelemahan
di antaranya harganya yang tentu lebih mahal dan langka, selain itu pertimbangan terhadap
potensi kebakaran lebih tinggi karena memang bahan kayu yang lebih bisa terbakar serta
perawatannya lebih ekstra lagi.
1. Atap Sirap
Atap Sirap biasanya dibuat dari bahan kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca.
Kelebihan: Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat
alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara
yang bagus bagi atap.
2. Atap Genteng
Atap genteng merupakan atap yang paling banyak dijumpai terutama pada perumahan lama. Saat ini atap
genteng bisa dibuat dari berbagai macam bahan seperti tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber
semen atau asbes, kaca.
Kelebihan: Awet, bentuk dan warnanya bervariasi, perwatan lebih mudah
kekurangan: Harganya mahal dan beberapa jenis yang memiliki bobot yang berat sehingga membutuhkan
penyangga yang kuat
3. Atap Ijuk
Atap ijuk merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan tanaman aren yang tumbuh diantara pelepahnya,
kelebihan: Dapat memberikan kesan alami dan kesejukan
kekurangan: Sulit dalam penggantian dan rawan bocor saat hujan.
4. Atap Rumbia
Atap rumbia merupakan jenis atap yang dibuat dari bahan daun yang ditata menjadi sebuah atap rumah,
Kelebihan: Atap rumbia dapat memberikan kesan alami dan tradisional, biaya murah, bobotnya ringan.
Kekurangan: Tidak dapat bertahan lama dan rawan bocor.
5. Atap PVC
Atap PVC merupakan atap yang dibuat dari bahan Polyvinyl chloride ( PVC ) sering digunakan dalam
pembuatan canopy rumah.
Kelebihan: warnanya bervariasi
Kekurangan: Kurang tahan
Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya
mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang
miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut
kemiringan antara 30 sampai dengan 45 derajat.
4. Atap Tenda
Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya, sehingga
kemiringan bidang atap sama. Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu
disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah dibubungan miring yang disebut
jurai.
Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring
yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang
biasanya sama.
6. Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai.
Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada
yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.
Gambar : Atap Kombinasi Pelana+Perisai
7. Atap Mansard
Bentuk atap model ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat.
Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini
dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita.
8. Atap Menara
Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi
sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja,
atap menara masjid dan lain – lain.
9. Atap Piramida
Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan
dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.
10. Atap Minangkabau
Atap minangkabau seolah – olah berbentuk tanduk pada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini
banyak kita jumpai di Sumatra.
11. Atap Joglo
Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti bertingkat.
Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
13. Atap Gergaji
Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Model atap gergaji
bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.
Gambar Atap Seng
4. Plat Beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan
beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai
tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan
pot.Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi.
Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada
lapisan atsanya.
genteng pres lainnya. Desain genteng dengan bagian belakang untuk menahan air hujan membuat air
hujan takan bisa membuat tampias. Hanya saja jika pemasangannya salah maka si tukang yang kita
bayar untuk memasangnya bakalan bilang “Pak kok gentengnya ga bisa dipasang?” atau “Pak
gentengnya kok menganga ya?”. Untuk menjawab pertanyaan itu, kami sengaja menghadirkan tulisan
ini (kemarin ada tukang yang salah masang genteng kami soalnya).
Anda bingung cara mengukur rengnya? Akan kami perlihatkan caranya dalam foto di bawah ini.
Langkah-langkahnya : Atur genteng seperti gambar 1. Lalu balikkan seperti gambar 2. Ukur dengan
penggaris atau meteran seperti pada gambar 3. Saat memasang pastikan kepala genteng berada di
belakang cincin lengkungan. Untuk lebih amannya gunakan ukuran 22,5 cm.
Genteng merupakan komponen yang tidak bisa ditinggalkan dalam sebuah proses
kontruksi khususnya untuk rumah tinggal. Genteng-lah yang menjadi pelindung rumah
dari terik matahari dan guyuran hujan. Biasanya kaum Bapak yang ikut dalam proses
pengerjaan konstruksi rumah lebih senang memakai genteng yang terbuat dari tanah
liat ketimbang genteng yang terbuat dari bahan metal. Banyak kelebihan yang dimiliki
oleh genteng tanah liat dibandingkan dengan genteng berbahan metal. Pertama
genteng yang terbuat dari metal lebih berisik ketika terkena hujan deras, yang kedua
genteng metal akan membuat rumah menjadi lebih panas ketika cuaca sedang terik-
teriknya. Cara memasang genteng perlu untuk anda perhatikan langkah-langkahnya di
bawah ini. Simak ulasannya berikut ini :
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan meter kubik. Yaitu total panjang bahan yang digunakan
dikalikan dengan dimensi kayu yang dipakai. Contoh : panjang total bahan yang
digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume
adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 meter kubik.
2. Pembuatan Gording
3. Pembuatan Jurai
Sama dengan pembuatan gording dan jurai. Dimensi kayu biasanya sama hanya
letaknya saja yang berbeda.
5. Pasang Kuda-Kuda
Pemasangan ini tidak membutuhkan waktu yang lama karena kuda-kuda hanya tinggal
dimasukkan ke tempatnya. Material yang perlu ditambahkan juga dikatakan hampir
tidak ada karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah papan yang letaknya diatas balok nok yang
berfungsi untuk menahan kerpus.
7. Pasang Usuk
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yang sering digunakan adalah
kayu ukuran 5/7 untuk atap yang menggunakan asbes atau seng tidak memakai usuk,
cukup dengan gording.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau 3/4 tergantung jenis
genteng yang dipakai, untuk genteng keramik bisa menggunakan ukuran 2/3,
perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu dengan satuan meter
persegi.
Genteng sendiri ada beberapa jenis seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Akan
tetapi umumnya genteng beton dan genteng keramik adalah genteng yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat. Perhitungan luas dengan satuan meter persegi
biasanya sama dengan luas reng maupun rusuk.
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang
beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang
yang terbuat dari seng volumenya adalah luas dengan satuan meter persegi. Talang
yang terbuat dari PVC volumenya menggunakan satuan meter, sedangkan untuk talang
beton dapat dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi atau meter kubik.
Plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan yaitu bahan dari kayu, beton, PVC,
fiber dan lain-lain. Tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari
kayu dan beton.
genteng bumbungan
genteng bumbungan lengkung