No dokumen :
No revisi :
Tanggal :
SPO terbit
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
JONGGOL
Penatalaksanaan
• Pada stadium permulaan (sadar), diberikan gula murni 30
gram (sekitar 2 sendok makan) atau sirup/permen gula
murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/gula
diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat.
Obat hipoglikemik dihentikan sementara.
• Glukosa darah sewaktu dipantau setiap 1-2 jam. Bila
sebelumnya pasien tidak sadar, glukosa darah
dipertahankan sekitar 200 mg/dl dan dicari penyebab
hipoglikemia.
• Pada stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia), diberikan larutan dekstrosa 40%
sebanyak 2 flakon (=50 ml) bolus intravena dan diberikan
cairan dekstrosa 10% per infus sebanyak 6 jam per kolf.
Glukosa darah sewaktu diperiksa.
• Jika GDS < 50 mg/dl, ditambahkan bolus dekstrosa 40% 50
ml secara intravena; jika GDS < 100 mg/dl ditambahkan
bolus dekstrosa 40% 25 ml intravena. GDS kemudian
diperiksa setiap 1 jam setelah pemberian dekstrosa 40%,
• jika GDS < 50 mg/dl maka ditambahkan bolus dekstrosa 40%
50 ml intravena; jika GDS < 100 mg/dl maka ditambahkan
bolus dekstrosa 40% 25 ml intravena; j
• ika GDS 100-200 mg/dl maka tidak perlu diberikan bolus
dekstrosa 40%;
• jika GDS > 200 mg/dl maka dipertimbangkan untuk
menurunkan kecepatan drip dekstrosa 10%.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS dilakukan setiap 2 jam dengan protokol
sesuai di atas.
• Jika GDS > 200 mg/dl, pertimbangkan mengganti infus dengan
dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS dilakukan setiap 4 jam dengan protokol
sesuai di atas.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, dilakukan
sliding scale setiap 6 jam dengan regular insulin.
Bila hipoglikemi belum teratasi, rujuk.
Output :
Pelaporan dan evaluasi