Anda di halaman 1dari 2

HIPOGLIKEMIA

No dokumen :
No revisi :
Tanggal :
SPO terbit
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
JONGGOL

Dr. HJ. Dina Indriyanti


NIP 197203162002122003
PENGERTIAN Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah
berada dibawah kadar
normal.

TUJUAN Memberikan kemudahan dan sebagai acuan bagi praktisi


kesehatan (puskesmas) dalam penanganan / penatalaksanaan
pertama pada HIPOGLIKEMIA
RUANG Seluruh pasien yang datang dengan gejala hipoglikemia
LINGKUP
KEBIJAKAN 1. Dokter Umum
2. Seluruh praktisi kesehatan yang terampil pada
puskesmas DTP dan non DTP dibawah tanggung jawab
dokter
3. Alat - alat kesehatan penunjang
DOKUMEN PMK No.5 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di FASYANKES
TERKAIT Primer
PROSEDUR Gejala Hipoglikemia :
Hipoglikemia akut menunjukkan gejala dan Triad yang meliputi:
a) keluhan yang menunjukkan adanya kadar glukosa plasma
yang rendah; b) kadar glukosa plasma yang rendah (<3 mmol/L
hipoglikemia pada diabetes), dan c) gejala mereda setelah kadar
glukosa plasma meningkat.

Penatalaksanaan
• Pada stadium permulaan (sadar), diberikan gula murni 30
gram (sekitar 2 sendok makan) atau sirup/permen gula
murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/gula
diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat.
Obat hipoglikemik dihentikan sementara.
• Glukosa darah sewaktu dipantau setiap 1-2 jam. Bila
sebelumnya pasien tidak sadar, glukosa darah
dipertahankan sekitar 200 mg/dl dan dicari penyebab
hipoglikemia.
• Pada stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia), diberikan larutan dekstrosa 40%
sebanyak 2 flakon (=50 ml) bolus intravena dan diberikan
cairan dekstrosa 10% per infus sebanyak 6 jam per kolf.
Glukosa darah sewaktu diperiksa.
• Jika GDS < 50 mg/dl, ditambahkan bolus dekstrosa 40% 50
ml secara intravena; jika GDS < 100 mg/dl ditambahkan
bolus dekstrosa 40% 25 ml intravena. GDS kemudian
diperiksa setiap 1 jam setelah pemberian dekstrosa 40%,
• jika GDS < 50 mg/dl maka ditambahkan bolus dekstrosa 40%
50 ml intravena; jika GDS < 100 mg/dl maka ditambahkan
bolus dekstrosa 40% 25 ml intravena; j
• ika GDS 100-200 mg/dl maka tidak perlu diberikan bolus
dekstrosa 40%;
• jika GDS > 200 mg/dl maka dipertimbangkan untuk
menurunkan kecepatan drip dekstrosa 10%.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS dilakukan setiap 2 jam dengan protokol
sesuai di atas.
• Jika GDS > 200 mg/dl, pertimbangkan mengganti infus dengan
dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS dilakukan setiap 4 jam dengan protokol
sesuai di atas.
• Jika GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, dilakukan
sliding scale setiap 6 jam dengan regular insulin.
Bila hipoglikemi belum teratasi, rujuk.
Output :
Pelaporan dan evaluasi

UNIT TERKAIT UGD, BP, Kader, Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai