Anda di halaman 1dari 7

Maqro’ 1

‫ في بيان السنّة و اليدعة‬: ‫فصل‬


1 Fasal Menjelaskan Tentang Sunnah Dan Bid’Ah

2. Sunnah Dengan Dibaca Dummah Sinnya Dan Di Tasdid Nunnya


Sebagaimana Pendapat Yang Disampaikan Abul Baqo’ Dalam Kitab
Kuliyyatnya. Secara Bahasa Adalah Jalan Walaupun Tidak Diridhoi,

3. Sedangkan Sunnah Menurut Syariat Adalah Nama Jalan Yang Diridhoi


Dan Dilaksanakan Didalam Agama Islam, Yang Mana Jalan Tersebut
Dilaksanakan Oleh Rosullah Saw Atau Yang Lainnya , Yaitu Orang
Orang Yang Mengerti Masalah Agama Seperti Para Sahabat Rodyallahu
Anhum.

4. Karena Sabda Nabi Muhammad SAW : ( lafadz hadistnya disebut ) wajib


bagi kalian mengikuti sunnahku dan sunah khulafa’ur rosidin setelahku.

5. Sedangkan sunnah secara urfi / tradisi adalah perkara yang di lakukan


terus menerus oleh orang yang menjadi panutan baik orang itu seorang
nabi ataupun seorang wali.

6. Sedangkan lafadz assuni adalah lafadz yang dinisbatkan pada lafadz


sunnah artinya orang yang melakukan sunnah . dan pembuangan ta’
pada lafadz assuni itu untuk faidah nisbat.

7. Bid’ah sebagaimana pendapat syekh zaruq dalam kitab “Uddatul murid”


secara syareat adalah memperbaharui perkara dalam agama yang
seolah olah itu ajaran dari agama, padahal hal itu bukanah ajaran dari
agama baik dari segi bentuknya ataupun hakikatnya .

8. Karena Hadist Nabi Muhammad SAW : ( lafadz hadistnya disebut )


barang siapa memperbarui ajaran dalam agama ini dan ajaran tersebut
bukanlah dari agama ini maka hal tersebut itu ditolak .

9. Dan juga karena sabda beliau : ( lafadz hadistnya disebut ) semua


perkara yang dibuat buat itu bid’ah.

10. Para ulama’ telah menjelaskan bahwa makna kedua hadist yang telah
disebut itu dikembali pada masalah hukum meyakini sesuatu amalan
yang tidak bisa mendekatkan diri pada allah SWT. Bukanlah mutlaq
keseluruhan pembaharuan (dalam agama).

11. Karena mungkin saja pembaharuan tersebut terdapat landasan ushulnya


dalam agama atau terdapat contoh furu’iyyahnya , maka hal tersebut
diqiyaskan pada furu’iyyahnya.

Maqro’ 2

1
‫التمسك أهل جاوي بمذهب أهل السنّة و الجماعة‬
ّ ‫ في بيان‬: ‫فصل‬
1 Fasal Menjelaskan Penduduk Jawa yang berpegangan dengan
Madzhab Ahli Sunnah Wal Jama’Ah.

2 Dan Menjelaskan Awal Mula Nampaknya Bid’Ah Dan Menyebarnya


Bid’Ah Ditanah Jawa.

3 Dan Menjelaskan Macam - Macam Orang Orang Yang Melakukan


Bid’Ah Yang Ada Di Zaman Ini.

4 Orang orang islam di pejajahan jawa pada zaman dulu sama dalam
masalah berpendapat dan bermadzhab.

5 Dalam ilmu fiqih mengikuti madzhab yang murni yaitu madzhab imam
muhammad bin idris assafi’I dan dalam ilmu ushuluddin mengikuti
pendapat imam abihasan al as’ari dan dalam ilmu tasawuf mengikuti
madzhab imam ghozai dan imam abi hasan as sadzili rodiyyah hu ahum.

6 Kemudian baru pada tahun 1330 H muncullah aliran aliran yang saling
bertentangan, juga pendapat pendapat yang saling menyalahkan, dan
juga ucapan ucapan yang saling menjatuhkan, dan golongan golongan
yang berseteru.

7 Sebagian dari mereka adalah ulama’ ulama’ salaf yang selalu mengikuti
madzhab yang jelas.

8 Selalu berpegangan dengan kitab kitab yang mu’tabar

9 Dan mencintai keluarga Nabi Muhammad, mencintai para wali dan


mencintai orang orang soleh

10 Serta selalu meminta keberkahan kepada mereka baik saat masih hidup
ataupun saat telah wafat.

11 Dan memperbolehkan ziaroh kubur, taqin mayit , dan sodaqoh untuk


. mayit , dan juga meyakini adanya syafa’at kanjeng nabi Muhammad ,
dan juga meyakini manfaat dari do’a dan manfaat dari tawassul dan lain
lain.

Maqro’ 3

2
‫في بيان خطّة السلف الصالح و بيان المراد بالسواد األعظم في هذا الحين‬
1 Fasal Menjelaskan tentang khittohnya salafus solih.

2 Dan menjelaskan yang dimaksud dengan as sawadul a’dzom di zaman


ini.

3 Dan menjelaskan pentingnya mengikuti salah satu dari 4 madzhab

4 Ketika kalian memahami apa yang telah disampaikan maka kalian akan
mengetahui bahwa kebenaran adalah apa yang dipegang kaum salafus
solih . Karena mereka lah yang dimaksud as sawadzul a’dzom .

5 Mereka mengikuti ulama’ - ulama’ mekah dan madinah dan ulama’


ulama’ mesir yang menjadi panutan ahli haq.

6 Dan didalam golongan salafus solih terdapat banyak sekali ulama’ yang
tidak mungkin untuk dihitung jumlahnya , serta mereka menyebar luas di
perdesaan dan perkotaan sebagaimana tidak bisa menghitung bintang
yang ada dilangit yang menyebar kealam semesta.

7 Rosullah Telah bersabda : ( sebut hadistnya ) yang artinya:


sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan Umatku dengan kesesatan.
Dan pertolongan allah akan diberikan pada jama’ah, barang siapa
terpisah dari jama’ah maka akan masuk neraka sendiri. hadist riwayat
tirmidzi.

8 Ibnu majah menambahkan : ketika terjadi khilaf maka wajib bagimu


mengikuti qolongan yang agung yang disertai dengan kebenaran dan
orang orang yang benar .

9 Dan dalam kitab jami’ assoghir dikatakan : ( sebut lafadznya ) artinya :


sesungguhnya Allah melindungi umatku untuk berkumpul dengan
kesesatan.

10 Dan kebanyakan dari salafus solih adalah ulama’ yang mengikuti 4


madzhab :

11 Imam bukhori bermadzhab safi’I , beliau mengambil madzhab syafi’I dari


imam humaidi dan imam zakfaroni dan imam karobisi.

12 Begitu juga imam khuzaimah dan imam nasa’I mengikuti madzhab


syafi’I.

13 Dan imam junaid bermadzhab tsauri

14 Dan imam sibli bermadzhab maliki , imam mahasibi bermadzhab safi’I ,


imam jarir bermadzhab hanafi, dan syeh abdul qodir al jaelani
bermadzhab hambali. Dan imam syadzili bermadzhab maliki .

15 Jadi bertaqlid atau mengikuti salah satu madzhab tertentu itu menjamin
pada hakikat kebenaran, dan lebih dekat untuk tabassur ( mendekatkan
diri kepada allah dengan nikmat ihsan ) dan akan mendatangkan pada
perkara yang lebih benar , dan memudahkan dalam mengikuti suartu
ajaran.

3
16 Dan Inilah yang dianut oleh orang orang soleh .
.

Maqro’ 4
+‫ في بيان وجوب التقليد لمن ليس له أهلية اإلجتهاد‬: ‫فصل‬
1 Fasal menjelaskan tentang wajibnya taqlid ( mengikuti madzhab ) bagi
orang yang tidak bisa berijtihad.

2 Menurut kebanyakan ulama mengikuti pendapat mujtahid dihukumi


wajib bagi orang orang yang tidak bisa berijtihad walaupun orang
tersebut memiliki sebagian ilmu yang mu’tabar dalam masalah ijtihad.
Begitu juga wajib mengikuti fatwa mereka karena hal tersebut bisa
mengeluarkan orang orang awam dari batasan taklif / mukalaf bila
mengikuti madzhab yang dipilihnya.

3 Sesuai firman Allah SWT : ( baca ayatnya ) yang artinya : “ maka


bertanyalah kapada orang yang memiliki pengetahuan jika kalian tidak
mengetahuinya “ ( QS An nahl : 43 )

4 Maka wajib bertanya bagi orang yang tidak punya pengetahuan. Dan hal
( wajib ) tersebut temasuk juga masalah taqlid atau mengikuti pada
orang orang alim

5 Perintah untuk bertanya ini adalah perkara yang umum untuk semua
makhluk.

6 San wajib bagi orang awam untuk bertanya dari setiap perkarayang tidak
diketahui menurut kesepakatan ulama’

7 Sesungguhnya orang orang awam dalam generasi para sahabat dan


tabi’in selalu meminta fatwa kepada para ulama’ dan mengikuti mereka
dalam hal syariat syariat.

8 Karena para ulama’ akan langsung merespon untuk menjawab


pertanyaan tersebut dengan tanpa harus menjelaskan secara detail
dengan mendatangkan dalil dalil.

9 Hal ini tidak dilarang oleh para sahabat dan tabi’in .

10 Maka dari itu disepatilah bahwa orang awam wajib mengikuti ulama’.

11 Karena pemahan orang awam atas Al-kitab dan al Sunah tidak bisa
dijadikan pijakan jika hal tersebut tidak cocok dengan pemahaman pera
ulama.
12 Karena banyak juga para ahli bid’ah yang tersesat mendasarkan
. pemahamannya terhadap al kitab dan al sunnah , tetapi mereka tidak
mendapat kebenaran sama sekali.

4
MAQRO’ 5
‫ العلم‬+‫ و أخذ‬+‫ في أخذ الدين‬+‫ في لزور اإلحتياط‬: ‫فصل‬
1 Fasal tentang wajibnya berhati hati dalam mengambil pengamalan
ajaran agama dan berhati - hati dalam mengambil ilmu .

2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
6
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai