Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SIROH DALAM AL – QUR’AN

“NABI YUSUF AS, KISAH TERBAIK UNTUK UMMAT NABI MUHAMMAD”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Siroh Dalam Al-Qur’an

Dosen Pengampu :

Ust. Harun Annashir, M.Ag.

Disusun Oleh :

Yuzra Taufik Rahmat 20220099

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) FATAHILLAH

TAHUN AKADEMIK 2022-2023

Alamat : Kp. Tengah Cipeucang, Kec. Cileungsi

Kab Bogor, Jawa Barat 16820 , indonesia

Telp.(021)-899348889
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 Kisah Nabi Yusuf A.s......................................................................................................6
2.2 Hikmah Dari Kisah Nabi Yusuf A.S Untuk Ummat Nabi Muhammad..................19
BAB III.........................................................................................................................................22
PENUTUP....................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................23
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke-hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan dan karunia sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah untuk mata
kuliah Siroh Dalam Al – Qur’an STIT Fatahillah ini.

Tugas pembuatan makalah diberikan pada mahasiswa semester 5 untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Siroh Dalam Al – Qur’an. Yang Berjudul “Nabi Yusuf As. Kisah Terbaik
Untuk Ummat Nabi Muhammad”

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun format penulisannya. Saya mengharapkan pada para pemateri maupun dosen yang
terkait dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi maupun sumber bacaan,
dan semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi hal ini. Terima kasih
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diantara kisah – kisah pilihan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, kisah Nabi Yusuf A.S
sebuah kisah yang sungguh unik jika di bandingkan dengan kisah – kisah nabi lainya.
Pertama, Kisah nabi Yusuf A.s ini di khusus di ceritakan dalam satu surah, dan satu surah ini
hanya berisi rangkaian cerita kisah Nabi Yusuf.A.s , Sedang kisah Nabi –Nabi yang lain di
sebutkan dalam beberapa surah. Kedua, isi dari kisah Nabi Yusuf A.s ini berlainan pula
dengan kisah Nabi – Nabi Lain. Dalam kisah nabi lain, Allah Menitik beratkan kepada
tantangan yang bermacam – macam dari kaum mereka, kemudian mengakhiri kisah itu
dengan kemusnahan suatu kaum dan para penentang Nabi. Sedangkan dalam kisah Nabi
Yusuf A.s Allah Menonjolkan akibat yang baik dari pada kesabaran, dan bahwa kesenangan
itu datangnya sesudah penderitaan.1

Kisah pada makalah ini menceritakan seorang pemuda yang memikul permasalahan
dengan tenang, tidak pernah mengeluh serta yakin terhadap kebenaran janji Allah SWT;
dimulai dari mimpi, dilemparkan kedalam sumur, dirayu perempuan cantik bangsawan dan
difitnah sehingga masuk penjara tanpa kesalahan. Kemudian setelah raja menjemputnya dia
tidak mau keluar dari penjara, sebelum raja menjelaskan bahwa dalam perkara itu dia tidak
bersalah. Oleh karena itu semua kisah ini mengandung ‘ibrah (pelajaran), nilai-nilai
pendidikan dan akhlak yang mulia di dalamnya. Sehingga Allah SWT menegaskan bahwa
tuntunan-tuntunan tersebut adalah bentuk dari petunjuk dan rahmat yakni petunjuk di dalam
menempuh jalan yang diridhai oleh Allah; petunjuk bahwa orang-orang beriman pun harus
sanggup meniru Nabi Yusuf, menjadi isi penjara atau menjadi bendahara2.

1
Digilib.uin.sgd, Kisah Nabi Yusuf, (http://digilib.uinsgd.ac.id/23803/4/4_bab1.pdf), Di akses Pada Selasa, 27
September 2022, pukul 00:18, hal 1
2
Kalam Setia, dkk , “Nabi Yusuf A.s dan Makna Pendidikan Dalam Islam”, Fikiran Masyarakat, Vol, No. 1,
(2014), Di akses Pada Selasa, 27 September 2022,Pukul 00:28, Paragraph 4-5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kisah Nabi Yusuf A.s dalam al qur’an ?
2. Apa Saja Hikmah Yang Di Dapat Dalam Kisah Nabi Yusuf A.s Untuk Ummat Nabi
Muhammad SAW ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini agar saya selaku penulis makalah mengetahui Bagaimana
Kisah Nabi Yusuf Yang diamana dulu hanya mendengar sepintas saja tentang kisah Nabi .
Kemudian saya selaku penulis makalah juga ingin mengetahui lebih dalam tentang Kisah
Nabi Yusuf A.s.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini agar saya atau para pembaca senantiasa menambah
wawasan dalam memahami lebih tentang Kisah Nabi Yusuf A.s yang dimana dulu hanya
mendengar kisah nyah secara sepintas – sepintas.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kisah Nabi Yusuf A.s
Nabi Yusuf A.s Lahir 1745 di Palestina. Menurut Alkitab Nabi Yusuf A.s Merupakan
anak ke-11 dari 12 putra nabi Yaqub A.s, Nabi Yusuf Merupakan Nabi ke – 11 dari beberapa
Nabi yang harus kita ketahui, Dan merupakan Putra Dari Nabi Yaqub A.s. Nabi Yusuf Hidup
dari periode 1745 – 1635 SM kurang lebih 110 tahun. Nabi Yusuf Merupakan cucu Nabi Nabi
Ishaq A.s Serta merupakan cicit dari Nabi Ibrahim A.s Garis keturunan Nabi Yusuf A.s
Dimulai dari : Nabi Adam A.s, Syits, Anusy, Qainan, Mahlail, yarid, Nabi Idris A.s,
Mutawasylah, Lamak, Nabi Nuh A.s, Sam, Arfakhsyadz, Syalih, Abir, Falij, Ra’u, Saruj,
Nahur, Azar, Nabi Ibrahim A.s, Nabi Ishaq A.s, Nabi Yaqub A.s, Nabi Yusuf A.s.

Ketika Nabi Yusuf A.s masih kecil dan belum mencapai usia baligh, ia perna bermimpi
seakan melihat 11 bintang, dan kesebelas bintang itu di umpamakan sebagai ke sebelas
saudara – saudara nyah yang lain, lalu ia juga melihat matahari dan bulan yang du
umpamakan sebagai ayah dan ibunya. Namun Kesemuanyah itu tunduk dan bersujud
kepadanya. Maka ia pun menjadi bingung dengan arti dari mimpi tersebut.

Di pagi hari, ia bercerita tentang mimpinnya itu kepada ayahnya. Dan ayahnya pun
langsung memahami bahwa anaknyah itu akan mendapatkan kadudukan yang tinggi dan
derajat yang agung, baik di dunia maupun di akhirat. Pasalnya, di dalam mimpi tersebut ia
mendapatkan kehormatan dengan ketundukan kedua orang tuanya dan saudara – saudaranya
di hadapanya. Maka yaqu’b memerintahkan kepada anaknya itu untuk tidak menceritakan
mimpinya tersebut dan menyembunyikannya dari saudara – saudara yang lain, agar mereka
tidak menjadi iri dan berbuat sesuatu yang buruh terhadapnya.3

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara
saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata, "Sesungguhnya
Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri,
padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam
kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal
supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kalian saja. dan sesudah itu hendaklah kalian
3
Ibnu Katsir, Kisah – Kisah Para Nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 382 - 383
menjadi orang-orang yang baik.” Seorang di antara mereka berkata, "Janganlah kalian bunuh
Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang
musafir, jika kalian hendak berbuat.” (Q.S Yusuf 7 – 10)

Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara
saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya
agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka.

Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau


membuangnya ke tempat yang jauh agar perhatian ayahnya hanya tertumpah kepada mereka
saja, setelah itu mereka bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi di antara
mereka ada yang menolak usulan dibunuhnya Yusuf, ia hanya mengusulkan agar Yusuf
dimasukkan ke dalam sumur yang berada jauh agar nanti ditemukan oleh kafilah yang lewat,
lalu mereka mengambil dan menjualnya. Ternyata usulan inilah yang dipandang baik dan
diterima mereka. Dengan demikian, kesimpulan kesepakatan mereka adalah hendaknya Yusuf
diasingkan dan dijauhkan dari tengah-tengah mereka4.

Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami
wahyukan kepadanya, “Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka,
sedang mereka tidak menyadari.”. “Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada
petang hari sambil menangis.”. Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami
pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan
serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar.”
Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub)
berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu;
maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon
pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (Q.S Yusuf 15-18)

Nabi Yusuf dan Bunyamin (saudaranya) adalah dua orang yang paling diperhatikan oleh
Nabi Yaqub. Akibatnya, ada beberapa saudara Nabi Yusuf yang iri dan akhirnya membuat
rencana untuk membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur. Akhirnya, Nabi Yusuf dibuang oleh
saudaranya ke dalam sumur dengan berhasil menipu ayah mereka, yakni Nabi Yaqub.
4
TribunNews, Kisah Nabi Yusuf Lengkap, Masa Kecil Yang Terbuang, Hingga Ketampananya Yang Mempesona,
(https://kupang.tribunnews.com/2020/08/06/kisah-nabi-kisah-nabi-yusuf-lengkap-masa-kecil-yang-terbuang-hingga-
ketampanannya-yang-memesona?page=2), Di akses pada Kamis, 29 September 2022, Pukul 14:41, paragraph 3 – 4
Dan datanglah sekelompok musafir, mereka menyuruh seorang pengambil air. Lalu dia
menurunkan timbanya. Dia berkata, “Oh, senangnya, ini ada seorang anak muda!” Kemudian
mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan. Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa
dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya. Dan orang dari Mesir yang membelinya
berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-
mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami
memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan
kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengerti. Dan ketika dia telah cukup dewasa Kami berikan kepadanya
kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. (Q.S Yusuf 19 – 22).

Pada ayat ini allah memberitaahukan tentang kisah nabi yusuf ketika berada di dalam
sumur, yaitu ia hanya duduk menunggu penyelamatan dari allah, tidak lama kemudian datang
lah serombingan kafilah yang ingin mengambil air dari sumur tersebut.

Para ulama mengatakan “ orang yang membeli yusuf adalah seorang tuan dari mesir
( untuk selanjutnya tuan dari mesir ini di sebut dengan tuan aziz), ia menjabat sebagai menteri
di pemerintahan, lebih tepatnya ia di percayakan sebagai menteri perbendaharaan negara”.5

Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia
menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku
berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.”
Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. Dan sungguh, perempuan itu telah
berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak
melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan
kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. Dan keduanya berlomba
menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak
dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata,
“Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan
atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?”. Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggodaku dan

5
Ibnu Katsir, Kisah – Kisah Para Nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 398 – 399.
merayu diriku.” Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika baju
gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang
yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang
dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.” Maka ketika dia (suami perempuan itu)
melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata, “Sesungguhnya ini
adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.” (Q.S Yusuf 23 – 29 )

Suatu hari, ketika suaminya pergi meninggalkan istana, istrinya memanfaatkan


kesempatan itu, ia berhias dan memakai pakaian yang indah, mengunci pintu rumahnya dan
mengajak Yusuf untuk masuk ke kamarnya serta memintanya melakukan perbuatan keji
dengannya6.

Dan perempuan-perempuan di kota berkata, “Istri Al-Aziz menggoda dan merayu


pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta.
Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata.”. Maka ketika perempuan itu
mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya
tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk
memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu)
kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada
(keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata,
“Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”. Dia
(istri Al-Aziz) berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena (aku
tertarik) kepadanya, dan sungguh, aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia
menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina.”. Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku!
Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan
dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan
tentu aku termasuk orang yang bodoh.” Maka Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia
menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.(Q.S Yusuf 30 – 34)

6
TribunNews, Kisah Nabi Yusuf Lengkap, Masa Kecil Yang Terbuang, Hingga Ketampananya Yang Mempesona,
(https://kupang.tribunnews.com/2020/08/06/kisah-nabi-kisah-nabi-yusuf-lengkap-masa-kecil-yang-terbuang-hingga-
ketampanannya-yang-memesona?page=2), Di akses pada Kamis, 30 September 2022, Pukul 09:36 , paragraph 6 – 7
Pada ayat ini allah menceritakan tentang para wanita pembesar, istri – istri menteri, dan
putri – putri kerajaan yang menuding istri tuan aziz sebagai wanita yang tidak terhormat,
karena telah berusaha mendekati pelanyanya sendiri padahal pelayan tidaklah sepadan dengan
kedudukan istri tuan aziz terhormat, dan sangat tidak pantas bagi seorang istri menteri
menyukai pelayannya.

Maka Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya
mereka. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Kemudian timbul pikiran pada
mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus
memenjarakannya sampai waktu tertentu.  Dan bersama dia masuk pula dua orang pemuda ke
dalam penjara. Salah satunya berkata, “Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur,” dan
yang lainnya berkata, “Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan
burung.” Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk
orang yang berbuat baik.  Dia (Yusuf) berkata, “Makanan apa pun yang akan diberikan
kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai
kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah
meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak
percaya kepada hari akhirat. Dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishak dan
Yakub. Tidak pantas bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah.
Itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya); tetapi
kebanyakan manusia tidak bersyukur. Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik,
tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa?.  Apa
yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu
sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang
hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar
kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.  Wahai kedua penghuni penjara, “Salah seorang di antara kamu, akan bertugas
menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu
burung memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu tanyakan
(kepadaku).” (Q.S Yusuf 34 – 41)
Pada ayat ini allah menjelaskan tentang tuan aziz dan istrinya yang mengambil
kesimpulan bahwa yusuf harus di masukkan ke dalam penjara untuk jangka waktu yang cukup
lama, walaupun mereka telah melihat dan mengetehui bahwa yusuf tidak bersalah. Keputusan
itu mereka ambil untuk meredam pergunjingan masyarakat terhadap mereka setelah terjadinya
peristiwa yang memalukan itu, juga untuk menjaga kehormatan istri tuan aziz, karena dengan
di penjarakanya yusuf maka masyarakat akan berpikir bahwa yusuf lah yang menggoda tuan
wanitanya7.

Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka
berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk
menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara
beberapa tahun lamanya. (Q.S Yusuf 42)

Pada ayat ini allah mengisahkan tentang yusuf yang berpesan kepada orang yang telah
ditafsirkan mimpinya akan terus hidup, yaitu pelayan yang bertugas sebagai pengantar air
bagi raja. Ia berkata “Terangkanlah keadaanku keapada tuanmu” Yakni, Ceritakanlah
keadaaku keapada raja dan alasan yang membuat diriku di masukkan kedalam penjara padahal
aku tidak berbuat kejahatan8.

Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat
tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh
tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang
terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan
mimpi.”.  Mereka menjawab, “(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi itu”. Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan
teringat (kepada Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya, “Aku akan memberitahukan
kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku
(kepadanya).”.  ”Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami
(takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi
betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang
kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui.”. Dia (Yusuf)
berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa;
7
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 402 - 403.
8
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 406 - 407.
kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk
kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari
apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi
hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” (Q.S Yusuf 43 – 49)

Pada ayat ini menjadikan salah satu sebab yang kemudian membuat yusuf dapat keluar
dari penjara dalam keadaan terhormat dan di muliakan, yaitu ketika raja mesir rayan bin walid
bin tsarwan bin arasyah bin faran bin amru bin amlaq bin lawudz bin sam bin nuh, bermimpi
dalam tidurnya.9

Dan raja berkata, “Bawalah dia kepadaku.” Ketika utusan itu datang kepadanya, dia
(Yusuf) berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya
perempuan-perempuan yang telah melukai tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui
tipu daya mereka.”  Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), “Bagaimana
keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata,
“Mahasempurna Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.” Istri Al-Aziz
berkata, “Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan
sesungguhnya dia termasuk orang yang benar.” (Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia
(Al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di
rumah), dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak
(menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong
kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Yusuf 50 – 53)

Ketika raja mengetahui tentang kesempurnaan ilmu dan pemahaman yang di miliki oleh
Nabi Yusuf, Makai a menyuruh utusanya untuk membawa yusuf ke hadapanya, agar ia dapat
di angkat sebagai penasehatnya, lalu utusan itu pun datang keapada yusuf dan
memberitahukan tentang perintah dari rajaya. Namun yusuf menolak untuk langsung keluar,
ia memberi syarat agar namanya di bersihkan, dan agar di umumkan kepada setiap orang
bahwa ia di penjara secara dzalim, karena ia sama sekali tidak bersalah terhadap perbuatan
yang di tuduhkan kepadanya.

9
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 408 – 409.
Dan raja berkata, “Bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang
yang dekat) kepadaku.” Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata,
“Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di
lingkungan kami dan dipercaya.” Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri
(Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.”
Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk tinggal
di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami
kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik. Dan sungguh,
pahala akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (Q.S Yusuf
54 – 57)

Ketika raja telah membuktikan bahwa yusuf tidak bersalah dan apapun yang di tuduhkan
keapdanya itu tidak benar, lalu ia berkata, “Bawalah dia (yusuf) kepadaku, agar aku memilih
dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku.” Yakni, aku aka menjadikanya sebagai
penasehatku, pejabat Negara, dan orang yang penting dalam kepemerintahanku.10

Berkat kejujuran dan ketekunannya, Nabi Yusuf diangkat menjadi salah satu pejabat di
Kerajaan Mesir. Dalam suatu kisah menyebut bahwa Nabi Yusuf pernah diangkat menjadi
Menteri Keuangan Kerajaan Mesir. Selain itu, Nabi Yusuf pernah ditawari posisi wakil raja
oleh Raja Mesir. Nabi Yusuf AS pun tidak menolak tawaran tersebut dan bekerja sebaik
mungkin selama masa kepemimpinannya.11

Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka
dia (Yusuf) mengenal mereka, sedang mereka tidak mengenalinya (lagi) kepadanya. Dan
ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, “Bawalah
kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa
aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik?. Maka jika kamu
tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi dariku
dan jangan kamu mendekatiku.” Mereka berkata, “Kami akan membujuk ayahnya (untuk
membawanya) dan kami benar-benar akan melaksanakannya.” Dan dia (Yusuf) berkata
kepada pelayan-pelayannya, “Masukkanlah barang-barang (penukar) mereka ke dalam
10
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 414 – 415.
11
Kumparan, Kisah Nabi Yusuf Yang Menginspirasi umat islam, (https://kumparan.com/berita-terkini/kisah-nabi-
yusuf-yang-menginspirasi-umat-islam-1v5l1i7jnVi/3), Di Akses pada Sabtu, 1 oktober 2022, pukul 14:45.
karung-karungnya, agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarganya,
mudah-mudahan mereka kembali lagi.” (Q.S Yusuf 58 – 62)

Pada ayat – ayat ini allah mengisahkan tentang kedatangan saudara – saudara yusuf
( yang pernah membuangya ke sumur) Ke negeri mesir untuk mendapatkan bahan makanan.
Hal ini terjadi setelah musim kemarau di rasakan oleh sebagian besar rakyat dan meluas
hamper ke seluruh negeri.

Kala itu Yusuf telah menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab di negeri mesir
pada urusan keduniaan dan keagamaan. Ketika saudara – saudara yusuf datang kepadanya
untuk bersama yang lain mendapatkan bahan makanan yang di bagikan oleh Negara, yusuf
langsung mengenali mereka, namun mereka tidak mengenalinya sama sekali, karena tidak
terlintas dalam benak mereka yusuf akan mendapatkan kedudukan dan kehormatan seperti itu.
Meskipun yusuf mengenali mereka, ia tidak memberitahukan jati dirinya keapada saudara
saudaranya.12

Maka ketika mereka telah kembali kepada ayahnya (Yakub) mereka berkata, “Wahai
ayah kami! Kami tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara
kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama kami agar kami mendapat jatah, dan
kami benar-benar akan menjaganya.”  Dia (Yakub) berkata, “Bagaimana aku akan
mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya
(Yusuf) kepada kamu dahulu?” Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha
Penyayang di antara para penyayang. Dan ketika mereka membuka barang-barangnya, mereka
menemukan barang-barang (penukar) mereka dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata,
“Wahai ayah kami! Apalagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada
kita, dan kita akan dapat memberi makan keluarga kita, dan kami akan memelihara saudara
kami, dan kita akan mendapat tambahan jatah (gandum) seberat beban seekor unta. Itu suatu
hal yang mudah (bagi raja Mesir). Dia (Yakub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya
(pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu
pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh).” Setelah
mereka mengucapkan sumpah, dia (Yakub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang
kita ucapkan.”, Dan dia (Yakub) berkata, “Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk dari

12
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 416 – 417.
satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda; namun demikian
aku tidak dapat mempertahankan kamu sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan itu
hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya pula bertawakallah orang-
orang yang bertawakal.” Dan ketika mereka masuk sesuai dengan perintah ayah mereka,
(masuknya mereka itu) tidak dapat menolak sedikit pun keputusan Allah, (tetapi itu) hanya
suatu keinginan pada diri Yakub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai
pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. (Q.S Yusuf 63 – 68)

Pada ayat ini allah mengisahkan tentang apa yang terjadi ketika saudara saudara yusuf
pulang menemui yusuf pulang menemui ayah mereka “Mereka Berkata, wahai ayah kami!
Kami tidak mendapatkan jatah (gandum) lagi (jika tidak membawa saudara kami).” Yaitu
apabila ayah tidak menginzinkan kami untuk membawa benzamine, kami tidak akan di terima
di negeri mesir lagi setelah ini, namun apabila kami dapat membawanya maka kami pasti
akan diizinkan kembali lagi di tahun mendatang.13

Dan ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia menempatkan saudaranya (Bunyamin)
di tempatnya, dia (Yusuf) berkata, “Sesungguhnya aku adalah saudaramu, jangan engkau
bersedih hati terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” Maka ketika telah disiapkan bahan
makanan untuk mereka, dia (Yusuf) memasukkan piala ke dalam karung saudaranya.
Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan, “Wahai kafilah! Sesungguhnya kamu
pasti pencuri.” Mereka bertanya, sambil menghadap kepada mereka (yang menuduh), “Kamu
kehilangan apa?. Mereka menjawab, “Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta, dan aku jamin
itu.” Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, “Demi Allah, sungguh, kamu mengetahui
bahwa kami datang bukan untuk berbuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah para
pencuri.” Mereka berkata, “Tetapi apa hukumannya jika kamu dusta?” Mereka menjawab,
“Hukumannya ialah pada siapa ditemukan dalam karungnya (barang yang hilang itu), maka
dia sendirilah menerima hukumannya. Demikianlah kami memberi hukuman kepada orang-
orang zalim”. Maka mulailah dia (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa)
karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan (piala raja) itu dari karung

13
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 420 - 421
saudaranya. Demikianlah Kami mengatur (rencana) untuk Yusuf. Dia tidak dapat menghukum
saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami angkat
derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang
lebih mengetahui. Mereka berkata, “Jika dia mencuri, maka sungguh sebelum itu saudaranya
pun pernah pula mencuri.” Maka Yusuf menyembunyikan (kejengkelan) dalam hatinya dan
tidak ditampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya), “Kedudukanmu justru
lebih buruk. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan.” Mereka berkata,
“Wahai Al-Aziz! Dia mempunyai ayah yang sudah lanjut usia, karena itu ambillah salah
seorang di antara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat engkau termasuk orang-
orang yang berbuat baik.” Dia (Yusuf) berkata, “Aku memohon perlindungan kepada Allah
dari menahan (seseorang), kecuali orang yang kami temukan harta kami padanya, jika kami
(berbuat) demikian, berarti kami orang yang zalim.” (Q.S Yusuf 69 – 79).

Pada ayat ini allah mengisahkan tentang saudara – saudara yusuf ketika mereka
memasuki negeri mesir dengan membawa adik bungsu mereka. Benyamin untuk di
pertemukan dengan menteri pertahanan pangan, Nabi Yusuf A.s.14

Maka ketika mereka berputus asa darinya (putusan Yusuf) mereka menyendiri (sambil
berunding) dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata, “Tidakkah kamu
ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan (nama) Allah dan sebelum itu
kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri ini (Mesir),
sampai ayahku mengizinkan (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan
Dia adalah hakim yang terbaik.” Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah, “Wahai ayah
kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri dan kami hanya menyaksikan apa yang kami
ketahui dan kami tidak mengetahui apa yang di balik itu. Dan tanyalah (penduduk) negeri
tempat kami berada, dan kafilah yang datang bersama kami. Dan kami adalah orang yang
benar.” Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan
(yang buruk) itu. Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah
mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.” Dan dia (Yakub) berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata,
“Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf,” dan kedua matanya menjadi putih karena sedih. Dia

14
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 424 - 425
diam menahan amarah (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata, “Demi Allah, engkau tidak
henti-hentinya mengingat Yusuf, sehingga engkau (mengidap) penyakit berat atau engkau
termasuk orang-orang yang akan binasa.” Dia (Yakub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku
mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak
kamu ketahui. Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus
asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (Q.S Yusuf 80 – 87)

Pada ayat ini allah mengisahkan tentang keputusasaan saudara – saudra yusuf untuk
mengambil kembali adik bungsu mereka, tidak ada yang dapat mereka upayakan untuk
menolongya. Lalu mereka berunding kembali, dan ruben saudara tertua mereka berkata, “
tidakkah kamu ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamudengan (Nama allah)”
yakni, bagaimana pun caranya kita harus membawa benyamin pulang kerumah, karena kita
telah bersumpah atas nama allah keapada ayah,”Sebab itu aku tidak akan meninggalkan
negeri ini (Mesir), sampai ayahku mengizinkan (untuk kembali), atau allah memberi
keputusan terhadapku.” Yakni menakdirkan bagiku upaya agar aku dapat mengembalikan
adik bungsuku itu keapada ayahku,”dan dia adalah hakim yang terbaik.”15

Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata, “Wahai Al-Aziz! Kami
dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang
yang tidak berharga, maka penuhilah jatah (gandum) untuk kami, dan bersedekahlah kepada
kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang yang bersedekah.” Dia (Yusuf)
berkata, “Tahukah kamu (kejelekan) apa yang telah kamu perbuat terhadap Yusuf dan
saudaranya karena kamu tidak menyadari (akibat) perbuatanmu itu?” Mereka berkata,
“Apakah engkau benar-benar Yusuf?” Dia (Yusuf) menjawab, “Aku Yusuf dan ini saudaraku.
Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa
bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang
berbuat baik.” Mereka berkata, “Demi Allah, sungguh Allah telah melebihkan engkau di atas
kami, dan sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah (berdosa).” Dia (Yusuf) berkata,
“Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu.
Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang. Pergilah kamu dengan membawa bajuku

15
Ibnu Katsir, kisah – kisah para nabi , (Jakarta, Pustaka Al – Kautsar), Halaman 426 - 427
ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh
keluargamu kepadaku.” (Q.S Yusuf 88 – 93)

Pada ayat ini allah mengisahkan tentang saudara – saudara yusuf yang berangkal lagi ke
negeri mesir untuk menukarkan barang bawaan mereka dengan bahan makanan, sekaligus
untuk memohon belas kasihan dari tuan menteri agar mengembalikan adik bungsu mereka
benyamin.

Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata,
“Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal
(tentu kamu membenarkan aku).” Mereka (keluarganya) berkata, “Demi Allah, sesungguhnya
engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu.” Maka ketika telah tiba pembawa kabar
gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat
kembali. Dia (Yakub) berkata, “Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku
mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” Mereka berkata, “Wahai ayah kami!
Mohonkanlah ampunan untuk kami atas dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang
yang bersalah (berdosa).” Dia (Yakub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu
kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”.( Q.S Yusuf 94 –
98)

Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia merangkul (dan menyiapkan tempat
untuk) kedua orang tuanya seraya berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah
dalam keadaan aman.” Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan
mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai
ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah
menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia
membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak
(hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap
apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana. Tuhanku,
sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah
mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi,
Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan
gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” (Q.S Yusuf 99 – 101)
Ayat ayat ini merupakan kisah tentang keadaan ketika dua orang yang saling mencintai
terpisah dalam waktu yang lama. Adayang mengatakan delapan puluh tahun, da nada yang
mengatakan delapan puluh tiga tahun.

2.2 Hikmah Dari Kisah Nabi Yusuf A.S Untuk Ummat Nabi Muhammad
Hikmah apa yang bisa kita dapatkan dari kisah nabi yusuf ? Diantaranya,

 Anak Dengan Pendidikan Yang Baik Dari Orang Tuanya Dan Penjaga Amanah Yang
Baik

Berkaca dari kisah Nabi Yusuf. terdapat banyak pelajaran tentang parenting
dalam kisah Yusuf, yaitu tentang pengasuhan anak kepada anak anaknya; tentang dialog
antara Yusuf dengan sang ayah (Nabi Ya‟kub) yang terlihat sangat akrab dan penuh
kasih sayang. Dialog yang mengingatkan setiap orang tua untuk mewaspadai penyakit iri
hati dan dengki yang mungkin timbul dalam diri anak anaknya. Sebagaimana tergambar
dalam dialog Nabi Ya‟qub dengan sang buah hati Yusuf, terkait mimpi yang dialaminya,
sebagai mana dalam Firman Allah SWT : Dalam Quran Surah Yusuf Ayat 5 – 6 : Dia
(ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada
saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu.
Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” Dan demikianlah, Tuhan memilih
engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi
dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana
Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu,
(yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana. ( Q.S
Yusuf 5 – 6 ).16

 Bersabar Dan Berlapang Dada

Salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah berlapang dada dan bersabar.
Walaupun banyak rintangan dan masalah yang dihadapi oleh Nabi Yusuf mulai dari

16
Dapit Amril,dkk, “Figur Nabi Yusuf AS Bagi Kaum Milenial Dalam Menghadapi Era 4.0”, Jurnal Ulunnuha, Vol.
9 No.1/Juni 2020, diakses pada tanggal Sabtu, 1 oktober 2022, pukul 12:00
dibenci saudara saudaranya, dibuang ke sumur, dijual ke Mesir, bahkan dicoba untuk
dibunuh, beliau tetap bersabar.17

 Bisa Menjaga Hawa Nafsu

Dalam kisah Nabi Yusuf yang difitnah oleh Zulaikha, dapat dilihat bahwa Nabi
Yusuf termasuk orang yang dapat menjaga dan mengontrol hawa nafsunya agar tidak
terjerumus ke perbuat tercela.18

 Pemaaf Dan Tidak Pendemdam

Kebanyakan seseorang yang mendapatkan kedudukan tinggi di mata masyarakat,


menduduki kursi jabatan, kekuasaan, dan pengaruh akan sangat mudah membalaskan rasa
dendamnya. Sungguh sebuah perjuangan yang sulit dan berat bagi seseorang
berkedudukan untuk memaafkan dan melupakan kesalahan orang yang pernah
menzhaliminya, berderma kepada orang yang dahulunya tidak mau peduli dengan
kebutuhannya, menyambung hubungan baik dengan seseorang yang pernah memutuskan
silaturrahim kepadanya. Sekalipun nyata-nyata saudara-saudara Nabi Yusuf dahulu
pernah hendak membunuhnya, kemudian datang kepadanya denganmaksud membeli
bahan makanan, namun Nabi Yusuf tidak mau membalaskan dendamnya atas kekejaman
yang pernah mereka lakukan. Nabi Yusuf AS malah berlapang dada memaafkan dan dan
bahkan menempatkan saudarasaudaranya tersebut pada posisi yang tinggi.

Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-
mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang
(Q.S Yusuf Ayat 92)

Hal ini menampakkan sifat hilm (santun) nya Nabi Yusuf. Hal ini merupakan sifat
ihsan yang sangat mulia. Beliau dengan lapang dada memaafkan mereka, tidak mencela,
dan bahkan memohonkan ampunan dan rahmat dari Allah untuk mereka.19

17
Kumparan, Kisah Nabi Yusuf Yang Menginspirasi umat islam, (https://kumparan.com/berita-terkini/kisah-nabi-
yusuf-yang-menginspirasi-umat-islam-1v5l1i7jnVi/3), Di Akses pada Sabtu, 1 oktober 2022, pukul 15:00
18
Kumparan, Kisah Nabi Yusuf Yang Menginspirasi umat islam, (https://kumparan.com/berita-terkini/kisah-nabi-
yusuf-yang-menginspirasi-umat-islam-1v5l1i7jnVi/3), Di Akses pada Sabtu, 1 oktober 2022, pukul 16:00
19
Dapit Amril,dkk, “Figur Nabi Yusuf AS Bagi Kaum Milenial Dalam Menghadapi Era 4.0”, Jurnal Ulunnuha, Vol.
9 No.1/Juni 2020, diakses pada tanggal Sabtu, 1 oktober 2022, pukul 16:44
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian Makalah yang telah di tulis , dapat ditarik kesimpulan bahwa kisah hidup
yang telah Allah swt. jelaskan dalam surat Yusuf di atas sangat sarat dan penuh dengan
berbagai nilai pendidikan yang dapat dijadikan ibrah, teladan dan diterapkan dalam
kehidupan seharihari, terutama bagi kalangan muda, generasi millenial, Dan menjadikan
sebagai contoh untuk Ummat Nabi Muhammad Dalam Mengalami tantangan yang akan
datang setiap saat.

Diantara Hikmah – hikmah dari kisah Nabi Yusuf untuk Umat Nabi Muhammad
Diantaranya : Pertama Nabi Yusuf Sudah Di ajarkan pendidikan dari kecil ,dan mampu
menjaga Amanahnya, Kedua Bersabar, Berlapang dada, Kuat, Ketiga Bisa Menjaga Hawa
Nafsu, Ke empat Pemaaf Dan Tidak Pendemdam.

DAFTAR PUSTAKA
merdeka.com. (2022, October 2). Al-Qur’an Surat Yusuf dan Terjemahannya | merdeka.com.

Retrieved October 2, 2022, from merdeka.com website:

https://www.merdeka.com/quran/yusuf
Heri Akhmadi (2015). Silsilah Lengkap Para Nabi dan Rasul dari Adam AS. sampai Muhammad

SAW. [online] ‘Belajarlah Hingga Ke Luar Negeri’. Available at:

https://heriakhmadi.com/2015/11/18/silsilah-lengkap-para-nabi-dan-rasul-dari-adam-as-

sampai-muhammad-saw/ [Accessed 2 Oct. 2022].

Pello H. 2020 Agu 6. KISAH NABI: Kisah Nabi Yusuf Lengkap, Masa Kecil yang Terbuang,

Hingga Ketampanannya yang Memesona. Pos-kupang.com. [diunduh 2022 Okt 2].

Tersedia pada: https://kupang.tribunnews.com/2020/08/06/kisah-nabi-kisah-nabi-yusuf-

lengkap-masa-kecil-yang-terbuang-hingga-ketampanannya-yang-memesona?page=all

Shihab Quraish . 2022. Nabi Yusuf as ~ Alquran Bahasa Indonesia, Inggris dan Bacaan Arab ~

P2k - Unhamzah. Unhamzah.ac.id. [diunduh 2022 Okt 2]. Tersedia pada:

https://p2k.unhamzah.ac.id/_q.php?

_q=sihab&dft=&dfa=1&dfi=1&dfq=1&u2=&ui=1&nba=68

Dapit Amril, dan Hafizullah, Figur Nabi Yusuf As Bagi Kaum Milenial Dalam Menghadapi Era

4.0, Jurnal Ulunnuha, Vol. 9 No 1/Juni 2020, 1 – 14,

Berita Terkini. (2021, February). Kisah Nabi Yusuf yang Menginspirasi Umat Islam. Retrieved

October 2, 2022, from kumparan website: https://kumparan.com/berita-terkini/kisah-nabi-

yusuf-yang-menginspirasi-umat-islam-1v5l1i7jnVi

administrator. (2021, December 5). 5 Hikmah Kisah Nabi Yusuf yang Bisa Dijadikan Teladan.

Retrieved October 2, 2022, from judulskripsi website:

https://www.judulskripsi.com/2230/5-hikmah-kisah-nabi-yusuf-yang-bisa-dijadikan-

teladan.html
8 Hikmah Yang Terkandung Dalam Kisah Nabi Yusuf – RajinLah.ID. (2019). Retrieved October

2, 2022, from Rajinlah.id website: https://rajinlah.id/1777-hikmah-kisah-nabi-yusuf/

Ari Cahya Pujianto. (2021, February 26). 13 Hikmah Dibalik Pahit Getirnya Kehidupan Nabi

Yusuf. Retrieved October 2, 2022, from Islampos website: https://www.islampos.com/13-

hikmah-dibalik-pahit-getirnya-kehidupan-nabi-yusuf-227106/

Anda mungkin juga menyukai