Anda di halaman 1dari 10

COVER

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa
tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada
sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern),
perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan
keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi
dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan
tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan
mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen
eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga
dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran
aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak
diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah ini
akan membahas tentang strategi lokasi yang strategis, faktor pengaruh lokasi dan metode
penentuan lokasi tersebut agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat
mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang
dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit
dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai
dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga
sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai
tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pentingnya lokasi yang strategis ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi ?
3. Apa saja metode evaluasi alternatif lokasi ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pentingnya lokasi yang strategis
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan lokasi
3. Untuk mengetahui metode evaluasi alternative lokasi

D. MANFAAT
Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahami strategi lokasi
dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan lokasi, serta metode evaluasi
alternative lokasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Lokasi Yang Strategis


Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah
dimana mereka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang
harus diambil selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi. Lokasi yang
strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yangdapat
memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi
lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan yang
paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka harus
menempatkan operasi mereka. Aspek Internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi
bahwa keputusan lokasi bersifat global. Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya
tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan
perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk
(tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti
bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk
menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari
perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah,
biaya bahan mentah, dan sewa. Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat
(atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan. Kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,
sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus
pada memaksimalkan pendapatan.
Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional
sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat
mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan strategi
lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
Pada umumnya keputusan lokasi merupakan keputusan jangka panjang, susah
sekali untuk direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable seperti biaya
transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain. Dengan kata lain tujuan strategi lokasi
adalah mamaksimumkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya
secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas
Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan uyang beroperasi secara global
dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk
memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut  :

 Keputusan Pemilihan Lokasi Negara  – Adapun faktor yang dipertimbangkan :


1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah
sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi
maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif
akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

 Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) – Faktor yang dipertimbangkan


diantaranya:
1. Keinginan perusahaan
2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

 Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) – Adapun faktor pertimbangannya :


1. Ukuran dan biaya lokasi
2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.
3. Pembatasan daerah.
4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
5. Permasalahan dampak lingkungan.
Di samping globalisasi, sejumlah factor lain juga memengaruhi keputusan lokasi.
Faktor-fakter tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah
yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau kebiasaan
kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik
bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau
tidak konsisten dalam bekerja tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun
upahnya rendah.
2. Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara
terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan
penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan
dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor
produk kenegara asing. Walau demikian ,nilai mata uang asing  di hampir semua negara
terus  berfluktuasi.
3. Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya  tidak
nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya  yang dapat di identifikasi langsung dan dihitung
cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak,
penyusutan, serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh
departemen akuntansi dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya
yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri
dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata  juga meliputi
variabel kualitas hidup seperti iklim  dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi
proses rekrutmen pekerja.
4. Resiko Politik Nilai dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap
pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan
intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah
saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian pihak
manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan
mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain,
daerah dengan daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan
perusahaan apakah akan  memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika
perusahaan pindah kelokasi baru. Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global
adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok
dalam hal ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan
pengiriman.
5. Kedekatan pada Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan
adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau
pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama.
Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman
barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat,
atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang
just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
6. Kedekatan Pada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena
(1) barang –barang yang mudah busuk, (2)  biaya transportasi, (3) jumlah produk yang
sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku
berhubungan dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi
dekat pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang
berat atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan
biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya
transportasi menjadi faktor utama.
7. Kedekatan pada Pesaing
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para
pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering
terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini
meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.

C. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi:
Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan
Model Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.
1. Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus
dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih
penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat
proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor
sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari
pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor
mempunyai enam tahap:
a) Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu
penting bagi pencapaian tujuan perusahan
c) Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1
sampai 100 point).
d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total
untuk setiap lokasi.
f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil,
maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu
dilakuka. sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata
bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh
karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih
kuantitatif.
2. Analisis Titik Impas Lokasi
Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk
membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan
mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini
untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah.
Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik.
Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap
lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi
tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang
diinginkan.
3. Metode Pusat Gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi
pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim
ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya
mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat
gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak
dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat
jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi
bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.
Langkash pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada
suatu system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat
beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah
dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
4. Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman terbaik
dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan)
agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan
dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai
contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko
mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku
cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis
masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk
aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas, kemudian
perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lokasi dapat menentukan hingga 10% biaya total sebuah perusahaan industri. 
Pemilihan lokasi juga sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi juga merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan
perusahaan jasa, eceran, dan profesional. Keputusan strategis sering tergantung jenis
bisnisnya . Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun tidak
nyata. Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan metode pemeringkatan
faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari
pemrogaman linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya
dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan
promosi, kualitas fisik lokasi,dan kebijakan operasional organisasi dan strategi yang
digunakan terfokus pada maksimasi pendapatan.

B. SARAN
Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan
pertimbangan strategi lokasi :
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi – Usahakan memilih lokasi usaha yang
memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi – Besar pendapatan masyarakat yang ada di
sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat – Perhatikan trafik
lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi
jenis usaha yang cocok di daeah tersebut.
4. Banyaknya usaha yang menduukung lokasi tersebut – Semakin banyak usaha yang ada di
sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih – Biasanya lokasi usaha yang ada
di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal
dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah – Jika di lokasi tersebut sudah
banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha – Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses
oleh para konsumen
8. Tingkat keamanan yang mendukung – Lokasi usaha yang aman juga menambah
kenyamanan para konsumen
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi usaha – Konsumen tidak akan
mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan
kotor atau kumuh.

Anda mungkin juga menyukai