Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP DALAM

PERAWATAN PAYUDARA SAAT KEHAMILAN DI DESA GULI


KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2015

Irianti Sri Winarsih1, Siti Maesaroh, 2

ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP
DALAM PERAWATAN PAYUDARA SAAT KEHAMILAN DI DESA GULI
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015.
Pencapaian ASI Eksklusif masih kurang, hal ini berdasarkan data yang diperoleh
dari profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013
menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 28,96%. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil
dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli
Kecamatan Nogosari, Boyolali tahun 2015.
Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Subyek penelitian adalah 30 ibu hamil Desa Guli Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali pada bulan Maret 2015. Dalam penelitian ini tidak
mengunakan teori sampling karena semua populasi diteliti. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan korelasi Rank
Spearman dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan (1) pengetahuan responden tentang
perawatan payudara mayoritas adalah kurang, (2) sikap responden tentang
perawatan payudara mayoritas adalah cukup, (3) uji korelasi Rank Spearman
diperoleh nilai korelasi (rs) 0,512 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,004, maka
disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam
melakukan perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli Kecamatan
Nogosari, Boyolali tahun 2015.
Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan
pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara dengan sikap dalam
melakukan perawatan payudara pada ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perawatan Payudara

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI
Eksklusif sekurang-kurangnya selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan
dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun, rekomendasi serupa juga oleh
American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of Breasfeeding Medicine
demikian pula oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI).1

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 131
ASI eksklusif adalah hak setiap anak. Komposisi ASI paling lengkap, dan
tidak ada susu buatan manusia yang bisa menyamainya, sehingga harus dilakukan
sedini mungkin. Termasuk ketika pertama kali dilahirkan, bayi sebaiknya
melakukan inisiasi dini menyusui dan payudara adalah penghasil ASI sebagai
sumber nutrisi untuk bayi yang baru lahir.2
Undang-undang tentang ASI Eksklusif yaitu UU No. 36 tahun 2009
menyebutkan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 bulan, kecuali ada indikasi medis. Penjelasan pertanyaan
tersebut bahwa setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif yaitu
seorang bayi hanya ASI untuk jangka waktu minimum 6 (enam) bulan, dengan
kemungkinan untuk melanjutkan hingga usia 2 (dua) tahun bersama-sama dengan
makanan pendamping. Sedangkan indikasi medis yang dimaksud adalah ketika
seorang professional dalam bidang kesehatan 2 mengindikasikan bahwa seorang
ibu sedang berada dalam keadaan yang tidak cukup sehat untuk memberikan air
susu ibu.3
Pencapaian ASI Eksklusif masih kurang, hal ini berdasarkan data yang
diperoleh dari profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun
2013 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 28,96%,
terjadi sedikit peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yanG mencapai
27,35%. Angka ini dirasakan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
target pencapaian ASI eksklusif tahun 2013 sebesar 80%.2
Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI eksklusif diantaranyaadalah :
rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaatASI dan cara
menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari
petugas kesehatan, faktor sosial budaya, gencarnya pemasaran susu formula, dan
faktor ibu yang bekerja.4
Saat ini banyak sekali ibu yang mengeluhkan ASI yang keluar sangat sedikit
dan tidak mencukupi kebutuhan bayi, padahal jika sudah dilakukan perawatan
sejak dini maka akan bisa merangsang jumlah produksi ASI supayamencukupi
kebutuhan sang buah hati. Tidak sedikit calon ibu hamil yang mengabaikan
perawatan payudara saat hamil, baik itu karena malas atau mungkin belum
mengetahui manfaat merawat payudara akan berpengaruh saat menyusui.5
Observasi peneliti kepada 10 ibu menyusui di Desa Guli Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali pada tanggal 20 Oktober 2014 menunjukkan bahwa dari 10
ibu tersebut 6 orang memberikan ASI ekslusif dan 4 lainnya menyatakan tidak
eksklusif. Ibu yang tidak memberikan ASI esklusif menyatakan bahwa ASI yang
mereka hasilkan sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan bayi. Ibu-ibu hamil tidak
akan mengalami kesulitan dalam pemberian ASI bila sejak awal telah mengetahui
bagaimana perawatan payudara (breast care) yang tepat dan benar. Apabila
selama kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara dan perawatan
tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan menimbulkan beberapa
permasalahan, seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar setelah beberapa hari
kemudian, puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi
ASI sedikit, dan tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara, payudara
bengkak, bernanah, dan muncul benjolan di payudara.6

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 132
Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 orang ibu hamil di Desa Guli,
Kecamatan Nogosari, Boyolali, tanggal 20 Oktober 2014 yaitu peneliti
menanyakan kepada ibu hamil tentang sikap dan pengetahuan mereka mengenai
perawatan payudara selama kehamilan. 6 orang ibu hamil menyatakan bahwa
mereka kurang memahami tentang perawatan payudara, 2 lainnya menyatakan
mengetahui perawatan payudara karena dibantu oleh orang tua, dan 2 lainnya
menyatakan tidak mengetahui tentang perawatan payudara selama kehamilan.
Sedangkan mengenai sikap terhadap perawatan payudara menunjukkan 6 orang
menyatakan kurang memperhatikan atau menganggap tidak begitu penting
melakukan perawatan payudara, sedangkan 4 lainnya memiliki sikap yang positif
terhadap perawatan payudara selama kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam melakukan
perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli Kecamatan Nogosari, Boyolali
tahun 2015.

2. Identifikasi Masalah.
Identifikasi pada masalah penelitian ini adalah ”Apakah ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam perawatan payudara saat kehamilan di
Desa Guli Kecamatan Nogosari, Boyolali tahun 2015?”

3. Tujuan penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam perawatan payudara saat kehamilan di
Desa Guli Kecamatan Nogosari, Boyolali tahun 2015. Sedangkan tujuan
khususnya adalah (a). Mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perawatan
payudara saat kehamilan pada ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari,
Boyolali tahun 2015 (b). Mengetahui sikap ibu hamil dalam melakukan perawatan
payudara saat kehamilan pada ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari,
Boyolali tahun 2015.(c). Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil
dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli
Kecamatan Nogosari, Boyolali tahun 2015.

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik, yaitu peneliti
mencoba untuk mencari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan
variabel tergantung (efek) yang analisisnya untuk menentukan ada tidaknya
hubungan antar variabel sehingga perlu disusun hipotesisnya.13 Pendekatan waktu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian
dimana variabel sebab dan variabel akibat yang terjadi pada objek penelitian
diukur dalam waktu yang bersamaan.13

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 133
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini meliputi:
(a). Variabel bebas, merupakan variabel yang menentukan variabel lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
perawatan payudara. (b). Variabel terikat, merupakan variabel yang nilainya
ditentukan oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian adalah sikap ibu
hamil dalam melakukan perawatan payudara .

3. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti,
variabel tersebut perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi
operasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan
terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instruman atau alat
ukur.

Tabel 1. Definisi Operasional.


Nama variabel Definisi operasional Alat ukur Kategori Skala
Pengetahuan Segala yang diketahui Kuesioner Baik Ordinal
tentang ibu tentang perawatan Cukup
perawatan payudara selama Kurang
payudara kehamilan meliputi:
Pengertian, Tujuan,
Manfaat , Prinsip,
Waktu pelaksanaan,
Persiapan, Masalah jika
tidak melakukan
perawatan payudara,
Indikasi, Cara
perawatan, Cara
perawatan puting susu
datar
Sikap dalam Respon tertutup ibu Kuesioner Baik Ordinal
perawatan hamil untuk Cukup
payudara melakukan perawatan Kurang
selama payudara
kehamilan selama hamil

4. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau yang di teliti tersebut.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.13 Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten
Boyolali pada bulan Maret 2015 berjumlah 30 ibu hamil.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 134
Sampel penelitian adalah bagian dari anggota populasi yang mewakili
karakteristik populasi.13 Dalam penelitian ini tidak mengunakan teori sampling
karena semua populasi diteliti. Subyek penelitian adalah seluruh ibu hamil di Desa
Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada bulan Maret 2015 berjumlah
30 ibu hamil.

5. Alat Dan Metode Pengumpulan Data


Alat pengukuran data adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data, instrumen penelitian dapat berupa kuesioner, formulir, observasi dan
sebagainya.11
Pengumpulan data tentang pengetahuan dan sikap dilakukan dengan cara
membagikan kuesioner tertutup kepada ibu hamil. Kuesioner pengetahuan tentang
perawatan payudara merupakan kuesioner tertutup. Penilaian yang digunakan
dalam pengukuran kuesioner pengetahuan adalah untuk pertanyaan positif
(favorable) jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0,
sedangkan untuk jawaban negatif (unfavorable) jawaban benar diberi skor 0 dan
jawaban salah diberi skor 1. Pertanyaan pengetahuan pada kuesioner tersebut
terdiri dari 45 pertanyaan
Kuesioner sikap tentang perawatan payudara merupakan kuesioner tertutup
yaitu daftar pertanyaan yang sudah ada jawabannya (sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju). Penilaian yang digunakan dalam pengukuran
kuesioner sikap adalah untuk pertanyaan positif (favorable) jawaban sangat setuju
diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan
jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1. Sedangkan untuk untuk pertanyaan
negatif (unfavorable) jawaban sangat setuju diberi skor 1, jawaban setuju diberi
skor 2, jawaban tidak setuju diberi skor 3 dan jawaban sangat tidak setuju diberi
skor 4. Pertanyaan sikap tentang perawatan payudara pada kuesioner tersebut
terdiri dari 46 pertanyaan
Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan
data yang dilakukan dalam penelitian. Teknikpengumpulan data penelitian adalah
data primer. Data primer adalah data yang diperoleh hasil pengumpulan peneliti
terhadap subyek penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini pengambilan data
primer dengan membagikan kuesioner pengetahuan dan sikap secara langsung
kepada ibu hamil, sedangkan data sekundernya adalah data tentang ibu hamil di
Bidan Desa Guli Kecamatan Nogosari Boyolali tahun 2015.

6. Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya26 :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Pada tahap ini peneliti memastikan responden mengisi semua
pertanyaan dalam penelitian, jika terdapat penelitian yang kurang lengkap, peneliti
meminta responden untuk melengkapinya.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 135
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa ketegori. Pada proses ini peneliti menentukan kategori-
kategori pada masing-masing variabel penelitian.
c. Scoring
Scoring adalah proses ditetapkannya kode jawaban atau hasil observasi dapat diberi
skor. Setiap item pertanyaan pengetahuan dan sikap diberi scoring sebagai berikut.
Pertanyaan positif pengetahuan, jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi
skor 0, Pertanyaan negatif jawaban benar diberi skor 0 dan jawaban salah diberi skor
1. Pertanyaan positif sikap jawaban sangat setuju diberi skor 4, jawaban setuju diberi
skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor
1. Pertanyaan negatif sikap jawaban sangat setuju diberi skor 1, jawaban setuju diberi
skor 2, jawaban tidak setuju diberi skor 3 dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor.
d. Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
master tabel atau database, kemudian membuat disribusi frekuensi sederhana.
e. Tabulating
Tabulating adalah pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisa. Peneliti menjumlahkan
hasil dan skor yang didapat dari pengumpulan kuesioner dari responden untuk dibuat
tabel distribusi frekuensi.

7. Analisa Data
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian yang akan
mengguanakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dianalisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat (analisis presentase) yaitu analisis yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran distribusi responden serta menggambarkanvariabel bebas
dan variabel terikat. Analisis univariat pada penelitian ini adalah pengetahuan dan
sikap tentang perawatan payudara.
1). Tingkat pengetahuan
Kategori pengetahuan:
− Baik bila ibu bisa menjawab pertanyaan benar 76-100%
− Cukup bila ibu bisa menjawab pertanyaan benar 56-75%
− Kurang bila ibu bisa menjawab pertanyaan< 56%
2). Sikap
Dalam menggunakan skala Likert yaitu membagi nilai tertinggi dengan kategori
yang telah ditentukan. Hasil dari analisis data dikategorikan baik, cukup, dan
kurang menggunakan rumus sebagai berikut :
RS = m-n
b
Keterangan :
RS = Rentang skala
m = Jumlah soal x skor tertinggi
n = Jumlah soal x skor terendah

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 136
b = Jumlah kategori
Berdasarkan rumus RS maka kategori sikap adalah sebagai berikut:
- Sikap Baik jika skor 139 - 184
- Sikap Cukup jika skor 93 - 138
- Sikap Kurang jika skor 46-92
b. Analisis Bivariat
Analisa data ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara dengan sikap dalam
melakukan perawatan payudara dengan menggunakan uji statistik Korelasi Rank
Spearman dengan taraf signifikan 5%. Analisis bivariat menggunakan bantuan
program SPSS 15.00 for Windows.
Keputusan uji adalah sebagai berikut: 15
a. H0 diterima jika p > 0,05
b. H0 ditolak jika p < 0,05

8. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari institusi tempat
peneliti melanjutkan studi dan mengajukan permohonan izin kepada institusi atau
lembaga tempat penelitian. Peneliti menggunakan etika sebagai berikut 12:
a. Azaz menghormati martabat subjek penelitian dengan sukarela.
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang. Dalam
melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
b. Azaz Kerahasiaan (Confidenttialy)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. Persetujuan antara peneliti
dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
concent ini diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberi lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Hal ini dilakukan agar responden mengerti
maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampak yang ditimbulkan.
Disamping itu, dalam etika penelitian identias responden tidak perlu dicantumkan
pada lembar pengumpulan data, cukup menggunakan kode pada masing – masing
lembar pengumpulan data.
c. Azaz manfaat
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang
mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih
besar dari pada resiko atau dampak negative yang akan terjadi. Selain itu
penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga
kesejahteran manusia.

HASIL PENELITIAN
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
ibu hamil dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara saat kehamilan di
Desa Guli Kecamatan Nogosari, Boyolali tahun 2015. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 137
Boyolali pada bulan Maret 2015. Sampel penelitian ditetapkan sebanyak 30
responden
a. Karakteristik responden meliputi umur, gravida, pendidikan, dan pekerjaan
ditampilkan sebagai berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Desa Guli Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2015 (N = 30)
No Karakteristik Frekwensi Persentase
1 Umur
21-25 tahun 6 20,0
26-30 tahun 18 60,0
31-35 tahun 5 16,7
36-40 tahun 1 3,3
Jumlah 30 100,0
2 Gravida
Primigravida 8 26,7
Multigravida 18 60,0
Grande multigravida 4 13,3
Jumlah 30 100,0
3 Pendidikan
SD 1 3,3
SMP 17 56,7
SMA 11 36,7
PT 1 3,3
Jumlah 30 100,0
4 Pekerjaan
Ibu rumah tangga (IRT) 14 46,7
Buruh 10 33,3
Petani 5 16,7
PNS 1 3,3
Jumlah 30 100,0

Pada tabel 4.1 diatas menurut umur menunjukkan mayoritas responden berusia
26-30 tahun yaitu sebanyak 18 responden (60,0%), multigravida (60%), SMP
(56,7%), ibu rumah tangga 14 responden (46,7%).

b. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan payudara pada Ibu
Hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Pengetahuan Frekwensi Persentase
Baik 5 16,7
Cukup 9 30,0
Kurang 16 53,3
Jumlah 30 100,0

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 138
Berdasar tabel distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang perawatan
payudara menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang
kurang, yaitu sebanyak 16 responden (53,3%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu
Hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun
2015 berdasar karakteristik
Tingkat pengetahuan Total
Karakteristik Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
Umur
21 – 25 tahun 6 20 0 0 0 0 6 20
26 – 30 tahun 6 20 8 27 4 13 18 60
31 – 35 tahun 3 10 1 3 1 3 5 17
36 – 40 tahun 1 3 0 0 0 0 1 3
Jumlah 16 53 9 30 5 17 30 100
Paritas
Primigravida 7 23 1 3 0 0 8 27
Multigravida 6 20 7 23 5 17 18 60
Grandemulti 3 10 1 3 0 0 4 13
Jumlah 16 53 9 30 5 17 30 100
Pendidikan
SD 0 0 1 3 0 0 1 3
SMP 10 33 5 17 2 7 17 57
SMA 5 17 3 10 3 10 11 37
PT 1 3 0 0 0 0 1 3
Jumlah 16 53 9 30 5 17 30 100
Pekerjaan
IRT 6 20 5 17 3 10 14 47
Buruh 6 20 3 10 1 3 10 33
Petani 3 10 1 3 1 3 5 17
PNS 1 3 0 0 0 0 1 3
Jumlah 16 53 9 30 5 17 30 100

Berdasarkan tabel Distribusi pengetahuan ditinjau dari karakteristik


menunjukkan bahwa pengetahun kurang terdapat pada responden dengan umur 21
– 25 tahun dan 26 – 30 tahun masing-masing 20%, primigravida (23%), SMP
(33%), dan ibu rumah tangga dan buruh masing-masing 20%. Pengetahuan cukup
terdapat pada responden dengan umur 26-30 tahun (27%), multigravida (23%),
SMP (17%), dan IRT (17%). Pengetahuan baik terdapat pada responden dengan
umur 26 – 30 tahun (13%), multigravida (17%), SMA (10%), dan IRT (10%).

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 139
c. Sikap Ibu Hamil tentang Perawatan Payudara
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan payudara pada Ibu Hamil
di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Sikap Frekwensi Persentase
Baik 2 6,7
Cukup 21 70,0
Kurang 7 23,3
Jumlah 30 100,0

Berdasar tabel distribusi frekuensi sikap responden tentang perawatan


payudara menunjukkan sebagian besar responden memiliki sikap yang cukup
(70,0%).
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil
di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2015
berdasarkan karakteristiknya
Tingkat pengetahuan Total
Karakteristik Kurang Cukup Baik
f % f % f % f %
Umur
21 – 25 tahun 2 6,7 4 13 0 0 6 20
26 – 30 tahun 3 10 13 43 2 7 18 60
31 – 35 tahun 2 6,7 3 10 0 0 5 17
36 – 40 tahun 0 0 1 3 0 0 1 3
Jumlah 7 23 21 70 2 7 30 100
Paritas
Primigravida 3 10 5 17 0 0 8 27
Multigravida 3 10 13 43 2 7 18 60
Grandemulti 1 3 3 10 0 0 4 13
Jumlah 7 23 21 70 2 7 30 100
Pendidikan
SD 0 0 1 3 0 0 1 3
SMP 5 17 11 37 1 3 17 57
SMA 2 7 8 27 1 3 11 37
PT 0 0 1 3 0 0 1 3
Jumlah 7 23 21 70 2 7 30 100

Pekerjaan
IRT 2 7 10 33 2 7 14 47
Buruh 4 13 6 20 0 0 10 33
Petani 1 3 4 13 0 0 5 17
PNS 0 0 1 3 0 0 1 3
Jumlah 7 23 21 70 2 7 30 100

Berdasarkan tabel Distribusi sikap ditinjau dari karakteristik menunjukkan


sikap kurang terdapat pada responden dengan 26 – 30 tahun (10%), primigravida
dan multigravida masing-masing 10%, SMP (17%), dan buruh (13%). Sikap
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara
Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 140
cukup terdapat pada responden dengan umur 26-30 tahun (43%), multigravida
(43%), SMP (37%), dan IRT (33%). Sikap baik terdapat pada responden dengan
umur 26 – 30 tahun (7%), multigravida (7%), SMA (3%), dan IRT (7%).
Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Hubungan antara Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Perawatan Payudara dengan Sikap dalam Melakukan
Perawatan Payudara pada Ibu Hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali Tahun 2015

Sikap Total
Pengetahuan Kurang Cukup Baik
F % f % f % f %
Kurang 7 23,3 9 30 0 0 16 53,3
Cukup 0 0 8 26,7 1 3,3 9 30
Baik 0 0 4 13,3 1 3,3 5 16,7
Jumlah 7 23,3 21 70 2 6,6 30 100
rs = 0,512
sig (p) = 0,004
keputusan uji = H0 ditolak

Hasil uji korelasi Rank Spearman hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang perawatan payudara dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara
pada ibu hamil di Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun
2015 diperoleh nilai korelasi (rs) sebesar 0,512 dan nilai signifikansi (p) sebesar
0,004. Nilai signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05) maka keputusan
uji adalah H0 ditolak.

C. Pembahasan
1. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan di
Desa Guli Kecamatan Nogosari Boyolali
Pengetahuan responden tentang perawatan payudara menunjukkan
sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang, yaitu sebanyak 16
responden (53%). Pengetahuan responden tentang perawatan payudara merupakan
hasil penginderaannya terhadap informasi-informasi yang berhubungan dengan
perawatan payudara. Pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang
esensial-aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dari "berpikir".
Pengetahuan manusia diperoleh melalui persepsinya terhadap stimulus
dengan menggunakan alat indra. Hasil persepsi berupa informasi akan disimpan
dalam sistem memori untuk diolah dan diberikan makna, selanjutnya informasi
tersebut digunakan (retrieval) pada saat diperlukan. Seseorang dapat memperoleh
pengetahuan dengan mengoptimalkan kemampuan perseptual dan perhatiannya
serta mengatur penyimpanan informasi secara tertib. Pengetahuan terbagi dalam
dua kategori yaitu pengetahuan yang diterapkan dalam berbagai situasi (general
knowledge) dan pengetahuan yang berkenaan dengan tugas atau persoalan tertentu
(specific knowledge).7
Pengetahuan ibu tentang perawatan payudara tersebut dipengaruhi oleh
adanya beberapa faktor pendukung pengetahuan yang ada di sekitar ibu, antara
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara
Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 141
lain pendidikan dan umur. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. 7 Usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya,sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Beberapa
teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan
dengan bertambahnya usia.9 Tingkat pengetahuan oleh responden usia 26-30
tahun, dari 18 responden terdapat 8 responden (44%) berpengetahun cukup, 6
responden (33%) berpengetahuan kurang 4 responden (22%) berpengetahuan
baik. Menurut teori semakin meningkat umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaanya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.
Semakin bertambah usia semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga akan bersikap lebih
baik.7 Hal ini kesenjangan karena pada kenyataan pada usia 36-40 tahun memiliki
pengetahuan kurang, karena pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti pendidikan, informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan,
pengalaman danpekerjaan.11,12
Berdasarkan tingkat pendidikan responden, menunjukkan sebagian besar
responden memiliki pendidikan yang kurang yaitu SMP yaitu 17 responden
(57%). Tingkat pendidikan responden tersebut tergolong kurang baik sehingga
tidak cukup menopang kemampuan mereka untuk menangkap dan memahami
informasi-informasi dari luar yang merupakan sumber pengetahuan tentang
perawatan payudara. Sedangkan informasi-informasi tentang perawatan payudara
dapat diperoleh dari teman, petugas kesehatan, orang tua, media informasi,
internet, dan lain-lain.8
Pengetahuan responden ditinjau dari pendidikan menunjukkan
menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan SMP sebanyak 17 responden
(57%) terdapat 10 responden (59%) berpengetahuan kurang, 5 responden (29%)
berpengetahuan cukup dan 2 responden (12%) berpengetahuan baik. Menurut
teori pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur hidup. Hal ini
sesuai teori bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.7
Pengetahuan responden ditinjau dari jumlah kehamilan menunjukkan
bahwa responden dengan multigravida memiliki pengetahuan lebih baik
dibandingkan primigravida dan grandemultigravida, yaitu dari 18 responden
multigravida terdapat 7 responden (39%) berpengetahuan cukup, 6 responden
(33%) berpengetahuan kurang dan 5 responden (28%) berpengetahuan baik,
karena pengalaman kehamilan yang sebelumnya bisa menambah pengetahuan ibu
selama masa kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori pengalaman kehamilan yang
pernah dialami oleh seorang wanita membantu dirinya untuk menyakini suatu
informasi dan disimpannya menjadi pengetahuan.7

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 142
Distribusi pekerjaan ibu menunjukkan sebagian besar adalah ibu rumah
tangga sebanyak 14 responden (47%) dan memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden(43%), cukup sebanyak 5 responden (36%) dan baik
sebanyak 3 responden (21%). Berdasarkan tabulasi silang pengetahuan ditinjau
dari karakteristik responden, maka ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik
terdapat pada ibu hamil dengan umur 26 – 30 tahun, multigravida, berpendidikan
SMA, dan ibu rumah tangga.
2. Sikap ibu hamil tentang perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli
Kecamatan Nogosari Boyolali
Sikap responden tentang perawatan payudara merupakan reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap tindakan perawatan payudara yang
dilakukannya selama masa kehamilan. Sikap merupakan kesiapan mental yaitu
suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang bersama dengan pengalaman
individual masing-masing mengarahkan dan menentukan respons terhadap
berbagai objek dan situasi.8
Sikap responden pada usia 26-30 tahun, dari 18 responden terdapat 13
responden (72%) bersikap cukup, 3 responden (17%) bersikap kurang, dan 2
responden (11%) bersikap baik. Sesuai dengan teori usia adalah umur individu
yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini akan sebagai dari
pengalaman dan kematangan jiwa. Semakin bertambah usia semakin bijaksana,
semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yangdikerjakan
sehingga akan bersikap lebih baik.7
Sikap responden ditinjau dari jumlah kehamilan menunjukkan bahwa
responden dengan multigravida memiliki sikap lebih baik dibandingkan
primigravida dan grandemultigravida, yaitu dari 18 responden multigravida
terdapat 13 responden (72%) bersikap cukup, 3 responden (17%) bersikap kurang
dan 2 responden (11%) bersikap baik. Pengalaman adalah segala sesuatu yang
telah dan sedang kita alami yang ikut membentuk dan mempengaruhi
penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Gravida adalah wanita yang sedang
atau pernah hamil tanpa memandang hasil kehamilannya. Semakin sering
seseorang mengalami kehamilan maka dapat mempengaruhi sikap individu karena
dapat meningkatkan pengetahuan dan memberikan respon positif serta semakin
tinggi kesadarannya untuk bersikap lebih baik.8
Berdasarkan tingkat pendidikan responden, menunjukkan sebagian besar
responden memiliki pendidikan yang kurang baik yaitu SMP yaitu 17 responden
(57%). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal
yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang
akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 143
mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.10
Distribusi pekerjaan ibu menunjukkan sebagian besar adalah ibu rumah
tangga sebanyak 14 responden (47%) dan memiliki sikap cukup sebanyak 10
responden (71%), kurang dan baik masing-masing sebanyak 2 responden (14%).
Pekerjaan berhubungan dengan kemudahan seseorang memperoleh informasi baik
dari pengalaman orang lain maupun sumber media massa. Pengalaman adalah
segala sesuatu yang telah dan sedang kita alami yang ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
3. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Perawatan Payudara
dengan Sikap dalam Melakukan Perawatan Payudara pada Ibu Hamil di
Desa Guli Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Pengujian hipótesis penelitian menggunakan uji korelasi Rank Spearman
diperoleh nilai korelasi (rs) 0,512 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,004, maka
disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam
melakukan perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli Kecamatan
Nogosari, Boyolali tahun 2015.
Pengetahuan seseorang berdampak pada perilaku seseorang berdasarkan
pengetahuannya tersebut.10 Sikap ibu hamil dalam melakukan perawatan
payudara dilandasi oleh pengetahuan ibu tentang perawatan payudara.
Pengetahuan ibu tentang perawatan payudara adalah hasil tahu tentang perawatan
payudara. Ketika ibu mengetahui pentingnya perawtan payudara bagi kesehatan
payudara dan manfaatnya bagi bayinya nanti, maka sikap ibu dalam perawatan
payudara juga akan meningkat.
Hubungan pengetahuan terhadap sikap sebagaimana dikemukakan dalam
teori perubahan sikap, yaitu perubahan sikap dalam kehidupan manusia menurut
teori Bloom terjadi melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah pengetahuan yang
merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yang dimiliki seseorang meliputi faktor pendidikan, pengalaman,
informasi, lingkungan dan budaya serta kondisi sosial ekonomi seseorang. Tahap
kedua adalah sikap yang merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus sehingga tidak dapat langsung dilihat. Sikap
merupakan kesiapan untuk bertindak tetapi bukan merupakan suatu tindakan.
Tahap ketiga adalah pelaksanaan dari apa yang disikapi seseorang, terwujud
dalam tindakan nyata yang merupakan bentuk dari perilaku.7
Sikap ibu dalam perawatan payudara dipengaruhi oleh pengetahuan ibu
tentang perawatan payudara. Pengetahuan ibu yang meliputi pengertian perawatan
payudara, tujuan dan manfaat perawatan payudara mendorong ibu untuk
memahami tentang pentingnya perawatan payudara dan manfaatnya bagi ibu.
Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang payudara, maka ibu semakin tahun
tentang manfaat yang akan diperoleh jika melakukan tindakan sesuai dengan
pengetahuan tersebut. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
payudara, maka sikap ibu hamil akan melakukan perawatan payudara.9

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 144
Dalam penelitian fakta yang ditemukan umur responden sebagian besar
berumur 26-30 tahun yaitu 18 orang (60%), gravida sebagian besar adalah
multigravida yaitu orang orang (60%), pendidikan mayoritas adalah SMP yaitu 17
orang (57%), pekerjaan mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu 14 orang (47%).
Pengetahuan responden tentang perawatan payudara di Desa Guli Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali mayoritas adalah kurang yaitu sebanyak 16 orang
(53%), dan sikap responden tentang perawatan payudara di Desa Guli Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali mayoritas adalah cukup yaitu sebanyak 21 orang
(70%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara
pengetahuan ibu hamil dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara saat
kehamilan.
Penelitian menyimpulkan terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara saat kehamilan. Penelitian ini
ternyata mendukung hasil penelitian terdahulu dengan judul “Hubungan
pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Dengan Sikap Pemijatan Bayi Di Posyandu
Kelurahan Gunungsari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi berhubungan dengan
sikap pemijatan bayi.15

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik simpulan
sebagai berikut:
a. Pengetahuan responden tentang perawatan payudara di Desa Guli Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali mayoritas adalah kurang.
b. Sikap responden tentang perawatan payudara di Desa Guli Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali mayoritas adalah cukup.
c. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap
dalam perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli Kecamatan Nogosari,
Boyolali tahun 2015
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal
seperti berikut:
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan sikap ibu dalam melakukan perawatan payudara,
misalnya faktor internal lain serta faktor eksternal (dukungan suami, dukungan
keluarga, dan lain-lain)
b. Bagi Bidan
Berdasarkan hasil penelitian petugas kesehatan dapat melakukan
langkahlangkah untuk peningkatan pengetahuan ibu dan tentang perawatan
payudara melalui kegiatan misalnya dengan memberikan promosi kesehatan.
c. Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang
perawatan payudara dan pentingnya perawatan payudara bagi ibu hamil.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 145
Peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan payudara diharapkan mampu
meningkatkan sikap dan perilaku ibu dalam melakukan perawatan payudara.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suradi, R. 2010. Ikatan Dokter Anak Indonesia :Indonesia Menyusui. Badan


Penerbit : IDAI
2. Nurhira Abdul Kadir. 2014. Menelusuri Akar Masalah Rendahnya Presentasi
Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. Jurnal Al Hikmah Vol. XV No.
1/2014.
3. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. 2013. Undang-Undang dan Peraturan
tentang Menyusui. www.betterwork.org/indonesia
4. Lenteraimpian. 2010. Perawatan Payudara Pada Kehamilan (Breast Care).
Tersedia dari: URL:
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/04/06/perawatan-payudara-
pada-kehamilan-breast-care/
5. Ninis. 2008. Perawatan Payudara Pra Menyusui atau Selama Kehamilan.
Tersedia dari: URL: http://ni2s.multiply.com/journal/item/107?
&show_interstitial=1&u=/journal Tanggal 2 Desember 2012 jam 10.45
WIB
6. Saryono dan Pramitasari. 2009. Perawatan Payudara (Dilengkapi Deteksi
Dini Terhadap Kanker Payudara). Yogyakarta: Mitra Cendekia Pres.
7. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
8. Wawan, Dewi. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
9. Sarlito, E. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta. Salemba Humanika.
10. Proverawati, A., Eni, R. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta :
Nuha Medika.
11. Riwidikdo, H. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Pres.
12. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
13. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
14. Azwar, S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
15. Maikhotul K. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi
Dengan Perilaku Pemijatan Bayi Di Posyandu Kelurahan Gunungsari
Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Surabaya: Fakultas Kesehatan
Universitas Airlangga.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Dalam Perawatan Payudara


Saat kehamilan (Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh) 146

Anda mungkin juga menyukai