Anda di halaman 1dari 7

1.

2 Pengertian Obligasi
Investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi adalah suatu surat berharga berupa
pengakuan atau pernyataan utang yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit, baik
perusahaan swasta maupun pemerintah. Perusahaan penerbit merupakan pemilik utang.
Lalu, surat yang diterbitkan tadi dapat dijual-belikan kepada masyarakat. Di sini
masyarakat berperan sebagai pemegang obligasi atau pihak yang berpiutang. Surat
pernyataan utang yang diperjual-belikan tersebut berisi perjanjian bahwa perusahaan
penerbit akan melunasi utang serta bunga pada tanggal jatuh tempo. Waktu jatuh tempo
obligasi biasanya berkisar 1 sampai 10 tahun. Secara umum, perusahaan menerbitkan
surat utang untuk mendapatkan modal/dana segar dari masyarakat agar kinerja
perusahaan tidak terhambat karena kekurangan dana.

Karakteristik Obligasi
Terdapat 4 karakteristik obligasi yang dapat membedakannya dengan instrumen lain
yaitu :
a) Nilai Obligasi
Nilai obligasi atau yang biasanya disebut jumlah emisi obligasi adalah
informasi perihal jumlah dana yang diperlukan sebagai pendasaran mendapatkan
utang dari investor. Besaran nominal yang dikeluarkan harus ditentukan oleh
aliran arus kas perusahaan, kinerja perusahaan, dan tujuan bisnis agar investasi
obligasi bergerak sesuai fakta.
b) Kurun Waktu Obligasi
Obligasi adalah instrumen investasi yang memiliki rentang waktu mulai dari
1 tahun hingga 10 tahun. Namun, secara umum jatuh tempo surat obligasi adalah
5 tahun. Para investor lebih memilih surat utang jangka pendek sebab
mempunyai tingkat risiko yang lebih rendah.
c) Coupon Rate dan Principal Rate
Principal rate adalah nominal dana yang perlu dibayarkan oleh penerbit
surat utang pada pemegang obligasi saat masa jatuh tempo. Principal rate juga
berkaitan dengan redemption value atau nilai penebusan, maturity value, par
value atau face value. Sementara itu, coupon rate adalah tingkatan bunga yang
harus dilunasi penerbit obligasi pada pemegang obligasi per tahun.
d) Jadwal Pembayaran
Agar sesuai dengan perjanjian, penerbit obligasi perlu membayarkan bunga
secara berkala. Biasanya, bisa per trimester, per semester, atau triwulan sekali.

Jenis-jenis obligasi terbagi berdasarkan beberapa kategori yaitu :


1. Berdasarkan nominal obligasi
Jika diamati berdasarkan nominalnya, investasi obligasi dibagi menjadi dua
jenis, antara lain:
a) Obligasi konvensional
Jenis ini merupakan surat utang yang menyimpan jumlah nominal
sangat besar, yakni berkisar Rp1 miliar untuk setiap slot.
b) Obligasi ritel
Sebaliknya, jenis ini merupakan surat utang yang mempunyai total
nominal kecil, hanya sekitar Rp1 juta saja.

2. Berdasarkan penerbit obligasi


Apabila ditilik dari penerbitnya, investasi obligasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Corporate bonds
Surat obligasi jenis ini diterbitkan oleh perusahaan seperti
pemerintah atau BUMN, serta perusahaan swasta dengan rentang waktu
1 tahun.
b) Government bonds
Surat obligasi jenis tersebut dikeluarkan oleh pemerintah. Surat
pertama diterbitkan di Indonesia pada bulan Agustus 2006. Contoh
obligasi berikut ada 4, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI),
Sukuk Ritel, Saving Bond Ritel, serta Sukuk Tabungan.
c) Municipal bonds
Surat obligasi jenis ini diterbitkan pemerintah daerah sebagai modal
program pembangunan yang berhubungan dengan kepentingan publik.

3. Berdasarkan sistem pembayaran bunga obligasi


Contoh surat obligasi berdasarkan pembayaran bunga dibagi menjadi empat,
yaitu:
a) Zero coupon bond
Zero coupon bond adalah ragam surat utang tanpa nilai kupon,
sehingga tidak ada yang dilunasi secara berkala. Secara umum, investor
yang berinvestasi pada jenis ini akan mendapat keuntungan dari selisih
harga jual diskonto serta harga awal surat saat jual-beli. Tenornya pun
berbeda-beda, yaitu mulai dari 1 hingga 10 tahun. Jadi, Anda yang
menentukan dan menyepakati dengan penerbit.
b) Obligasi kupon
Obligasi kupon adalah surat utang yang membayar kupon/bunga
secara berkala hingga masa akhirnya.
c) Obligasi fixed coupon atau kupon tetap
Obligasi kupon tetap adalah surat utang yang dapat membayarkan
bunga atau kupon secara berkala dan jumlahnya tetap hingga jatuh
tempo.
d) Obligasi floating coupon atau kupon mengambang
Jenis ini memberikan kesempatan pada investor untuk mendapatkan
bunga/kupon dengan jumlah yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Pada saat pembayaran kupon pertama, kupon/bunga tersebut merupakan
batas minimal untuk kupon-kupon selanjutnya hingga jatuh tempo.

4. Berdasarkan imbal hasil yang didapatkan


Jika berdasarkan penilaian obligasi/hasil keuntungan yang didapatkan pemegang
surat utang, jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu:
a) Konvensional
Jenis surat utang tersebut menggunakan sistem bunga/kupon yang
dibayarkan secara berkala hingga jatuh tempo.
b) Obligasi syariah (sukuk)
Jika Anda memilih berinvestasi pada obligasi syariah, Anda akan
menggunakan sistem bagi hasil/nisbah untuk mendapatkan keuntungan.
Setiap pengelolaan dana menerapkan prinsip Syariah Islam, sehingga
tidak terdapat unsur riba. Pembayaran nisbah tetap dilakukan oleh
perusahaan secara berkala hingga jatuh tempo.

5. Obligasi Berdasarkan Jaminan atau Kolateral


Jenis obligasi berdasarkan jaminan atau kolateral terbagi lagi atas dua jenis, yaitu :
a) Secured Bond
Secured Bond adalah jenis obligasi yang dijaminkan dengan
kekayaan milik penerbit atau dapat juga dijaminkan oleh pihak ketiga.
Secured Bond terbagi lagi atas tiga contoh jenis obligasi, yaitu:
1. Mortgage Bond adalah jenis surat utang dengan jaminan berupa
gedung atau bangunan
2. Collateral Trust Bond adalah jenis surat utang yang dijaminkan
dengan saham atau obligasi milik penerbit
3. Equipment Trust Certificate adalah jenis surat utang obligasi
yang digunakan untuk mendanai berbagai aset, seperti pesawat,
gerbong kereta, atau truk yang dana penjualan obligasi
kemudian akan digunakan untuk membeli aset tersebut, lalu
aset dipinjamkan ke perusahaan
b) Unsecured Bond
Unsecured Bond adalah jenis obligasi yang tidak dijaminkan
dengan menggunakan kekayaan milik penerbit. Unsecured Bond terbagi
lagi atas tiga contoh jenis, yaitu:
1. Debentures adalah jenis surat utang yang hanya diterbitkan
perusahaan yang sudah terpercaya
2. Subordinated Debentures adalah jenis surat utang obligasi ini
tidak akan dibayar jika obligasi yang lebih senior dibayarkan
3. Income Bond adalah jenis surat utang obligasi diterbitkan yang
mana perusahaan membayar bunga ketika memperoleh laba
yang umumnya digunakan untuk melakukan reorganisasi
perusahaan yang dianggap kurang berhasil
Cara Membeli Obligasi
Membeli surat utang sejatinya bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu lewat
mekanisme pasar perdana dan melalui pasar sekunder. Mengenai pasar perdana, sama
saja dengan membeli langsung pada agen atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk
secara resmi. Namun, untuk pembelian di pasar sekunder, pembeli membelinya melalui
mekanisme bursa atau perbankan. Bagi yang tertarik berinvestasi pada obligasi bisa
berpedoman pada langkah-langkah berikut :
1. Membuka rekening
Tahap pertama dalam cara membeli obligasi adalah membuka rekening.
Pada tahap ini, pembeli perlu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki
divisi fixed income untuk menangani transaksi obligasi. Wajib bagi pembeli
menyeleksi dengan teliti perusahaan sekuritas tersebut. Cari yang
berpengalaman, tim yang kuat, serta riset dan fee yang kompetitif. 
2. Memahami produk obligasi
Memahami produk obligasi bukan sekadar kamu mengetahui pengertian
dari produk obligasi dan jenisnya. Potensi risiko dan keuntungan harus pahami
dengan baik. Pada tahap ini, pembeli sebaiknya mempelajari setiap instrumen
obligasi dari prospektus, hasil riset perusahaan sekuritas, atau berselancar di
internet.
3. Menganalisis obligasi
Pada tahap ini, sebelum memutuskan membeli obligasi, lakukan analisis
mendalam mulai dari jenis yang akan dipilih dan bagaimana stabilitas
pendapatan dari obligasi tersebut. Pembeli juga bisa menganalisis kupon, jangka
waktu, dan peringkat obligasi tersebut. Jangan lupa cek latar belakang penerbit
obligasi, emiten misalnya.
4. Memberikan amanat kepada trader atau broker
Tahap ini berarti si pembeli hendak membayar. Artinya pembeli sudah
memilih obligasi, perusahaan sekuritas, dan paham keuntungan serta
risikonya. Tahap ini juga termasuk pembelian obligasi oleh pihak sekuritas
sesuai dengan jenis serta harga yang pembeli tetapkan.
5. Siapkan dana
Setelah memberikan amanat, dana investasi harus sudah siapkan. Ingat,
keterlambatan membayar akan dikenakan penalti. Itulah kenapa si pembeli harus
sudah siapkan dana ketika sudah memberikan amanat kepada sekuritas.
6. Pembayaran
Tahap terakhir adalah menyelesaikan pembayaran dengan cara transfer ke
rekening perusahaan sekuritas. Obligasi yang dibeli akan tercantum dalam
rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI). Nantinya, administrasi bakal dilakukan bank kustodian perusahaan
sekuritas. Tahap ini mengakhiri cara membeli obligasi yang sudah memegang
instrumen investasi surat utang tersebut.

Keunggulan membeli obligasi


Berikut ini beberapa keuntungan yang bakal didapatkan dari investasi obligasi.
Walau potensi untung tidak sebesar saham, obligasi lebih aman. Berikut beberapa
keunggulannya.
1. Mendapatkan kupon atau nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang
dibeli. Tingkat kupon atau nisbah lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI
Rate), jelas sekali keuntungan surat utang adalah lebih besar ketimbang
deposito.
2. Memperoleh capital gain atau keuntungan dari penjualan aset modal yang
harganya lebih tinggi.
3. Tingkat imbal hasil sudah diperhitungkan pada awal investasi
4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang bisa dipilih investor di pasar
sekunder.
5. Jika yang dimiliki surat utang negara, sudah pasti terjamin sehingga kamu tak
perlu khawatir soal keamanannya. Semua tercantum di UU Nomor 24 Tahun
2002 tentang Surat Utang Negara atau UU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara. Untuk itu pasti dibayar kembali ditambah dengan
return atau kupon.
6. Kupon obligasi memiliki nilai yang lebih tinggi daripada keuntungan bunga
deposito. Hal ini bisa untuk memilih berinvestasi lewat surat utang karena
keuntungannya maksimal.
7. Surat utang bisa di jadikan sebagai jaminan dan bagunan. Jadi, pemilik bisa
gunakan untuk mengambil pinjaman ke bank atau beli saham di bursa efek.

Risiko membeli obligasi


Berikut ini beberapa kekurangan obligasi sebagai investasi yang perlu pembeli
harus pertimbangkan sebelum membeli investasi dari surat utang.
1. Risiko likuiditas terhadap obligasi swasta maupun pemerintah. Meski surat
utang pemerintah lebih aman, bukan tidak mungkin obligasinya kurang likuid
atau susah untuk dijual kembali di pasar sekunder karena jarang ada investor
yang mau. 
2. Risiko maturitas yang lebih sering terjadi pada obligasi korporasi terkait masa
jatuh tempo obligasi. Semakin lama jatuh tempo obligasi, semakin tinggi risiko
tersebut. Cara menyiasatinya, investor bisa meminta maturitas premium atau
surat utang yang jatuh temponya lebih pendek misalnya tiga tahun lagi.
3. Risiko default yang hanya terjadi pada obligasi korporasi. Berbeda dari SUN,
obligasi korporasi gak dijamin pemerintah. Investor harus menyadari risiko
default atau gagal bayar seandainya perusahaan bangkrut.

Redaksi OCBC NISP. Tahun 2021. Apa itu Obligasi Ini Pengertian, Karakteristik &
Jenisnya. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/03/22/apa-itu-obligasi (diakses
tanggal 16 september 2022)
Fitrianingsih. Tahun 2021. Jenis-jenis Obligasi, dari Contoh, Cara Kerja hingga
Keuntungannya.https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/investasi/jenis-jenis-obl
ig asi/ (diakses tanggal 27 september 2022)
Hanifah Nurul. Tahun 2020. Cara Membeli Obligasi dan ORI Online Plus Jenis-
Jenisnya. https://lifepal.co.id/media/cara-membeli-obligasi/ (diakses tanggal 16
september 2022)

Anda mungkin juga menyukai