Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian. Magnesia
adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang kini bernama manisa (sekarang berada
di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang
dapat menarik benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai
bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan magnet
disekitarnya.

Penemuan Magnet

Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang lalu
magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami diciptakan yang
dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama. Sebuah
magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang menghadap ke arah
kutub selatan magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau
magnet elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara
teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet,
terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS). Ruangan di sekitar magnet yang masih
dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh
garis-garis magnet yang disebut fluks.

Menurut proses terjadinya magnet dapat berupa magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam
adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di alam tanpa proses
pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam mempunyai bentuk yang
tidak teratur, seperti batuan alami / bongkahan berbagai batuan yang dapat menarik benda dari
besi. Magnet alam pertama kali ditemukan di kota magnesia di Asia Kecil. Magnet buatan adalah
magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu. Magnet buatan terbuat dari besi atau
baja. Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.

Berdasarkan bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu

1.Magnet batang

2.Magnet tabung

3.Magnet silinder

4. Magnet U

5.Magnet ladam

6.Magnet lingkaran

7.Magnet jarum

8.Magnet lempeng

Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet antarkeduanya. Garis
gaya ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal dari kutub utara menuju
kutub selatan. Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-kutub
magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak.
Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling tarik. Sehingga
kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak
senama tarik-menarik.

Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama bertahun-
tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika
sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan
masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.

2.1 2 Medan Magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet
tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet.
Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Medan magnet
dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub magnet lain dalam medan
medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut sebagai gaya magnet. Medan
magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga
ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu tokoh terkenal yang meneliti tentang medan magnet
adalah Hans Christian Oersted (1777-1851). Oersted merupakan orang pertama yang dalam
percobaannya mengetahui terjadinya medan magnet oleh arus listrik. Gaya magnet ini dalam
aplikasinya banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi listrik menjadi enegi mekanik.
Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan generator. Selain karena adanya arus listrik
medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan bahan.

Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang
diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet dapat
menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat berawal dan
berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet
membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah daerah
di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya magnet yang
menyebar dari kutub-kutub magnet

2.2 Sifat-Sifat Magnet

Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1.Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.

2.Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat jarak
kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.

3.. mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S).

4.Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke arah
kutub utara bumi.
5.Kompas merupakan alat penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang bergerak bebas.
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan.

6.Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama akan
tarik menarik.

7.Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.

Kemagnetan Bumi

Bumi Sebagai Medan Magnet

Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer. Bumi dipandang sebagai
sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Magnet bumi
memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar
kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara bumi.
Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memperngaruhi jarum kompas dan magnet
batang yang tergantung bebas.

Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub selatan bumi
menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis.
Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang
terhadap arah utara-selatan geografis.

Induksi magnet

Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut mengalami gaya
magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan
sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet
di titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam
Gambar di bawah ini.

Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar
induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks magnet
sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas dinamakanrapat fluks magnet (B).
Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks magnet dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai

Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang satuan rapat
fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS satuan fluks
magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2).
Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem
CGS adalah 1 T = 104 G.

Gaya Lorentz

Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B

Hendrik Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan medan
magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya Lorentz, yaitu gaya yang
timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan magnet. Gaya ini mempunyai arah tertentu.
Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arah arus dan medan magnet. Metode yang digunakan untuk
menentukan arah gaya tersebut dikenal dengan kaidah tangan kanan. Kaidah ini menempatkan
ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan jari manis dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l

Keterangan :

F = Gaya lorentz, satuannya newton (N)

B = Kuat medan, satuannya tesla (T)

L = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)

L = panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)

Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak
atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah
maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B, seperti
yang terlihat dalam rumus berikut:

Di mana

F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)

B adalah medan magnet (dalam unit tesla)

Q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)

V adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)

× adalah perkalian silang dari operasi vektor.

Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet (B), rumusnya
akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan kanan):

Di mana

F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton

I = arus listrik dalam ampere

B = medan magnet dalam satuan tesla

= perkalian silang vektor, dan

L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.

Gaya lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :

a). Motor listrik

b). Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter.

Induksi elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada penghantar listrik akibat dari
adanya perubahan medan magnet di sekeliling penghantar.[1] Konsep induksi elektromagnetik
didasarkan pada penemuan Michael Faraday dan Joseph Henry pada tahun 1831. Perubahan medan
magnetik menghasilkan beda potensial yang disebut gaya gerak listrik induksi dan arus listrik yang
ditimbulkannya disebut arus listrik induksi.
Hukum induksi Faraday

Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak listrik
induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang
dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas daerah tertentu dalam arah tegak lurus
ditetapkan sebagai fluks magnet.

Faraday menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya
perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding
dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik,
ΦB, yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks magnetik tersebut
dinyatakan sebagai berikut:

Φ = B.A cos θ

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya magnetik per satuan
luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan θ adalah sudut antara B
dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak lurus B, θ =
90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o, sehingga:

ΦB = B.A

Hal ini di mana kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2. Garis B dapat digambarkan
sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB
dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik
dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara dengan tesla.meter2 (1Wb = 1 T.m2).

Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat penghantar
dengan N lilitan berubah sebesar ΦB dalam waktu aktu Δt, maka besarnya ggl induksi adalah: Yang
dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi: “gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul
antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik
yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”. Tanda negatif pada persamaan (6.3) menunjukkan
arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks (ΔΦ) terjadi dalam waktu singkat (Δt → 0).

Hukum Lenz

Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu,
maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi
hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus
induksi, yangberarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang
tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 – 1865), yang sebenarnya
merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi
selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.

Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan arus
induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Penerapan Hukum Lenz adalah pada arah arus
induksi. Magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan.
Fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat
kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi juga dapat diketahui dengan menerapkan
Hukum Lenz.
A. MRI (Mangetic Resonance Imaging)

Magnetic Resonance Imaging, MRI) ialah gambaran pencitraan bagian badan yang diambil dengan
menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi anggota badan tersebut. Berbeda dengan “CT
scan”, MRI tidak menggunakan radiasi Sinar-X dan cocok untuk mendeteksi Jaringan Lunak, misalnya
Kista ataupun Tumor yang masih sedikit, tetapi pencitraan dengan MRI lebih mahal daripada
menggunakan CT scan.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan
gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air
dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan
fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.

Cara kerja MRI

Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet yang
berkekuatan tinggi. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak
kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah. Selepas itu, frekuensi
radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga
frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien.

Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot.
Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan. Pada pengobatan, MRI digunakan untuk
membedakan otot patologi seperti tumor otak dibandingkan otot normal.

Teknik ini bergantung kepada ciri tenang nuklei hidrogen yang dirangsang menggunakan magnet
dalam air. Bahan contoh ditunjukkan seketika pada tenaga radio frekuensi, yang dengan kehadiran
medan megnet, membuatkan nuklei dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali
menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai
relaksasi. Molekul bebas menurun pada ambang normal, tenang lebih pantas. Perbedaan antara
kadar tenang merupakan asas gambar MRI—sebagai contoh, molekul air dalam darah bebas untuk
tenang lebih pantas, dengan itu, tenang pada kadar berbeda berbanding molekul air dalam otot lain.

Penamaan MRI

Walaupun perilaku nuklir atomik terhadap contoh adalah hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi
penggunaan istilah nuklir dihindari. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan maupun
kekhawatiran yang timbul sebagai akibat adanya kaitan antara perkataan “nuklir” dengan teknologi
yang digunakan dalam senjata nuklir dan risiko bahan radioaktif.

Kelebihan MRI

Salah satu kelebihan pencitraan MRI adalah, menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak
berbahaya kepada orang yang sakit. Dibandingkan dengan CT scans “computed axial tomography”
yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dosis radiasi tertentu, MRI hanya
menggunakan medan magnet kuat dan pancarannya tidak mengion dalam jalur frekuensi radio.
Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa pasien yang membawa benda asing logam (seperti serpihan
peluru) atau implant tertanam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh
dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.
Satu lagi kelebihan pencitraan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh biasanya mempunyai
resolusi lebih baik berbanding CT Scan 16 slices, tetapi kini telah ada CT Scan 64 slices yang setiap
pencacahannya hanya setebal Kartu Kredit dan juga telah ada CT Scan 256 slices. Di Indonesia masih
banyak Rumah Sakit yang menggunakan CT Scan 16 slices dan itu sudah sangat memadai. Hanya saja
CT Scan 64 slices memindai lebih cepat, 5 detik untuk Jantung dan 1 menit untuk seluruh tubuh dan
tak perlu menahan nafas terlalu lama. MRI lebih cocok untuk memindai jaringan lunak, misalnya
pencitraan otak dan syaraf tulang belakang, walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih
berguna untuk mendeteksi cacat tulang belakang. Membayangkan kepentingan asas dan aplikasi
MRI dalam bidang pengobatan, Paul Lauterbur dan Sir Peter Mansfield dianugerahi Hadiah Nobel
pada tahun 2003 dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan mereka atas MRI.

Kereta Maglev

Kereta maglev (singkatan dari magnetically levitated trains, dalam bahasa Indonesia disebut kereta
api levitasi magnetik) adalah jenis kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga disebut
kereta api magnet.

Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat
kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat dikurangi. Kereta
maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya gesek dan besarnya
gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam, jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok,
Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia
pada tahun 2015 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai
Transrapid di Tiongkok dan Linimo di Jepang.

Ada tiga jenis teknologi maglev:

-tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik);

-tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik); atau yang

-terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductrack).

Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya
tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengambangan magnetik menggunakan
elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet
superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil. Medan elektromagnet juga
mempengaruhi rancang bangun kereta. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk
mengangkat kereta yang berat. Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh
karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat
kereta. Konsepnya mudah namun teknik dan desainnya kompleks.

Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki kemampuan
membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia tergantung kepada
arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh,
magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan secara
vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel. Magnet dan gerbong
tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong. Inductrack pada awalnya
dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk “flywheel” untuk menyimpan tenaga.
Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan
oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore National Laboratory. Inductrack menggunakan
array Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet permanen yang
menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan elektronik. Array Halback mulanya
dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel. Mereka juga memiliki medan
magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi penumpang.

Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat ulang
alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik maglev
mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang
rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga (lihat railgun).

Cara kerja

Prinsip gaya dorongnya

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan
magnetik di dalam kereta.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga
tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau
roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan
sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya
masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.

Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan
disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih
mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh
kereta maglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5 dB yaitu 78% nya. Kekurangan
lain kereta ini adalah mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.

Riset dan pengembangan

Paten pertama untuk kereta maglev didorong oleh motor “linear” adalah paten AS 3.470.828
dikeluarkan pada Oktober 1969 oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi dasarnya
ditemukan oleh Eric Laithwaite, dan dijelaskan olehnya dalam “Proceedings of the Institution of
Electrical Engineers”, vol. 112, 1965, pp. 2361–2375, dengan judul “Electromagnetic Levitation”.
Laithwaite mematenkan motor “linear” pada 1948.

Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara sukses diuji di
barat daya Universitas Jiaotong, Chengdu, Tiongkok. Sistem ini berdasarkan prinsip “bulk” konduktor
temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di atas atau di bawah magnet
permanen. Muatannya di atas 530 kg dan jarak pelayangannya lebih dari 20 mm. Sistem ini
menggunakan nitrogen cair, yang sangat murah, untuk mendinginkan superkonduktor.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam
pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan
(meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang
dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang
dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN
berlisensi di dunia dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan
reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

Sejarah

Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit percobaan EBR-I
pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama
dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni
Soviet. PLTN skala komersiil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober
1956.

Jenis-jenis PLTN

PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang
menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda.
Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, pada masa depan diharapkan mempunyai
sistem keamanan pasif.

Reaktor Fisi

Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium dan
plutonium. Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:

Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate neutron
sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi
fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau
dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi
berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih
memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.

Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron.
Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron
yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap
berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor
cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.

Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk
menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada
purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa
laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.
Reaktor cepat.

Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembangan reaktor nuklir jenis
ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal. Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus
bahan bakar nuklir yang dimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam
urainum alam, dan juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnya
menjadi material luruh cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih
menjamin kelangsungan ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast
breeder. Karena sebagian besar reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka
reaktor jenis ini terkait erat dengan proliferasi nuklir.

Lebih dari 20 purwarupa (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat, Inggris, Uni
Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004 1 unit reaktor sedang dibangun di China.
Berikut beberapa reaktor cepat di dunia:

EBR-I, 0.2 MWe, AS, 1951-1964.

Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, Inggris, 1958-1977.

Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe, AS, 1963-1972.

EBR-II, 20 MWe, AS, 1963-1994.

Phénix, 250 MWe, Perancis, 1973-sekarang.

BN-350, 150 MWe plus desalination, USSR/Kazakhstan, 1973-2000.

Prototype Fast Reactor, 250 MWe, Inggris, 1974-1994.

BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-sekarang.

Superphénix, 1200 MWe, Perancis, 1985-1996.

FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-sekarang.

Monju, 300 MWe, Jepang, 1994-sekarang.

PFBR, 500 MWe, India, 1998-sekarang.

(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan adalah tanggal
ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk teakhir kali bila reaktor
tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).

Reaktor Fusi

Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah
radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun, saat ini masih
terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan
energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian aktif dengan skala
besar seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.

Keuntungan dan kekurangan

Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah

1.Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)
2.Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur
dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia

3.Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

4.Sedikitkar rendah – hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

5.Ketersedian bahan bakar yang melimpah – sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang
diperlukan baterai nuklir.

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:

Risiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak
mempunyai containment building). Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan
dapat bertahan hingga ribuan tahun. AS siap menampung limbah ex PLTN dan Reaktor Riset. Limbah
tidak harus disimpan di negara pemilik PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri pengguna
zat radioaktif, bisa diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat Radioaktif, misal yang dimiliki oleh
BATAN Serpong.

Anda mungkin juga menyukai