0 1/3 Ditetapkan oleh, Tanggal Terbit Direktur RSU Agung Mulia Pacitan
RSU AGUNG MULIA
Jl. Sasuit Tubun No. 25 Pacitan 63541 Telp. (0357)884466 Fax. 0357-887301 dr. Zulfa Hasanah, Sp. KK Email: Rs.Agungmulia@yahoo.com STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Pengertian Pemberian pengkajian ulang adalah proses pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologi dan sosial serta riwayat kesehatan pasien, hasil analisa dan intervensi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif yang dilakukan terus menerus diberbagai keadaan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, perawatan terncana dan berkesinambungan. Tujuan 1. Pengkajian ulang menghasilkan keputusan kebutuhan penanganan pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan. 2. Untuk mengetahui perpon pasien terhadap pengobatan. 3. Guna mendapatkan pengobatan dan pelayana yang efektif. 4. Untuk mengembangkan rencana perawatan guna memenuhi kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi untuk melanjutkan pengobatan atau pemulangan. Kebijakan Semua pasien rawat inap dilakukan asesmen ulang dengan mempertimbangkan kondisi, usia, kebutuhan pasien atau permintaan pasien dandidokumentasikan di rekam medis. Prosedur 1. Pengkajian ulang dilakukan setiap hari termasuk akhir p erencanaan selama pasien masih dalam perawatan. 2. Pengkajian ulang bisa dilakukan apabila terdapat perubahan kondisi yang signifikan atau terjadi perubahan rencana perawatan atau kebutuhan pasien. 3. Pengkajian ulang dengan Barthel indek dilakukan pada pasien rawat inap. 4. Pengkajian ulang fungsional dikonsulkan ke rehabilitasi medic bila nilai skor ≤ 8 (ketergantungan berat) 5. Pengkajian ulang fungsional dilakukan oleh pelaksana tenaga fungsional kesehatan lain yang bertugas direhabiitasi medic d alam waktu 24 jam setelah dikonsulkan 6. Dokter melakukan pengkajian ulang meliputi perjalan penyakit, tanda-tanda vital, skor nyeri, respond an efek samping terapi, tanda kegawatan dan pemeriksaan fisik. 7. Perawat melakukan pengkajian ulang pasien meliputi: keadaan umum, tanda-tanda vital, respon nyeri, resiko jatuh dan respon terhadap tindakan medis yang diberikan, sesuai dengan program dokter atau perawat. 8. Petugas gizi melakukan pengkajian ulang pada pasien dengan gangguana gizi untuk menilai respon pasien terhadap pro gram nutrisi yang diberikan. 9. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) melakukan pengkajian ulang dalam interval tertentu selama perawatan berdasarkan kondisi pasien a. Pada pasien akut asesmen ulang dilakukan setiap hari atau lebih sering tergantung kondisi pasien, rencana terapi dan kebutuhan individual pasien.
Pada kondisi kegawatan asesmen ulang dilakukan
untuk menentukan kondisi kegawatan, rencana terapi, mempertimbangkan pemindahan ruang perawatan atau mempertimbangkan konsul dengan dokter lain.
b. Pada pasien non akut asesmen ulang dilakukan
setiap hari. 10. Pada hari libur pengkajian ulang bisa dilakukan oleh petugas yang jaga dan diverifikasi oleh DPJP. a. Semua informasi didokumentasikan dalam rekam medis danterapi, mempertimbangkan pemindahan ruang perawatan atau mempertimbangkan konsul dengan dokter lain. b. Pada pasien non akut asesmen ulang dilakukan setiap hari. 11. Pada hari libur asesmen ulang bisa dilakukan oleh petugas yang jaga dan diverifikasi oleh DPJP. a. Semua informasi didokumentasikan dalam rekam medis dan Unit Rekam Medis