ULANG PASIEN
PACITAN
Email : rs.agungmulia@yahoo.com
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan ridho-Nya telah tersusun
Panduan Pengkajian Ulang ini sebagai panduan yang dapat dipergunakan dalam
Kami berharap, dengan panduan ini dapat menjadikan peningkatan dalam proses pelayanan
kesehatan yang secara maksimal dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang telah ada.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pengkajian ulang pasien adalah suatu proses untuk mengkaji respons terhadap
pengobatan berdasarkan asesmen awal pasien tersebut yang dilakukan oleh staf yang
Proses ini dilakukan berdasarkan hasil pengkajian awal yang dilakukan pada seluruh
pasien di ruang rawat jalan, ruang rawat inap, dan ruang gawat darurat. Pengkajian ulang
dilakukan minimal 1x 24 jam. Pengkajian ulang oleh para pemberi pelayanan kesehatan
adalah kunci untuk memahami apakah keputusan pelayanan sudah tepat dan efektif. Pasien
dilakukan pengkajian ulang selama proses pelayanan pada interval tertentu sesuai kebutuhan
dan rencana pelayanan atau sesuai kebijakan dan prosedur. Hasil pengkajian ulang kemudian
dicatat dalam rekam medis untuk informasi dan digunakan oleh semua staf yang memberi
pelayanan
B. Tujuan
1. Untuk memahami apakah pelayanan sudah tepat dan efektif, serta menetapkan
intervensi tambahan.
RUANG LINGKUP
A. Unit Kerja
B. Kewenangan Pelaksana
1. Dokter
2. Perawat/Bidan
telah ditetapkan
3. Ahli gizi
Ahli gizi melakukan Pengkajian nutrisi terhadap pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap yang mendapatkan instruksi diet khusus dari dokter dan pasien yang
4. Farmasi
menerapkannya.
tersebut.
BAB III
TATA LAKSANA
Perjalanan suatu penyakit merupakan suatu proses yang seringkali tidak dapat
diprediksi. Perbedaan antar individu dan antar penyakit menjadi hal-hal yang
kearah perbaikan dan kesembuhan merupakan harapan yang ingin diwujudkan oleh pasien,
sesuai dengan situasi dan kondisi pasien. Pemantauan ini dijalankan dengan melakukan
asesmen ulang.
Pengkajian ulang oleh para pemberi pelayanan kesehatan adalah kunci untuk
memahami apakah keputusan pelayanan sudah tepat dan efektif. Pasien dilakukan
pengkajian ulang selama proses pelayanan pada interval tertentu sesuai dengan kebutuhan
Pengkajian ulang oleh dokter adalah terintegrasi dalam proses pelayanan pasien.
Dokter melakukan pengkajian ulang setiap hari, termasuk akhir minggu dan bila ada
1. Pengkajian ulang pasien rawat inap dilakukan dalam interval yang regular selama
a. DPJP melakukan pengkajian ulang setiap hari (termasuk hari libur) dengan
rencana pengobatan kepada pasien dan keluarga atau penanggung jawab pasien.
b. Perawat melakukan pengkajian ulang minimal tiga kali sehari (masing - masing
c. Pengkajian ulang pasien dilakukan sesuai dengan perubahan kondisi pasien yang
bisa terjadi secara tiba-tiba. Setiap perubahan dan perkembangan dari kondisi
3. Dilakukan sebagai respons apabila terjadi perubahan kondisi pasien yang signifikan.
perubahan rencana.
6. Temuan dari semua asesmen di luar rumah sakit harus dinilai ulang dan diverifikasi
Pasien Terintegrasi dalam rekam medis pasien dan ditulis dengan format SOAP.
a. Bagian subyektif (S): berisi informasi tentang pasien yang meliputi informasi
yang diberikan oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau
5) Alergi.
b. Bagian objektif (O): berisi informasi tentang pemeriksaan fisik, tes-tes diagnostik
d. Bagian plan (P) berisi rencana pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, rencana
terapi yang akan diberikan dan rencana pemantauan khusus yang akan dilakukan
lembar SOAP akan menjadikan rencana berbagai asuhan pasien menjadi lebih efisien.
Catatan SOAP adalah format yang akan digunakan pada keseluruhan tindakan medik,
DOKUMENTASI
dan penting dalam proses asuhan pasien. Hal ini umumnya dipahami pelaksana praktek
Dokumentasi adalah alat komunikasi berharga untuk pertemuan di masa mendatang dengan
pasien tersebut dan dengan tenaga ahli asuhan kesehatan lainnya. Alasan lain mengapa
dokumentasi sangat kritikal terhadap proses asuhan pasien. Saat ini, beberapa metode
berbeda digunakan untuk mendokumentasikan asuhan pasien, dan beragam format cetakan
dan perangkat lunak komputer tersedia untuk membantu farmasis dalam proses ini.
Dokumentasi yang baik adalah lebih dari sekedar mengisi formulir; akan tetapi, harus
memfasilitasi asuhan pasien yang baik. Ciri-ciri yang harus dimiliki suatu dokumentasi agar
bermnanfaat untuk pertemuan dengan pasien meliputi: Informasi tersusun rapi, terorganisir
lembar penilaian risiko jatuh. Pengkajian ulang nyeri dilakukan dalam lembar penilaian nyeri.
BAB V
PENUTUP
Demikian Panduan pengkajian ulang di RSU Agung Mulia ini dibuat sebagai standar agar
pengkajian awal dapat terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan dengan adanya panduan ini, dapat
lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan pelayanan pasien dan hubungan antar