Oleh :
Sagita Aulia Indriyani
2003031
Dosen Pengampu :
Yusuf Mauluddin, S.T., M.T.
Jika N’ > N maka harus dilakukan pengambilan data ulang. Jika N; < N
maka maka dapat dikatakan kalau data yang diperoleh telah mencukupi
untuk menjadi bahan penelitian dengan tingkat kepercayaan 95% dan
tingkat ketelitian 10%. Hal ini dapat diartikan bahwa sekurang-
kurangnya 95 dari 100 nilai rata-rata dari data yang dicatat untuk suatu
elemen kerja memiliki penyimpangan tidak lebih dari 10%. Oleh karena
itu, jumlah data yang diambil dianggap cukup.
9. Perhitungan Skor NASA – TLX
Langkah awal untuk menghitung skore akhir NASA TLX yaitu
menghitung nilai total dari setiap aspek beban mental dari perkalian
rating dengan bobot. Kemudian total dari keseluruhan nilai aspek beban
mental dijumlahkan untuk mendapatkan nilai WWL. Skor akhir
didapatkan dari nilai WWL (weighted workload) dibagi 15. Nilai 15
didapatkan dari kombinasi dari keenam pasangan aspek beban mental.
WWL = MD + PD + TD + PO + FR + EF
MD = rating x bobot
PO = rating x bobot
PD = rating x bobot
FR = rating x bobot
TD = rating x bobot
EF = rating x bobot
Contoh Perhitungan:
Klasifikasi Beban Kerja Berdasarkan Skor NASA TLX
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil dari pengolahan data serta analisis, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Setelah dilakukan pengukuran beban kerja mental dengan metode
NASA-TLX dengan 6 unsur yaitu Physical Demand, Mental Demand,
Temporal Demand, Own Performance, Effort dan Frustation level
diketahui tiap unsur memiliki penyebab beban kerjanya masing-
masing. Untuk EF (Effort) yang memiliki skor NASA-TLX paling
tinggi dikarenakan pekerja harus melakukan usaha yang lebih banyak
untuk menyelesaikan tugasnya. Kemudian pada PD (Physical Demand)
disebabkan admin juga harus melakukan pekerjaan fisik seperti
membaca dan mengangkat barang. Kemudian MD (Mental Demand)
disebabkan kegiatan mengingat, mencari, dan memilah misalnya yang
dilakukan operator. Setelah itu untuk OP (Own Performance)
dikarenakan tuntutan melakukan pekerjaan yang sempurna (tidak boleh
ada kesalahan). Pada TD (Temporal Demand) disebabkan oleh tekanan
waktu serta order dan revisi barang yang datang mendadak. Terakhir
untuk FR (Frustation Level) dikarenakan karyawan tidak mendapatkan
upah tambahan ketika harus bekerja hingga lembur. Dengan
permasalahan diatas bukan tidak mungkin akan menimbulkan stress.
2. Pihak perusahaan mampu mengurangi beban kerja mental yang ada
dengan mengatasi segala masalah yang ada pada tiap aspek NASA-
TLX.