Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PENDUKUNG

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF DAN CONTOHNYA YANG BENAR

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang menjadi kesatuan pikiran. Susunan
kalimat biasanya terdiri dari kata, frasa, dan klausa. Dalam sebuah kalimat, ada
kalimat efektif yang bisa dipahami pembaca dan mendekati pemikiran penulis.
Kalimat efektif adalah kalimat yang memberikan pemikiran yang bisa dibaca jelas
oleh pembaca. Kalimat ini biasanya dipakai dalam karya tulis ilmiah.

Kalimat efektif membuat proses penyampaian dan penerimaan pesan dapat


dipahami oleh pembaca. Kalimat efektif mengembangkan gagasan, memakai kata
yang penting dan seperlunya, serta ada bagian pemusatan perhatian tertentu.
Kalimat efektif ini bisa menyelaraskan pemikiran penulis. Struktur kalimat efektif
ini memakai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika struktur kalimat
kacau, bisa membuat pembaca kesulitan memahami bacaan.

Kalimat ini biasanya dipakai dalam penulisan ilmiah seperti makalah, skripsi,
tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalimat efektif berbeda dengan pola
kalimat yang ada dalam majalah, novel, atau tulisan wartawan. Dalam sebuah
kalimat ada dua unsur yang penting yaitu subjek dan predikat. Dalam kalimat inti
subjek menjadi unsur penting dalam kalimat selain predikat. Bagian subjek bisa
berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.

Sedangkan predikat dalam kalimat memakai kata kerja transitif. Unsur objek bisa
ditambahkan untuk memberi kejelasan. Predikat bisa menjadi verba, frasa verbal,
dan frasa adjektival. Dalam sebuah kalimat, predikat digunakan untuk
memberitahu dan bagaimana subjek itu. Jika tidak ada predikat, maka kalimat
tidak menjelaskan mengapa dan bagaimana subjek.

ii
A. Syarat Kalimat Efektif

Kalimat efektif harus memenuhi persyaratan penulisan. Kalimat ini memakai


ejaan yang disempurnakan (EYD), pesan yang diberikan jelas, dan kalimatnya
tidak bertele-tele. Berikut syarat membuat kalimat efektif supaya tulisan
mudah dipahami oleh pembaca:

1. Logis

Kalimat efektif terdiri dari kalimat pasif dan aktif yang jelas. Kalimat ini
terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan yang jelas. Antara induk dan anak
kalimat saling berhubungan. Syarat kalimat efektif lainnya yaitu tidak
memiliki subjek ganda, serta predikatnya tidak boleh didahulu kata yang.

2. Keparalelan

Kalimat efektif memiliki predikat yang digunakan untuk kalimat majemuk,


setara rapatan harus paralel. Artinya, bagian predikat dibuat kata kerja yang
semuanya memakai kata kerja. Jika memakai kata benda, maka semua kata
harus memakai kata benda, sehingga membuat kalimat lebih jelas dan efektif.
Jika dilihat dalam kalimat memakai nomina, maka bentuk kedua dan
seterusnya memakai nomina. Jika bentuk pertama memakai verba maka
bentuk kedua juga memakai verba. Contoh Kalimat Efektif Paralel:
- Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar (salah)
Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar (benar)
- Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang (salah)

ii
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang (benar)

3. Tegas dan Hemat

Kalimat efektif memakai unsur-unsur kata yang ditonjolkan di awal kalimat,


sehingga terlihat tegas. Sedangkan syarat hemat yaitu pemakaian kata-kata
lebih ringkas tapi tidak mengubah makna informasi. Kalimat efektif tidak
perlu mengulangi subjek pada anak kalimat. Selain itu, jenis kalimat ini
menghindari kata yang mirip dalam sebuah kalimat. Contoh Kalimat Efektif
Ketegasan
- Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin
- Penggemar sepak bola tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang
dewasa bahkan lansia

4. Cermat dan Padu


Kalimat efektif memakai prinsip kecermatan yang tidak menimbulkan tafsir
ganda karena kalimatnya. Diksi yang dipakai harus diperhatikan seperti
menghindari penanggalan awal, kata ambigu, dan bunyi /s/,/p/,/t/, dan /k/ yang
tidak luluh. Kepaduan dalam kalimat berguna untuk membuat kalimat
sistematis. Jadi, diantara predikat ada kata kerja dan objek tidak perlu
disisipkan kata daripada/tentang.

5. Sejajar

Penggunaan kesejajaran dalam kalimat, berfungsi untuk membuat kalimat


terlihat rapi dan maknanya sama. Mengutip dari upi.edu, berikut contoh
kalimat kesejajaran: Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan
dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang
diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati. Kalimat diatas terdapat kata

ii
busuknya dan mati, membuat pola kalimat tidak paralel dengan kata
kehilangan dan kerusakan. Contoh kalimat di atas belum efektif, sehingga
perlu diubah menjadi, Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan
dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.

6. Harmonis dari Struktur Bahasa

Kalimat efektif memiliki pola berpikir dan struktur bahasa, terdiri dari subjek,
predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Berikut penjelasannya: Subjek
Subjek dipakai dalam kalimat untuk menunjukkan tokoh, sosok, benda, dan
pelaku. Predikat Predikat berfungsi memberitahu apa yang dilakukan oleh
subjek. Predikat bisa berupa situasi, sifat, ciri, dan jati diri subjek. Objek dan
pelengkap Fungsi melengkapi kata predikat. Keterangan Keterangan
fungsinya sama untuk menerangkan berbagai hal di kata sebelumnya.

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Memakai taat aturan dan ejaan yang berlaku.


2. Pemakaian diksi yang tepat.
3. Struktur bahasa dan jalan pikiran logis dan sistematis.
4. Adanya kesejajaran bahasa yang dipakai.
5. Penekanan ide pokok.
6. Kehematan di penggunaan kata.
7. Memakai variasi struktur kalimat.
8. Unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

ii

Anda mungkin juga menyukai