Diagnosa keperawatan
1. Perubahan per fusi jaringan b/d edema, eritema
Tujuan :
- Pengisian kapiler adekuat
- Penurunan edema dan eritema
Internesi
- Anjurkan tirah baring
- Kaji pengisian kapiler dan periksa tanda homern
- Anjurkan untuk meningkatkan telapak kaki dengan kaki bawah diatas ketinggian jantung
- Lakukan ambulasi, progresip setelah fase akut
- Berikan kompres hangat, lembab pada ekstemilasi yang sakit
Rasionalisas
2. Nyeri akut b/d adanya proses implamasi, sparmevaskuler akumulasi asam laktat
Tujuan :
- Menaikan kenyaman
- Istirahat dengan tepat
- Nyeri hilang
Intervensi :
- Kaji tingkat nyeri
- Anjurkan tirah baring dengan tepat
- Pantau TTV
- Tinggikan area sakit d/ berikan ayunan
- Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai indikasi (analgetik, (narkotik non narkotik))
- Beri kompres hangat
Rasionalisasi
- Jelasnya arteri, hipoksia, dengan luasnya udem berkenaan dengan terdirinya trobosit pada
didnding vena terimlamasi mengimobilisasikan ekstremitar yang sakit untuk menurunkan sensai
nyeri berkenaan dengan gerakan otot
- Menurunkan ketidaknyaman berkenaan kontraksi otot
- Penaikan TTV dapat menandakan penaikan nyeri
- Mendorong aliran bahkan vena memudahkan sirkulasi ayunan kaki ini jaga tekanan kaki
- Menghilangkan nyeri dengan menggerakan otot
- Menaikan vasodiatasi dengan menaikan sirkulasi, merilexan otot, merangsang pelapasan
endorferi
B. Anamnese
1. Keluhan utama
Ibu post partum 4 hari yang lalu (1 November 2007) mengeluh badannya terasa panas, nyeri
pada betis, kaki kiri bengkak dan kemerahan.
2. Riwayat persalinan
Ibu partus pada tanggal 1 November 2007 pukul 19.00 WIB
Kala I : Lamanya 7 jam 40 menit, jumlah perdarahan 0 cc Blood Slym keluar saat pembukaan
lengkap, ketuban pecah spontan, air ketuban jernih.
Kala II : Lamanya 30 menit persalinan spontan pervaginam, bayi lahir normal APGAR SCORE
8/9 , jenis kelamian laki-laki, BB 2800 gram, PB 50 cm, tidak ada lilitan tali pusat, tidak ada
robekan jalan lahir, jumlah perdarahan +/- 100 cc.
Kala III : Lamanya 15 menit, plasenta lahir spontan, kotiledon dan selaput lengkap berat plasenta
500gr, kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan +/- 100 cc.
Kala IV : Berlagsung normal, kont raksi uterus baik, jumlah perdarahan +/- 200cc, keadaan
umum ibu tampak letih, TD 110/70 mmHg, RR 20x/ menit, TEMP 37,5 oC, pols 80x/menit.
3. Pola Hidup Sehari-Hari
a. Nutrisi
Sebelum melahirkan : Ibu makan 3x sehari, dengan porsi satu piring nasi, sayur, tempe/ikan,
buah. Ibu minum 8-12 gelas / hari dan minum susu.2 gelas / hari
Sesudah melahirkan : Ibu mengtakan tidak begitu nafsu makan, dua kali sehari dengan porsi 1
piring nasi, sayur, tempe, ikan, telur, buah. Ibu telah banyak minum 12-14 gelas / hari. Dan
minum susu 2 gelas/hari
b. Eliminasi
Sebelum melahirkan : BAB; 1x sehari konsistensi lunak.
BAK; 3-4x sehari
Sesudah melahirkan : BAB; Ibu mengatakan belum BAB setelah melahirkan.
BAK sejak melahirkan ibu sudah 3x BAK.
c. Istirahat
Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan biasa tidur 7-8 jam / hari, 1 jam tidur siang.
Sesudah melahirkan : Ibu mengatakan sulit tidur karena nyeri pada betisnya, sehingga hanya
tidur 5-6 jam / hari, tidur siang ½ jam.
d. Aktifitas
Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan melakukan tugas rumah tangga sendiri, melakukan
kegiatan sehari-hari sendiri tanpa bantuan.
Sesudah melahirkan : Ibu belum melakukan banyak aktifitas, namun sudah bisa ke kamar mandi
sendiri.
e. Personal Hygiene
Sebelum melahirkan : Baik, Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, cuci rambut 2 hari
sekali, cuci tangan sesudah BAK dan BAB, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Sesudah melahirkan : Baik, Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, cuci rambut 2 hari
sekali, ganti pembalut 3x sehari, cuci tangan sesudah BAK dan BAB, cuci tangan sebelum dan
sesudah makan.
4. Keadan Psikologis
Ibu mengatakan saat ini merasa bahagia dengan kelahiran bayinya karena sudah lama
menantikannya dan jenis kelaminnya sesuai dengan yang diinginkannya, namun ibu agak cemas
tidak bisa merawat bayinya dengan baik karena ini pengalamannya yang pertama. Suami dan
keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya. Ibu takut bergerak karena terasa nyeri, Ibu
menyusui bayinya dan ibu ingin KB setelah melahirkan untuk menunda kehamilan selanjutnya.
C. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak letih
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 56 Kg
Hamil aterm : 64 Kg
Setelah melahirkan : 58 Kg
TB : 157 Cm
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 nnHg
Nadi : 80x / menit
Temperatur : 37,5 oC
Pernafasan : 22x / menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak ada benjolan dan lesi
b. Rambut : Berwarna hitam, lurus, bersih
c. Wajah : Tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada odema
d. Mata : Fungsi penglihatan baik, konjungtiva pucal, sklera tidak iklerik simetris kanan dan kiri
e. Hidung : Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, mukosa berwana merah mudatidak ada
peradangan, polip tidak ada.
f. Telinga : Fungsi pendengaran baik, kebersihan baik, tidak ada pengeluaran serum, daun telinga
ada.
g. Mulut dan gigi : Fungsi pengecap baik kebersihan cukup, gigi lengkap tidak ada stomatitis dan
tidak ada caries
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembengkakan vena jugularis
i. Dada : Simetris kanan-kiri gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak terdengar
ronchi, tidak terdengar bunyi wheezing, suara nafas baik, jantung tidak ada mur-mur.
j. Payudara : Terlihat bersih, konsistensi lunak, simetris kanan-kiri, putting susu menonjol,
terdapat hiperpigmentasi pada areola mamae, tidak ada nyeri, abses, dan pembengkakan,
kolostrum sudah keluar lancar.
k. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, strie albikans ada, linea nigra ada, kandung kemih
kosong, konsistensi keras, kontraksi uterus baik.
l. Genitalia : Tidak terdapat luka perineum, tidak ada varises pada vagina, peneluaran darah
pervaginam normal, tidak ada oedema, kotor oleh lendir dan bekas darah serta air ketuban.
m. Bokong : Kotor oleh lendir dan bekas darah serta air ketuban, tidak terdapat hemoroid
n. Ekstrimitas atas : Jari-jari lengkap pergerakan baik tidak ada oedema, kuku bersih, simetris
kanan-kiri
o. Ekstrimitas bawah : Ada oedema, kaki kiri bengkak dan kemerahan, nyeri pada betis, jari-jari
lengkap, kaki kiri sulit digerakkan, simetris kanan-kiri
B. Masalah
Nyeri hebat pada kaki dan betis
Dasar :
1. Kaki kiri sedikit dalam keadan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki lainnya.
2. Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
3. Kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan dingin
4. Nyeri pada betis dan kaki
C. Kebutuhan
Penyuluhan tentang mengatasi nyeri dan ambulasi dini
Dasar :
1. Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar
2. Kaki ibu tegang dan bengkak
3. Ibu kurang mengerti tentang ambulasi dini
V. RENCANA MANAGEMEN
Ibu post partum hari ke-4 dengan tromboflebitis femoralis
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
2. Ajarkan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri
3. Ajarkan ibu tentang ambulasi dini
4. Libatkan keluarga dalam kegiatan ibu
5. Observasi apakah ibu sudah dapat mengurangi nyeri, melakukan ambulasi dini
6. Evaluasi ibu dapat melakukan yang telah diajarkan dan tidak nyeri lagi pada kaki nya
7. Pemantauan cairan dan nutrisi
a) Jelaskan pada ibu tentang nutrisi yang cukup bagi ibu nifas
b) Anjurkan ibu untuk banyak minum
c) Beri terapi anti piretik untuk mengatasi demam
d) Anjurkan ibu untuk kontrol ulang setelah obat habis
e) Libatkan keluarga untuk membantu ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
f) Observasi bila suhunya telah turun dan ibu tidak demam lagi
g) Evaluasi ibu tidak demam lagi dan tidak ada masalah potensial.
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saaat ini yaitu mengalami
tromboflebitis femoralis sehingga kaki ibu bengkak dan tegang dan terasa nyeri, suhu tubuh
37,5 oC
2. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan ambulasi dini agar dapat meningkatkan sirkulasi
pada ekstremitas bawah dan menurunkan kemungkinan pembentukan bekuan darah, misalnya:
jika ibu sudah merasa tidak lelah anjurkan untuk kekamar mandi namun tetap ditemani.
3. Menjelaskan pada ibu untuk tidak berada pada posisi litotomi dan tidak menggantung kaki
lebih dari 1 jam dan memberi alas penyokong kaki guna mencegah adanya tekanan yang kuat
pada betis.
4. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu tentang cara mengurangi nyeri yaitu:
a. tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena
b. menyediakan stoking pendukung untuk meningkatkan sirkulasi vena dan membantu mencegah
kondisi statis
c. memakai stoking pendukung sebelum bangun pagi dan melepasnya 2x sehari untuk mengkaji
keadaan kulit dibawahnya
d. kaki dikompres dengan air hangat
5. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan melibatakan diri dalam kegiatan ibu untuk
mengatasi tromboflebis misalnya membantu ibu unutuk melakukan ambulasi dini dengan cara
menemani ibu kekamar mandi, jalan-jalan disekitar tempat tidur, mengingatkan ibu untuk tidak
menggantung kaki lebih dari 1 jam, membantu ibu melakukan kompres pada kaki yang nyeri
dan membantu ibu dalam memakaikan stoking
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan keutuhan nutrisi bagi ibu nifas seperti
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, mineral, vitamin, cukup (sayur-
sayuran, tempe, tahu, telur, ikan, buah-buahan, apabila ibu mampu membeli susu dan
mencobanya walau tidak suka susu)
7. Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk minum 3 liter setiap hari(8-12 gelas setiap hari)
untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan panas dengan adanya peningkatan pengeluaran urine
8. Membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan melibatkan keluarganya
seperti pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisinya
9. Megobservasi apakah ibu sudah dapat nengurangi nyeri, melakukan ambulasi dini dengan atau
tanpa bantuan keluarga dan observasi suhu badan ibu
10. Mengevaluasi keadaan ibu apakah sudah bisa melakukan ambulasi dini dan tidak nyeri lagi
pada kakinya
11. Memberikan terapi antipiretik parasetamol 3x1mg untuk mengatasi demam
12. Mengevaluasi keadaan ibu apakah tidak demam lagi
VII. EVALUASI
1 Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
2 Ibu mengerti tentang cara mengurangi nyeri dan mau melakukannya
3 Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas dan ibu mengatakan akan memperhatikan
keadaan gizinya
4 Ibu mengatakan akan minum 8-12 gelas setiap hari
5 Ibu mengatakan akan minum obat yang telah diberikan dan akan kontrol ulang setelah obat
habis.
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Hari ke-7 tanggal 8 November 2007
S : 1. Ibu mengatakan nyeri kaki dan betis agak berkurang
2. Ibu mengatakan demam berkurang
3. Ibu mengatakan bisa melakukan ambulasi dini
O : 1. Keadaan umum baik
TD : 110 / 70 mmHg
PR : 20X/menit
Pols : 80x/menit
Temp : 37oC
2. TFU 3 jari atas sympisis
3. Lokhea sanguelenta 10cc, luka heating tidak ada
4. Asi sudah keluar
5. Eliminasi : BAB 1x sehari, BAK 3-4x sehari
6. Kaki dan betis tidak tegang lagi
7. Bengkak pada kaki berkurang
8. Warna pada kaki merah muda
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, Adele. 2007. Perawatan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : EGC
Bari, Saifuddin Abdul dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatol. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirotarjo