Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANAN PELAJAR PANCASILA TERHADAP


PENCEGAHAN TAWURAN ANTAR PELAJAR

GURU PEMBIMBING :
Dra. AMBAR SUCINING

DISUSUN OLEH :
FARREL FREDELLA C.S.I ( XI – MIPA 3 /20 )
REGINA APTA L ( XI – MIPA 3 / 31 )

SMA NEGERI 22 SURABAYA


2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1 . 1 Latar Belakang.................................................................... 1
1 .2 Rumusan Masalah............................................................... 2
1 . 3 Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
2 . 1 Pengertian Tawuran........................................................... 3
2 . 2 Faktor-faktor penyebab tawuran.......................................
a) Faktor Internal................................................................... 4
b) Faktor Eksternal..................................................................4
 Faktor Keluarga.........................................................4
 Faktor Sekolah...........................................................5
 Faktor Lingkungan.................................................... 5
 Faktor Pacar...............................................................5
 Faktor Geng................................................................6
 Faktor Ekonomi..........................................................6
2 . 3 Macam-macam tawuran......................................................6
2 . 4 Dampak Tawuran................................................................7
2 . 5 Contoh Tawuran..................................................................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..................................................11
3 . 1 Kesimpulan..........................................................................11
3 . 2 Saran...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini
terbukti dengan peristiwa – peristiwa tawuran pada pelajar yang saat ini
sedang maraknya terjadi. Tawuran sudah tidak lagi menjadi pemberitann
yang asing di telinga kita.
Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar
Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas.
Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi
baik faktor internal maupun eksternal. Tawuran pelajar bukanhanya
mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera tetapi bisa sampai
merenggut nyawa orang lain. Dimata mereka nyawa tidak ada harganya,
bahkan mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain
yang mereka anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap solusi yang paling
tepat untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat- akibat
buruk yang ditimbulkan.
Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng –
geng, Perilaku anarki ini selalu di pertontonkan di tengah – tengah
masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu sangat
tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka
merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya,
padahal seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak
terpuji seperti itu.
Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi
kekerasan terjadi antara mereka dan seringkali mencaci perbuatan mereka
tanpa mencari solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan
mereka dari sudut pandang negaatif yang ada, seolah – olah seperti seorang
terdakwa yang telah mendapat vonis hukum, yang dipastikan akan masuk ke
penjara. Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahwa
kesalahan itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar itu sendiri.
Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat
penting untuk menciptakan suasana yang bersahabat dengan mereka.
Masyarakat sering tidak peka terhadap respom yang di timbulkan remja.
Sehingga tidak sedikigt remaja mengalmi semacam gejolak jiwa yang berupa
agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari laporan kami yaitu :
1. Apa pengertian Pemuda Pancasila ?
2. Apakah pengertian dari Tawuran ?
3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran ?
4. Apa dampak dari tawuran antar pelajar ?
5. Bagaimana Pelajar Pancasila mencegah terjadinya tawuran ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan kami yaitu :
1. Berbagi informasi mengenai antar pelajar.
2. Memberikan gambaran kepada pembaca dampak tawuran kelompok
pelajar.
3. Mengetahui peran keluarga, guru dan pemerintah terhadap
kecenderungan kenakalan remaja khususnya tawuran antar pelajar.
4. Cara mengatasi Tawuran pelajar.

1.4 Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada seluruh kalngan masyarakat khususnya para
pelajar dimana akhir – akhir ini sering terjadi tawuran antar pelajar.
BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut para ahli Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan


kompetensi yang di harapkan oleh peserta didik, yang didasarkan pada
nilai – nilai luhur Pancasila. Sementara itu ada hal yang mengenai tentang
bagaimana Pelajar Pancasila mencegah aksi tawuran antar pelajar, sebelum
itu arti dari Tawuran Pelajar adalah sebuah perilaku perkelahian yang
melibatkan beberapa individu atau perilaku perkelahian yang dilakukan
secara bersama- sama dimana terdapat kelompok yang menjadi pelaku dan
ada kelompok yang menjadi korbannya.
A) Kenakalan remaja dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke
dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi Situsional, perkelahian terjadi karena muncul akibat


adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat –
cepat.
2. Delikuensi Sistematik, para pelajar remaja yang terlibat
perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau
geng.
Disini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti
anggotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggan
apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti
yang kita ketahui bahwa remaja seorang remaja akan cenderung sebuah
genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja bebas
melakukan apa saja tanpa adanya peraturan – peraturan yang harus dipatuhi
karena ia beradadilingkup kelompok teman sebayanya.
Berikut ini adalah faktor – faktor yang menyebabkan tawuran pelajar,
diantaranya :
- Faktor Internal
Faktor Internal ini terjadi dalam diri individu itu sendiri yang
berlangsung mellui prosesintemalisasi diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang
datang dari luar. Ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan
keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
keberagaman lainnya yang semakin bermacam – macam.
- Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang datang cdari luar individu, yaitu :
 Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari
orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan
yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh
menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekrasan karena
inilah yang datang dari keluarganya.
 Faktor Sekolah
Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan
diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah
untuk sisea yang tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas
pengajaran yang bermutu.
 Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dan Lingkungan sekolah dapat
mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal
dilingkungan rumah yang tidak baik akamn menjadikan remaja
tersebut ikut tidak menjadi baik. Kekerasan yang sering remaja lihat
akan membentuk pola kekerasan dipikran remaja, hal ini membuat
remaja bereaksi anarkis.

B) Hal yang menjadi pemicu tawuran tak jarang disebabkan oleh


saling mengejek atau bahkan haya saling menatap antarsesama
pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun
bisa jadi menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak sebab lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelajar Pancasila


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan
Sekolah Penggerak nantinya akan bertujuan untuk menghasilkan profil
Pelajar Pancasila. Menurutnya, profil Pelajar Pancasila adalah salah satu ciri
keberhasilan Sekolah Penggerak. “Kalau tujuan daripada sekolah penggerak
tidak terlihat hasilnya di dalam profil siswa dan siswinya. berarti itu tidak
berguna. Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagaimana
tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2020.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global

2.2 Pengertian Tawuran


Tawuran antar pelajar adalah pertemuan antara dua lebih kelompok yang
sama – sama kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian
diantara mereka ditempat umum sehingga orang lain yang tidak
bermasalahnya banyak menjadi korban. Tawuran antar pelajar ini termasuk
kedalam jenis penyimpangan kolektif ( group deviaton ) dimana pelajar yang
berlaku dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, tidak amanan,
tidak nyaman serta tindak kriminalitas lainnya. Tawuran antar pelajar dapat
dihasilkan dari adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok otrang yang
menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau mau
terkadang harus ikut tindak kenakalan tersebut. Padahal mereka pun sadar
bahwa dengan mereka ikut serta dalam tawuran antar pelajar tersebjt
merugikan dirinya sendiri dan masyarakat, namun ironisnya mereka
menganggap itu sebagai cara mereka untuk memperthankan kelompok atau
sekolah masing – masing, Pengaruh buruk dari Orangtua, tingkah laku
kriminal dan tindakan asusila. Pengaruh buruk dari Orangtua dapat juga
menjadi faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar. Sebagai
contohnya ketika terjadi percekcokan antara ayah dan ibunya, dan terlebih
sang ayah selalu melakukan tindakan asusila seperti selalu memukul istrinya
dan tanpa di sadari anak melihat kejadian tersebut sehingga sang anak
cenderung ingin mempraktekan apa yang terjadi pada Orangtuanya.
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan
sekolah yang tidak memenuhi syarat, tanpa halam bermain yang cukup luas,
tanpa ruangan oalahraga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di
dalam kelas yang terlalu padat,vetilasi dan sanitasi sekolah yang buruk dan
lain sebagainya. Seorang remaja yang tinggal di lingkangan rumah yang
tidak baik akan menjadi remaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan
yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para
remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis.

Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling
menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan saling
rebugtan wanita pun bisa menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak lahi
sebab – sebab lainnya.

2.3 Faktor – faktor terjadinya Tawuran


Berikut ini adalah faktor - faktor yang menyebabkan tawuran pelajar,
diantaranya :

2.3.1 Faktor Internal

Faktor Internal ini terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang
berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru daalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang
datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelaian biasanya tidak mampu
melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak
dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi,
budaya dan berbagai keberagaman laainnya yang semakin lama semakin
bermacam - macam.
2.3.2 Faktor Eksternal

Faktor Eksternal dalah faktor yang datang dari luar individu,


yaitu :

1. Faktor Keluarga :
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari
orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan
yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh
menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekrasan karena
inilah yang datang dari keluarganya.
2. Faktor Sekolah :
Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan
diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah
untuk sisea yang tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas
pengajaran yang bermutu.
3. Faktor Lingkungan :
Lingkungan rumah dan Lingkungan sekolah dapat
mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal
dilingkungan rumah yang tidak baik akamn menjadikan remaja
tersebut ikut tidak menjadi baik. Kekerasan yang sering remaja lihat
akan membentuk pola kekerasan dipikran remaja, hal ini membuat
remaja bereaksi anarkis.

2.4 Dampak dari tawuran antar pelajar :


Tawuran antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi
agenda rutin dan sepertinya sudah embudaya dalam kalangan mereka.
Banyak tawuran yanh terjadi antar sekolah hanya karena dendam dari
alumni yang tidak terbalas dan akhirnya menjadi budaya turun - temurun
yang susah untuk dihapuskan atau dihilangkan dari sekolah akan
menimbulkan dampak negatif berupa kerugian, Kerugian tersebut antara
lain :

a. Kerusakan tempat tawuran atau material :


Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi trsebut
kebanyakan daei pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas
kerusakan yanhg mereka timbulkan. Biasanyamereka hanya lari setelas puas
melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada mobil, kerusakan
fasilitas umum dll.
b. Rusaknya cutra baik sekolah :
Pencitraan yanhg baik yang telah dibangunoleh perangkat sekolah,
baik itu kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang
diraih oleh murid yang lain akan pudar dan sima apabila murid-murid
yang lain masi mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya di tahun
ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.
c. Adanya korban jiwa :
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga
mengakibatkan adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang
menggunakan senjata tajam seperti batu, clurit, dan senjata tajam
lainnya yang menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan
maupun berat, dan bisa juga ada korba meninggal.

d. Dampak Psikis :
Comtohnya keresehan masyarakat dan traumatik.keresahan
masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi
muda yang seharusmya menjadi agen perubahan bangsa.selain itu
traumik dialami oleh masyarakat yang ada dilokasi saat terjadi tawuran.

2.5 Cara Pelajar Pancasila mencegah terjadinya tawuran


Antar pelajar :
Hasil penelitian yaitu menajemen sekolah untuk mencegah dan
mengantisipasi tawuran adalah :

 Memperbanyak silaturahmi .
 Adanya delegasi delegasi yang kuat.
 Mediasi.
 Memperluas pengetahuan dalam konteks agama.
 Menumbuhkan karakter bangsa yang seutuhnya.

BAB IV
PENUTUP

2.6 Kesimpulan

Faktor yang menyebabkan tauran remaja datang dari individu siswa


itu sendiri.melainkan juga terjadi karena faktor faktor lain yang datang
dari individu,diantaranya faktor keluarga ,fakor sekolah, faktor
lingkungan

Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki


kecenderungn untuk melakukan hal hal diluar dugaan yang mana
kemungkinan dapat nmerugikan untuk melakukan hal hal luar,maka
inilah peran orangtua dituntuht untuk dapat mengarahkan dan
mengingatkan anaknnya jika sang ank tiba tiba melakukan
kesalahan.ketedanan seorang guru juga tidak dapat dilepaskan.guru
sebagai pendidikan kepribadian para siswa agar menjadi insan yang lebih
baik.masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam
mengembangkan potensinya dengan cara mengkui keberadaannya
2.7 Saran

Dalam menyikapi masalah remaja terutama pelajar diatas,penulis


memberikan beberapa saran. Dianataranya :

a. Keluarga sebagai awal tempat pendidikan para pelajar harus mampu


membentuk pola pikiran baik untuk para pelajar
b. Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi
yang kondusif
c. Lembaga pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan
yang baik

Untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan


mengembanhkan segala potensi yang ada di dalamnya
DAFTAR PUSTAKA

Raha
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh
menyelesaikan sebuah karya ilmiah dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul :

Anda mungkin juga menyukai