Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HUKUM HUMANITER

PERANAN PASUKAN PERDAMAIAN PASCA PERANG


VIETNAM DAN KAMBOJA DIBAWAH PENGAWASAN PBB

PENYUSUN

M FARIED AULIA
NIM : 200200442

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Hukum
Internasional yang membahas mengenai“Peranan Pasukan Perdamaian Pasca Perang Vietnam
Dan Kamboja Dibawah Pengawasan PBB”, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi pembaca. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajar
pada mata kuliah Hukum internasional yang telah memberikan pengarahan dalam menyusun
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, Sehingga kritik dan saran yang konstruktif tentu sangat penulis
harapkan untuk perubahan yang lebih baik.

Medan, Oktober 2022

penulis

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR…………………….……………………………………... 2

DAFTAR ISI…………………………………….………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi UNTAC………………………………………………...……….... 6

2.2 Peran Penting UNTAC………………………………………………....….. 7

2.3 Efektivitas UNTAC Dalam Pembangunan Kembali Kamboja..................... 8

2.4 Negara Yang Ikut Berpartisipasi Dalam Membantu UNTAC……….……. 9

2.5 Faktor Dibalik keberhasilan UNTAC………………………………...…... 10

2.6 Kegagalan UNTAC….……………………………………………..……... 11

2.7 Dampak kamboja setelah kepergian UNTAC……….…………….……… 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...… 13

3.2 Saran………………………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 15

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1
Perang kamboja dan vietnam dimulai pada tanggal 21 desember 1978, Perang ini dilatar
belakangi oleh ada agresi militer yang dilakukan oleh tentara khmer merah di kawasan
perbatasan vietnam-kamboja peristiwa tersebut dinamakan “Ba Chúc Massacre” yang
menewaskan lebih dari ribuan warga sipil Vietnam, pada tanggal 25 desember 1978 vietnam
melancarkan aksi invasi skala besar ke republik demokratik kamboja dengan beranggotakan
150.000 tentara vietnam.

Pada akhirnya Vietnam berhasil memenangkan perang ini dan menganti pemerintahan
khmer merah yang sadis, Mengakhiri rezim Pol Pot yang bertanggung jawab atas genosida yang
terjadi didalam kamboja dan agresi militer yang dilancarkan ke perbatasan Vietnam, hal ini
berdampak baik bagi kamboja karena intervensi militer yang dilakukan oleh Vietnam
akhirnya menghentikan kekejaman rezim pol pot, genosida skala besar dan juga Vietnam
memberikan subsidi pada kamboja dengan mengirimkan stok makanan dikarenakan terjadinya
kelaparan secara massal.

Pada tanggal 8 januari 1979 pemerintahan kamboja yang pro Vietnam didirikan, akhirnya
kamboja kembali dianggap sebagai negara yang berdaulat oleh PBB, Dalam Third Jakarta
Informal Meeting yang dilaksanakan pada tahun 1980, Perwakilan dari CGDK dan PRK
menyetujui adanya pembagian kekuasaan dengan membentuk SNC (Supreme National
2
Council), PBB membentuk sebuah operasi yang dinamakan UNTAC (United Nations
Transitional Authority in Cambodia) yang bertugas untuk mengawasi kebijakan domestik
yang dibuat didalam negara kamboja ini sampai adanya pemerintahan yang dipilih secara
langsung dan demokratis oleh rakyat kamboja itu sendiri.
1
https://en.wikipedia.org/wiki/Cambodian%E2%80%93Vietnamese_War

2
https://en.wikipedia.org/wiki/United_Nations_Transitional_Authority_in_Cambodia
4
1.2. Rumusan Masalah

1 Apa yang dimaksud dengan UNTAC?

2. Peran penting apa sajakah yang diperbuat oleh UNTAC yang berdampak sangat
besar pada kamboja?

3. Seberapa efektif kah peranan UNTAC pada pembangunan kamboja?

4. Negara mana saja yang berpartisipasi dalam membantu UNTAC?

5. Apa Faktor Dibalik keberhasilan UNTAC?

6. UNTAC memiliki kegagalan dalam hal apa?

7. Dampak Apakah Yang Terjadi Di Kamboja Setelah Kepergian UNTAC?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi UNTAC

3
UNTAC (UN Transitional Authority in Cambodia) merupakan sebuah usaha
yang dibuat oleh pasukan perdamaian PBB pasca perang Vietnam dan Kamboja
didirikan pada tahun 1992 dibawah dewan keamanan PBB yang telah mempunyai
kesepakatan dengan pemerintah kamboja, UNTAC bertujuan untuk membangun
kembali Kamboja yang hancur akibat perang, Kehadiran UNTAC sangat didukung
oleh penduduk lokal, UNTAC diharapkan mampu untuk membawa perdamaian di
Kamboja setelah kekejaman rezim khmer merah Pol Pot.

UNTAC bertugas untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dibuat di


paris 1991 (The Paris Accords) yang berisikan tentang kesepakatan konflik politik
di kamboja, kesepakatan tentang rehabilitasi dan rekonstruksi pada negara
kamboja.
4
PBB diberikan tugas untuk mencapai itu semua dalam dua tahun, dengan adanya
konflik lain di Yugoslavia maka operasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi PBB,
Tidak adanya sumber daya tambahan yang diberikan kepada PBB juga termasuk
suatu kendala yang harus dihadapi oleh PBB.

Rencana perdamaian yang ditetapkan dalam Kesepakatan Paris tetap


menjadi dasar yang paling rinci dari setiap operasi penjaga perdamaian PBB. Hal
ini adalah poin dari pelaksanaan kerja UNTAC, dalam kesepakatan itu tertulis
dan terorganisir secara sistematis dengan proses yang panjang sehingga
3
(Lizee, 2000, hlm. 142).

4
Trevor Findlay, Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC (Oxford University Press,1995), hlm. 102
6
kesepakatan itu bisa memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
keberhasilan pada pelaksanaan yang dilakukan oleh pasukan perdamaian PBB.

2.2. Peran Penting UNTAC

5
UNTAC memiliki peran aktif dalam membawa perdamaian kedalam
kamboja, menghentikan perang didalam negeri, mempromosikan dan menjaga hak
asasi manusia,membersihkan ranjau,menghukum para politisi senior khmer merah
dan mengadakan pemilihan pemimpin yang dilaksanakan secara adil dan
demokratis. 6Keberhasilan proses pemilihan mei 1993 yang bebas dan adil didalam
sejarah kamboja berbeda dengan pemilihan pertama di tahun 1955 yang sangat
berpengaruh dari partai politik

Terlepas dari banyak rintangan yang dihadapi oleh UNTAC, Proses pemilihan
tersebut dianggap sebagai keberhasilan UNTAC yang terbesar dari banyak proses
yang menyulitkan, didalam satu sisi UNTAC dianggap sudah berhasil
melaksanakan apa yang ditugaskan dalam kesepakatan paris walaupun tidak
sempurna dan ada beberapa aspek yang gagal dilaksanakan, UNTAC sudah
menjalankan tugasnya dengan maksimal dalam bidang hukum dan administrasi

UNTAC juga berperan dalam merehabilitasi infrasturktur yang rusak pasca


perang dan membantu perekonomian kamboja, Militer dan polisi UNTAC juga
sangat penting dalam menjaga keamanan didalam negeri, peran UNTAC sangat
diperlukan dalam pengawasan pembangunan kamboja, Banyak sekali masalah
yang dihadapi UNTAC seperti 7 kurangnya tenaga kerja yang lebih berpengalaman,
terbatas nya waktu untuk perencanaan masalah perbedaan bahasa dan lain-lain.
UNTAC juga menghindari kesalahan yang dilakukan oleh pasukan perdamaian
PBB lainnya dalam operasi perdamaian yang sebelumnya, Tetap menjaga
netralitas, Menghindari konflik bersenjata dengan kelompok tertentu dan hanya
melakukan menyerang sebagai bentuk dari pertahanan diri, Walaupun terkendala
5
https://en.wikipedia.org/wiki/United_Nations_Transitional_Authority_in_Cambodia

6
Trevor Findlay, Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC (Oxford University Press,1995), hlm 90.

7
UN, First progress report of the Secretary-General, 1 May 1992 (note 46), p. 7.
7
dalam bidang tertentu UNTAC berhasil melaksanakan tugasnya tanpa adanya
kegagalan administrasi dan kekurangan budget untuk tetap mejalankan tugasnya di
negara kamboja

2.3. Efektivitas UNTAC Dalam Pembangunan Kembali Kamboja

Operasi kamboja, merupakan salah satu operasi perdamaian terbesar yang


dilakukan oleh PBB, Terdapat banyak sekali masalah yang ada di dalam kamboja
yang harus selesaikan, PBB bermaksud untuk menolong kamboja dari efek pasca
perang vietnam-kamboja dengan membentuk UNTAC yang berfungsi untuk
mengawasi dan memberikan bantuan sehingga tercapainya keinginan PBB yakni
kamboja menjadi negara yang menjunjung tinggi ham,demokratis dan pluralistik.

Dewan keamanan menyatakan bahwa misi yang dijalankan oleh UNTAC di


kamboja merupakan sebuah 8 “prestasi besar bagi PBB”, dilihat dari kesusahan
yang dihadapi, UNTAC bisa dikatakan sebagai selalu satu misi yang sukses
dilaksanakan oleh PBB.

Mulai dari penyelenggaraan pemilihan pemimpin, mempromosikan hak asasi


manusia, membuat rekonstruksi terhadap infrastruktur,adminstrasi dan ekonomi
kamboja, Pada jangkauan yang lebih dalam, 9 UNTAC meninggalkan Kamboja
dengan proses politik yang lebih terbuka dan demokratis, Pers yang lebih bebas
tanpa adanya intervensi dari negara, sangat jauh berbeda dengan rezim otoriter
yang sebelumnya, adanya legislatif dan koalisi yang dipilih secara demokratis dari
tiga partai politik di negara ini.

10
Komponen militer UNTAC sangat efektif dan berpengaruh dalam
pelaksanaan operasi ini, Militer UNTAC mendapat reputasi yang baik di kalangan
masyarakat sipil atas kinerja nya dengan mengatasi tugas-tugas sipil, memberikan
obat-obatan dan sebagainya, Jendral Sanderson percaya bahwa kunci dari
kesuksesan militer ini adalah kesatuan,persatuan dan netralitas dalam tentara.

8
UN, Security Council Resolution 880, UN document S/RES/880,4 Nov. 1993

9
Sadry, B., 'Introduction', ed. UN, The United Nations in Cambodia: A Vote for Peace

(United Nations: New York, 1994)


10
Trevor Findlay, Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC (Oxford University Press,1995), hlm 139.
8
2.4. Negara-Negara Yang Berpartisipasi Dalam Membantu UNTAC

Terdapat 45 negara yang ikut serta dalam membantu UNTAC memberikan bantuan militer
dan polisi sipil diperkirakan terdapat 15,991 kontingen militer dan 3,359 polisi sipil yang berasal
dari 45 negara yang ikut andil membantu UNTAC dalam melaksanakan tugasnya, negara-negara
tersebut terdiri dari,Australia,Jepang,Austria,Perancis,Belanda,Indonesia dan lain-lain

UNTAC terstruktur menjadi beberapa bagian yakni, bagian yang mengurusi bidang hak
asasi manusia,administratif sipil,militer dan lain sebagainya, dibagian militer UNTAC dipimpin
oleh letnan jendral John Sanderson yang berasal dari Australia,di bagian polisi sipil UNTAC
dipimpin oleh komisioner brigadir jendral polisi Klaas Roos yang berasal dari Belanda, semua
terstruktur menurut rencana berdasarkan perintah dari Yakushi Asashi yang berasal dari Jepang
11
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut membantu dalam keadaan konflik ini.
Keadaan konflik ini cukup pelik ini menjadikan Kamboja tidak dapat untuk keluar dari kondisi
tersebut secara sendirian. Indonesia sebagai negara yang menganut perdamaian memecah
kebuntuan dengan turut campur untuk membantu mengatasi konflik yang terjadi disana.
Kedekatan negara, kemiripan ras, pendekatan sosial budaya dan kesamaan regional menjadi
alasan bahwa peran Indonesia dapat dikatakan menjadi salah satu kunci keberhasilan misi
UNTAC yang diturunkan oleh PBB untuk menyelesaikan konflik panjang yang dialami oleh
Kamboja.
12
Pasukan Belanda ditugaskan di wilayah Banteay Manchey, Malaysia ditugaskan di
wilayah Battambang, Indonesia ditugaskan di Kampong Thom, Bangladesh ditugaskan di
wilayah Sim Reap, Pasukan Pakistan bertugas diwilayah Preah Vihear, Bulgaria bertugas di
Kandal, Kompong Sepu dan Pasukan militer Ghana bertugas diwilayah Phnom Penh Spesial.

11
https://hi.fisipol.ugm.ac.id/katalog/peran-indonesia-dalam-penyelesaian-konflik-kamboja-di-dalam-misi-untac-
united-nations-transitional-authority-in-cambodia/
12
UNTAC Electoral Component, Free Choice, no. 11 (15 Jan. 1993), p. 8.
9
2.5. Faktor Dibalik kesuksesan UNTAC

13
Ada banyak sekali faktor penting yang terdapat dalam keberhasilan UNTAC, yakni
persatuan antar negara yang mempunyai keinginan untuk menolong kamboja, adanya rencana
yang matang dan terstruktur dan kepemimpinan yang baik sehingga membuat UNTAC berhasil
menjalankan tugasnya. Diketahui ada banyak sekali negara yang ikut andil dalam membantu
UNTAC melaksanakan tugasnya dengan memberikan bantuan berupa tenaga kerja, militer, polisi
sipil dan lain-lain negara yang paling berpengaruh dalam operasi ini yakni
Australia,Jepang,Belanda,Indonesia dan juga Thailand negara-negara ini berperan penting dalam
UNTAC.

Faktor penting lainnya adalah kepemimpinan, Kamboja dan UNTAC sangat


beruntung karena mempunya kepemimpinan yang baik, Seperti Sihanouk
Norodom walaupun disatu sisi ia bukanlah pimpin yang sempurna namun ia
mampu menyatukan rakyat kamboja dalam kehidupan berpolitiknya, Ia juga
dianggap sebagai symbol dan bertanggung jawab dengan negara kamboja.
Kepemimpinan UNTAC juga sangat berpengaruh dalam operasi ini, Tanpa
kepemimpinan Akashi dan Sanderson mungkin misi ini tidak akan berjalan dengan
maksimal.

Adanya dukungan dari berbagai kalangan juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan UNTAC, Eksistensi UNTAC di kamboja bertujuan adalah
memberikan perlindungan, pertolongan dan dukungan kepada rakyat kamboja
maka dari itu UNTAC disambut dengan baik oleh masyarakat kamboja, UNTAC
mampu memberikan kredibilitas dalam kinerjanya maka dari itu UNTAC
mendapatkan simpati oleh masyarakat sekitar penduduk kamboja, UNTAC bersifat
netral kepada semua faksi politik maka dari itu beberapa faksi bersikap diplomatis
kepada UNTAC.

2.6. Kegagalan UNTAC

13
Trevor Findlay, Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC (Oxford University Press,1995), hlm 107-112.
10
14
UNTAC gagal dalam mengambil kontrol politik dari pasukan keamanan dan
polisi SOC, UNTAC mengabaikan masalah ini sejak awal sehingga berdampak
sangat besar pada kestabilan negara kamboja, UNTAC gagal mengatasi grup
perlawanan bawah tanah yang bertujuan untuk mengagalkan aktifitas politik yang
sah yang diselenggarakan oleh UNTAC melalui kekerasan verbal dan fisik ke
anggota partai oposisi dan kantor-kantornya.
15
Michael W. Doyle berpendapat bahwasanya tugas yang diberikan kepada
UNTAC dalam Paris Peace Accords dinilai terlalu ambisius dan mustahil untuk
dilaksanakan 16 UNTAC gagal dalam memusnahkan perlawanan tentara khmer
merah, UNTAC tidak mampu untuk mengontrol dan mengawasi administrasi SOC,
Di lansir dari The Phnom Penh Post terdapat lebih dari 50 kekerasan politik yang
terjadi terhadap oposisi partai, lebih dari 50 orang terbunuh dan 30 orang luka-luka
akibat penyerangan tersebut.
UNTAC mendapat kritikan karna dinilai tidak tegas dan sigap mengatasi hal
ini, Yang sudah jelas didalangi oleh pejabat-pejabat setempat yang terlibat didalam
intimidasi yang terjadi,Munculnya kritikan bahwa UNTAC takut dalam mendakwa
si pelaku Intimidasi tersebut, SOC tidak mau kooperatif, sehingga UNTAC terlihat
tidak berdaya mengatasi peristiwa ini, Bahkan kalayak umum mempertanyakan
apakah proses pemilihan ini akan berjalan lancar atau tidak.
Adanya bukti yang menunjukan bahwa politik yang sedang terjadi di
kamboja penuh dengan kekerasan dan intimidasi, FUNCINPEC dan partai lain
melaporkan bahwa tidak adanya Tindakan serius dari UNTAC dalam mengatasi
hal ini walaupun mereka sudah ada bukti siapa yang bertanggung jawab atas tindak
kekerasan tersebut.

2.7. Kamboja Setelah Kepergian UNTAC

14
Thayer, N., 'Cambodia: shot to pieces', Far Eastern Economic Review, 1992,

15
Cambodia Progress and Challenges since 1991 , (Institute of Southeast Asian Studies,2012) hlm. 153-165

16
Trevor Findlay, Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC (Oxford University Press,1995), hlm . 106
11
Raja Norodom Sihanouk Kembali memegang pemerintah pada tahun 1993, Setelah
17

kepergian UNTAC Kamboja mulai berkembang, Terutama di bidang wisata dan ekonomi,
Walaupun adanya kudeta yang terjadi pada tahun 1997 oleh perdana mentri Hun Sen, Kamboja
memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat pendapatan kapita meningkat drastis
walaupun masih belum bisa mengimbangi negara asean lainnya seperti Singapura,Malaysia dan
Indonesia, PDB tumbuh hingga 5.0% di tahun 2000 dan naik menjadi 6.3% pada tahun 2001,
Agrikultur masih menjadi sumber utama dalam mata pencaharian penduduk kamboja.

UNTAC pergi setelah mengadakan pemilihan kepala negara pada mei 1993, Kamboja
masih dianggap negara berkembang yang memiliki banyak masalah seperti korupsi,kemiskinan
dan kelaparan dimana-mana dan rendah nya kebebasan berpolitik. Kamboja menerapkan sistem
satu partai dalam pemerintahannya, Citra negara kamboja sedikit demi sedikit berubah walaupun
masih tidak terlalu sempurna, kamboja menjadi negara yang lebih baik sekarang di bandingkan
pada masa pemerintahan rezim khmer merah.

Setelah kepergian UNTAC kamboja memiliki dampak negatif di dalam negara nya
18

walaupun pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pariwisatanya kamboja memilik masalah


meningkatnya kasus HIV dan AIDS dalam negaranya di karenakan pertumbuhan prosistusi yang
sangat besar, Sebagian pasukan UNTAC sangat berkontribusi besar dalam hal ini, Di tahun 1991
total pekerja seks komersial di kamboja di perkirakan mencapai 6.000 orang setelah kedatangan
UNTAC jumlah tersebut naik menjadi 20.000 orang, Walaupun pada akhirnya menurun setelah
kepergian UNTAC.

BAB III

PENUTUP

17
https://en.wikipedia.org/wiki/Cambodia

18
(Shaw, 2013: 9).
12
3.1. Kesimpulan

UNTAC (UN Transitional Authority in Cambodia) ialah sebuah usaha yang dibuat oleh
pasukan perdamaian PBB pasca perang Vietnam dan Kamboja didirikan pada tahun 1992
dibawah dewan keamanan PBB yang telah mempunyai kesepakatan dengan pemerintah
kamboja, UNTAC bertugas untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dibuat di paris 1991
(The Paris Accords) yang berisikan tentang kesepakatan konflik politik di kamboja, kesepakatan
tentang rehabilitasi dan rekonstruksi pada negara kamboja.

UNTAC memiliki peran aktif dalam membawa perdamaian kedalam kamboja,


menghentikan perang didalam negeri, mempromosikan dan menjaga hak asasi
manusia,membersihkan ranjau,menghukum para politisi senior khmer merah dan mengadakan
pemilihan pemimpin yang dilaksanakan secara adil dan demokratis. Keberhasilan proses
pemilihan mei 1993 yang bebas dan adil didalam sejarah kamboja berbeda dengan pemilihan
pertama di tahun 1955 yang sangat berpengaruh dari partai politik.

Terdapat 45 negara yang ikut serta dalam membantu UNTAC memberikan bantuan militer
dan polisi sipil diperkirakan terdapat 15,991 kontingen militer dan 3,359 polisi sipil yang berasal
dari 45 negara yang ikut andil membantu UNTAC dalam melaksanakan tugasnya, negara-negara
tersebut terdiri dari,Australia,Jepang,Austria,Perancis,Belanda,Indonesia dan lain-lain, Dewan
keamanan menyatakan bahwa misi yang dijalankan oleh UNTAC di kamboja merupakan sebuah
“prestasi besar bagi PBB”, dilihat dari kesusahan yang dihadapi, UNTAC bisa dikatakan sebagai
salah stau satu usaha yang sukses dilaksanakan oleh PBB.

3.2. Saran

13
1. Seharusnya ada upaya yang lebih untuk mempercepat penempatan militer di
kamboja, penempatan militer yang lambat hampir membuat misi UNTAC
terancam keberhasilannya

2. UNTAC seharusnya lebih tegas dan sigap dalam menangani intimidasi politik
yang terjadi di kamboja sehingga tidak ada korban jiwa atas kejadian ini

3. UNTAC semestinya memakai tindakan yang lebih koersif dalam melakukan


penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia, agar pelaku pelanggar tersebut
tidak lagi melakukan tindakan nya

DAFTAR PUSTAKA

14
https://en.wikipedia.org/wiki/Cambodian%E2%80%93Vietnamese_War

https://en.wikipedia.org/wiki/United_Nations_Transitional_Authority_in_Cambodia

https://hi.fisipol.ugm.ac.id/katalog/peran-indonesia-dalam-penyelesaian-konflik-kamboja-di-
dalam-misi-untac-united-nations-transitional-authority-in-cambodia/

https://en.wikipedia.org/wiki/Cambodia

Sadry, B., (1994) 'Introduction', ed. UN, The United Nations in Cambodia: A Vote for Peace.
New York

Thayer, N., (1992) 'Cambodia: shot to pieces', Far Eastern Economic Review

Findlay, Trevor., (1995) ‘Cambodia: The Legacy and Lessons of UNTAC’ Oxford University
Press

‘Cambodia Progress and Challenges since 1991’ (2012) , Institute of Southeast Asian Studies

15

Anda mungkin juga menyukai