Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
sulit bagi sebagian orang, hal tersebut tak lepas dari bidang kajian matematika yang dominan
tentang rumus dan angka-angka sehingga bagi sebagian orang menganggap pembelajaran
metematika kelihatan rumit dan butuh teknik khusus dalam mempelajarinya. Pembelajaran
matematika memang bersifat abstrak sehingga butuh perantara atau media khusus dalam
mengajarkan matematika.
Ilmu matematika adalah ilmu dasar yang menunjang ilmu yang lain dalam pengaplikasiannya oleh
karena itu pemahaman matematika dengan benar akan berimplikasi terhadap kemampuan dalam
mengakaji beberapa ilmu yang berkaitan dengan matematika. Sejak kapan matematika sebaiknya
harus dipelajari? adalah sebuah pertanyaan yang ditanyakan oleh sebagian orang. belajar
matematika sebaiknya dimulai dari lingkungan keluarga. namun yang paling tepat adalah
penguasaan dan pemahaman pembelajaran matematika memang sebaiknya ditanamkan sejak anak
masih duduk dibangku sekolah dasar.
Baca juga:
10 Model Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran matematika di SD (sekolah dasar) menjadi bekal awal anak dalam mengembangkan
kemampuannya tentang pelajaran matematika, selain itu usia sekolah dasar merupakan moment
bagi anak untuk belajar matematika karena pada usia sekolah dasar kemampuan anak dalam
beberapa aspek sangat menonjol.
Baca juga: 8 Cara Mengajarkan Pelajaran Matematika Agar Mudah dimengerti Siswa
Namun bagaimana cara mengajarkan anak mata pejaran matematika di SD? untuk mengajarkan
mata pelajaran matematika di SD tidak boleh asal-asalan karena sifat matematika yang abstrak
kadang justru membuat anak sulit memahaminya. dibutuhkan model pembelajaran yang memang
sesuai dengan mata pelajaran matematika agar tujuan pembelajaran matematika bisa tercapai. Apa-
apa saja 10 model pembelajaran matematika di SD (sekolah dasar)? berikut sedikit ulasan Model
Pembelajaran Matematika di SD.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah
sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran
(SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru
membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru
memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor
sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di
dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar
belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan
kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing
kelompok.
Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar
memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan
dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau
pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik
sampai yang bersifat umum.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang
sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang disajikan.
Numbered head together
a. Materi : Keliling dan Luas Bangun Datar
b. Alasan : Pada dasarnya model ini memang dapat digunakan.
c. Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
Model Pebelajaran Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
-Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
-Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
-Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
-Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
-Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.
-Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang
diperagakan.
-Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.
-Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
-Guru memberikan kesimpulan secara umum.
-Evaluasi.
-Penutup.
Role Playing
a. Materi: Mata Uang / Jual Beli
b. Alasan: Praktik jual bel dapat diperagakan oleh siswa agar lebih mudah memahami.
c. Langkah-langkah :
-Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
-Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
-Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
-Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
-Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
-Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati
skenario yang sedang diperagakan
-Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk
membahas
-Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
-Guru memberikan kesimpulan secara umum
-Evaluasi
-Penutup
Model Pembelajaran menerima dan memberi (Take and Give) merupakan model pembelajaran yang
memiliki sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan
teman sebayanya (siswa lain)
Langkah-langkah model pembelajaran take and give
Dalam melakukan metode take and give ini ada beberapa yang langkah yang harus dilakukan oleh
pendidik yaitu :
-Siapkan kelas sebagaimana mestinya.
-Jelaskan materi sesuai topik menit.
-Untuk memantapkan penguasaan peserta, tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) kurang lebih 5 menit.
-Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi sesuai
kartu masing-masing. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu control.
-Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-
masing.
-Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan siswa pertanyaan yang sesuai dengan kartunya (kartu
orang lain).
-Strategi ini dapat dimodifikasikan sesuai keadaan.
-Kesimpulan.
Take n give
a. Materi : Operasi hitung perkalian
b. Alasan : Model ini bisa digunakan untuk soal hitungan pada matematika.
c. Langkah-langkah :
-Siapkan kelas sebagaimana mestinya
-Jelaskan materi sesuai TPK
-Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
-Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa harus
mencatat nama pasangannya pada kartu contoh
-Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-
masing (take and give)
-Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu
orang lain)
-Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
-Kesimpulan