Anda di halaman 1dari 14

Pengembangan EBT Dalam

Mendukung Transisi Energi

Direktorat Manajemen Proyek & EBT


Divisi Aneka Energi Terbarukan
06 Oktober 2022
77 Tahun PLN Menerangi Indonesia

66 GW 84+ Juta
Kapasitas Terpasang2 Pelanggan

~275 Juta 17 ribu


Penduduk terlistriki Pulau terlistriki

2
www.pln.co.id |
Bumi sedang dalam krisis kenaikan temperature dimana sejak tahun 1900 hingga tahun
2020 telah terjadi kenaikan temperature > 1,5 derajat Celsius akibat emisi GRK
Sektor energi menyumbang 15% dari total emisi, yang naik menjadi 0,92 miliar tCO2e/tahun pada tahun 2060
Proyeksi emisi, miliar tCO2e/tahun

4.22
2020 2060
• Kenaikan temperature
tersebut disebabkan emisi
Others 1.03 2.44 GRK
• Di Indonesia, emisi dari
sektor energy tahun 2020
mencapai 0,24 miliar ton
per tahun
• Apabila dibiarkan maka
Transport 0.28 0.86 dapat mencapai 0,92 miliar
1.55 ation ton/tahun pada tahun
Sector 2060
• Diperlukan upaya
Energy 0.24 0.92 dekarbonisasi untuk
mencapai Carbon neutral
Sector di tahun 2060

2020 2060

©2022. Direktorat Mega Proyek &


Energi Bersih Untuk Indonesia

Proyeksi CO2 Projection – Sektor Energi Bauran energi berdasarkan teknologi % PLN Initiative Menuju
(billion tCO2e/yr) (Carbon neutral scenario) Carbon Neutral 2060

• Large-scale EBT melalui REBID


Business As Usual 0,92 (green industry cluster)

• PV dengan BESS di remote area


(REBED Concept)

• PV dengan BESS di remote area


(REBED Concept) dan smart grid

• Carbon Capture and Storage


Aspiration: Carbon Neutral 2060 (CCS)

• Early retirement PLTU

0
• Teknologi baru seperti hydrogen
dll

2020 2060
• Cofiring PLTU

©2022. Direktorat Mega Proyek &


Transisi Energi Di Sektor Hulu Melalui Penyediaan Pembangkit
Listrik Yang Ramah Lingkungan
Energi Potensi (GW) Pemanfaatan (GW)
Energi Fosil Energi Terbarukan PLTB
- Batubara (PLTU) - Panas bumi (PLTP)
- Gas Alam (PLTG, PLTGU, PLTMG) - Angin (PLTB)
Surya 3.295 0,09
- Minyak (PLTD) - Biomassa (PLTBg, PLTBm) Hidro 95 5,38
- Sinar matahari (PLTS) Bioenergi 57 0,14
- Aliran atau terjunan air (PLTA, PLTM,
PLTMH) Panas 155 0,14
PLTU
- Sampah, limbah perkebunan, pertanian, dll Bumi 24 2,53
(PLTSA, PLTBm) Laut
- Arus, gelombang dan perbedaan suhu laut
PLTA 60 0
(PLTAL)
TOTAL 3.686 8,3

PLTBm Pemanfaatan EBT saat ini baru 0,3% dari total potensi.
Indonesia memiliki sumber daya EBT yang besar,
PLTGU bervariasi, dan tersebar, namun perlu didukung dengan
PLTP pertumbuhan demand & keekonomian untuk memanfaatkan
lebih optimal :
▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan
Papua.
▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
terutama
PLTD di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi.
PLTN Energi Baru ▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT,
- Nuklir (PLTN) Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua.
- Hidrogen
▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah
- Pengolahan Batubara (Coal bed
Indonesia,
methane, coal liquefaction, coal
terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali.
gasification)
▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of
fire,
meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
©2022. Direktorat Mega Proyek &
Sulawesi, dan
Peluang Pengembangan EBT
RUPTL 2021-2030

Pembangkit EBT akan mendominasi penambahan kapasitas pembangkit


dengan total bauran energi di tahun 2030 (24.8%)

Rencana penambahan kapasitas pembangkit


(berdasarkan tipe energy EBT, dalam RUPTL 2021-2030)
Rencana penambahan
total kapasitas Termal (48,4%) EBT (51,6%)
pembangkit berdasarkan
RUPTL 2021-2030

19,7 20,9
40,6 GW GW

Green Energy GW
PLTP PLTS
PLTU/MT*) PLTG/GU/MG/MGU
PLTA/M Others

• RUPTL 2021-2030 merupakan RUPTL paling GREEN dengan


porsi pengembangan EBT 51,6%.
Keterangan :
• Peluang pengembangan EBT mencapai 20,9 GW pada tahun
*) Kontrak existing, tahap konstruksi
2021-2030

01
Keunggulan Energi Hidro dalam Dekarbonisasi
PLTA Cirata PLTA Saguling
(1008 MW) (700 MW)
Keunggulan Energi Hidro

Renewable & Sustainable


Pembangkit hidro memanfaatkan aliran air
sebagai sumber energi yang merupakan sumber
energi yang terbarukan dan sustainable

≈ 35 tahun ≈ 35 tahun
Reliable & Stabil (PLN Group – PT PJB) (PLN Group – PT IP)
Pembangkit hidro dapat beroperasi secara stabil Pembangkit hidro merupakan aset “infinite” negara yang dapat berproduksi
sehingga sangat cocok dijadikan pembangkit NRE berkelanjutan > 30 tahun, sehingga tarif akan kompetitif secara jangka panjang.
pemikul beban dasar (base load) dengan CF
rata-rata diatas 60%

Ramah lingkungan
Pembangkit hidro menghasilkan Karbon Dioxida
yang lebih rendah dibandingkan pembangkit fosil
dengan kapasitas yang sama(1)

©2022. Direktorat Mega Proyek &


Keunggulan Energi Panas Bumi dalam Dekarbonisasi
PLTP Kamojang Unit 1-3 PLTP Larderello, Italia,
(140 MW) (800 MW)
Keunggulan Energi Panas Bumi

Renewable & Sustainable


Pembangkit panas bumi memanfaatkan panas
yang dihasilkan oleh inti bumi sebagai sumber
energi yang merupakan sumber energi yang
terbarukan dan sustainable
≈ 40 tahun > 100 tahun
Reliable & Stabil (PLN Group - IP)
Pembangkit panas bumi dapat beroperasi secara Panas bumi merupakan aset “infinite” negara yang dapat berproduksi berkelanjutan >
stabil dan tidak bergantung pada cuaca sehingga 30 tahun, sehingga tarif akan kompetitif secara jangka panjang. Dengan renewable &
sangat cocok dijadikan pembangkit NRE pemikul sustainable energy dari panas bumi, Pembangkit panas bumi dapat beroperasi dalam
beban dasar (base load) dengan CF rata-rata waktu yang lama seperti PLTP Larderello di Italia.
diatas 85%
Amerika 3.7 • PLTP di Indonesia terbesar
Indonesia 2.2 ke 2 dengan total capacity
Ramah lingkungan Japan 0.6 2,2 GW, setelah Amerika 3,7
Pembangkit panas bumi menghasilkan 97% sulfur Kenya 0.9 GW.
Iceland 0.8
dan 99% Karbon Dioxida yang lebih rendah Mexico • Saat ini baru 7,7% dari
1.0
dibandingkan pembangkit fosil dengan kapasitas Turkey 1.5 potensi panas bumi yang
yang sama(1) Philippines termanfaatkan di Indonesia.
New Zealand
Italy
©2022. Direktorat Mega Proyek &
Keunggulan PLTS/B dalam Dekarbonisasi
PLTS P. Messah PLTS Selayar
(0,5 MW) (1,3 MW)
Keunggulan PLTS/B

Renewable & Sustainable


Potensi tenaga surya tersebar di hampir seluruh
daerah di Indonesia dan dapat dimanfaatkan
terutama di daerah remote/isolated

Ramah Lingkungan
Pemanfaatan energi surya dapat menurunkan Perlu diperhatikan kesiapan sistem dalam menerima pembangkit VRE (PLTS/B)
polusi dengan menggantikan energi listrik dari a.l antisipasi dengan penyiapan special reserve pembangkit dengan ramp rate
Pembangkit fosil cepat ataupun storage (pump storaged, BESS)
Peningkatan bauran energi dan
Rasio Elektrifikasi
Pengembangan PLTS di daerah isolated dapat
meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus
bauran energi dari EBT

Pertumbuhan Ekonomi
Program dedieselisasi dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah remote/
dengan meningkatkan akses listrik menjadi 24 PLTS Cirata 145 MW
jam

©2022. Direktorat Mega Proyek &


Co-firing PLTU Solusi Energi Bersih Yang Berkeadilan

©2022. Direktorat Mega Proyek &


Dedieselisasi “Upaya Peningkatan Bauran EBT, Pengurangan BBM &
Dekarbonisasi”

Pembangkit PLTD Eksisting Model Konversi PLTD (Dedieselisasi)

Model 1 Model 2 Model 3


5200 Konversi PLTD ke EBT Gasifikasi PLTD Interkoneksi ke Grid
Unit PLTD
Konversi PLTD 499 MW ke Gasifikasi PLTD 304 MW menggantikan PLTD 1.070 MW
Tersebar di pembangkit EBT akan dilakukan dengan pembangunan dengan interkoneksi ke grid
2130 lokasi dalam 2 tahap, yaitu Tahap I untuk pembangkit gas
PLTD 212 MW (terdiri dari 3 Batch)
dan Tahap II PLTD 287 MW

PLTD di konversi menjadi pembangkit


Konversi PLTD ke EBT 499 MW EBT (PLTS) / hybrid

Skema PLTS + Baterai Benefit Tahap I :


(BESS)
TAHAP I • Penurunan
Pemakaian BBM Konversi PLTD 67 476
Pemakaian BBM /th ribu kL Rp miliar
Beban
Pemakaian
~ 2,7 juta kL ~212 MW

BBM
Skema Hybrid
PLTS & PLTD eksisting
• Penurunan Emisi
CO2 / th
0,3 Juta
ton
Biaya BBM
Tahun 2020 TAHAP II
~16 triliun IDR Konversi PLTD • Penigkatan Bauran 0,15%
~287 MW EBT / th

©2022. Direktorat Mega Proyek & EBT


Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan EBT
Melalui Perpres 112/2022
Peraturan Presiden No 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik dengan
pokok-pokok diantaranya:

PLTP PLTA PLTS PLTB PLTBm PLTBg PLT EL PLT BBN Batter
y
PLTA Storag
e

• PLTA waduk bersifat multiguna


Penunjukan
Pusat
Semua • PLTP Dukungan Pemerintah
Langsung kapasitas • PLT EBT: Melalui Perpres 112/2022:
Ekspansi, Excess power, Hibah
PLT EBT di luar tunjuk langsung:
• PLTA 1. Kepastian dan
Pelaksanaan percepatan jangka waktu
Pembelian Tenaga • PLTS
Listrik • PLTB
pengadaan
Pemilihan
Pusat
Semua
• PLTBm 2. Kepastian harga
Langsung kapasitas pembelian tenaga listrik
• PLTBg
• PLTA Peaker untuk mendorong
• PLT BBN pengembangan EBT
• PLT EL 3. Kearifan dan keadilan
• Tunjuk langsung: 90 hari
dalam persebaran harga
Durasi Pengadaan pembelian listrik antar
• Pemilihan langsung: 180 hari
wilayah
• 30 tahun: PLTA, PLTP, PLTB
• Max 30 tahun: PLTS
Durasi Kontrak ©2022. Direktorat Mega Proyek &
Tantangan Dalam Pengembangan EBT
Local Content / TKDN:
• Program peningkatan & implementasi TKDN perlu didukung dengan
penguasaan teknologi dan kesiapan industri pendukung
• Perlunya sinkronisasi pendanaan dengan kebijakan TKDN baik aspek teknis
dan keekonomian.

Supply & Demand:


• Pengembangan pembangkit perlu mempertimbangkan harmonisasi supply &
demand, keekonomian, dan keandalan. Kesiapan tidak hanya disisi
penyediaan pembangkit namun juga disisi pertumbuhan demand.

Teknologi, Tariff, Pendanaan:


• Laju perkembangan teknologi yang sangat cepat berdampak pada
keekonomian proyek.
• Inovasi mendorong terciptanya harga yang makin kompetitif, diperlukan
pembentukan struktur tarif yang wajar & fair berdasarkan business to
business.
• Diperlukan pendanaan untuk membiayai banyaknya proyek EBT

Eksekusi Proyek:
• Kemudahan dalam perijinan dan penyiapan lahan sebagai issue pokok dalam
eksekusi Proyek
• Kemudahan akses dan lokasi proyek

©2022. Direktorat Mega Proyek &


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai