Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

DISUSUN OLEH
NAMA : CUT ANNISAZIKRA
NIM : 200205211
KELAS : 2.5 FARMASI
DOSEN MATA KULIAH : ZUHAIRIAH NST.,S.Pd.,M.Si

PROGRAM STUDY SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSUTAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan yang


maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yaitu berupa rahmat
kesehatan dan keselamatan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan praktikum Kimia Organik ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini
disusun untuk merangkum hasil praktikum yang telah dilaksanakan di
Laboratorium Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia,Medan. Pelaksanaan
praktikum tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam
kerja laboratorium sekaligus untuk menambah wawasan terhadap bidang yang
telah di praktikkan yaitu KIMIA ORGANIK yang mana telah diperoleh secara
Teoritik dalam perkuliahan.

Saya mengaharpkan masukan-masukan terhadap kekurangan yang ada.


Dan tak lupa pula saya berterimakasih kepada Dosen pembimbing saya Ibu
Zuhairiah NST,S.Pd.,M.Si pada praktikum Kimia Organik dan semua pihak yang
bersangkutan dan telah membantu berlangsungnya Praktikum ini. Akhir kata, saya
mengucapkan semoga praktikum kimia organik ini dapat memberikan manfat bagi
kita semua, Amin.

Medan,05-November -2021

CUT ANNISAZIKRA

( NIM: 200205211 )

2
PERCOBAAN I

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur


penyusun senyawa tersebut.

2. Mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan


anorganik.

B. DASAR TEORI

Pada awal perkembangan ilmu kimia, kimia organik di definisikan sebagai


kimia yang datang dari benda hidup. Namun pada saat ini, kimia organik telah
didefinisikan sebagai kimia senyawa karbon. Definisi ini pun tidak terlalu
tepat,karena beberapa senyawa karbon seperti karbon dioksida,natrium karbonat
dan kalium sianida dianggap sebagai sebagai senyawa organik. Namun demikian,
definisi ini dapat diterima sebab semua senyawa organik mengandung karbon.
Karbon adalah suatu unsur yang dapat terikat dengan atom karbon lain dan
terhadap unsur-unsur lain menurut berbagai macam cara, yang menuju keberbagai
macam senyawa dalam jumlah yang hampir tidak terhingga banyaknya. Senyawa-
senyawa ini bervariasi dalam kekompleksan dari gas alam dan gas lainnya, sampai
ke asam nukleat yang rumit, yaitu pengemban kode genetik dalam kehidupan
(Fessenden,1982).

Senyawa karbon atau yang biasa dikenal senyawa dengan organik ialah
suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-
atom hidrogen,oksigen,nitrogen,sulfur,halogen atau fosfor. Pada awalnya senyawa
karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan sistem
kehidupan. Namun perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak
mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Misalnya urea yang merupakan
senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin. Urea dapat dibuat

3
dengan cara menguapkan garam ammonium sianat yang merupakan senyawa
anornaik menjadi senyawa organik (Siswoyo,2009).

Senyawa organik seperti telah disebutkan, dulunya dianggap hanya


melibatkan senyawa yang diturunkan dari makhluk hidup. Makhluk hidup
dianggap mempunyai “tenaga gaib” dalam proses sintesis senyawa-senyawa
tersebut. Pada tahun 1828, seorang kimiawan Jerman, Frederich Wohler
memanaskan ammonium sianat (senyawa anorganik) dan diperoleh senyawa urea
yang merupakan senyawa organik (Petrucci,1987).

Zat organik dibagi menjadi 2,yaitu zat organik aromatis yang merupakan
senyawa organik beraroma,secara kimia senyawa ini mempunyai ikatan rantai
yang melingkar, misalnya benzene, toluene. Zat organik non aromatis merupakan
senyawa organik yang tidakberaroma dan secara kimia tidak mempunyai ikatan
rantai yang melingkar, misalnya etana,etanol dan formalin (M. Hidayati dan
Yusrin,2010).

Bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak. Sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbondioksida (CO2), hidrogen menjadi uap
air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral jika dibakar
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana,
serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga
terbentuk garam anorganik (Arifin,2008).

Alat pelarut anorganik, zat terlarut dihubungkan dengan konsep sistem


pelarut yang mampu mengautoionisasi pelarut tersebut. Pelarut anorganik
biasanya merupakan pelarut yang bersifat polar sehingga tidak larut dalam pelarut
organik dan non-polar. Larutan yang dihasilkan merupakan kondusktor yang baik,

4
contoh dari pelarut anorganik adalah ammonia,asam sulfat dan sulfuril klorid
fluorid (Wikipedia,2019).

Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik


(Siregar,2012).

NO Senyawa Organik Senyawa Anorganik


1. Sebagian besar berasal dari makhluk Berasal dari sumber daya alam
hidup
2. Senyawa organik lebih mudah Tidak mudah terbakar
terbakar, dan menghasilkan
CO₂,H₂O, dan produk lainnya
3. Senyawa organik mengandung unsur Tidak semua senyawa
karbon anorganik yang memiliki unsur
karbon
4. Hanya larut dalam pelarut organik Larut dalam pelarut air atau
anorganik
5. Bersifat non-elektrolit Bersifat elektrolit (konduktor
listrik dalam larutannya)
6. Reaksi ionisasi lambat Reaksi ionisasi cepat
7. Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur
tinggi.
Ikatan hidrogen dapat membentuk zat dengan fase baru dan menghasilkan
suatu senyawa baru apabila berikatan C,N,O dan dengan Hidrogen itu sendiri.
Senyawa yang terbentuk diantaranya adalah Air(es),amoniak,alcohol dan lain-
lain. (Kurniawan,2005).

Pengujian keberadaan karbon dalam suatu senyawa dalam pembakaran


yang memberikan CO₂(g) dan melewatkan gas yang terbentuk dalam
pembakaramn melalui lime water Ca(OH)₂ (aq). Jika endapin putih CaCO₃(s)
terbentuk, dapat disimpulkan bahwa senyawa dibakar mengandung karbon:

CO₂(g) + Ca(OH)₂(Aq) ⇒ CaCO₃(aq) + H₂O(l)

5
Tes paling seerhana untuk mendeteksi nitrogen dalam senyawa organik
tergantung pada kecenderungan senyawa tersebut menhasilkan amoniak, yang
dapat dideteksi dari baunya. Amoniak dapat diuji dengan kertas lakmus merah
basah terhadap asap yang berasal dari pemanasan senyawa yang mengandung
ammonia. Jika ammonia ada, kertas lakmus akan menjadi biru.
NH₃(g)  +  H₂O(l)    ⇄    NH₄⁺(aq)  +   OH⁻(aq)

Analisis nitrogen dalam senyawa kompleks dilakukan denganmenguapkan


ammonia dan menetralisirnya dengan asam.Uji sulfur bergantung pada produksi
ion sulfida dari pemanasan senyawaorganik dalam basa kuat. Ion sulfida
kemudian bereaksi dengan Pb2+menghasilkan endapan PbS berwarna coklat tua
hitam. Posfat dapat diidentifikasidengan reaksi kompleksnyadengan ion molibdat
menghasilkan endapankuning.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan dalam
senyawa organik tetapijarang terjadi secara alami dalam senyawa
anorganik.Tetapi golongan halogensering digunakan dalam reaksi-reaksi organik.

C. Alat dan Bahan

1. Alat

- Konduktometer - Pembakaran bunsen

- Cawan krus - Pipet tetes

- Batang pengaduk - Gelas ukur

- Gelas kimia - Pipet ukur

2. Bahan

- Etanol - Benzena

- Aqua dest - Larutan KI

- Larutan Hcl 3M - NaOH 3 M

- Es batu - Larutan sukrosa

6
- CHCl₃ - Kertas lakmus biru dan merah

- Larutan NaCl - Urea

- Larutan Ca(OH)₂ - Kawat tembaga

- Larutan glukosa - Larutan AgNO₃ 1%

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa organic

B. Unsur-unsur yang dideteksi dengan basa kuat dan pemanasan


senyawa organik.

 Prosedur Kerja
1) Tempatkan kira-kira 1 gram urea dalam gelas kimia kecil,
2) Tambahkan10 mL NaOH 3M kocok pelan-pelan dan panaskan tidak sam-
paimendidih.
3) Pindahkan gelas kimia dari pemanasan
4) Amati bau gasyang terbentuk !
5) Tempatkan lakmus biru dan merah pada dindinggelas kimia (panaskan
lagi, bila gas yang terbentuk habis).
6) Amatiperubahan pada kertas lakmus!

 Hasil Praktikum

NO Perlakuan Hasil
1. Urea + NaCl dipanaskan dengan Menimbulkan aroma manis yang
suhu tinggi khas seperti wangi vanilla.

7
NO Reaksi Lakmus Biru Lakmus Merah
1. Urea + NaOH Warna lakmus Berubah warna
menjadi pudar dan menjadi warna
berwarna agak pink biru

C. Tes Beilstein

 Prosedur Kerja
1) Panaskan ujung kawat tembaga dalam pemanas Bunsen sampaiwarnanya
berubah.
2) Masukkan kawat panas ke dalam larutan HCl 3M, CHCl3, dan KI.
3) Amati perubahan warna yang terjadi !

 Hasil Praktikum

NO Reaksi Hasil Reaksi


1. Larutan HCl 3M Warna pada kawat tembaga
berubah menjadi coklat
2. Larutan KI Warna pada kawat tembaga
berubah menjadi biru
3. Larutan CHCl₃ Warna pada kawat tembaga
berubah menjadi putih dan timbul
gelembung gas pada larutan
tersebut

1. Perbedaan senyawa organik dan anorganik.


A. Perbedaan sifat karena pemanasan
1) Siapkan 2 cawan krus, masing-masing diisi NaCl dan glukosasecukupnya.
2) Panaskan keduanya lalu amati perubahan yang terjadi !

8
NO Reaksi Hasil Reaksi
1. Glukosa Warna senyawa gula yang awalnya
putih kristal akan meleleh dan
berubah warna menjadi coklat
kekuning-kuningan ,berbau manis
dan menjadi lengket. Setelah
dipanaskan secara terus menerus
senyawa gula akan memadat dan
berwarna hitam karena
mengandung unsur karbon
2. NaCl Pada awal pemanasan NaCl akan
mencair seperti air, namun setelah
secara terus menerus dipanaskan
larutan NaCl akan menyusut dan
memadat menjadi berwarna agak
kekuningan karena NaCl tidak
mengandung unsur karbon

9
KESIMPULAN

Pada pengujian yang dideteksi dengan basa kuat dan pemanasan senyawa
organik senyawa NaOH merupakan senyawa yang bersifat elektrolit karena dapat
terionisasi menjadi Na+ dan OH-, NaOH adalah elektrolit kuat dari basa kuat.
Sedangkan Larutan urea bersifat non-elektrolit karena tidak terionisasi dalam air.
Percampuran kedua zat ini dengan pemanasan kemudian menimbulkan perubahan
aroma dimana menimbulkan aroma manis seperti vanila dan tetap bersifat basa
setelah dilakukan uji menggunakan kertas lakmus.

Pada pengujian komposisi senyawa, saat gula dipanaskan,


warnasenyawagula yang awalnya putih kristal berubah menjadi coklatkekuning-
kuningan ,berbau manis dan menjadi lengket. Perubahan warna ini dikarenakan
terdapatnyaunsur-unsur sepertikarbon,hidrogen dan oksigen di dalam senyawa
gula tersebut sehingga ketika dibakar senyawa gula tersebut berubah warna
menjadi coklat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2020, 02 17).Docplayer. Retrieved from Docplayer.info:


https://docplayer.info/72545890-Perbedaan-senyawa-organik-dan-senyawa-
anorganik.html

Wikipedia.(2020, 02 17).wikipedia. Retrieved from wikipedia.com:


https://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut_dalam_reaksi_kimia

https://docplayer.info/72912225-Laporan-praktikum-kimia-organik-farmasi-
percobaan-i-perbedaan-senyawa-organik-dan-anorganik.html

https://zenodo.org/record/3674241/files/LAPORAN%20PRAKTIKUM%20KIMIA
%20ORGANIK%20I_Nadya%20Rohayati.pdf?download=1#:~:text=Senyawa
%20Anorganik%20biasanya%20berasal%20dari,%2C%20Karbonat%2Cdan
%20Oksida%20Karbon

11
PERCOBAAN II

STRUKTUR MOLEKUL SENYAWA ORGANIK DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL

A. TUJUAN

1. Mmeberikan pengalaman bekerja dengan model molekul

2. Memberikan pengalaman mengenai visualisasi senyawa-senyawa


organik dalam tiga dimensi.

B. DASAR TEORI

Kimia organik sebagai kimia karbon, variasi struktur molekul organik


sangat tergantung pada kondisi atom karbon.Kondisi dimaksud salah
satunyaadalah orbital hibrid atom karbon. Selain itu, dalam kimia organik sering
ditemukan senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda atau isomer, seperti n-butana dan isobutana dengan rumus molekul
C4H10.
Molekul adalah bagian terkecil yang tidak terpecah dari suatu senyawa kimia
murni yang masih mempertahankan nsifat kimia dan sifat fisika yang unik. Suatu
molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang satu sama lain. Sebagai contoh
dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia suatu molekul tersebut
menunjukkan banyak jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul tersebut.
Menvisualisasikan struktur molekul agar mendekati keadaan sebenarnya, dapat
menggunakan model molekul sederhana (molymod).
Molimod merupakan materi pembelajaran dalam bentuk tiga dimensi,
menampilkan informasi dari struktur yang disorot dan IUPAC.Bentuk molekul
merupakan konsep dasar dalam kimia organik.Molekul ini berbentuk tiga dimensi
dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya
sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul
tersebut.Percobaan ini dilakukan penyusunan menggunakan alat peraga molimod

12
menjadi bentuk molekul beberapa senyawa tertentu sehingga lebih mudah
memahami bentuk dan posisi stabil suatu senyawa.
Karbon yang berikatan dengan empat hidrogen, orbital 2s orbital inti hampir
tidak pernah terlibat dalam ikatan bergabung dengan tiga orbital 2p membentuk
hibrid sp3.Hibridisasi sp2 misalnya pada senyawa BH 3, boron terletak pada
golongan tiga, karena itu dimulai dengan tiga elektron, tidak terdapat muatan,
karena itu totalnya 6 elektron- 3 pasang. Karena boron membentuk tiga ikatan
maka tidak terdapat pasangan elektron mandiri.Tiga pasang ikatan tertera dengan
sendirinya sejauh mungkin. Semuanya terletak dalam suatu bidang yang memiliki
sudut 120º satu sama lain, yang disebut dengan trigonal planar. Hal ini
membentuk dua ikatan dan karena itu tidak terdapat pasangan elektron mandiri.
Dua pasangan ikatan tertera dengan sendirinya dengan sudut 180º satu sama lain,
karena hal ini sebagai yang paling jauh yang dapat mereka capai. Senyawa
alkohol dan eter, selain ikatan antara karbon terdapat juga ikatan antar karbon dan
oksigen secara langsung.
Penggunaan model molekul dapat menolong dalam memvisualisasikan
berbagai senyawa organik, sehingga struktur tiga dimensi dari tiap molekul dapat
dipahami lebih real.Reaksi kimia pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan
pereaksi dan pembentukan kembali ikatan baru. Visualisasi persamaan reaksi
sederhana akan lebih jelas dengan menggunakan model molekul. Dalam latihan
ini, model molekul akan digunakan untuk memberikan pemahaman secara real
tentang struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer, struktur Haworth
maupun struktur Shawhorse serta reaksi-reaksi kimia organik.

C. ALAT

Busur derajat Molimod “Darling Models” dengan spesifikasi :

1. Warna
a) Hidrogen : putih g)Fluorin : hijau kuning
b) Karbon : hitam h)Klorin : hijau terang
c) Nitrogen : biru i)Bromin : hijau
d) Oksigen : merah j)Iodin : hijau gelap

13
e) Silikon : hitam perak k)Fosfor : ungu
f) Sulfur : kuning l)Atom umum : pink

2.Isi tiap kantong plastic :

a. Sp3’ hitam = 18 b. Sp3’ merah = 6

c. Sp3’ hijau = 6 d. Sp3’ biru = 6

e)Sp3’ hitam perak = 3 f. Sp3’ rose = 3

g.Sp3’ abu-abu = 10 h.Ikatan rangkap 2, abu-abu = 4

i.½ ikatan rangkap 2, abu-abu = 2 j.½ikatan rangkap 2, merah = 2

k.Ikatan rangkap 3 linier, ungu = 2 l.Atomtrigonal, biru (2R, 1T) = 2

m.Atomtrigonal, biru (3R, 2T) = 2 n.Ikatan linier, pink = 2

o.Ikatan linier, orange = 2 p.Oktahedral, pink (2R, 1T) = 2

q.Oktahedral, pink (1R, 2T) = 2 r.Bola, putih = 8

s.Bola, merah = 2 t.Bola, hijau = 2

u.Bola, biru = 2 v.Pemegang ikatan, hitam = 4

w.Kebalikan sp 2 , abu-abu = 2

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penyusunan Bentuk Molekul

a. 2- Metil Heksana

14
2-Metilheksana (C7H16), juga dikenal dengan nama isoheptana,
etilisobutilmetana) adalah isomer dari heptana.

 Hasil Praktikum

2-metilheksana

b. 2-Butanol

2-Butanol , atau sec -butanol , adalah  senyawa


organik dengan rumus C H 3 CH ( OH) CH 2 CH 3. Alkohol sekunder ini adalah
cairan tidak berwarna yang mudah terbakar yang larut dalam 3 bagian air dan
dapat larut sepenuhnya dengan pelarut organic.

 Hasil Praktikum

15
2-Butanol

c. 2-Butena

2-Butena adalah alkena asiklik dengan empat atom karbon. Ini adalah
alkena paling sederhana yang menunjukkan cis / trans-isomerisme; yaitu, ia ada
sebagai dua isomer geometri cis-2-butene dan trans-2-butene.

 Hasil Praktikum

16
d. 1-Propanol

1-Propanol adalah alkohol primer dengan rumus molekul


CH₃CH₂CH₂OH. Berbentuk cairan tak berwarna dan dikenal juga sebagai
propan-1-ol, 1-propil alkohol, n-propil alkohol, dan n-propanol. Ini merupakan
isomer dari isopropanol

 Hasil Praktikum

e. Etilmetileter

17
Methoxyethane, juga dikenal sebagai etil metil eter, adalah eter gas tidak
berwarna dengan obat-seperti bau. Hal ini sangat mudah terbakar, dan inhalasi
yang dapat menyebabkan sesak napas dan pusing. Sebagai dasar Lewis, dapat
bereaksi dengan asam Lewis bentuk garam dan bereaksi keras dengan agen
oksidasi.

 Hasil Praktikum

f. 2-Heksena

CH3-CH=CH-CH2-CH2-CH3

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia


C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-
merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -
ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan
atom-atom karbon tersebut.

 Hasil Praktikum

18
g. 2-Metil-2-Heksana

CH3 - C(CH3) = CH - CH2- CH2- CH3

Adisihidrogen terhadap 2 metil 2 heksena :adisi hidrogen atau hidrogenasi


adalah menambah (mereaksikan) hidrokarbon dengan hidrogen.

 Hasil Praktikum

h. 1-Butuna

19
1-Butuna, juga dikenal sebagai ethylacetylene, adalah alkuna yang sangat
mudah terbakar dan reaktif dengan formula kimia C₄H₆.

 Hasil Praktikum

20
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
1. Melalui model molekul (molimod) dapat mempermudah dalam
memahamistruktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer
maupun struktur dari molekul itu sendiri.
2. Reaksi-reaksi kimia dapat dipelajari dari molimod adalah pemutusan
ikatanrangkap dan penentuan kembali ikatan yang baru, dengan sifat
senyawa yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik#:~:text=Kimia%20organik
%20adalah%20percabangan%20studi,%2C%20fosfor%2C%20halogen%20dan
%20belerang

https://en.wikipedia.org/wiki/1-Butyne

https://www.google.com/search?
q=2+metil+2+heksena&oq=2+metil+2+heksena&aqs=chrome.0.69i59j0i22i30l
4j0i10i22i30j0i22i30j69i60.4466j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://en.wikipedia.org/wiki/Methoxyethane

https://brainly.co.id/tugas/24491513

21
PERCOBAAN III

ILUSTRASI REAKSI KIMIA SENYAWA ORGANIK DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL

A. TUJUAN

1. Memberikan pengalaman bekerja dengan model molekul

2. Mengilistrasikan reaksi-reaksi kimia

B. DASAR TEORI

Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia mengenai struktur,sifat,


komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun
terutama oleh karbon dan hidrogen, serta dapat mengandung unsur-unsur lain
seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Kimia organik sebagai kimia karbon, variasi struktur molekul organik sangat
tergantung pada kondisi atom karbon.Kondisi dimaksud salah satunyaadalah
orbital hibrid atom karbon. Selain itu, dalam kimia organik sering ditemukan
senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda
atau isomer, seperti n-butana dan isobutana dengan rumus molekul C4H10.
Molekul adalah bagian terkecil yang tidak terpecah dari suatu senyawa kimia
murni yang masih mempertahankan nsifat kimia dan sifat fisika yang unik. Suatu
molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang satu sama lain. Sebagai contoh
dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia suatu molekul tersebut
menunjukkan banyak jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul tersebut.
Menvisualisasikan struktur molekul agar mendekati keadaan sebenarnya, dapat
menggunakan model molekul sederhana (molymod).
Molimod merupakan materi pembelajaran dalam bentuk tiga dimensi,
menampilkan informasi dari struktur yang disorot dan IUPAC.Bentuk molekul
merupakan konsep dasar dalam kimia organik.Molekul ini berbentuk tiga dimensi

22
dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya
sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul
tersebut.Percobaan ini dilakukan penyusunan menggunakan alat peraga molimod
menjadi bentuk molekul beberapa senyawa tertentu sehingga lebih mudah
memahami bentuk dan posisi stabil suatu senyawa.
Penggunaan model molekul dapat menolong dalam memvisualisasikan
berbagai senyawa organik, sehingga struktur tiga dimensi dari tiap molekul dapat
dipahami lebih real. Reaksi kimia pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan
pereaksi dan pembentukan kembali ikatan baru. Visualisasi persamaan reaksi
sederhana akan lebih jelas dengan menggunakan model molekul. Dalam latihan
ini, model molekul akan digunakan untuk memberikan pemahaman secara real
tentang struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer, struktur Haworth
maupun struktur Shawhorse serta reaksi-reaksi kimia organik.

C. ALAT DAN BAHAN

Busur derajat

Molimod “Darling Models” dengan spesifikasi:

1. Warna

a) Hidrogen : putih g)Fluorin : hijau kuning


b) Karbon : hitam h)Klorin : hijau terang
c) Nitrogen : biru i)Bromin : hijau
d) Oksigen : merah j)Iodin : hijau gelap
e) Silikon : hitam perak k)Fosfor : ungu
f) Sulfur : kuning l)Atom umum : pink

2. Isi tiap kantong plastik

a. Sp3’ hitam = 18 b. Sp3’ merah = 6

c. Sp3’ hijau = 6 d. Sp3’ biru = 6

23
e)Sp3’ hitam perak = 3 f. Sp3’ rose = 3

g.Sp3’ abu-abu = 10 h.Ikatan rangkap 2, abu-abu = 4

i.½ ikatan rangkap 2, abu-abu = 2 j.½ikatan rangkap 2, merah = 2

k.Ikatan rangkap 3 linier, ungu = 2 l.Atomtrigonal, biru (2R, 1T) = 2

m.Atomtrigonal, biru (3R, 2T) = 2 n.Ikatan linier, pink = 2

o.Ikatan linier, orange = 2 p.Oktahedral, pink (2R, 1T) = 2

q.Oktahedral, pink (1R, 2T) = 2 r.Bola, putih = 8

s.Bola, merah = 2 t.Bola, hijau = 2

u.Bola, biru = 2 v.Pemegang ikatan, hitam = 4

w.Kebalikan sp 2 , abu-abu = 2

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

- Susun dan Gambar Struktur Dari

a. Pembakaran Metana

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk 


gas dengan rumus kimia CH4. Pembakaran satu molekul metana
dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua
molekul H2O (air).

24
 Hasil Praktikum

c. Propena + HCl

Propene , juga dikenal sebagai propylene atau methyl ethylene


adalah senyawa organik tak jenuh dengan rumus kimianya. Ini adalah gas tak
berwarna dengan bau samar mirip minyak bumi.

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl).Ia


adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri.

 Hasil Praktikum

25
26
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Melalui model molekul (molimod) dapat mempermudah dalam
memahami   struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer maupun
struktur dari molekul itu sendiri.
2. Visualisasi atau penggambaran senyawa-senyawa organik dengan
menggunakan molimod jauh lebih memudahkan kita untuk mengetahui
posisistabil yang dapat dibentuk oleh suatu senyawa.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-molekul-dan-definisinya

https://id.wikipedia.org/wiki/Metana#:~:text=Sebagai%20komponen%20utama
%20gas%20alam,salah%20satu%20gas%20rumah%20kaca

https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida

https://brainly.co.id/tugas/162948

28
PERCOBAAN IV

SIFAT-SIFAT KELARUTAN ORGANIK

A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mempelajari sifat-sifat kelarutan senyawa organik

2. Mmebandingkan tingkat kelarutan suatu senyawa terhadap beberapa


pelarut.

B. DASAR TEORI

Senyawa-senyawa organik dapat diklasifikasikan sesuai dengan


kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa dikatakan
larut apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 ml cairan dapat larut dalam 3 ml pelarut.
Secara umum senyawa organik diklasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam
pelarut organik adalah senyawa polar larut dalam pelarut polar dan senyawa
nonpolar larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan senyawa organik
dengan suatu larutan yang bersifat basa. Klasifikasi ini dapat dilakukan dengan
menentukan sifat kelarutanya dalam larutan basa, netral atau larutan asam.

Kelarutan dari senyawa organik dalam pelarut inert


( air,alkohol,eter,hidrokarbon,dsb) dan dalam pelarut aktif,secara kimia tergantung
pada struktur molekulnya. Sehingga secara kualitatif dapat
meramaikanpenggolongan kelarutan senyawa organik berdasarkan struktur zat
terlarut serta sifat fisika dan kimia zat pelarut. Kelarutan dalam sebuah pelarut
diramalkan berdasarkan hukum kelarutan like disolved like:

1. Suatu zat sangat larut dalam suatu pelarut jika mempunyai struktur yang sangat
mirip,misalnya alkohol larut dalam air.

2. Suatu senyawa yang memiliki rantai cabang, leih mudah larut dalam pelarut
dari pada rantai lurus isomernya

29
3. Dalam bebrapa deret homolog, anggota yang memiliki jumlah karbon lebih
banyak lebih mendekati sifat hidrokarbonnya.

4. Senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi (misalnya polimer) sedikit larut
dalam pelarut inert. Tetapi polimer sering membentuk disperse koloid dalam
pelarut tertentu.

5. Zat cair dan zat padat yang titik lelehnya rendah umunya mudah larut dari pada
zat padat yang titik lelehnyabtinggi dalam pelarut inert.

Kelarutan adalah kadar jenuh solute dalam sejumlah solven pada suhu
tertentu yang menunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute atau
solven telah terjadi dan membentuk dispersi molekuler yang homogeni. Kelarutan
suatu zat (solute) dalam solven tertentu digambarkan sebagai like dissolves like
senyawa atau zat yang strukturnya menyerupai akan saling melarutkan, yang
penjabarannya didasarkan atas polaritas antara solven dan solute yang dinyatakan
dengan tetapan dielektrikum, atau momen dipole, ikatan hydrogen, ikatan van der
waals (London) atau ikatan elektrostatik yang lain (Anonim, 2012).

Kelarutan sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu dari
momen dipolnya. Namun Hildebrand membukti bahwa pertimbangan tentang
dipol momen saja tidak cukup untuk menerangkan kelarutan zat polar dalam air.
Kemampuan zat terlarut membentuk ikatan hidrogen lebih merupakan faktor yang
jauh lebih berpengaruh dibandingkan dengan polaritas. Air melarutkan fenol,
alkohol, aldehida, keton, dll yang mengandung oksigen dan nitrogen yang dapat
membentuk ikatan hidrogen dalam air. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi
gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah, karena tetapan
dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat memecahkan ikatan
kovalen dan elektrolit yang berionisasi lemah karena pelarut non polar termasuk
dalam golongan pelarut aprotik dan tidak dapat membentuk jembatan hidrogen
dengan non elektrolit. Oleh karena itu zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau
hanya dapat larut sedikit dalam pelarut nonpolar. Maka, minyak dan lemak larut

30
dalam benzen, tetrakloroda dan minyak mineral. Alkaloida basa dan asam lemak
larut dalam pelarut nonpolar (Martin, 1993).

Bahan yang bersifat polar terdiri dari bahan yang bersifat ionik atau
kovalen. Untuk yang non polar umumnya adalah bersifat kovalen. Berdasarkan
polaritas ini maka pelarut-pelarut yang ada di alam juga dapat digolongkan. Hal
ini dapat membantu pemilihan jenis pelarut yang akan digunakan saat akan
melarutkan bahan. Pada bagian berikut disajikan tabel polaritas berbagai jenis
pelarut yang sering digunakan di laboratorium (Iqmal, 2012).

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

- Tabung reaksi -Gelas kimia

-Pipet tetes -Botolsemprot

2. Bahan

-CCl4 -1-heksena -H2SO4

-H2O -Sikloheksena -HNO3

-Heksana -Minyak tanah -Sikloheksana

-Parafin -Metanol -Etilasetat

-Etilamin -Etilsianida -Asam asetat

-Asetaldehid -AgNO3 -NaOH

-Benzene -Etanol -Butanol

-Dietil Eter -CHCl3 -Glukosa

-Kanji -Etilamin -Selulos

31
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

 Prosedur Kerja
1. Kelarutan dalam n-heksana
- Ambil 0,1 gram atau 0,2 mL senyawa organik yang akan diujikelarutannya
(garam-garam ionik, senyawa hidrokarbon, senyawaalkohol, senyawa ester,
senyawa aldehid, senyawa keton, senyawa asamkarboksilat, senyawa
amida, senyawa amina dan senyawa nitril).
- Masing-masing masukkan dalam tabung reaksi.
- Tambahkan tetes demitetes n-heksana hingga mencapai 3 mL.
- Kocok kuat-kuat setiappenambahan lalu amati kelarutannya (larut, sedikit
larut atau sukar larut) !

2. Kelarutan dalam eter


- Ambil 0,1 gram atau 0,2 mL senyawa organik yang akan diujikelarutannya
(garam-garam ionik, senyawa hidrokarbon, senyawaalkohol, senyawa ester,
senyawa aldehid, senyawa keton, senyawa asamkarboksilat, senyawa
amida, senyawa amina dan senyawa nitril).
- Masing-masing masukkan dalam tabung reaksi.
- Tambahkan tetes demitetes dietileterhingga mencapai 3 mL.
- kocok kuat-kuat setiappenambahan lalu amati kelarutannya (larut, sedikit
larut atau sukar larut)!

3. Kelarutan dalam air


- Ambil 0,1 gram atau 0,2 mL senyawa organik yang akan diujikelarutannya
(garam-garam ionik, senyawa hidrokarbon, senyawaalkohol, senyawa ester,
senyawa aldehid, senyawa keton, senyawa asamkarboksilat, senyawa
amida, senyawa amina dan senyawa nitril).
- Masing-masing masukkan dalam tabung reaksi.
- Tambahkan tetes demitetes airhingga mencapai 3 mL.
- kocok kuat-kuat setiappenambahan lalu amati kelarutannya (larut, sedikit
larut atau sukar larut)!

32
4. Kelarutan dalam Natrium hidroksida
- Ambil 0,1 gram atau 0,2 mL senyawa organik yang akan diujikelarutannya
(garam-garam ionik, senyawa hidrokarbon, senyawaalkohol, senyawa ester,
senyawa aldehid, senyawa keton, senyawa asamkarboksilat, senyawaamida,
senyawa amina dan senyawa nitril).
- Masing-masing masukkan dalam tabung reaksi.
- Tambahkan tetes demitetes natrium hidroksidahingga mencapai 3 mL.
- kocok kuat-kuat setiappenambahan lalu amati kelarutannya (larut, sedikit
larut atau sukar larut)!
- Perhatikan apabila terjadi kenaikan suhu atau gas yang mungkin dihasilkan.
- Jikapada penambahan NaOH tidak dapat larut, ambillah lapisan atas
denganpipet tetes ke dalam tabung reaksi dan tambahkan HCl encer
hinggapHnya asam.
- Amati perubahan apa yang terjadi !
-
 Hasil Praktikum

No Senyawa kelarutan dalam


N-heksana NaOH HCl H2SO4
1. Asam Larut Larut Larut Larut
asetat
2. Benzena Larut Larut Tidak Larut
Larut
3. Paraffin Larut Larut Larut Larut
4. Kanji Larut Larut Larut Larut
5. N- X Larut Larut Larut
Heksana
6. Etanol Larut Larut Larut Larut
7. Etilasetat Larut Larut Tidak larut Tidak Larut

33
 Gambar hasil praktikum

1. Asam Asetat

a. Asam asetat + H2SO4 B. Asam Asetat+NaOH

c. Asam Asetat + HCl d. Asam Asetat + N-Heksana

34
2. Benzena

a. Benzena + H2SO4 b. Benzena+NaOH

c. Benzena+N-Heksana d. Benzena+ HCl

35
3. Paraffin

a. Paraffin+H2SO4 b. Paraffin+NaOH

c. Paraffin+HCl d. Paraffin+N-Heksana

36
4. N-Heksana

a. N-Heksana+H2SO4 b. N-Heksana+NaOH

c. N-Heksana+HCl

5. Etanol

a. Etanol+H2SO4 b. Etanol+NaOH

37
c. Etanol+N-Heksana d. Etanol+HCl

6. Etilasetat

a. Etilasetat+H2SO4 b. Etilasetat+NaOH

c. Etilasetat+N-Heksana d. Etilasetat+N-Heksana

38
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percoban maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Senyawa organik dapat larut dalam pelarut polar dan non polar. Kelarutan
senyawa organik tergantung pada kemampuan senyawa organik untuk
membentuk ikatan hidrogen dengan atom-atom elektronegatif sehingga
dapat larut dalam senyawa polar.
2. Tingkat kelarutan senyawa organik yaitu glukosa > (metanol, etanol, klo-
rofm, asam asetat) > (n-heksan, parafin, minyak goreng) > butanol

39
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan. Y., Muhammad. N. 2005. Studi Pemodelan Dinamika Proton Dalam


Ikatan Hidrogen H2O Padatan Satu Dimensi. Jurnal Fisika. Vol.8, No.3.

Martin,  Alfred.1993. Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu


Farmasetik. Edisi Ketiga 1. UI Press. Jakarta.

Lestari. A.P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Subtitusi


Pupuk Anorganik dengan Pupuk Organik. Jurnal Agronomi. Vol.13, No.1.

Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Farmasi Fisik I. Universitas Haluoleo.


Kendari.

Dirjen  POM.1972. Farmakope Indonesia.. Edisi Ke-I. Jakarta : Departemen


Kesehatan RI.

Iqmal. 2012. Kaidah Kelarutan Bahan. http://iqmal.staff.ugm.ac.id/?p=2425.


Diakses 25 November 2012. 

Laporan yang telah selesai harap dikumpulkan melalui link berikut :

https://docs.google.com/forms/d/1xGQaBxENdjL3VN_5iakTkH8LdHPQ8hc-
vDm2s0tDIlU/edit

40

Anda mungkin juga menyukai