2. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah dibumi berkaitan dengan diberikannya akal yang mampu
melahirkan berbagai ilmu pengetahuan. Seperti yang kita ketahui manusia ialah makhluk yang
utama dan terutama diantara semua makhluk yg ada. Keutamaan manusia dapat dilihat dengan
adanya potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia, yang tidak terdapat pada makhluk lain. Allah
menganugrahi akal kepada manusia, dan dengan akal itulah Allah menurunkan agama. Agama
sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan, merupakan dasar untuk mengatur bagaimana
berhubungan dengan sang pencipta dan hubungan dengan alam semesta. Manusia dalam agama
merupakan bagian dari lingkungan hidupnya, sehingga manusia ditunjuk sebagai khalifah di muka
bumi ini. Seperti dalam firman Allah, yaitu:
ُ ِض َخلِ ۡیفَۃً ؕ قَالُ ۡۤوا اَت َۡج َع ُل فِ ۡیہَا َم ۡن ی ُّۡف ِس ُد فِ ۡیہَا َو یَ ۡسف ٓ
َ ک ال ِّد َمٓا َء ۚ َو ن َۡحنُ نُ َسبِّ ُح ِب َحمۡ ِد
ک َو اۡل ِ ک ِل ۡل َم ٰلِئ َک ِۃ اِنِّ ۡی َج
ِ اع ٌل فِی ا َ ۡر َ ََو اِ ۡذ ق
َ ُّال َرب
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman : “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
QS. Al-Baqarah (2) : 30.
3. Hukum islam memberi 4 macam hak terhadap manusia yaitu :
1) Hak Tuhan
Manusia memiliki hak tuhan. Yang paling terpenting adalah patut mengimani juga tidak
menyekutukan-Nya, patut menerima petunjuk-Nya, patut menaati-Nya yang dinyatakan dengan
ketundukan pada hukum-Nya, serta patut menyembah-Nya.
Hak Atas Diri Sendiri adalah hak pribadi yang dimiliki seseorang. Meliputi 2 hak, yaitu Hak Jasmani
dan Hak Rohani.
Hak Jasmani merupakan suatu kebutuhan seperti makan dan minum. Dalam ajaran Islam, dalam
makan dan minum hendaklah yang halal dan baik (halaalan thaiba). Islam melarang untuk makan
dan minum yang haram. kotor dan merusak kesehatan seperti memakan daging bagi, barang
beracun, binatang yang kotor dan bangkai, meminum yang memabukkan. Sebab, benda-benda itu
dapat merusak kesehatan manusia, moral, pikiran serta rohani manusia.
Hak Rohani merupakan suatu kebutuhan rohani seperti perasaan aman danjuga ketenangan batin.
Dalam ajaran Islam, jika ingin memproleh ketenangan batin hendaklah dilakukan dengan cara
beriman dan bertakwa danjuga berserah diri kepada Allah. Islam juga melarang untuk melakukan
cara pintas seperti mencuri ataupun bunuh diri.
Hak Orang Lain ialah hak dengan tujuan memenuhi kebutuhan pribadi dengan tidak mengganggu
hak orang lain. Hak terhadap orang lain dapat dilihat, dengan adanya larangan untuk tidak
merampas, menipu, mencuri, menyogok, khianat dan riba. Sebab, rezeki yang didapatkan dengan
cara itu sangat merugikan orang lain. Menyebarkan berita bohong, memfitnah, menggunjing,
permainan yang berdasarkan untung-untungan dan berjudi pun dlarang dan tidak diperbolehkan
karena sangat merugikan hak orang lain.
Hak Atas Harta merupakan hak dengan tujuan memelihara dan memanfaatkan harta yang diberikan
oleh Allah kepada manusia sesuai dengan ketentuan-Nya.
4. Berdasarkan tinjauan sosiologis, status dan peran manusia yakni manusia sebagai seorang individu
selain merupakan hasil bentukan dari dirinya sendiri adalah juga merupakan hasil bentukan dari
lingkungan dan masyarakat tempatnya berada. Terbentuknya sikap terbuka individu tidak hanya
mempengaruhi sikap dan juga perilakunya individunya sendiri tetapi juga dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku oran lain. Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lainnya.
Berdasarkan tinjauan psikologis, status dan peran manusia dapat yakni mengacu pada perilaku
manusia merupakan perwujudan dari dorongan dalam diri manusia. Perilaku manusia yang muncul
baik untuk individunya sendiri maupun terhadap kelompok merupakan cerminan kebutuhan
manusia itu sendiri.
Manusia memiliki peran berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis, peran tersebut meliputi:
1) Struktur Individu adalah semua ciri dan sifat kepribadian yang tetap. Sifatnya tergantung pada
struktur anatomis indvidu yang dipengaruhi oleh keturunan seperti percaya diri, cerdas, dsb.
2) Keadaan Sementara (Temporer) adalah kondisi yang dialami setiap individu di waktu tertentu.
Seperti dorongan minuman pada orang haus, akan berbeda dibandingkan dengan orang yang
tidak haus.
3) Aktivitas Yang Sedang Berlangsung adalah aktivitas individu dengan keadaan untuk mencapai
sasaran. Dorongan yang mengganggu akan membuat individu melawan, tetapi apabila
dorongannya sejalan maka akan terjadilah reaksi kompromi.
4) Respons atau Reaksi. Terbentuknya respon atau reaksi tergantung kepada dorongan. Apabila
dorongannya kuat, maka akan cepat menghasilkan reaksi, namun sebaliknya apabila
dorongannya lemah maka akan menghasilkan reaksi yang lemah pula.
5. Peranan akal memiliki peran yang sangat penting bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya
sebagai Khalifah Allah di muka bumi ini. Akal merupakan anugerah dari Allah yang tak ternilai
harganya. Peranan akal bagi manusia menurut Al-Qur'an meliputi:
Akal memerlukan pemandu dan pembimbing. pemandu dan pembimbing akal ialah Al-
Qur'an dan As-Sunnah. Akal tidak dapat berdiri sendiri, akal akan berfungsi dengan baik jika
memiliki naluri.
Akal ialah syarat dalam mempelajari seluruh ilmu pengetahuan.
Akal adalah alat untuk mengetahui dan memahami kebenaran.
Akal adalah alat berpikir manusia dan berfungsi sebagai pengendali manusia.
Mengenai pemberian akal terhadap manusia, Allah telah berfirman dalam :
Surat An-Nahl (16) ayat 78 :
هّٰللا
َ َو ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َ ْب
َصا َر َوااْل َ ْفـِٕ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur”.
Oleh karena itulah Allah menyuruh manusia untuk berpikir atau menggunakan akal. Seandainya akal
tidak dipergunakan untuk berpikir, tidak akan ada manfaatnya bagi manusia.
Sumber Referensi :
BMP MKDU4221 Pendidikan Agama Islam, Modul 2 KB 1 Hal 2.5-2.55