0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan5 halaman
KB ini membahas konsep pernikahan dalam Islam, termasuk monogami, poligami, dan nikah mut'ah. Pernikahan dalam Islam diatur oleh syariat yang bertujuan memenuhi hawa nafsu seksual manusia secara halal, memperbanyak keturunan, dan membangun keluarga. Secara asli, Islam hanya mengizinkan poligami dengan maksimal empat istri, tetapi nikah mut'ah (kontrak) dihapus ketika zaman Nabi.
KB ini membahas konsep pernikahan dalam Islam, termasuk monogami, poligami, dan nikah mut'ah. Pernikahan dalam Islam diatur oleh syariat yang bertujuan memenuhi hawa nafsu seksual manusia secara halal, memperbanyak keturunan, dan membangun keluarga. Secara asli, Islam hanya mengizinkan poligami dengan maksimal empat istri, tetapi nikah mut'ah (kontrak) dihapus ketika zaman Nabi.
KB ini membahas konsep pernikahan dalam Islam, termasuk monogami, poligami, dan nikah mut'ah. Pernikahan dalam Islam diatur oleh syariat yang bertujuan memenuhi hawa nafsu seksual manusia secara halal, memperbanyak keturunan, dan membangun keluarga. Secara asli, Islam hanya mengizinkan poligami dengan maksimal empat istri, tetapi nikah mut'ah (kontrak) dihapus ketika zaman Nabi.
b) Kegiatan Belajar : Pernikahan Monogami, Poligami Dan Nikah Mut’ah (KB 2)
c) Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Konsep (Beberapa istilah A. Konsep Nikah dalam Islam
1 dan definisi) di KB 1. Syariat Pernikahan Kedudukan nikah dalam Islam merupakan syariat yang terkandung didalamnya nilai-nilai ibadah. Kelayakan manusia untuk menerima syariat tersebut paling tidak diperkuat oleh tiga argumen.Pertama, manusia adalah makhluk berakal dan dengan akalnya tersebut manusia mampu menerima dan menjalankan syariat dengan baik. Kedua, manusia diciptakan oleh Allah berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Ketiga, pernikahan dalam Islam disebut sebagai perilaku para Nabi dan memasukkannya sebagai salah satu fitrah yang dimiliki oleh manusia. Sepasang calon suami istri yang ingin melangsungkan ikatan pernikahan diharuskan untuk memenuhi syarat dan rukun nikah. Terkait dengan rukun nikah, para ulama sepakat,terdapat lima hal yang menjadi rukun nikah. calon suami istri, Wali dari calon isteri, dua orang saksi, Mahar (mas kawin), dan Ijab- qabul 2. Hikmah atau Tujuan Nikah Hikmah dari sebuah pernikahan 1. Pernikahan merupakan aturan yang paling baik dan jalan keluar yang menyejukkan untuk memuaskan seks manusia 2. Pernikahan jalan terbaik untuk melahirkan anak, memperbanyak kelahiran dan melestarikan kehidupan dengan selalu menjaga keturunan 3. Naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh dan berkembang dalam menaungi anak masa kanak- kanak serta tumbuhnya rasa kasih-sayang 4. Rasa tanggung jawab dari pernikahan serta mengurus anak dapat membangkitkan semangat dan mencurahkan segala kemampuan dalam memperkuat potensi diri 5. Membagi-bagi pekerjaan dan membatasi tanggung jawab pekerjaan kepada suami dan isteri 3. Hukum Pernikahan a) Wajib, hukum ini layak dibebankan kepada orang yang telah mampu memberi nafkah,jiwanya terpanggil untuk nikah dan jika tidak nikah khawatir terjerumus ke lembah perzinahan b) Sunah, hukum ini pantas bagi orang yang merindukanpernikahan dan mampu memberi nafkah tapi sebenarnya ia masih mampu menahan dirinya dari perbuatan zina c) Haram, hukum ini layak bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan jika ia memaksakan diri untuk menikah akan mengkhianati isterinya atau suaminya, baik dalam pemberian nafkah lahiriyahmaupun batiniyah, sehingga dengan perkawinan itu hak-hak istri/suami tidak terpenuhi
B. Pernikahan Monogami dalam Ajaran Islam
1. Pengertian Monogami Dalam kamus bahasa Indonesia, monogami berarti sistem yang hanya memperbolehkan seorang laki-laki mempunyai satu isteri pada jangka waktu tertentu. Dari ta’rifatau definisi tersebut dapat dipahami bahwa seorang suami yang beristerikan satu isteri saja tidak dua atau tiga maka suami itu menganut monogami. 2. Dalil dan Hukum Asal Pernikahan Monogami Pada asalnya hukum Islam menetapkan kepada laki-laki untuk beristeri satu saja.Isyarat al-Qur’an untuk bermonogami bagi laki-laki dapat kita pahami dari berbagai ayat al-Qur’an yang memerintahkan kepada laki-laki untuk menikah jika sudah mampu, sikap membujang berkepanjangan tanpa alasan adalah sikap yang tidak dibenarkan karena dalam nikah banyak terdapat kebaikan
C. Poligami dalam Ajaran Islam
1. Pengertian dan Hukum Poligami Secara kebahasaan yang lebih tepat adalahpoliginiyang dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai “Sistem perkawinan yang membolehkan seorang pria memiliki beberapa wanita sebagai isterinya di waktu yang bersamaan” Yusuf Qardhawi menjelaskan kondisi darurat yang dengannya seorang laki-laki dibolehkan berpoligami adalah sebagai berikut:pertama, ditemukan seorang suami yang menginginkan keturunan, akan tetapi ternyata isterinya tidak dapat melahirkan anak disebabkan karena mandul atau penyakit.Kedua, Di antara suami ada yang memiliki overseks, akan tetapi isterinya memiliki kelemahan seks, memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu panjang sedangkan suaminya tidak sabar menghadapi kelemahan isterinya tersebut.Ketiga, jumlah wanita lebih banyak dibanding jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi peperangan 2. Hikmah dari Poligami asyid Ridha mengemukakan empat hikmah. 1) Untuk mendapatkan anak bagi suamiyang subur dan isteri yang mandul. 2). Menjaga keutuhan keluarga tanpa harus mencerai isteri pertama meski ia tidak berfungsi semestinya sebagai isteri karena cacat fisik dan sebagainya. 3). Untuk menyelamatkan suami yang hiperseks dari perbuatanfree sex 4). Menyelamatkan harkat dan martabat wanita dari krisis akhlak (melacur), terutama bagi mereka yang tinggal di negara yang jumlah wanitanya lebih banyak dibanding laki-laki akibat peperangan misalnya
D. Konsep Nikah Mut’ah
1. Pengertian dan Dasar Nikah Mut’ah Kata mut’ah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti antara lain bekal yang sedikit dan barang yang menyenangkan. Pengertian ini sejalan dengan katamut’ahyang terdapat dalam al-Quran yang berarti bercampur (bersenang-senang bersama istri dengan bersenggama)dan pemberian yang menyenangkan oleh suami kepada isterinya yang dicerai Yusuf Qardhawi memberikan pengertian nikahmut’ahsecara terminologi, yaitu seorang laki-laki mengikat (menikahi) seorang perempuan untuk waktu yang ditentukan dengan imbalan uang yang tertentu pula. Di Indonesia, kawin mut’ahini popular dengan sebutan kawin kontrak. 2. Hukum Nikah Mut’ah Nikah mut’ah pada zaman Nabi diperbolehkan namun tidak berlaku untuk semua orang hanya untuk orang tertentu dikarenakan terdapat suatu kondisi yang sangat mendesak.Menurut Yusuf Qardhawi, rahasia diperbolehkan nikahmut’ahpertama kali pada zaman Nabi, karena umat ketika itu berada pada “masa transisi” dari dunia Jahiliyah ke dunia Islam. Dari penjelasan bebrapa hadits apat diambil kesimpulan bahwa kebolehan hukum nikah mut’ah itu telah dinasakh (dihapus hukumnya) oleh keharamannya. Dengan demikian hukum yang berlaku sejak terjadinyapenghapusan sampai sekarang dan seterusnya adalah keharaman nikah mut’ah. 3. Nikah Mut’ah Masa Kini Nikah mut’ah yang dibolehkan dalam Islam sudah berakhir, yaitu hanya boleh ketika zaman Nabi dengan alasan darurat dan ada hikmah tasyri’ di dalamnya. Maka tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk kembali menghalalkan nikahmut’ahsekarang ini. Hukum nikah mut’ah ini telah tegas keharamannya baik dilihat secara akal dan wahyu. “Yang haram telah jelas dan yang halal pun telah jelas”.
BEBERAPA ISLTILAH YANG ADA PADA KB
• MONOGAMI yaitu menikah dengan hanya seorang istri. • POLIGAMI yaitu menikah dengan sejumlah Wanita tidak lebih dari empat • NIKAH MUT’AH yaitu nikah kontrak/nikah untuk waktu tertentu atau terbatas • PERKAWINAN PACARAN (KHIDN), yaitu berupa pergaulan bebas pria dan wanita sebelum perkawinan yang resmi dilangsungkan yang tujuannya untuk mengetahui kepribadian masing- masing pasangan • NIKAH BADL,yaitu seorang suami minta kepada laki-laki lain untuk saling menukar istrinya • NIKAH ISTIBDHA, yaitu seorang suami minta kepada laki-laki kaya, bangsawan atau orang pandai agar bersedia mengumpuli istrinya yang dalam keadaan suci sampai ia hamil • NIKAH RAHT(URUNAN), seorang wanita dikumpuli oleh beberapa pria sampai hamil
Daftar materi pada KB
2 Materi terkait nikah mut’ah yang sulit dipahami
Daftar materi yang sering
Materi yang sering mengalami miskonsepdi yaitu poligami dan 3 mengalami miskonsepsi kawin mut’ah dalam pembelajaran NAMA: JAJANG NURJAMAN KELAS : PAI -P