Pada dasarnya, ide pokok teori pembelajaran konstrutivisme adalah peserta didik
secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Belajar merupakan kerja mental aktif,
bukan menerima pengajaran dari pengajar secara pasif. Dalam kerja mental peserta didik
tersebut, pengajar memegang peranan penting dengan cara memberikan dukungan, tantangan
berpikir, melayani sebagai pelatih atau model, namun peserta didik tetap merupakan kunci
pembelajaran. (Woolfolk, dalam Wilson, 1995) Oleh karenanya, peranan pengajar
merupakan faktor penting yang dapat memobilisasi segala faktor lain sehingga terjadi proses
pembelajaran yang intensif,dinamis, dan optimal, bukan hanya sebagai penyaji "pengetahuan
jadi" dan direct instruction.