Anda di halaman 1dari 8

METODE GEOMAGNETIK

Anita Fatmawaty Effendi*1, Mochammad Iqbal2


Universitas Dr. Soetomo; Jl. Semolowaru No. 84, Surabaya, telp.(031) 5925970
1,2

Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo, Jl. Semolowaru No. 84, Surabaya, 60118,
Indonesia
e-mail: *1pmb@unitomo.ac.id

Abstrak

Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi, kedua metode sama-sama
berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metode potensial. Namun demikian,
ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar
vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukkan sifat residual kompleks. Dengan demikian,
metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan
melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas
bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek benda-benda arkeologi.

Kata kunci : Metode Magnetik, Metode Gravitasi, Teori Potensial, Variasi Arah, Vektor Magnetisasi.

Abstract

The magnetic method has a background in physics with the gravity method, both methods are based on potential theory,
so both are often referred to as potential methods. However, in terms of the magnitude of physics involved, both have
fundamental differences. In magnetic, we must consider the variation in direction and magnitude of the magnetization
vector, whereas in gravity only a large variation of the gravitational acceleration vector is considered. Magnetic
observation data further shows the complex residual nature. Thus, the magnetic method has a greater variation in time.
Measurement of magnetic field intensity can be done by land, sea and air. Magnetic methods are often used in
preliminary exploration of petroleum, geothermal and mineral rocks and can be applied to the prospect of
archaeological objects.

Keywords: Magnetic Method, Gravity Method, Potential Theory, Direction Variation, Magnetization Vector.

PENDAHULUAN bumi.  Menggunakan  metoda ini diperoleh kontur


yang menggambarkan distribusi susceptibility
Metode geomagnetik didasarkan pada sifat batuan di bawah permukaan pada arah horizontal.
kemagnetan (kerentanan magnet) batuan, yaitu Dari nilai susceptibility selanjutnya dapat dilokalisir
kandungan magnetiknya sehingga efektifitas / dipisahkan batuan yang mengandung sifat
metode ini bergantung kepada kontras magnetik kemagnetan dan yang tidak.  Mengingat survey ini
di bawah permukaan. Di daerah panas bumi, hanya bagus untuk pemodelan kearah horizontal,
larutan hidrotermal dapat menimbulkan maka untuk mengetahui informasi kedalamannya
perubahan sifat kemagnetan batuan, dengan kata diperlukan metoda Resistivity 2D. Jadi, survey
lain kemagnetan batuan akan menjadi turun atau geomagnet diterapkan untuk daerah yang luas,
hilang akibat panas yang ditimbulkan. Karena dengan tujuan untuk mencari daerah prospek.
panas terlibat dalam alterasi hidrotermal, maka Setelah diperoleh daerah yang prospek selanjutnya
tujuan dari survei magnetik pada daerah panas dilakukan survey Resistivity 2D.
bumi adalah untuk melokalisir daerah anomaly Metode geomagnetik merupakan salah satu metode
magnetik rendah yang diduga berkaitan erat geofisika yang digunakan untuk survei pendahuluan
dengan manifestasi panas bumi. pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan
mineral, maupun untuk keperluan pemantauan
HASIL DAN PEMBAHASAN (monitoring) gunung berapi. Dasar dari metode
I. PENGERTIAN magnetik adalah gaya coulomb antara dua kutub
Metoda Geomagnet adalah salah satu metoda di magnetik m1 dan m2 (emu) yang berjarak r (cm)
geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan dengan μ0 adalah  permeabilitas medium dalam

1
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)

ruang hampa, tidak berdimensi dan berharga satu. arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis
Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini tersebut meliputi :
sebagai batang magnet raksasa dimana medan 1. Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik
magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi dengan komponen horizontal yang dihitung dari
menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil utara menuju timur
daripada medan utama magnet yang dihasilkan 2. Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik
bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan total dengan bidang horizontal yang dihitung
magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya dari bidang horizontal menuju bidang vertikal
disebut anomali magnetik yang dipengaruhi ke bawah.
suseptibilitas batuan tersebut dan remanen 3. Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari
magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik medan magnetik total pada bidang horizontal.
batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang 4. Medan magnetik total (F), yaitu besar dari
dipetakan baik secara lateral maupun vertical. vektor medan magnetik total.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada
dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi data
lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap
terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan.
Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik
pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua
alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan
pada tahap processing. Koreksi pada metode
magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal),
koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.
Sedangkan untuk interpretasi dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan software
diperoleh peta anomali magnetik. Gambar 1. Tiga Elemen medan magnet bumi (Chandra
Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat Widya Kurniawan, Tanpa Tahun)
magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh Medan magnet utama bumi berubah terhadap
medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat waktu. Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan
adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang
material. Kemampuan untuk termagnetisasi disebut International Geomagnetics Reference
tergantung dari suseptibilitas magnetik masing- Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun
masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil
penting di dalam pencarian benda anomali karena pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1
sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau juta km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun.
mineral logam. Harganya akan semakin besar bila Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :
jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan 1. Medan magnet utama (main field)
semakin banyak. Medan magnet utama dapat didefinisikan
Pengukuran magnetik dilakukan pada lintasan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran dalam
ukur yang tersedia dengan interval antar titik ukur jangka waktu yang cukup lama mencakup
10 m dan jarak lintasan 40 m. Batuan dengan daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
kandungan mineral-mineral tertentu dapat 2. Medan magnet luar (external field)
dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet Pengaruh medan magnet luar berasal dari
yang dimunculkan sebagai anomali yang pengaruh luar bumi yang merupakan hasil
diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar
magnetik yang diakibatkan oleh material ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan
magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian luar ini berhubungan dengan arus listrik yang
atas mantel. mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer,
maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh
II. MEDAN MAGNET BUMI lebih cepat.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh 3. Medan magnet anomali
parameter fisis atau disebut juga elemen medan
magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi

2
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnetik utama bumi yang dikenal
medan magnet lokal (crustal field). Medan dengan IGRF setiap lima tahun sekali.
magnet ini dihasilkan oleh  batuan yang 2. Variasi harian
mengandung mineral bermagnet seperti Variasi harian adalah variasi medan magnetik
magnetite (F S ) , titanomagnetite (F T bumi yang sebagian besar bersumber dari
e7 8 e2 i
medan magnet luar. Medan magnet luar berasal
O ) dan lain-lain yang berada di  kerak bumi.
4 dari perputaran arus listrik di dalam lapisan
Dalam survei dengan metode magnetik yang ionosfer yang bersumber dari partikel-partikel
menjadi target dari pengukuran adalah variasi terionisasi oleh radiasi matahari sehingga
medan magnetik yang terukur di permukaan menghasilkan fluktasi arus yang dapat menjadi
(anomali magnetik). Secara garis besar anomali sumber medan magnet. Jangkauan variasi ini
medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik hingga mencapai 30 gamma dengan perioda 24
remanen dan medan magnetik induksi. Medan jam. Selain itu juga terdapat variasi yang
magnet remanen mempunyai peranan yang besar amplitudonya berkisar 2 gamma dengan perioda
terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan 25 jam.Variasi ini diasosiasikan dengan
arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan interaksi ionosfer bulan yang dikenal dengan
peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga variasi harian bulan (Telford, 1976).
sangat rumit untuk diamati. Anomali yang
diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan
medan magnetik remanen dan induksi, bila arah
medan magnet remanen sama dengan arah medan 3. Badai Magnetik
magnet induksi maka anomalinya bertambah Badai magnetik adalah gangguan yang bersifat
besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei sementara dalam medan magnetik bumi dengan
magnetik, efek medan remanen akan diabaikan magnetik sekitar 1000 gamma. Faktor
apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 penyebabnya diasosiasikan dengan
% medan magnet utama bumi (Telford, 1976), aurora.Meskipun periodanya acak tetapi
sehingga dalam pengukuran medan magnet kejadian ini sering muncul dalam interval
berlaku : sekitar 27 hari, yaitu suatu periode yang
H = H +H +H berhubungan dengan aktivitas sunspot (Telford,
T M L A
dengan ; 1976).Badai magnetik secara langsung dapat
H : medan magnet total bumi mengacaukan hasil pengamatan.
T
H : medan magnet utama bumi IV. KOMPONEN MAGNET BUMI
M
H : medan magnet luar
L
H : medan magnet anomali
A

III. VARIASI MEDAN MAGNET BUMI


Intensitas medan magnetik yang terukur di atas
permukaan bumi senantiasa mengalami perubahan
terhadap waktu. Perubahan medan magnetik ini
dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat
ataupun lama. Berdasarkan faktor-faktor
penyebabnya perubahan medan magnetik bumi
dapat terjadi antara lain:
1. Variasi sekuler
Variasi sekuler adalah variasi medan bumi Gambar 2. Komponen-Komponen Kemagnetan Bumi
yang berasal dari variasi medan magnetik (Chandra Widya Kurniawan, Tanpa Tahun)
utama bumi, sebagai akibat dari perubahan Nilai magnet bumi merupakan besaran vektor total
posisi kutub magnetik bumi. Pengaruh variasi magnet bumi (F) dan dapat dinyatakan dalam
sekuler telah diantisipasi dengan cara komponen-komponennya. Komponen medan
memperbarui dan menetapkan nilai intensitas magnet bumi dapat diuraikan sebagai berikut:

3
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)

Keterangan: Sebaliknya apabila variasi harian bernilai


1. Vektor X, Y, dan H terletak pada bidang positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara
horizontal dimana komponen X berada mengurangkan nilai variasi harian yang terekan
disepanjang sumbu geografis, komponen Y pada waktu tertentu terhadap data medan
pada timur geografis dan H pada komponen magnetik yang akan dikoreksi, datap dituliskan
horizontal. dalam persamaan ΔH = Htotal ± ΔHharian
2. Vektor Z merupakan komponen vertikal 2. Koreksi IGRF
medan magnet bumi. Data hasil pengukuran medan magnetik pada
3. Vektor F merupakan komponen total medan dasarnya adalah konstribusi dari tiga komponen
magnet yang terletak pada bidang vertikal dasar, yaitu medan magnetik utama bumi,
yang memuat komponen H dan Z. medan magnetik luar dan medan anomali. Nilai
4. Sudut D merupakan sudut deklinasi yang medan magnetik utama tidak lain adalah niali
dibentuk oleh arah utara sebenarnya (X) IGRF. Jika nilai medan magnetik utama
dengan komponen horizontal (H). dihilangkan dengan koreksi harian, maka
5. Sudut I merupakan sudut inklinasi yang kontribusi medan magnetik utama dihilangkan
besarnya ditentukan oleh vektor H dan F. dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRFdapat
Hubungan medan magnet antar tiap komponennya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai
dapat dinyatakan melalui persamaan berikut: IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang
Z = F Sin I (2.3) telah terkoreksi harian pada setiap titik
H = F Cos I (2.4) pengukuran pada posisi geografis yang sesuai.
X= H Cos D (2.5) Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi
Y= H Sin D (2.6) harian) dapat dituliskan sebagai berikut :
F² = H²+Z² = X²+Y²+Z² (2.7) ΔH = Htotal ± ΔHharian ± H0
Besarnya nilai komponen magnet X, Y, Z, D, dan Dimana H0 = IGRF
H dapat diperoleh melalui hasil pengukuran baik 3. Koreksi Topografi
secara manual maupun digital. Sedangkan Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh
besarnya komponen yang lain dapat diperoleh topografi dalam survey megnetik sangat
melalui hasil perhitungan. Hasil pengukuran kuat.Koreksi topografi dalam survei
medan magnet bumi di suatu tempat dapat geomagnetik tidak mempunyai aturan yang
digunakan sebagai parameter dalam mempelajari jelas.Salah satu metode untuk menentukan nilai
tentang precursor gempa bumi (tanda- tanda koreksinya adalah dengan membangun suatu
sebelum terjadinya gempa). model topografi menggunakan pemodelan
beberapa prisma segiempat (Suryanto, 1988).
V. KOREKSI DATA MAGNETIK Ketika melakukan pemodelan, nilai
Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik suseptibilitas magnetik (k) batuan topografi
yang diinginkan, maka dilakukan koreksi terhadap harus diketahui, sehingga model topografi yang
data medan magnetik total hasil pengukuran pada dibuat, menghasilkan nilai anomali medan
setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang magnetik (ΔHtop) sesuai dengan fakta.
mencakup koreksi harian, IGRF dan topografi. Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah
1. Koreksi Harian dilakukan koreski harian dan IGRF) dapat
Koreksi harian (diurnal correction) dituliska sebagai
merupakan penyimpangan nilai medan ΔH = Htotal ± ΔHharian – H0 – ΔHtop
magnetik bumi akibat adanya perbedaan Setelah semua koreksi dikenakan pada data-data
waktu dan efek radiasi matahari dalam satu medan magnetik yang terukur dilapangan, maka
hari. Waktu yang dimaksudkan harus diperoleh data anomali medan magnetik total di
mengacu atau sesuai dengan waktu topogafi. Untuk mengetahui pola anomali yang
pengukuran data medan magnetik di setiap diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar
titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dalam pendugaan model struktur geologi bawah
dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, permukaan yang mungkin, maka data anomali harus
maka koreksi harian dilakukan dengan cara disajikan dalam bentuk peta kontur. Peta kontur
menambahkan nilai variasi harian yang terdiri dari garis-garis kontur yang menghubungkan
terekan pada waktu tertentu terhadap data titik-titik yang memiliki nilai anomali sama, yang
medan magnetik yang akan dikoreksi. diukur dar suatu bidang pembanding tertentu.

4
Dalam benda-benda magnetik, medan yang
VI. SIFAT-SIFAT KEMAGNETAN BUMI dihasilkan oleh momen-momen magnetik
Kutub utara bumi yang selama ini merupakan atomik permanen, cenderung untuk membantu
kutub utara dari magnet bumi begitupun dengan medan luar, sedangkan untuk dielektrik-
kutub selatan. Kutub selatan merupakan kutub dielektrik medan dari dipole-dipole selalu
selatan magnet bumi. Namun demikian, kutub cenderung untuk melawan medan luar, apakah
magnet bumi tidak berimpit dengan kutub bumi dielektrik mempunyai dipole-dipole yang
secara geografis. terinduksi atau diorientasikan.
Di antara keduanya terdapat sudut yang  Ferromagnetik
menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi tidak Terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi
tepat berada di kutub utara dan selatan bumi oleh suatu electron sehingga mudah terinduksi
secara geografis, tetapi sedikit menyimpang. Garis oleh medan luar. Keadaan ini diperkuat lagi
gaya magnet bumi ini tidak selalu sejajar dengan oleh adanya kelompok-kelompok bahan berspin
permukaan bumi. Ketidaksejajaran ini membentuk searah yang membentuk dipole-dipole magnet
sudut yang disebut sudut inklinasi. Dengan kata (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika
lain, sudut inklinasi dapat diartikan sebagai sudut didalam medan magnet luar. Ferromagnetik
yang dibentuk oleh medan magnet bumi dengan mempunyai sifat susseptibilitas k positif dan
garis horizontal. Besarnya sudut inklinasi di setiap jauh lebih besar dari satu dan susseptibilitas k
permukaan bumi memiliki besar yang berbeda- bergantung dari temperatur. Contoh : besi,
beda. Dan sudut inklinasi tersebut berada di nikel, kobalt.
daerah kutub utara dan kutub selatan bumi. Di  Antiferromagnetik
dalam batuan juga memiliki sifat kemagnetan, Pada bahan antiferromagnetik domain-domain
diantaranya: tadi menghasilkan dipole magnetik yang saling
 Diamagnetik berlawanan arah sehingga momen magnetik
Dalam batuan diamagnetik atom – atom secara keseluruhan sangat kecil. Bahan
pembentuk batuan mempunyai kulit elektron antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal
berpasangan dan mempunyai spin yang akan mengalami medan magnet kecil dan
berlawanan dalam tiap pasangan. Jika suseptibilitasnya seperti pada bahan
mendapat medan magnet dari luar orbit, paramagnetic suseptibilitas k seperti
elektron tersebut akan berpresesi yang paramagnetik, tetapi harganya naik sampai
menghasilkan medan magnet lemah yang dengan titik curie kemudian turun lagi menurut
melawan medan magnet luar tadi mempunyai hukum curie-weiss.Contoh : hematite (Fe2O3).
Susceptibilitas k negatif dan kecil dan  Ferrimagnetik
Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada Pada bahan ferrimagnetik domain-domain tadi
medan magnet luar. Contoh :bismuth, grafit, juga saling antiparallel tetapi jumlah dipole
gypsum, marmer, kuarsa, garam. pada masing-masing arah tidak sama sehingga
 Paramagnetisme masih mempunyai resultan magnetisasi cukup
Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron besar. Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung
terluar yang belum jenuh yakni ada elektron temperatur.Contoh : magnetit (Fe3O4), ilmenit
yang spinnya tidak berpasangan dan (FeTiO3), pirhotit (FeS).
mengarah pada arah spin yang sama. Jika
terdapat medan magnetik luar, spin tersebut VII. AKUISISI DATA METODE
berpresesi menghasilkan medan magnet yang GEOMAGNETIK
mengarah searah dengan medan tersebut Dalam akuisisi data magnetik dapat dilakukan
sehingga memperkuatnya. dengan beberapa cara yaitu secara looping, base
Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk rover, atau gradien vertikal. Metode Geomagnetik
terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh merupakan metode geofisika pasif, yaitu metode
karena itu bahan tersebut dapat dikatakan tanpa memberikan suaut respon kedalam bumi atau
mempunyai sifat: Suseptibilitas k positif dan hanya memanfaatkan medan alamiah dalam hal ini
sedikit lebih besar dari satu. Suseptibilitas k medan magnet yang terdapat di dalam bumi. Dalam
bergantung pada temperatur. Contoh : metode geomagnetik terdapat beberapa cara survey
piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll. yaitu secara satu alat dan Base-Rover. Base-Rover
adalah suatu cara survey geomagnetik dengan

5
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)

memanfaatkan suatu titik ikat sebagai base( titik sehingga dapat terlihat jelas tanpa terabung dengan
yang tidak bergerak ) dan titik lain yang bergerak noise yang ada atau pengaruh dari benda – benda
yang disebut Rover. dekat permukaan yang bersifat magnet sehingga
Sebelum melakukan survey magnetik dengan cara akan membuat data akan lebih agak sulit untik
ini maka perlu ditentukan lintasan, arah lintasan, dilihat prospeknya. Downward Continuation
dan spasi lintasan. Pada survey geomagnetic memiliki parameter H adalah jarak pada ground
Base-Rover salah satu alat dari magnetik terletak unit, yang relatif digunakan untuk kelanjutan
pada titik base yang berfungsi sebagai pengontrol kebawah pada observasi. R adalah bilangan
data karena variasi harian. Pembacaan alat pada gelombang (radians per ground unit ) dengan
base biasanya dilakukan dengan orde 2 (dua) catatan r = 2πk , dimana k adalah 1 lingkaran per
menit yang bertujuan untuk mengetahui ground unit. Ground unit adalah satuan yang akan
perubahan nilai medan magnet yang tergantung digunakan untuk pen-grid-an (missal dalam
perubahan waktu dan kondisi loaksi survey. Alat meter,feet,dsb). Downward
pada rover bergerak sesuai dengan lintasan yang continuation digunakan untuk memperkuat respon
telah ditentukan dan setiap titik dengan spasi yang dari sumber pada kedalaman dengan lebih efektif.
telah ditentukan dilakukan pengukuran dan Hal ini dapat diartikan pengukurannya menjadi
pembacaan pada alat. Konsep dari pengukuran lebih dekat dengan sumbernya.
dengan konsep ini dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 3. Konsep Dasar Pengukuran Base dan Rover


(Chandra Widya Kurniawan, Tanpa Tahun)
Dalam peletakan kedudukan base tidak boleh Gambar 4. Upward continuation of magnetic data
sembarangan karena harus mencakupi seluruh (Researchgate, Tanpa Tahun)
lintasan rover, jika hal ini tidak dilakukan maka
data rover yang berada jauh atau diluar area base IX. REDUCE TO POLE
maka akan sulit diadakan kontrol data. Misalnya Reduksi ke kutub (RTP) adalah satu dari beberapa
terdapat beberapa lintasan maka peletakan base filter yang digunakan dalam proses interpretasi data
harus berada disekitar lintasan tersebut. Sehingga magnetik. Pada dasarnya RTP mencoba
dari data yang didapatkan akan terdapat hubungan mentranformasikan medan magnet di suatu tempat
antara base dan rover yang akan dilakukan koreksi menjadi medan magnet di kutub utara magnetik.
berdasarkan variasi harian. Filter RTP mangansumsikan bahwa pada seluruh
lokasi pengambilan data nilai medan magnet bumi
VIII. UPWARD CONTINUATION & (terutama di inkilinasi dan deklinasi) memiliki jilai
DOWNWARD CONTINUATION yang konstan .asumsi ini dapat diterima apabila
Upward continuation merupakan suatu proses lokasi tersebut memiliki luas area yang relatif
untuk mengubah data pengukuran medan sempit. Namun hal ini tidak dapat diterima apabila
potensial yang telah di koreksi dalam sauatu luas daerah pengambilan data sangat luas karena
permukaan ke beberapa permukaan medan melibatkan nilai lintang dan bujur yang bervariasi,
potensial yang lebih tinggi dari permukaan ketika dimana harga medan magnet bumi berubah secara
melakukan pengukuran hingga beberapa meter. bertahap. Data anomali medan magnet total
Untuk penentuan ketinggian tergantung pada kemudian direduksi ke kutub agar anomaly medan
keinginan dalam melihat target yang prospek magnet maksimum terletak tepat diatas tubuh benda

6
penyebab anomali. Reduksi ke kutub dilakukan 2. Peta topografi, untuk menentukan rute
dengan cara membuat sudut inklinasi menjadi 90º perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat
dan deklinasi 0º. survei magnetik di lokasi
3. Sarana transportasi
4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama
pengambilan data
5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer,
Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.
Pengukuran data medan magnetik di lapangan
Gambar 5. Dipole monopole (Chandra Widya dilakukan menggunakan peralatan PPM, yang
Kurniawan, Tanpa Tahun) merupakan portable magnetometer. Data yang
dicatat selama proses pengukuran adalah hari,
X. REDUKSI KE EKUATOR tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi
cuaca dan lingkungan.

Reduksi ke ekuator digunakan untuk latitude


magnetik yang bernilai rendah pada puncak
anomali magnetik yang berada diatas sumbernya.
Reduksi ke ekuator dapat mempermudah
interpretasi ketika data yang lainnya tidak sesuai.
Pada kondisi tertentu, saat anomali medan magnet
difilter RTP tidak menunjukan anomali medan Gambar 6. Magnetometer GSM 19T
magnet yang monopole maka filter RTE perlu (Artha, Tanpa Tahun)
dilakukan agar menjadi anomali medan magnet Magnetometer GSM 19T adalah peralatan standar
yang monopole. Pada prinsipnya filter RTP dan proton magnetometer / gradiometer yang dirancang
RTE adalah mengubah anomali medanmagnet supaya  bisa di bawa-bawa dengan mudah atau di
yang dipole menjadi monopole. gunakan sebagai base station sebagai alat
pengamatan metode geofisika yang berhubungan
XI. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM dengan medan magnet bumi, dan dapat juga di
GEOMAGNETIK aplikasikan untuk pengamatan geoteknik ,
Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, eksplorasi arkeologi, pengamatan medan magnet,
peralatan paling utama yang digunakan adalah penelitian gunungapi, dll.
magnetometer. Peralatan ini digunakan untuk
mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. KESIMPULAN
Salah satu jenisnya adalah Proton Precission
Magnetometer  (PPM) yang digunakan untuk Metode geomagnetik merupakan salah satu metode
mengukur nilai kuat medan magnetik total. geofisika yang digunakan untuk survei pendahuluan
Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan
survei magnetik adalah Global Positioning System mineral, maupun untuk keperluan pemantauan
 (GPS). Peralatan ini digunaka untuk mengukur (monitoring) gunung berapi.
posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, Dasar dari metode magnetik adalah gaya coulomb
lintang, ketinggian, dan waktu. GPS ini dalam antara dua kutub magnetik m1 dan m2 (emu) yang
penentuan  posisi suatu titik lokasi menggunakan berjarak r (cm) dengan μ0 adalah  permeabilitas
bantuan satelit. Penggunaan sinyal satelit karena medium dalam ruang hampa, tidak berdimensi dan
sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas berharga satu.
dan tidak terganggu oleh gunung, bukit, lembah Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini
dan  jurang. Beberapa peralatan penunjang lain sebagai batang magnet raksasa dimana medan
yang sering digunakan di dalam survei magnetik, magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi
antara lain (Sehan, 2001) : menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil
1. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara daripada medan utama magnet yang dihasilkan
dan selatan dari medan magnet bumi. bumi secara keseluruhan.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada
dasarnya terdiri atas tiga tahap :

7
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)

 Akuisisi data lapangan


 Processing UCAPAN TERIMA KASIH
 Interpretasi.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
parameter fisis atau disebut juga elemen medan karena dengan rahmat dan ridho-Nyalah makalah
magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi yang berjudul “Metode Geomagnetik” dapat
arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula kita
fisis tersebut meliputi : panjatkan salam serta sholawat kepada junjungan
 Deklinasi kita Rosulullah Muhammad SAW yang telah
 Inklinasi membimbing kita ke dunia yang penuh kebahagiaan
 Intensitas Horizontal ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian : bapak Septa Erik Prabawa, S.Si, MT. selaku dosen
 Medan magnet utama (main field) pengampu mata kuliah Geofisika Dasar yang
 Medan magnet luar (external field) membimbing kita dalam menyusun makalah ini.
 Medan magnet anomali
Faktor-faktor penyebabnya perubahan medan DAFTAR PUSTAKA
magnetik bumi:
 Variasi sekuler Farida, (Tanpa Tahun), Alat yang digunakan Dalam
 Variasi harian Geomagnetik,https://www.scribd.com/document/36
 Badai Magnetik 0437242/Alat-Yang-Digunakan-Dalam-
Geomagnetik, diakses tanggal 10 April 2020.
Koreksi data magnetic:
Kurniawan, Chandra Widya, (Tanpa Tahun), Dasar
 Koreksi Harian Teori Geomagnetik,
 Koreksi IGRF https://www.studocu.com/id/document/universitas-
 Koreksi Topografi pembangunan-nasional-veteran-yogyakarta/metode-
Sifat kemagnetan dalam batuan : geomagnetik/lecture-notes/dasar-teori-
 Diamagnetik geomagnetik/3538503/view, diakses tanggal 10
 Paramagnetisme April 2020.
 Ferromagnetik Nurlaela, (2016), Makalah Metode Geomagnetik,
 Antiferromagnetik http://nurlaelamarsal.blogspot.com/2016/06/makala
 Ferrimagnetik h-metode-geomagnetik.html, diakses tanggal 10
Dalam akuisisi data magnetik dapat dilakukan April 2020.
dengan beberapa cara yaitu
 Looping
 Base rover
 Gradien vertikal.
Dalam metode geomagnetik terdapat beberapa
cara survey yaitu secara satu alat dan Base-Rover.
Upward continuation merupakan suatu proses
untuk mengubah data pengukuran medan
potensial yang telah di koreksi dalam sauatu
permukaan ke beberapa permukaan medan
potensial yang lebih tinggi dari permukaan ketika
melakukan pengukuran hingga beberapa meter.
Reduksi ke ekuator digunakan untuk latitude
magnetik yang bernilai rendah pada puncak
anomali magnetik yang berada diatas sumbernya.
Reduksi ke ekuator dapat mempermudah
interpretasi ketika data yang lainnya tidak sesuai.
Dalam melakukan pengukuran geomagnetik,
peralatan paling utama yang digunakan adalah
magnetometer. Peralatan lain yang bersifat
pendukung di dalam survei magnetik adalah
Global Positioning System (GPS).

Anda mungkin juga menyukai