Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo, Jl. Semolowaru No. 84, Surabaya, 60118,
Indonesia
e-mail: *1pmb@unitomo.ac.id
Abstrak
Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi, kedua metode sama-sama
berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metode potensial. Namun demikian,
ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar
vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukkan sifat residual kompleks. Dengan demikian,
metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan
melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas
bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospek benda-benda arkeologi.
Kata kunci : Metode Magnetik, Metode Gravitasi, Teori Potensial, Variasi Arah, Vektor Magnetisasi.
Abstract
The magnetic method has a background in physics with the gravity method, both methods are based on potential theory,
so both are often referred to as potential methods. However, in terms of the magnitude of physics involved, both have
fundamental differences. In magnetic, we must consider the variation in direction and magnitude of the magnetization
vector, whereas in gravity only a large variation of the gravitational acceleration vector is considered. Magnetic
observation data further shows the complex residual nature. Thus, the magnetic method has a greater variation in time.
Measurement of magnetic field intensity can be done by land, sea and air. Magnetic methods are often used in
preliminary exploration of petroleum, geothermal and mineral rocks and can be applied to the prospect of
archaeological objects.
Keywords: Magnetic Method, Gravity Method, Potential Theory, Direction Variation, Magnetization Vector.
1
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)
ruang hampa, tidak berdimensi dan berharga satu. arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis
Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini tersebut meliputi :
sebagai batang magnet raksasa dimana medan 1. Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik
magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi dengan komponen horizontal yang dihitung dari
menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil utara menuju timur
daripada medan utama magnet yang dihasilkan 2. Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik
bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan total dengan bidang horizontal yang dihitung
magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya dari bidang horizontal menuju bidang vertikal
disebut anomali magnetik yang dipengaruhi ke bawah.
suseptibilitas batuan tersebut dan remanen 3. Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari
magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik medan magnetik total pada bidang horizontal.
batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang 4. Medan magnetik total (F), yaitu besar dari
dipetakan baik secara lateral maupun vertical. vektor medan magnetik total.
Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada
dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi data
lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap
terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan.
Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik
pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua
alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan
pada tahap processing. Koreksi pada metode
magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal),
koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.
Sedangkan untuk interpretasi dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan software
diperoleh peta anomali magnetik. Gambar 1. Tiga Elemen medan magnet bumi (Chandra
Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat Widya Kurniawan, Tanpa Tahun)
magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh Medan magnet utama bumi berubah terhadap
medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat waktu. Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan
adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang
material. Kemampuan untuk termagnetisasi disebut International Geomagnetics Reference
tergantung dari suseptibilitas magnetik masing- Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun
masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil
penting di dalam pencarian benda anomali karena pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1
sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau juta km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun.
mineral logam. Harganya akan semakin besar bila Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :
jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan 1. Medan magnet utama (main field)
semakin banyak. Medan magnet utama dapat didefinisikan
Pengukuran magnetik dilakukan pada lintasan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran dalam
ukur yang tersedia dengan interval antar titik ukur jangka waktu yang cukup lama mencakup
10 m dan jarak lintasan 40 m. Batuan dengan daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
kandungan mineral-mineral tertentu dapat 2. Medan magnet luar (external field)
dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet Pengaruh medan magnet luar berasal dari
yang dimunculkan sebagai anomali yang pengaruh luar bumi yang merupakan hasil
diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar
magnetik yang diakibatkan oleh material ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan
magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian luar ini berhubungan dengan arus listrik yang
atas mantel. mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer,
maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh
II. MEDAN MAGNET BUMI lebih cepat.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh 3. Medan magnet anomali
parameter fisis atau disebut juga elemen medan
magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi
2
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnetik utama bumi yang dikenal
medan magnet lokal (crustal field). Medan dengan IGRF setiap lima tahun sekali.
magnet ini dihasilkan oleh batuan yang 2. Variasi harian
mengandung mineral bermagnet seperti Variasi harian adalah variasi medan magnetik
magnetite (F S ) , titanomagnetite (F T bumi yang sebagian besar bersumber dari
e7 8 e2 i
medan magnet luar. Medan magnet luar berasal
O ) dan lain-lain yang berada di kerak bumi.
4 dari perputaran arus listrik di dalam lapisan
Dalam survei dengan metode magnetik yang ionosfer yang bersumber dari partikel-partikel
menjadi target dari pengukuran adalah variasi terionisasi oleh radiasi matahari sehingga
medan magnetik yang terukur di permukaan menghasilkan fluktasi arus yang dapat menjadi
(anomali magnetik). Secara garis besar anomali sumber medan magnet. Jangkauan variasi ini
medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik hingga mencapai 30 gamma dengan perioda 24
remanen dan medan magnetik induksi. Medan jam. Selain itu juga terdapat variasi yang
magnet remanen mempunyai peranan yang besar amplitudonya berkisar 2 gamma dengan perioda
terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan 25 jam.Variasi ini diasosiasikan dengan
arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan interaksi ionosfer bulan yang dikenal dengan
peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga variasi harian bulan (Telford, 1976).
sangat rumit untuk diamati. Anomali yang
diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan
medan magnetik remanen dan induksi, bila arah
medan magnet remanen sama dengan arah medan 3. Badai Magnetik
magnet induksi maka anomalinya bertambah Badai magnetik adalah gangguan yang bersifat
besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei sementara dalam medan magnetik bumi dengan
magnetik, efek medan remanen akan diabaikan magnetik sekitar 1000 gamma. Faktor
apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 penyebabnya diasosiasikan dengan
% medan magnet utama bumi (Telford, 1976), aurora.Meskipun periodanya acak tetapi
sehingga dalam pengukuran medan magnet kejadian ini sering muncul dalam interval
berlaku : sekitar 27 hari, yaitu suatu periode yang
H = H +H +H berhubungan dengan aktivitas sunspot (Telford,
T M L A
dengan ; 1976).Badai magnetik secara langsung dapat
H : medan magnet total bumi mengacaukan hasil pengamatan.
T
H : medan magnet utama bumi IV. KOMPONEN MAGNET BUMI
M
H : medan magnet luar
L
H : medan magnet anomali
A
3
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)
4
Dalam benda-benda magnetik, medan yang
VI. SIFAT-SIFAT KEMAGNETAN BUMI dihasilkan oleh momen-momen magnetik
Kutub utara bumi yang selama ini merupakan atomik permanen, cenderung untuk membantu
kutub utara dari magnet bumi begitupun dengan medan luar, sedangkan untuk dielektrik-
kutub selatan. Kutub selatan merupakan kutub dielektrik medan dari dipole-dipole selalu
selatan magnet bumi. Namun demikian, kutub cenderung untuk melawan medan luar, apakah
magnet bumi tidak berimpit dengan kutub bumi dielektrik mempunyai dipole-dipole yang
secara geografis. terinduksi atau diorientasikan.
Di antara keduanya terdapat sudut yang Ferromagnetik
menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi tidak Terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi
tepat berada di kutub utara dan selatan bumi oleh suatu electron sehingga mudah terinduksi
secara geografis, tetapi sedikit menyimpang. Garis oleh medan luar. Keadaan ini diperkuat lagi
gaya magnet bumi ini tidak selalu sejajar dengan oleh adanya kelompok-kelompok bahan berspin
permukaan bumi. Ketidaksejajaran ini membentuk searah yang membentuk dipole-dipole magnet
sudut yang disebut sudut inklinasi. Dengan kata (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika
lain, sudut inklinasi dapat diartikan sebagai sudut didalam medan magnet luar. Ferromagnetik
yang dibentuk oleh medan magnet bumi dengan mempunyai sifat susseptibilitas k positif dan
garis horizontal. Besarnya sudut inklinasi di setiap jauh lebih besar dari satu dan susseptibilitas k
permukaan bumi memiliki besar yang berbeda- bergantung dari temperatur. Contoh : besi,
beda. Dan sudut inklinasi tersebut berada di nikel, kobalt.
daerah kutub utara dan kutub selatan bumi. Di Antiferromagnetik
dalam batuan juga memiliki sifat kemagnetan, Pada bahan antiferromagnetik domain-domain
diantaranya: tadi menghasilkan dipole magnetik yang saling
Diamagnetik berlawanan arah sehingga momen magnetik
Dalam batuan diamagnetik atom – atom secara keseluruhan sangat kecil. Bahan
pembentuk batuan mempunyai kulit elektron antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal
berpasangan dan mempunyai spin yang akan mengalami medan magnet kecil dan
berlawanan dalam tiap pasangan. Jika suseptibilitasnya seperti pada bahan
mendapat medan magnet dari luar orbit, paramagnetic suseptibilitas k seperti
elektron tersebut akan berpresesi yang paramagnetik, tetapi harganya naik sampai
menghasilkan medan magnet lemah yang dengan titik curie kemudian turun lagi menurut
melawan medan magnet luar tadi mempunyai hukum curie-weiss.Contoh : hematite (Fe2O3).
Susceptibilitas k negatif dan kecil dan Ferrimagnetik
Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada Pada bahan ferrimagnetik domain-domain tadi
medan magnet luar. Contoh :bismuth, grafit, juga saling antiparallel tetapi jumlah dipole
gypsum, marmer, kuarsa, garam. pada masing-masing arah tidak sama sehingga
Paramagnetisme masih mempunyai resultan magnetisasi cukup
Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron besar. Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung
terluar yang belum jenuh yakni ada elektron temperatur.Contoh : magnetit (Fe3O4), ilmenit
yang spinnya tidak berpasangan dan (FeTiO3), pirhotit (FeS).
mengarah pada arah spin yang sama. Jika
terdapat medan magnetik luar, spin tersebut VII. AKUISISI DATA METODE
berpresesi menghasilkan medan magnet yang GEOMAGNETIK
mengarah searah dengan medan tersebut Dalam akuisisi data magnetik dapat dilakukan
sehingga memperkuatnya. dengan beberapa cara yaitu secara looping, base
Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk rover, atau gradien vertikal. Metode Geomagnetik
terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh merupakan metode geofisika pasif, yaitu metode
karena itu bahan tersebut dapat dikatakan tanpa memberikan suaut respon kedalam bumi atau
mempunyai sifat: Suseptibilitas k positif dan hanya memanfaatkan medan alamiah dalam hal ini
sedikit lebih besar dari satu. Suseptibilitas k medan magnet yang terdapat di dalam bumi. Dalam
bergantung pada temperatur. Contoh : metode geomagnetik terdapat beberapa cara survey
piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll. yaitu secara satu alat dan Base-Rover. Base-Rover
adalah suatu cara survey geomagnetik dengan
5
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)
memanfaatkan suatu titik ikat sebagai base( titik sehingga dapat terlihat jelas tanpa terabung dengan
yang tidak bergerak ) dan titik lain yang bergerak noise yang ada atau pengaruh dari benda – benda
yang disebut Rover. dekat permukaan yang bersifat magnet sehingga
Sebelum melakukan survey magnetik dengan cara akan membuat data akan lebih agak sulit untik
ini maka perlu ditentukan lintasan, arah lintasan, dilihat prospeknya. Downward Continuation
dan spasi lintasan. Pada survey geomagnetic memiliki parameter H adalah jarak pada ground
Base-Rover salah satu alat dari magnetik terletak unit, yang relatif digunakan untuk kelanjutan
pada titik base yang berfungsi sebagai pengontrol kebawah pada observasi. R adalah bilangan
data karena variasi harian. Pembacaan alat pada gelombang (radians per ground unit ) dengan
base biasanya dilakukan dengan orde 2 (dua) catatan r = 2πk , dimana k adalah 1 lingkaran per
menit yang bertujuan untuk mengetahui ground unit. Ground unit adalah satuan yang akan
perubahan nilai medan magnet yang tergantung digunakan untuk pen-grid-an (missal dalam
perubahan waktu dan kondisi loaksi survey. Alat meter,feet,dsb). Downward
pada rover bergerak sesuai dengan lintasan yang continuation digunakan untuk memperkuat respon
telah ditentukan dan setiap titik dengan spasi yang dari sumber pada kedalaman dengan lebih efektif.
telah ditentukan dilakukan pengukuran dan Hal ini dapat diartikan pengukurannya menjadi
pembacaan pada alat. Konsep dari pengukuran lebih dekat dengan sumbernya.
dengan konsep ini dapat dilihat pada gambar
berikut.
6
penyebab anomali. Reduksi ke kutub dilakukan 2. Peta topografi, untuk menentukan rute
dengan cara membuat sudut inklinasi menjadi 90º perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat
dan deklinasi 0º. survei magnetik di lokasi
3. Sarana transportasi
4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama
pengambilan data
5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer,
Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.
Pengukuran data medan magnetik di lapangan
Gambar 5. Dipole monopole (Chandra Widya dilakukan menggunakan peralatan PPM, yang
Kurniawan, Tanpa Tahun) merupakan portable magnetometer. Data yang
dicatat selama proses pengukuran adalah hari,
X. REDUKSI KE EKUATOR tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi
cuaca dan lingkungan.
7
Metode Geomagnetik(Anita Fatmawaty Effendi, Mochammad Iqbal)