Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 FILSAFAT :

1. Mengapa manusia perlu filsafat ?


2. Jelaskan perbedaan filsfat dengan sistem nilai dan prinsip hidup
3. Tolong di kaji. a. filsafat pendidikan. b. filsfat pendidika. kejuruan. dan c. filsafat
teknologi

Nama : Supriyanto
NIM : 2113091
Prodi : PTK

Mengapa manusia perlu filsafat ?

Karena dengan berfilsafat, manusia akan mampu menjadi seorang yang lebih manusiawi.
Dalam arti, mereka akan lebih mampu menggunakan rasio yang mereka miliki sebagaimana
manusia adalah mahluk yang berakal. Sehingga dalam memutuskan sesuatu, tidak serta-merta
mereka akan berpatokan lagi terhadap apa yang belum riil, seperti pemahaman-pemahaman
yang telah ada yang tidak menutup kemungkinan sudah tak bisa layak pakai lagi dalam suatu
konteks. Dengan berfilsafat juga, manusia pun akan mampu berpikir secara radikal. Radikal
yang termaksud di sini adalah radikal yang universal, kritis/peka, dan menjauhkan seseorang
dari sifat-sifat akuisme dan akusentrisme. Olehnya, berfilsafat adalah hal yang sangat
manusia butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu harus bertujuan hanya guna mengoleksi
ilmu pengetahuan sebanyak mungkin. Dan, kalau bisa, itu akan membimbingnya untuk
menerbitkan serta mengatur semua koleksi pengetahuannya dalam bentuk yang sistematis.

Perbedaan filsfat dengan sistem nilai dan prinsip hidup

Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah
dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang
kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu
atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.

Sistem nilai adalah kesatuan dari bagian-bagian yang setiap bagian memiliki fungsi sendiri-
sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan
terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Nilai adalah keberhargaan (worth) atau
kebaikan (goodness), serta kata kerja yang merujuk pada tindakan kejiwaan tertentu. Nilai
berkaitan dengan apa yang seharusnya (das sollen), bukan apa yang senyatanya (das sein).
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran
seseorang atau anggota masyarakat. Tentang apa yang dipandang baik, berharga, penting
dalam hidup, serta berfungsi sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi pada
kehidupan masyarakat.

Prinsip hidup merupakan sebuah hal yang dimiliki oleh masing-masing indiviidu dan
menjadi ciri pembeda dengan individu lain. Adanya prinsip hidup akan membuat seseorang
bersikap lebih bijak tentang bagaimana seharusnya menentukan langkah dan mengambil
sebuah keputusan. Prinsip hidup bisa membantu seseorang untuk membentuk karakternya
yang lebih baik dan mampu menyesuaikan diri dengan segala sesuatu yang telah terjadi.

Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan. Filsafat akan menentukan “mau dibawa kemana” siswa kita. Filsafat merupakan
perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan pendidikan.
Oleh sebab itu, filsafat yang dianut oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau
yang dianut oleh perorangan (dalam hal ini Dosen/Guru) akan sangat mempengaruhi tujuan
pendidikan yang ingin dicapai.

Filsafat pada awalnya mempersoalkan siapa manusia itu. Kajian terhadap persoalan ini
menelusuri hakekat manusia sehingga muncul beberapa asumsi tentang manusia. Misalnya,
manusia adalah makhluk religi, makhluk sosial, makhluk yang berbudaya, dan sebagainya.
Dari telaah tersebut filsafat mencoba menelaah tiga pokok persoalan, yaitu hakekat benar -
salah (logika/ ilmu), hakekat baik - buruk (etika), dan hakekat indah - tidak indah (estetika).
Pada dasarnya, pandangan hidup manusia mencakup ketiga aspek tersebut, sehingga ketiga
aspek tersebut sangat diperlukan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan
tujuan pendidikan.

Filsafat Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan,


kemampuan/kecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan-kebiasaan kerja, dan apresiasi yang
diperlukan oleh pekerja dalam memasuki pekerjaan dan membuat kemajuan-kemajuan dalam
pekerjaan penuh makna dan produktif (Adhikary, P.K., 2005). pendidikan kejuruan dan
vokasi bagi kaum pragmatis adalah penyelarasan akan kebutuhan pekerjaan dan keterampilan
atau kompetensi soal apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan tersebut.
Pendidikan kejuruan dan vokasi menjadi selalu dinamis dan bahkan harus adaptif dengan
perubahan kebutuhan pekerjaan itu sendiri. Filosofi ini kemudian memunculkan teori demand
driven sebagai pengganti supply driven Putu Sudira (2012: 19-20).

Filsafat Teknologi

Filsafat dan IPTEK adalah dua hal yang saling berhubungan. Secara historis, kelahiran ilmu
pengetahuan berawal dari filsafat, begitu juga sebaliknya filsafat ilmu juga semakin
berkembang seiring dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini,
pemikiran manusia juga mengalami perkembangan linear, dahulu masyarakat Yunani kuno
mendasari pemikiran mereka dengan mitos, kemudian berkembang menjadi lebih rasional
dengan paham teologi mereka, pemikiran inipun terus berkembang sampai melahirkan
science dan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya sampai sekarang. Awalnya ilmu
pengetahuan dan filsafat ilmu dianggap sebagai sesuatu yang identik, dalam artian ilmu
pengetahuan merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi mengenai ilmu juga
bergantung pada sistem filsafat yang dianut pada saat itu. Setelah abad ke-17, sejalan dengan
makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka mulailah terjadi pemisahan
antara filsafat ilmu dan IPTEK. Pemisahan ini dapat dianalogikan sebagai sebuah pohon yang
terus berkembang, dimana filsafat ilmu berperan sebagai batang induknya dan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai cabangnya. Cabang ini terus berkembang membentuk
ilmu-ilmu baru yang juga melahirkan sub-sub ilmu yang sifatnya lebih khusus. Tiap-tiap
cabang lalu memisahkan diri dari batang induknya, yaitu filsafat ilmu yang kemudian
berkembang sesuai metodologinya masing-masing. Walaupun cabang-cabang ilmu
pengetahuan ini berbeda, akan tetapi mereka tetap berhubungan satu sama lain karena berasal
dari satu batang induk yang sama.

Anda mungkin juga menyukai