Anda di halaman 1dari 1

Appendisitis ( Peradangan Usus Buntu)

Setiap orang baik perem memiliki Usus Buntu atau bisa disebut Appendix. Hingga saat ini masih
belum diketahui fungsi pasti dari Usus Buntu, namun beberapa penelitian menyebutkan kalua Usus
Buntu merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia. Appendisitis merupakan suatu
penyakit perdangan dari usus buntu. Hal ini disebabkan oleh penyumbatan pintu masuk usus oleh
feses/tinja atau sisa makanan yang tidak dicerna sampai halus, sehingga terjadi penumpukan bakteri
dan menyebabkan Usus Buntu meradang. Apendiksis dapat menyerang rata-rata usia 10-30 tahun.
Jika hal tersebut tidak ditangani dengan tepat usus buntu yang bengkak dapat meledak dan
menumpahkan isi usus buntu ke rongga perut (perforated appendix). Hal ini dapat menyebabkan
infeksi serius.

Untuk mengantisipasi infeksi yang berat kita harus mengenali tanda-tanda dan gejala usus buntu :

1. Nyeri mendadak yang dimulai pada sisi kanan perut bagian bawah atau nyeri mendadak
yang dimulai dari sekitar pusar dan mengarah ke perut bagian kanan bawah.
2. Rasa nyeri dapat memburuk ketika digunakan untuk beraktifitas.
3. Mengalami mual dan muntah.
4. Kehilangan selera makan.
5. Mengalami demam yang ringan.

Untuk menegakkan diagnosis radang usus buntu diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Biasanya
dokter akan melakukan pemeriksaan tanda dan gejala fisik ditambah dengan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan penujang berupa pemeriksaan darah untuk melihat jumlah sel darah putih,
dan urin. Pemeriksaan sel darah putih dijadikan indikator untuk melihat terjadinya infeksi didalam
tubuh. Sedangkan pemeriksaan urin dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit lain yang
mempunyai gejala yang sangat mirip dengan Appendisitis seperti Kehamilan Ektopik Terganggu
(KET).

Untuk penanganan usus buntu sendiri hanya ada satu yaitu operasi. Dokter Bedah akan melakukan
pengangkatan Usus Buntu secepatnya agar mencegah tidak terjadi pecahnya usus buntu (perforasi
appendix).

Anda mungkin juga menyukai