Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fildzah Hamidah

NIM: 11211130000119

Kelas: HI 3C

Mata Kuliah: HI dan Kebudayaan

Dosen Pengampu: Teguh Santosa, MA

Essay Introduksi HI dan Kebudayaan

Pengertian kebudayaan sendiri yaitu ‘budi atau akal’, yang berarti kebudayaan adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh akal manusia.1 Kebudayaan yang dihasilkan oleh akal manusia
tidak hanya berbentuk suatu karya, akan tetapi mencakup hal-hal seperti adat, moral,
kepercayaan, norma, serta tradisi yang memiliki dinamika kebudayaan atau dapat berubah
seiring berkembangnya peradaban manusia.

Menurut saya, hubungan internasional dan kebudayaan memiliki korelasi dimana dalam
hubungan internasional kita tidak hanya mempelajari tentang bagaimana politik atau
hubungan antar bangsa saja, melainkan kita juga harus mempelajari tentang bagaimana
budaya-budaya dari negara lain, terutama negara-negara yang bekerjasama dengan negara
kita. Karena sama halnya dengan berinteraksi atau menjalin hubungan dengan manusia, untuk
menjalin hubungan atau berdiplomasi dengan negara lain pun kita membutuhkan pemahaman
terlebih dahulu mengenai budaya dari negara tersebut, agar proses diplomasi dapat berjalan
dengan lancar.

Selain itu, menurut saya korelasi hubungan internasional dan kebudayaan dapat tercipta
karena budaya juga merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk berdiplomasi dengan
bentuk soft power dalam hubungan internasional. Dengan cara mengemas dan
mengeksploitasi kebudayaan yang kita miliki dengan semenarik mungkin, dan kemudian
dapat digunakan untuk menarik perhatian negara lain untuk sekedar mengetahui lebih lanjut
mengenai budaya Indonesia, atau bahkan mengundang kerjasama atau diplomasi antar negara

1
NSD, ‘Pengertian Kebudayaan’, dalam Jurnal Hasil Riset, dipublikasi oleh E-Journal, 2016
tersebut.2 Dengan berdiplomasi budaya tersebut, secara tidak langsung kita juga dapat
melestarikan budaya kita.

Alasan budaya dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi dalam berdiplomasi adalah,
karena budaya dapat dilakukan dan dapat diterima dengan mudah oleh siapapun. Salah satu
contoh dari berdiplomasi melalui budaya yaitu Kpop atau Korean Pop yang mempromosikan
tari modern Korea Selatan kepada setiap orang melalui perform yang menarik perhatian,
sehingga dapat diterima dengan mudah oleh berbagai kalangan di banyak negara. Khususnya
Indonesia (sebagai contoh). Hal tersebut secara tidak langsung menciptakan sebuah jalinan
kerjasama atau diplomasi antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Disebut kerjasama, karena para penggemar Kpop akan membeli merch Kpop Idol mereka
yang harus di impor dari Korea Selatan. Hal tersebut dapat membantu perkembangan
ekonomi Korea Selatan karena mereka akan mendapatkan pemasukan pajak yang besar dari
perusahaan yang meng-ekspor merch Kpop Idol tersebut.

Sebaliknya, keuntungan untuk negara Indonesia sendiri didapatkan melalui pajak bea cukai
dari barang impor tersebut. Selain itu, jika Kpop tersebut memiliki banyak penggemar dari
Indonesia, kemungkinan untuk bekerjasama semakin meningkat. Seperti mengundang Kpop
untuk mengisi perform di Indonesia, sehingga dapat dikenalkan secara langsung dengan
budaya Indonesia. Ini juga merupakan salah satu bentuk promosi budaya Indonesia melalui
kerjasama dengan Idol Kpop tersebut.

Seperti yang kita ketahui, bentuk-bentuk diplomasi bukan hanya tentang diplomasi politik,
contoh diatas tersebut adalah contoh dari berdiplomasi budaya yang menghasilkan benefit di
bidang ekonomi. Melalui Kpop tersebut, secara tidak langsung Indonesia telah berdiplomasi
dengan Korea Selatan. Karena baik Indonesia maupun Korea Selatan, dalam hal ini kita
sama-sama mendapatkan keuntungan.

2
Admin HI, ‘Kebudayaan Dalam Hubungan Internasional’, UMY Hubungan Internasional, E-Journal UMY,
Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai