Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : WA ODE FENI SURIANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 859745283

Tanggal Lahir : 19 Desember 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/ PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI


SD
Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 83/KENDARI

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 27 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :WA ODE FENI SURIANI


NIM : 859745283
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/ PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD
UPBJJ-UT : KENDARI

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Senin, 27 Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan
WA ODE FENI SURIANI
1. Dari uraian diatas maka:
a. Media sosial adalah kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan seseorang/individu
maupun sekelompok orang untuk berkumpul, berpartisipasi, berbagi, berkomunikasi, atau
berkolaborasi.Dengan adanya media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat
serta lebih efisien seperti berkomunikasi dalam jarak yang jauh. Dampak media sosial
terhadap teknologi menyebabkan terjadinya perubahan besar khususnya bagi manusia,
yang telah dimudahkan dalam kemajuan komunikasi dan informasi. Masyarakat modern
memiliki ketergantungan menjalani kehidupan di mana teknologi informasi dan
komunikasi menjadi inovasi untuk memajukan manusia. Perubahan teknologi dalam
berkomunikasi ditandai dengan konsep modernisasi yang merupakan teknologi yang
lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara
sederhana,modernisasi adalah proses perubahan dari teknologi kuno ke teknologi yang
baru dan lebih maju. Seperti pada saat teknologi belum maju, Cara berkomunikasi
masyarakat sosial yaitu dengan bertatap muka langsung dengan lawan bicara. Sedangkan
di zaman sekarang ini, tidak jarang orang yang lebih memilih berkomunikasi dengan
metode jarak jauh seperti media sosial.
b. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada
di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi
dengan memanfaatkan media daring (online). Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang
terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk
menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak
sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak
memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka
melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang
dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu, hingga
mengapsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun
diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit. Permasalahan yang
terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan
kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan
internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk
menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi
permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan
bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang
berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga
akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap
mengikuti pembelajaran daring.
2. Berdasarkan deskripsi di atas maka:
a. Anak2 ditaiwan sudah diajarkan sejak dini untuk membuang sampah pada tempatnya
menurut jenis sampah, hal ini tentu akan menjadi kebiasaan anak anak di sana yang akan
terbawa sampai dewasa. Pengenalan 13 jenis sampah ini sangat bagus untuk anak anak.
Sistem pembelajaran pada sekolah sekolah juga sangat bagus untuk budaya
penanggulangan sampah.
b. Substansi dan Kompetensi Bidang Studi
Pembelajaran berbasis budaya lebih menekankan tercapainya pemahaman yang terpadu
(integrated understansing) daripada sekedar pemahaman mendalam (inert understanding).
Pemahaman terpadu membuat siswa mampu bertindak secara mandiri berdasarkan
prinsip ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam konteks
komunitas budaya dan mendorong siswa untuk kreatif terus mencari dan menemukan
gagasan berdasarkan konsep dan prinsip ilmiah. Pemahaman terpadu sebagai hasil
pembelajaran berbasis budaya mempersyaratkan adanya penciptaan makna oleh siswa
atas substansi bidang ilmu dan konteksnya. Konteks dalam hal ini adalah komunitas
budaya. Substansi meliputi (a) content knowledge, yaitu konsep dan prinsip dalam bidang
ilmu, (b) Inquiry and promlem solving knowledge, yaitu pengetahuan tentang proses
penemuan dan proses penyelesaian masalah dalam bidang ilmu, dan (c) Epistemic
knowledge, yaitu pengetahuan tentang aturan main yang berlaku dalam bidang ilmu.
3. Dari kasus diatas kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
a. Tingkat bullying di indonesia sangat tinggi, ini tentu saja harus di tangani dengan
baik agar tidak terus meningkat dan mengakibatkan menurunnya prestasi siswa
sampai kerusakan mental pada anak. Hubungan kasus di atas dengan pembelajaran
berbasis demokrasi dan HAM di sekolah adalah penindasan atau bullying terhadap
siswa adalah pelanggaran HAM inilah pentingnya penerapan pembelajaran HAM dan
demokrasi di sekolah untuk mengajarkan terhadap siswa untuk saling menghargai dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
b. Model pembelajaran kontekstual yaitu model pembelajaran yang digunakan guru
sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran kontekstual tersebut
memudahkan anak memaknai nilai-nilai HAM yang dipelajarinya.
Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yaitu model pembelajaran
dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam belajar.
Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan model Jigsaw, diskusi kelompok, dan
tugas kelompok.

4. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan guru pada pembelajaran mata
pelajaran Seni Budaya diantaranya:
a. Model Pembelajaran Kolaboratif
Pada model pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat direktif
atau manajer belajar, sebaliknya peserta didiklah yang harus lebih aktif.
Ada 4 sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan
perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan
pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat
menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.
b. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
c. Model Discovery Learning adalah teori belajar yang dideinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
inalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Anda mungkin juga menyukai