Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL RENCANA USAHA

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA


UNIPA 2021

Judul PMW
“ BENIH LELE UNGGULAN “
Usaha Pembenihan Ikan Lele Organik di
Putra Tunggal Group

Diusulkan Oleh:

Moch. Arif Anshori 183600008


M. Khamdani Ali M 183600027
Bayu Tirta Marta 183600031

Dosen Pembimbing
Nama ………….......….. NIP …………….

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2021

1
2
PESERTA PMW UNIPA 21 T>ELEKTRO 2018

1. Judul Kegiatan Wirausaha : Benih Lele Unggulan


2. Jenis Kegiatan Wirausaha : Usaha Pembenihan Ikan Lele Organik
3. Alamat Kegiatan Wirausaha : Perum Tawang Sari Permai blok dd 57 RT 02
RW 01 Kel. Kletek Kec. Taman
4. Jumlah Dana yang Diusulkan : Rp. .........................
(Maksimal Rp 15.000.000,00)
5. Pengusul
a. Nama : Moch.Arif Anshori
b. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*
c. Tempat, Tanggal Lahir : Sidoarjo, 19 April 1999
d. NIM/Semester : 183600008 / 6
e. SKS Telah Ditempuh : 103 SKS
f. Fakultas/Program Studi : Teknik Industri / Teknik Elektro
g. Alamat Rumah Asal : Wonocolo RT 10 RW 04 no 76 Taman Sidoarjo
h. Alamat Tinggal Saat Ini : Wonocolo RT 10 RW 04 no 76 Taman Sidoarjo
i. Nomor Telepon dan HP : 0895368703065
j. Alamat Email : arif.anshori123@gmail.com

6. Anggota I Anggota II
a. Nama : M. Khamdani Ali M Bayu Tirta Marta
b. SKS Telah Ditempuh : 103 103
c. Fakultas/Program Studi : Teknik Industri / Teknik Teknik Industri /
Elektro Teknik Elektro
d. NIM/Semester : 183600027 / 6 183600031 / 6
e. Nomor Telepon dan HP : 0895628119932 083854148657

Dengan ini kami menyatakan mendaftarkan diri sebagai peserta Program


Wirausaha Mahasiswa UNIPA Surabaya 2021 dan bersedia mengikuti semua
ketentuan yang ditetapkan.
Surabaya,……………………….
2021
Yang menyatakan,
Anggota II Anggota I Dosen PMW,

_____________ _______________ ______________


NIM NIM NIM

3
4
A. Judul Kegiatan Usaha
Usaha Pembenihan Ikan Lele Organik di Daerah Tawangsari, Sidoarjo

B. Jenis Usaha dan Lokasi Usaha


Tentukan identitas usaha dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Nama Usaha : Putra Tunggal Group


Jenis Usaha : Pembenihan ikan lele organik
Alamat Usaha : Perum Tawang Sari Permai blok dd 57 RT 02
RW 01 Kel. Kletek Kec. Taman
Penanggung Jawab : Bp. Ganang
Email/No Telepon : 081335559961

C. Deskripsi Usaha
V.1Persyaratan Budidaya Lele
a. Lahan Relatif Datar
lahan yang datar merupakan lahan yang sangat baik untuk
budidaya ikan lele. Dengan lahan yang datar kolam dapat di
bentuk dengan mudah. Karena kolam yang di gunakan mulai dari
kolam permanen sampai ke kolam terpal. Selain datar lahanpun di
buat menjadi satu hamparan agar mempermudah akses
pendistribusian bahan dan hasil produksi.

b. Ketinggilan Lokasi
Ketinggian lokasi yang baik adalah di bawah 800 Mdpl
dengan suhu kisaharan 20°c -25°c. namun apabila ada
pembudidaya yang berada di dataran tinggi hal ini bukan suatu
hambatan untuk memulai usaha di bidang budidaya ikan lele di
karenakana sudah ada beberapa teknolgi tepat guna yang dapat di
terapkan pada usaha budidaya ikan lele.

c. Letak Strategis
Lokasi yang strategis untuk budiadaya ikan lele yaitu yang sedikit
jauh dari pemukiman warga namun mempunyai akses jalan yang

5
memadai. Selain itu dalam budidaya ikan sudah tentu akan
berhubungan dengan air, makan ketersediaan air bersih sangat
dibutuhkan karenanya lokasi usaha budidaya ikan lele pelu lokasi
yang dekat sumber air bersih. Selain itu lokasi budidaya ikan lele
akan lebih baik lagi apabila dekat dengan konsumen maupun
agen2 penampung ikan.

5.2 Persiapan Budidaya


a. Pemilihan Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk budidaya untuk di daerah Sidoarjo


sebaiknya memilih atau mencari lokasi di daerah Sidoarjo utara
maupun di Sidoarjo timur yang suhu udara nya tidak terlalu dingin
seperti di Sidoarjo Selatan dan Sidoarjo TImur. Namun di Kunigan
TImur maupun Sidoarjo selatan bukan tidak bisa melaksanakan
budidaya ikan lele namun harus ada beberapa teknologi yang
diterapkan untuk pengaturan suhu udara untuk menciptakan kondisi
yang kondusif bagi ikan lele itu sendiri. Lokasi yang jauh dengan
pusat kota maupun pasar tidak jadi hambatan dikarenakan lele
merupakn ikan yang tahan dengan kondisi minim air.

b. Kebutuhan Lahan dan Kolam


Lahan yang diperlukan tak perlu luas untuk pemula. Untuk
pemula lahan yang dibutuhkan untuk kolam cukup seluas 100m²
dengan kapasitas kolam 10 unit dan masing-masing kolam
mempunyai luas 15m². masing-masing kolam dapat menampung ikan
minimal sebanyak 3000 ekor dan maksimal 15.000 ekor. Dari
3000.ekor dapat menghasilkan ikan lele konsumsi sebanyak 250 kg
dan dari 15.000 ekor dapat menghasilkan 14.000 kg.

6
c. Kebutuhan Alat

Dalam melaksanakan budidaya ikan lele alat yang diperlukan


yaitu alat tangkap (seser dan 7ystem7 penghalang), wadah
(Waskom,bak fiber,dan 7ystem7 tamping),alat sortir,alat timbang dan
alat-alat penyedot air (selang,pompa,pipa).

d. Sumber Daya Manusia


Dalam pelaksanaan Budidaya Ikan lele dengan kapasitas 3.000
ekor hanya membutuhkan satu tenaga kerja yang sudah terlaltih.
Sementara itu, untuk 15.000 ekor maksimal membutuhkan tenaga
kerja yang terlatih sebanyak tiga orang.

5.3 Budidaya Ikan Lele


a. Persiapan Kolam
Kolam yang akan di tanamai ikan lele harus dipersiapkan
terlebih dahulu selama 7 hari dengan cara sebagai berikut :
1. Pastikan kolam dalam kondisi baik/tidak ada bocor
2. Tebar kotoran hewan hasil fermentasi sebanyak 0,5kg/m²
3. Isi air setinggi 5 cm
4. Genangkan air selama 7 hari sampai mikroorganisme
tumbuh.
5. Setelah 7 hari isi air kembali sampai ketinggian 30 cm
6. Masukan probiotik ke air untuk menstabilkan kualitas air

Gambar 1. Perendaman Kotoran Ayam Broiler

7
b. Aklimatisasi Ikan Lele

Sebelum ikan lele di masukan ke dalam kolam, ikan lele harus


terlebih dahulu di aklimatisasi dengan tujuan untuk mencegah atau
menghilangkan (sterilisasi) penyakait dan virus yang terbawa dari
tempat sebelumnya serta penyesuaian suhu dan kondisi media baru
dengan media lama. Adapun caranya sebagai berikut :

1. Siapkan tiga bak fiber atau sejenisnya


2. Bak pertama di isi air campuran 8ystem8 70%,bak ke-dua di
air campuran probiotik, bak ke-tiga di isi air bawaan ikan
lele.
3. Masukan ikan lele di bak pertama selama 15 menit,lalu di bak
ke-dua selama 10 menit, di bak ke-tiga selama 5 menit dan
isikan air dari kolam sedikit2 ke bak ke-tiga.
4. Setelah melalui proses tersebut ikan bisa langsung di tebar di
kolam.

c. Pemeliharaan

Setelah ikan di tebar di kolam ikan di pelihara selama 30 hari


sampai 45 hari hingga berukuran konsumsi. Ikan lele kerap di kenal
sebagai binatang kanibal. Lele dapat kanibal apabila pembudidaya
telat ataupun tidak disiplin dalam pemberian pakan kepada lele, hal
lain yang menyebabkan lele kanibal yaitu keterlambatan
pembudidaya dalam mensortir ikan.

Pensortiran lele dilakukan per dua minggu. Pensortiran di


lakukan dengan tujuan pencegahan kanibalisme dan meminimalisir
keterlambatan pertumbuhan ikan lele yang dapat merugikan
pembudidaya lele.

8
Jadwal pemberian ikan setiap harinya dilakukan pada pukul
09.00, lau sore hari pada pukul 16.00 dan malam hari pukul 21.00.
pemberian pakan pada waktu tertentu dapat mempercepat
pertumbuhan lele di karenakan pada waktu tersebut metabolisme
ikan sedang berjalan secara optimal.

Pemberian pakan ikan pagi hari sebanyak 30%, sore hari


sebanyak 30% dan 40% pada malam hari. Mengingat lele termasuk
hewan nocturnal yang aktif di malam hari maka pemberian pakan
di malam hari lebih banyak daripada pagi dan sore hari.

d. Pemanenan

Ikan lele yang yang sudah dipelihara selama 30 hari sampai 45


hari atau ikan yang sudah mencapai ukuran konsumsi dapat
dipanen sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Waktu pemanenan dapat dilakukan pada dua waktu yaitu pada


pagi hari dan malam hari. Apabila pemanenan dilakukan pada pagi
hari sebaiknya dilakukan sebelum matahari terbit dan apabila sore
hari wetelah matahari terbenam.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari tingkat


setres serta mortalitas pada ikan lele yang dapat merugikan Putra
Tunggal Group dan konsumen.

Ada dua sistem pemanenan yaitu pemanenan sebagian dan


pemanenan total. Pemanenan sebagian mempunyai kekurangan
dapat menimbulkan stress pada ikan lele yang tidak terpanen, oleh
karena itu para pembudidaya lebih senang apabila panen secara
total.

9
e. Pascapanen
Setelah lele terjual atau terpanen semua dari lokasi kolam
maka kegiatan selanjutnya merencanakan atau rapat tim untuk
melihat kondisi pasar kedepannya apakah di sektor pembenihan
atau pembesaran. Apabila setelah ada keputusan dan sudah terlihat
kondisi pasar yang baik maka tim akan bekerja sesuai dengan
keputusan rapat.
Apabila keputusan mengatakan di sektor pembenihan makan
yang dilakukan adalah menyiapkan pemijahan namun apabila di
sektor konsumsi maka kembali ke kegiatan awal seperti diatas.

10
D. Rencana Operasional Usaha
Skema/Bagan Alur Produksi

Benih ikan Persiapan Kolam

Aklimatisasi Media/kolam

Pemeliharaan

Air Limbah

Ikan Lele
Segar

Pupuk Tanaman

Rancangan Produksi
Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti kolam
dan alat-alat penunjang lainnya dalam pengembangan usaha
budidaya ikan lele ini telah tersedia sehingga investasi yang ada
akan difokuskan untuk biaya produksi dan operasional usaha
budidaya ikan lele
ini.

E. Target Usaha

11
RENCANA PEMASARAN
Gambaran Umum Pasar
a. Jenis produk yang dipasarkan adalah Ikan Lele Benih,Ikan lele
Konsumsi/Lele Segar dan Ikan Lele untuk pemancingan.
b. Wilayah pemasaran Ikan Lele, yaitu :
1. Untuk wilayah pemasaran tingkat lokal di tergetkan sekitar
50%. Wilayah pemasaran untuk tingkat lokal tersebut memiliki
sasaran pasar kepada para pedagang ikan lele segar di pasar
tradisional yang berada di Kabupaten Sidoarjo, pasar modern
yang berada di Kabupaten Sidoarjo, Agen ikan yang berada di
Kabupaten Sidoarjo, pemancingan yang berada di wilayah
Kabupaten Sidoarjo.
2. Untuk wilayah pemasaran tingkat nasional di targetkan sekitar
25%. Wilayah pemasaran untuk tingkat nasional tersebut
memiliki sasaran pasar kepada agen-agen besar, kebutuhan
bahan pabrik olahan ikan lele serta agen-agen pemancingan
yang berada di wilayah-wilayah di luar Kabupaten Sidoarjo
seperti, Cirebon, Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Bogor, Papua,dsb.
3. Untuk wilayah pemasaran tingkat internasional (ekspor luar
negeri) ditergetkan sebanyak 25% . Sasaran pasar untuk ekspor
meliputi Australia, Malaysia, Jepang, China, dan Korea.

Penetapan Harga
Umumnya pada ikan lele konsumsi dalam berat 1 Kg terdapat ikan
sebanyak 12 ekor – 8 ekor, pada ikan lele untuk pemancingan dalam
berat 1 Kg terdapat ikan lele sebanyak 2 ekor -1 ekor bahkan tak jarang
yang meminta perekor dengan berat 2 Kg up. Untuk ikan lele benih
belum di hitung secara berat namun masih di hitung secara jumlah.

12
Ikan lele konsumsi di jual dengan harga Rp.20.000/Kg, ikan lele untuk
pemancingan di jual dengan harga Rp.25.000-Rp.30.000/kg,sedangkan
lele benih kisaran harga Rp.200-Rp400 (sesuai ukuran ).

F. Analisis Usaha
Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness


(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Ini
adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk
mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi; caranya
berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang
yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan
masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Berikut analisis
SWOT Putra Tunggal Group :

a. Strong (kekuatan)
Ada beberapa kekuatan yang dimiliki oleh Putra Tunggal Group
dalam menjalankan usahanya yaitu, tim kerja Putra Tunggal
Group merupakan tenaga-tenaga terlatih yang sudah mempunyai
banyak pengalaman di bidang budidaya perikanan lele. Selain itu
Putra Tunggal Group memiliki alat-alat yang cukup modern
apabila dibandingkan dengan para pembudidaya lainnya di
wilayah Kabupaten Kunigan, Putra Tunggal Group dalam
membudidayakan Lele nya menggunakan system minim kimia
atau biasa di sebut system organik, dari mulai bahan dan probiotik
Putra Tunggal Group tidak menggunakan bahan-bahan kimia
yang berada di took melainkan memetik hasil dari alam dan di
olah menjadi probiotik serta obat-obatan untuk lele. Kualitas lele
yang dihasilkan oleh Putra Tunggal Group sedikit lebih baik di
banding dengan lele hasil pembudidaya lainnya yang masih
menggunakan teknik konvensional. Cita rasa lele yang di masak

13
akan menimbulkan harum dan tekstur yang kering serta renyah,
selain itu lele yang di masak tidak akan mengeluarkan bau lumpur
maupun bau anyir melainkan wangi. Hal ini di sebabkan oleh
bahan obat-obatanprobiotik serta pakannya di olah dengan system
minim kimia.
b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki oleh Putra Tunggal Group yaitu, kolam
yang digunakan belum berbentuk permanen melainkan masih
dalam bentuk terpal dan semi permanen. Pasar yang akan menjadi
target sasaran belum ada yang dapat bekerja sama secara pasti
baik dari segi kualitas,kuantitas maupun kontinuitas. Kuotan yang
dihasilkan masih di bawah 5 ton sehingga masih belum layak
menembus pasar yang lebih besar lagi. Kapasitas angkut
kenddaraan operasional yang dimiliki oleh Putra Tunggal Group
belum dapat mengangkut dengan kapasitas banyak.
c. Opportunities (peluang)
Peluang yang ada pada saat ini adalah kebutuhan akan lele
konsumsi semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh dengan
sadarnya masyarakat akan khasiat kandungan gizi lele yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kuota lele yang
tersedia pada saat ini belum dapat mencukupi kebutuhan pangan
nasional di karenakan minim secara kuantitas. Di Kabupaten
Sidoarjo kuota ikan minus 125.000.000 ton pertahun. Sehingga
ini merupakan peluang yang sangat besar bagi para pengusaha
yang akan berusah di bidang perikanan khususnya budidaya ikan
lele.

d. Threats (ancaman)
Selain ada peluang tentunya di samping peluang pasti berhimpitan
dengan ancaman. Ancaman yang kemungkinan akan dihadapi

14
oleh Putra Tunggal Group pada saat memulai usahanya, yaitu
munculnya para kapitalis yang dapat menghancurkan harga
pasaran sehingga dapat merugikan para pembudidaya. Ancaman
cuaca extreme yang sulit untuk di prediksi pun sangat di
khawatirkan oleh Putra Tunggal Group karena dapat menurunkan
kualitas air sehingga lele menjadi stress bahkan mati. Banyaknya
tengkulak-tengkulak yang akan merusak harga di para
pembudidaya sehingga para pembudidaya manegalami
kebangkrutan dan akhirnya kuantitas lele berkurang.

G. Jadwal Kegiatan
Sebutkan tahapan pelaksanaan kegiatan dalam kolom jenis kegiatan dan bulan
(Minggu) pelaksanaan.

H. Rencana Biaya
A. Analisa Biaya dan Pendapatan
1. Modal Tetap

No. Uraian Jumlah Biaya per unit Total Biaya

1. Tanah 500 m²/35,71 bata Rp. 200.000 Rp.7.142.000

2. Bangunan/Kolam 10 Unit Rp. 300.000 Rp.3.000.000

3. Peralatan

- Seser 2 unit Rp.20.000 Rp.40.000

- Jaring 1 Unit Rp.200.000 Rp.200.000

- Jolang Sortir 7 Unit Rp.20.000 Rp.140.000

- Bak Fiber 3 Unit Rp.300.000 Rp. 900.000

- Timbangan 1 Unit Rp.400.000 Rp.400.000

15
- Blender 1 Unit Rp.200.000 Rp.200.000

- Pisau 2 Unit Rp.5000 Rp.10.000

- Sabit 2 Unit Rp.15.000 Rp.30.000

- Cangkul 2 Unit Rp.20.000 Rp.40.000

- Keranjang 2 Unit Rp.30.000 Rp.60.000

4. Mesin

- Pompa Air 1 Unit Rp.450.000 Rp.450.000

- Gaint Set 1 Unit Rp.2.000.000 Rp.2.000.000

- Aerator 1 Unit Rp.600.000 Rp.600.000

TOTAL Rp.15.212.000

Tabel 10. Modal Tetap

2. Biaya Penyusutan
Biaya Penyusutan = Modal Tetap x 10%
= Rp.15.212.000 x 10%
= Rp.1.521.200

2. Modal Kerja (Biaya Operasional)


a. Gaji Pegawai
- Tenaga Kerja Langsung (Siklus Usaha 1 Bulan)

No. Jenis kegiatan Jumlah Tenaga Kerja Total


1. Persiapan Kolam 5 Orang Rp.750.000
2. Aklimatisasi 3 Orang Rp.150.000
3. Pemeliharaan 2 Orang Rp.3.000.000

16
4. Pasca panen 5 Orang Rp.750.000
TOTAL Rp.4.650.000
Tabel 11. Modal Kerja (Biaya Operasional)
b. Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Bahan Baku Jumlah Biaya per Total


Unit Unit

1. Benih ikan Lele 100.000 Rp.250 Rp.25.000.000


ukuran 4-6 cm ekor

No. Bahan Penolong Jumlah Biaya per Total


Unit Unit

1. Pakan Ikan 500 Kg Rp.165.000 Rp.8.250.000

2. Pupuk Kandang 75 Kg Rp.3000 Rp.225.000

3. Probiotik Alami 1 Liter Rp.50.000 Rp.50.000

4. Obat herbal 1 Kg Rp.20.000 Rp.20.000

5. Oksigen 1 Unit Rp.150.000 Rp.150.000

6. Plastik Packing 20 Unit Rp.2.000 Rp.40.000

7. Blong plastik 6 Unit Rp.150.000 Rp.900.000

8. Karet Gelang 1 Pack Rp.5.000 Rp.5.000

9. Alkohol 1 Liter Rp.10.000 Rp.10.000

10. Supertetra 1 Strip Rp.3.000 Rp.3.000

11. Selang 1 Unit Rp.250.000 Rp.250.000

12. Pipa 10 Unit Rp.5.000 Rp.50.000

TOTAL Rp.34.953.000

17
Tabel 12. Bahan Baku dan Bahan Penolong
c. Utiliti/Sarana

No. Uraian Jumlah Biaya per Total


Unit

1. Instalasi listrik 1 bulan Rp.200.000 Rp.200.000

2. Instalasi Air 1 bulan Rp.50.000 Rp.50.000

3. Pemasanagan 1 bulan Rp.150.000 Rp.150.000


Pesawat Telepon

4. Kendaraan 1 bulan Rp.500.000 Rp.500.000


Operasional

TOTAL Rp.900.000

Tabel 13. Utiliti/Sarana

3. Total Modal
Total Modal = Modal Tetap + Modal Kerja
= Rp.15.212.000 + Rp. 4.650.000 + Rp. 34.953.000
+ Rp.900.000
= Rp.55.715.000
4. Penerimaan
Penerimaan = Hasil Produksi x Harga Jual
= 10.000 Kg x Rp.20.000
= Rp.200.000.000
5. Biaya Produksi
Biaya Produksi = Biaya Penyusutan + Modal Kerja
=Rp.1.521.200 + Rp.4.650.000 +
Rp. 34.953.000+ Rp.900.000

18
= Rp.42.024.200
6. Laba
Laba = Penerimaan – Biaya Produksi
= Rp.200.000.000 – Rp.42.024.200
= Rp.157.9755.800

Sumber Modal
Sumber Modal yang diperoleh untuk melaksanakan usaha ini yaitu
berasal dari kerja sama antara Putra Tunggal Group dengan KADIN
Kabupaten Sidoarjo dan kerjasama antara Putra Tunggal Group
dengan Disnakertransos Kabupaten Sidoarjo dan Provinsi Jawa
Timur.

I. Lampiran
• X. KESIMPULAN

1. Putra Tunggal Group merupakan usaha milik perorangan yang bekerja


sama dengan lembaga KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kabupaten
Sidoarjo serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Sidoarjo dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Timur.
2. Budidaya lele di Putra Tunggal Group sudah dapat memenuhi beberapa
pasar lokal di daerah Sidoarjo Utara dan beberapa tenda pedagang pecel
lele di daerah Sidoarjo.
3. Dalam usaha budidaya ikan lele dengan produk yang dihasilkan berupa
benih ikan lele untuk para pendeder maupun pembesar ikan lele untuk
dicetak menjadi ikan lele ukuran sangkal ( 1kg isi 30-35 ekor) maupun di
jadikan ikan lele berukuran konsumsi (1 kg isi 12-8 ekor).
4. Pembukaan usaha budidaya ikan lele akan menimbulkan dampak-dampak
yang berpengaruh terhdap lingkungan sekitar lokasi usaha budidaya ikan
lele ini.

19
3 x4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP berwarna

1. Nama :
2. NIM :
3. Tempat dan tanggal lahir :
4. Jenis kelamin :
5. Fakultas :
6. Program Studi :
7. Semester :
8. SKS telah ditempuh :
9. Alamat asal :
Telpon :
10. Alamat Tinggal :
Telpon :
HP :
Email :
11. Pengalaman
1. Pendidikan Formal (Mulai SMA atau sederajat)
No Jenjang Pendidikan Nama Kota Tahun
Sekolah
1
2

2. Pendidikan Non Formal


No Nama Lembaga Pendidikan Lama Tempat Tahu
/Training /Course (Bln/ pendidikan n
th) dan kota
1
2

3. Pengalaman dan kegiatan kewirausahaan (Pendidikan dan Usaha)


1. ...........................................................................
2. ..........................................................................
3. ..........................................................................
4. ..........................................................................
4. Prestasi /Penghargaan
No Nama Penghargaan Tahun Lembaga pemberi Kota
Penghargaan

20
1
2

5. Pengalaman Organisasi :
1. .............................................................
2. .............................................................

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Catatan:
* Lampirkan Foto copy Sertifikat
* Bagi yang telah berpengalaman berwirausaha, lampirkan profil usaha yang
didalamnya terdapat alamat usaha yang jelas karena akan dilakukan kunjungan
pada proses seleksi

Surabaya, ..……….2021

(Nama lengkap)
NIM.

21
22

Anda mungkin juga menyukai