OLEH
Edwin Setiawan(2023801015)
i
LEMBARAN PENGESAHAN
Mengetahui
NIP.
Mengesahkan Mengetahui
Ketua Jurusan Peternakan Koordinator PUM
NIP.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena
atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyusun proposal Proyek Usaha
Mandiri (PUM) yang berjudul PEMELIHARAAN AYAM BROILER dengan
baik. Proyek usaha mandiri (PUM) merupakan salah satu persyaratan dalam
melaksanakan Proyek usaha Mandiri di kampus Politeknik Pertanian Negeri
Kupang. Dalam penulisan Proposal ini ,penulis mengalami banyak rintangan dan
hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga Proposal ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan Terimakasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pemeliharaan Ayam Broiler.....6
Tabel 2.Biaya Variabel Dalam Pemeliharaan Ayam Broiler…………………….13
Tabel3. Biaya Tetap dalam Pemeliharaan Ayam Broiler………………………...14
Tabel 4.Pengolahan Hasil…...……………………………………………………15
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini mengalami pertumbuhan
penduduk dan perekonomin yang sangat pesat saat ini Jumlah penduduk Nusa
Tenggara Timur (NTT) sebanyak 5.387.738 jiwa yang mencakup mereka yang
bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 905.943 jiwa atau (19,34%) dan
didaerah pedesaan sebanyak 3.777.884 jiwa (80,66%).
Populasi ayam pedaging menurut BPS Kabupaten Kota Kupang,
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Pada tahun 2019 populasi ayam 4.728.243,
pada tahun 2020 populasi ayam 4.764.691, pada tahun 2021 Populasi ayam
5.392.702.populasi ayam pedaging di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tertinggi
di kota kupang yaitu pada tahun 2021.
Tingkat konsumsi daging ayam masyarakat NTT pada tahun 2019
sebanyak 4.199.861,84 kg, pada tahun 2020 sebanyak 10.003.445,00 kg, dan
pada tahun 2021 sebanyak 9.584.360,00 kg. Berdasarkan Data diatas dapat
disimpulkan bahwa tingkat konsumsi ayam broiler di NTT dari tahun 2019
sampai dengan tahun 2021 memiliki peningkatan yang sangat baik, oleh karena
itu pemeliharaan ayam broiler di NTT perlu ditingkatkan.
Menanggapi hal ini maka Politeknik Pertanian Negri Kupang (PPNK)
mengadakan suatu kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa khususnya
Program Studi produksi ternak (Proter) yaitu Proyek Usaha Mandir (PUM) yang
diselenggarakan atas dasar Visi PPNK yaitu menghasilkan tenaga trampil. Selain
itu juga PUM dilakukan untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa
yang dijadikan sebagai bekal untuk masa depan terutama mahasiswa yang secara
lansung mendapat motivasi dalam bidang peternakan yang khususnya bergerak
dalam bidang peternakan.
6
1.2 Tujuan
Tujuan dari Proyek Usaha Mandiri adalah:
a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
berwirausaha di bidang peternakan khususnya usaha ayam broiler.
b) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa yang dapat menjadi bekal
setelah menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
1.3 Kegunaan
Kegunaan dari proyek usaha mandiri adalah
a) Sebagai sumber informasi tentang cara melakukan pemeliharaan ayam broiler
b) Melatih kerjasama antara mahasiswa
c) Sebagai pengalaman untuk mahasiswa dalam berwirausaha ayam broiler
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemilihan Day Old Chick (DOC)
Ayam broiler merupakan ayam ras pedaging yang waktu pemeliharaannya
relatif ingkat, dari 4-5 minggu sudah dapat dipanen. Populasi broiler perlu
ditingkatkan karena broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang
dibutuhkan masyarakat. Untuk mendapatkan ayam broiler yang baik, pemilihan
bibit ayam (DOC) harus mempunyai kriteria sebagai berikut sehat dan aktif
bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat,
hidung bersih, mata tajam dan bersih, serta lubang kotoran (anus) bersih, dan
berat badan 32 gram. Kualitas DOC yang dipelihara harus yang terbaik, karena
performa yang kurang baik bukan saja dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan
tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat diterima. Kartasudjana dan Suprijatna,
2006).
2.2 Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler
2.2.1 Perkandangan
Faktor yang menentukan keberhasilan usaha peternakan ayam broiler
adalah kandang yang intensif. Kandang harus dikondisikan sedemikian rupa agar
terdapat rasa nyaman pada ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Prihandanu dkk
(2015) menyatakan bahwa kandang merupakan salah satu dari manajemen ternak
unggas yang sangat penting untuk diperhatikan, kesalahan dalam kontruksi
kandang dapat berakibat fatal yang berujung pada kerugian bagi peternak.
2.2.2 Sanitasi kandang
Proses sanitasi kandang menggunakan desinfektan (formades) degan
penyemprotan pada dasar lantai, atap dan dinding kandang agar mencegah
8
timbulnya bibit penyakit yang menyerang DOC saat diturunkan. Takaran
pengunaan obat formades untuk proses penyemprotan kandang yaitu 5 liter air
dicampur dengan 5 ml formades. Pada waktu penyemprotan sebaiknya jangan
berlawanan arah angin sehingga obat yang disemprot dapat mengenai semua
ruangan kandang
9
Pemberian obat pada ternak ayam broiler menurut Rasyaf (2010), terdiri
dari kelompok obat khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh salmonella sp.,
kelompok obat antibiotik, dan kelompok obat khusus untuk mengobati penyakit
berak darah.
Menurut Jayanata dan Hariyanto (2011), para peternak ayam broiler dapat
melakukan pengobatan secara herbal dengan menggunakan jahe, kunyit, kencur,
daun siri, tamulawak, ataupun bawang putih sebagai alternatif pengganti obat-
obatan kimia. Bahan-bahan herbal tersebut dapat dicampur pada pakan ataupun air
minum ayam broiler.
Menurut Santoso dan Sudariyani (2009), vaksin adalah penyakit yang telah
dilemahkan dan dimasukan kedalam tubuh ayam broiler guna meningkatkan
kekebalan tubuh dan melawan penyakit. Pemberian vaksin dapat dilakukan
melalui tetes mata, penyuntikan, dan pencampuran dengan air minum.
Anita dan Widagdo (2011), menyatakan bahwa vitamin merupakan nutrien
organik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai fungsi biokimia yang tidak
disintesis oleh tubuh. Vitamin sangat berguna untuk mendukung proses
pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Ayam broiler
juga membutuhkan jenis vitamin A,B,C,D,E dan K.
2.2.5. Pemasaran Hasil
Apabila ayam telah mencapai bobot badan yang diinginkan maka ayam
dapat dipanen atau dipasarkan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah :
1. Penangkapan harus berhati-hati dan tidak boleh terlalu kasar
2. Pemasaraan sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam hari untuk
menghindari stress
3. Menyediakan alat timbangan untuk mengetahui pertumbahan bobot badan
ayam setiap minggu.
4. Membuat sekat agar ayam mudah ditangkap
5. Mencatat bobot ayam yang sudah ditimbang
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
11
8 • Trimezyn Bungkus
9 • Doxyvet Bungkus
12
BAB IV
BIAYA USAHA
Biaya usaha merupakan sejumlah nilai atau modal yang dikeluarkan untuk
melakukan sebuah usaha. Biaya usaha juga bisa berupa barang atau jasa. Untuk
melakukan sebuah usaha hal yang perlu dilakukan ialah menganalisiskan biaya
usaha yang peternak butuhkan.
13
6 Vitamin
• Vitachick Bungkus
• Doxyvet Bungkus
• Neobro Bungkus
• Trimisin Bungkus
7 Vaksin ND Botol
8 Lain lain
Total
Total biaya tetap+biaya variabel
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16