Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WABAH VIRUS COVID-19 DAN DAMPAK BAGI KEGIATAN


KEAGAMAAN

Disusun  Untuk  Memenuhi  Tugas  Mata Kuliah Ushul Fiqh

Dosen  Pengampu : Mustofa Kamal, S,S., M.Ag.

Di Sususn Oleh :

Nama :  Zaky Mubarok

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Nim : 5190007

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PEMALANG

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya  saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W
yang diutus sebagai rahmat untuk sekalian alam dan membimbing umat ke jalan yang lurus.

Ribuan terima kasih kami ucapkan kepada :

1. Bapak Mustofa Kamal, S,S., M.Ag.. yang telah memberikan pengarahan atas


terselesaikannya makalah ini.
2. Pihak-pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ushul Fiqh. Saya menyadari


tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan sehingga saya sangat berharap akan adanya kritik
dan saran guna perubahan yang lebih baik kedepannya. Saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, permohonan maaf saya
haturkan atas segala kekurangan dalam makalah ini.

Pemalang, 10 April 2020

Penulis

I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baru – baru ini dunia telah digemparkan dengan adanya virus yang sangat mematikan
dan penularanya yang sangat cepat dan mudah. Virus ini berasal dari keluarga Corona Virus
dimana pada tahun 2019 akhir tepatnya di bulan desember virus ini telah di temukan
pertama kali di wuhan. Virus ini merupakan jenis virus baru dari keluarga Corona Virus,
yang bernama Covid-19. Penyebaranya hingga saat ini sangat luas sekali hampir semua
negara terkena dampak dari virus ini. Karena penularanya yang begitu mudah sehingga
penyebaranya sangatlah cepat. Atas kejadian ini beberapa negara melakukan kebijakan guna
meminimalisir persebaran virus covid-19, dengan cara mengisolasi wilayah dimana
dilakukan sosial distance dari satu orang ke orang lain. Begitupun di indonesia, upaya
pencegahan penularan virus ini dengan cara menerapkan sosial distance. kebijakan inilah
yang menjadi dampak khususnya bagi umat muslim, dimana umat muslim tidak luput dari
berkumpulnya orang-orang. Bahkan MUI mengeluarkan tauziyah / fatwa yakni meniadakan
sholat jum’at sementara waktu, dan digantikan dengan sholat dzuhur di rumah masing-
masing. Hal ini yang menjadi pro kontra di antara umat muslim. Ada yang pro dengan
kebijakan tersebut, ada pula yang tidak sejalan dengan keputusan tersebut, mereka
berasumsi bahwa kejadian ini belum dikatakan sebagai wabah. Dikarenakan jumlah korban
yang meninggal baru sedikit. Untuk lebih jelasnya akan sedikit paparkan pada pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu virus covid-19 ?


2. Apakah sudah ada upaya dari pemerintah guna mengatasi wabah ini ?
3. Mengapa MUI mengeluarkan fatwa / tauziyah tentang ditiadakanya sholat jum’at?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu virus covid-19 ?
2. Untuk mengetahui apakah sudah ada upaya dari pemerintah guna mengatasi wabah ini ?
3. Untuk mengetahui Mengapa MUI mengeluarkan fatwa / tauziyah tentang ditiadakanya
sholat jum’at?

II
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 kemarin, dunia telah dihebohkan oleh COVID-19 atau yang
dikenal sebagai wabah virus corona. Virus ini pertama kali mewabah berasal dari wilayah
Wuhan di China.
Dilansir dari World Health Organization (WHO), corona berasal dari virus yang
menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga flu yang lebih parah, seperti sindrom
pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Pada awalnya, virus ini ditularkan antara hewan dan manusia. Seperti SARS yang
ditransmisikan dari luwak ke manusia, sementara MERS ditularkan ke manusia melalui
unta.
Nama virus corona berasal dari Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone” yang
artinya adalah mahkota atau lingkaran cahaya.
Penamaan ini memang tak lepas dari wujud khas virus itu, yang memiliki pinggiran
permukaan yang bulat dan besar, penampilan yang mengingatkan pada “corona matahari.”
Bentuk ini tercipta oleh peplomer viral spike yang merupakan protein yang mengisi
permukaan virus.

1. Gejala yang ditimbulkan

Menurut WHO, gejala infeksi corona adalah demam, batuk, sesak napas dan
kesulitan bernapas.
Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyebabkan pneumonia,
kegagalan banyak organ dan kematian.
Perkiraan masa inkubasi virus ini antara terinfeksi dan timbulnya gejala berkisar antara
satu hingga 14 hari. Sampai saat ini, kebanyakan orang yang terinfeksi menunjukkan
gejala dalam lima hingga enam hari.
Namun, terdapat juga pasien yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun.
Artinya mereka tidak menunjukkan gejala yang telah disebutkan sebelumnya meskipun
mereka memiliki virus pada sistem tubuh.

2. Seberapa bahaya covid-19 ?

Sampai saat ini telah tercatat terdapat 3.198 kematian yang disebabkan oleh virus
corona. Namun, WHO menyatakan bahwa tingkat kematian tersebut lebih rendah
dibandingkan SARS, yang mana tingkat bahaya virus ini berkisar di 2 persen.
WHO juga mengatakan bahwa pada umumnya, virus yang berasal dari China ini biasa
menyerang mereka yang berusia di atas 60 tahun. Virus ini juga biasa menyerang mereka
yang tengah menderita penyakit lainnya.

1
3. Pencegahan

Saat ini para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba untuk menciptakan
vaksin untuk sebagai alat penyembuhan virus corona. China sendiri saat ini telah
memberikan batasan perjalanan baik dari atau menuju wilayah Wuhan.
Selain itu, banyak maskapai penerbangan Internasioal yang akhirnya menutup akses
penerbangan mereka ke China.
Bahkan beberapa negara telah menutup akses masuk bagi warga China dan
mengevakuasi warga mereka yang berada di Wuhan.

Oleh karena itu, ada baiknya kamu mengikuti langkah-langkah berikut ini agar terhindar
dari virus tersebut: 

 Usahakan untuk tidak menyentuh wajahmu. Jika memang harus, cucilah tangamu
terlebih dahulu dengan sabun secara menyeluruh.
 Mencuci tangan menyeluruh, berarti: cucilah bagian belakang telapak, sela-sela jari,
dan bagian bawah kuku selama 20 detik.
 Buanglah masker jika terasa kotor, jangan menggunakan masker lebih dari satu kali.
Karena bakteri dapat berkembang biak di dalam maskermu jika dipakai terlalu lama.
 Jangan pernah menyentuh bagian luar masker, jika tidak sengaja menyentuh
langsung cuci tangamu kembali dengan sabun.
 Jangan berbagi peralatan makanan atau handuk.
 Jika bisa, usahakan menyentuh fasilitas umum seperti tombol lift, membuka/menutup
pintu menggunakan siku atau bahumu.
 Yang terpenting adalah selalu mencuci tangamu dengan sabun, baik sebelum makan
mau pun setelah pergi ke tempat umum.

B. Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Pencegahat Virus Covid-19

Setelah ditemukanya positif covid-19 di indonesia, pemerintah langsung melakukan


upaya-upaya pencegahan penularan virus covid-19 agar tidak semakin menyebar luas.
Diharapkan dengan adanya upaya-upaya pencegahan ini bisa memutus rantai penularan
virus covid-19. Namun banyak upaya dari pemerintah yang justru tidak efektif, dikarenakan
tingkat kesadaran seseorang mematuhi himbauan dari pemerintah yang masih minim,
sehingga upaya tersebut tidak efektif.
Adapun upaya pemerintah yang mungkin berdampak besar untuk memutus rantai
penularan virus covid-19 adalah sebagai berikut :

1. Lock Down

Apa itu lock down?


Kalimat lockdown berasal dari bahasa Inggris yang berarti terkunci. Jika kita kaitkan
dengan merebaknya virus Corona atau Covid-19 artinya kebijakan pemerintah daerah
ataupun suatu Negara yang mengunci akses pintu masuk ataupun keluar dari wilayah
daerah  atau pun negara tersebut.
Termasuk juga meliburkan sekolah, pabrik pabrik, tempat umum, transportasi umum,
tempat keramaian atau wisata dan lain sebagainya.
Dengan tujuan agar dapat mencegah penyebaran penyakit Virus Corona/Covid-19.
Kebijakan lockdown ini telah diterapkan oleh pemerintahan Negara China,Italia dan
negara lainnya dengan pertimbangan karena berkembang pesatnya pasien yang
2
terjangkit virus Corona/Covid-19, dan terbukti efektif namun, pemerintahan negara
Indonesia belum menerapkan opsi lockdown dikarenakan dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. terkhusus akan sangat berdampak pada ekonomi Negara
Republik Indonesia. Namun kita belum tahu kebijakan pemerintah untuk kedepannya.

2. Social Distancing

Apa itu Social distancing?

Social distancing dapat kita artikan seperti : tidak berada dalam keramaian/kerumunan
massa, menjaga jarak dengan seseorang, tidak berpergian dari rumah, atau seperti isolasi
atau di karantina,
 kebijakan sosial distancing juga sudah diterapkan di Negara Republik Indonesia dengan
tujuan agar dapat mencegah penularan penyakit Virus Corona/Covid-19.

3. Work from home (wfh).

Dapat kita artikan bahwa  kita itu bekerja di rumah/di kantor masing-masing, seperti
yang sudah diterapkan oleh presiden republik Indonesia dengan para kabinetnya, seperti
yang di himbau dari presiden Jokowi bawa kita yang sebagai pelajar disuruh belajar di
rumah melalui kecanggihan teknologi di industri 4.0. atau secara online.

4. Study From Home

Selain work from home pemerintah khususnya menteri pendidikan memberikan upaya
pencegahan yakni dengan cara ditiadakanya belajar di sekolah atau tatap langsung
dengan guru. Dimana pasa siswa belajar di rumah dengan menggunakan metode
pembelajaran daring. Dan dihimbau kepada semua siswa agar tidak keluar rumah atau
bepergian jauh. Tetap dirumah adalah hal terbaik untuk saat ini.

Berdasarkan dari ke-4 cara di atas terbukti dapat menetralisir penyakit Corona/Covid-
19, yang telah ah di terapkan oleh beberapa negara lain yang terjangkit virus Corona/Covid-
19. Hanya saja pemerintah negara Republik Indonesia belum mengambil opsi Lock-down
dengan pertimbangan yang matang, presiden Joko Widodo mengatakan bahwa  ke bijakan
lock-down berada di pemerintahan pusat Bukan pemerintah daerah.

C. Fatwa Atau Tauziyah Yang Dikeluarkan Mui Sebagai Upaya Pencegahan

Majelis Ulama Indonesia ( MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Salah satu isi fatwa adalah
mengatur tentang ibadah shalat Jumat dan mengenai ketentuan yang harus dilakukan
terhadap jenazah pasien pengidap virus corona atau Covid-19. Selain itu, MUI juga
menegaskan fatwa haram atas tindakan yang menimbulkan kepanikan, memborong, dan
menimbun kebutuhan pokok berserta masker.

Menurut Ketua Dewan Fatwa MUI Hasanuddin, fatwa ini disahkan pada Senin
(16/3/2020). "Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan atau menyebabkan kerugian
publik, seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker
hukumnya haram," kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya,

3
 Seperti apa isi fatwa lengkap MUI terkait wabah Covid-19? Berikut isi lengkapnya:

1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal
yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan
bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams).

2. Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar
tidak terjadi penularan kepada orang lain.

Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena
shalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga
berpeluang terjadinya penularan virus secara massal. Baca juga: Fatwa MUI: Umat
di Area Rawan Covid-19 Boleh Tinggalkan Salat Jumat, Diganti Salat Zuhur

Baginya haram melakukan aktivitas ibadah sunnah yang membuka peluang


terjadinya penularan, seperti jemaah shalat lima waktu atau rawatib, shalat tarawih,
dan ied, (yang dilakukan) di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri
pengajian umum dan tabligh akbar.

3. Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar COVID-19,
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau
sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh
meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat
kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu atau rawatib, tarawih,
dan ied di masjid atau tempat umum lainnya.
b. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah
berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan
kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar
virus corona.

Seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan),


membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun. Baca
juga: Jelang Ramadhan, DMI Minta Warga Jaga Kebersihan Masjid

4. Dalam kondisi penyebaran Covid-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang


mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di
kawasan tersebut, sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib
menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat masing-masing.

Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan


orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran Covid-19, seperti
jemaah shalat lima waktu atau rawatib, shalat tarawih, dan ied, (yang dilakukan) di
masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis
taklim.

5. Dalam kondisi penyebaran Covid-19 terkendali, umat Islam wajib


menyelenggarakan shalat Jumat. Baca juga: Ini Imbauan Menag untuk Umat
Muslim Saat Ibadah di Masjid
4
6. Pemerintah menjadikan fatwa ini sebagai pedoman dalam upaya penanggulangan
Covid-19 terkait dengan masalah keagamaan dan umat Islam wajib mentaatinya.

7. Pengurusan jenazah (tajhiz janazah) terpapar Covid-19, terutama dalam


memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan
oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat.

Sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa


dengan tetap menjaga agar tidak terpapar Covid-19.

8. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak
ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu,
memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada
Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan
marabahaya (doa daf’u al-bala’), khususnya dari wabah Covid-19.

9. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan atau menyebabkan kerugian publik,


seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker
hukumnya haram.
Rekomendasi 1. Pemerintah wajib melakukan pembatasan super ketat terhadap
keluar-masuknya orang dan barang ke dan dari Indonesia kecuali petugas medis dan
import barang kebutuhan pokok serta keperluan emergency. 2. Umat Islam wajib
mendukung dan mentaati kebijakan pemerintah yang melakukan isolasi dan
pengobatan terhadap orang yang terpapar COVID-19, agar penyebaran virus
tersebut dapat dicegah. 3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi
penyebaran Covid-19 dan orang yang terpapar Covid-19 sesuai kaidah kesehatan.
Oleh karena itu masyarakat diharapkan menerima kembali orang yang dinyatakan
negatif dan/atau dinyatakan sembuh. Baca juga: Imbas Virus Corona, MUI
Anjurkan Tablig Akbar Ditunda Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata dibutuhkan
perbaikan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2. Agar
setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, semua
pihak dihimbau untuk menyebarluaskan fatwa ini.

 Rekomendasi

1. Pemerintah wajib melakukan pembatasan super ketat terhadap keluar-masuknya


orang dan barang ke dan dari Indonesia kecuali petugas medis dan import barang
kebutuhan pokok serta keperluan emergency.

2. Umat Islam wajib mendukung dan mentaati kebijakan pemerintah yang melakukan
isolasi dan pengobatan terhadap orang yang terpapar COVID-19, agar penyebaran
virus tersebut dapat dicegah.

3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi penyebaran Covid-19 dan


orang yang terpapar Covid-19 sesuai kaidah kesehatan. Oleh karena itu masyarakat
diharapkan menerima kembali orang yang dinyatakan negatif dan/atau dinyatakan
sembuh.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai wabah tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada akhir tahun 2019 kemarin, dunia telah dihebohkan oleh COVID-19 atau yang
dikenal sebagai wabah virus corona. Virus ini pertama kali mewabah berasal dari
wilayah Wuhan di China.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), corona berasal dari virus yang


menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga flu yang lebih parah, seperti sindrom
pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Pada awalnya, virus ini ditularkan antara hewan dan manusia. Seperti SARS yang
ditransmisikan dari luwak ke manusia, sementara MERS ditularkan ke manusia melalui
unta.

2. Adapun upaya pemerintah yang mungkin berdampak besar untuk memutus rantai
penularan virus covid-19 adalah sebagai berikut :

1. Lockdown
2. Social Distancing
3. Work From Home
4. Study From Home

3. Dalam kondisi penyebaran Covid-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam
jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di kawasan tersebut,
sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan shalat
dzuhur di tempat masing-masing.

Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan orang
banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran Covid-19, seperti jemaah shalat
lima waktu atau rawatib, shalat tarawih, dan ied, (yang dilakukan) di masjid atau tempat
umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim.

Fatwa tersebut dikeluarkan guna mengurangi penyebaran virus dan harapanya dapat
memutus rantai penularan virus tersebut. Karna pentingnya sosial distancing maka dari
itu MUI mengeluarkan fatwa tersebut.

Menurut Masduki “Islam mengajarkan untuk menghindari wabah. Sehingga tidak


masalah untuk menjauhi wilayah yang sudah terkena wabah.”

"Tidak ada persoalan konspiratif. Ini ajaran agama bahwa kita harus menghindari wabah
dan itu hadistnya sahih. Dalam fatwa jelas kita tidak boleh mendekati wilayah yang
memang sudah terkena wabah," tegasnya

6
DAFTAR PUSTAKA

https://koinworks.com/blog/virus-corona/

https://www.kompasiana.com/chanelhiburan6725/5e7314c1ea4d9604b10e4183/kebijakan-
pemerintah-ri-dalam-mencegah-penyebaran-virus-corona-covid-19

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/17/05150011/mui-rilis-fatwa-terkait-ibadah-saat-
wabah-corona-ini-isi-lengkapnya?page=1

https://sukabumiupdate.com/detail/ragam-berita/nasional/66272-Alasan-MUI-Keluarkan-Fatwa-
soal-Corona-Hindari-Wabah-itu-Ajaran-Agama

Anda mungkin juga menyukai