Laporan Akhir BKP Kewirausahaan
Laporan Akhir BKP Kewirausahaan
SUBANG
Disusun Oleh:
Sriwulan : D19190505
SUBANG 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Sriwulan (D1A.19.0505)
Pembimbing I
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Akhir BKP-MBKM dengan judul
“BUDIDAYA TERNAK IKAN LELE ” adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya
tidak melakukan plagiat atau pun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung risiko/sanki yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada
Ttd
(Penulis)
ABSTRAK
Budidaya ikan lele merupakan suatu usaha yang menjanjikan untuk digeluti
waktu sekarang, kebutuhan akan ikan yang tinggi dipasaran, membuat terbuka
kesempatan untuk berwirausaha di sektor peternakan ikan. Pasar ikan lele yang stabil
membuat peternakan budidaya ikan lele diminati. Ikan lele yang mudah dikembangkan
merupakan salah satu faktor pendukung untuk kemajuan budidaya ikan lele, dan tingkat
ketahanan ikan lele terhadap perubahan cuaca yang baik mendukung berkembang
cepatnya dan kemudahan peternak untuk menjadikan budidaya ikan lele pilihan yang
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan dan percobaan usaha
terhadap pembesaran ikan lele peternakan bapak daud yang ditinjau dari aspek-aspek
yang terkait dengan studi kelayakan. Studi kelayakan ini diharapkan untuk dapat
mengetahui besarnya dana investasi yang dibutuhkan, market pasar yang ada, dan
kendala apa saja yang mungkin terjadi dalam proses mendirikan jenis usaha olahan ikan
lele tersebut.
Variabel penelitian adalah air, tanah, modal, tenaga kerja, transportasi, sumber
benih, pasar, dan harga. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
angket, metode interview, dan metode dokumentasi. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis usaha tani, analisis faktor eksternal dan faktor internal serta,
analisis SWOT
Hasil penelitian ini menunjukan hasil nilai Rp. 7,385,000,- perpanen payback
periode 2-3 bulan dengan modal investasi Rp. 3,800,000 dengan pembagian 60% untuk
peternak dan 40% untuk investor. Uji percobaan dengan melakukan tahap pertama kali
memulai invest pada peternak untuk mengetahui pendapatan dan sesitifnya udaha
terhadap beberapa factor penghalang usaha. Pendirian usaha ini di kaji dengan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang dengan Rahmat dan
Innayahnya, laporan Akhir kewirausahaan “Budidaya Ikan Lele” ini telah selesai kami
susun.
Harapan kami dengan laporan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi laporan “budidaya ikan lele” agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini jauh dari kata sempurna baik dalam isi maupun kalimatnya, dengan segala
kerendahan hati penulis menerima semua saran dan kritik yang bersifat membangun
II
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
III
BAB I
PENDAHULUAN
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per
kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis
maupun masyarakat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam
penemuan-penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka
peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu
Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki
produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan
yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik. Makanan bergizi
dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele. Permintaan
konsumen terhadap ikan lele semakin meningkat di berbagai daerah. Budidaya ikan
konsumsi ini sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk
meningkatkan protein yang dibutuhkan masyarakat. Dalam usaha budidaya ikan lele
baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana
ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri
apabila diusahakan.
Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Ternak ikan lele
yang akan berlokasi di Desa CIDAKI, Jalan Cagak. Alasan perencanaan budidaya ikan
lele menjadi obyek penelitian adalah karena merupakan ide usaha atau tujuan usaha dari
penulis sendiri ingin membangun usaha produksi ikan lele dengan cara berkerjasama
1
antara mahasiswa dengan peternak langsung siap konsumsi melihat dari peluang pasar
penjualan ikan lele dengan mengoptimasi produksi pakan dan bagaimana mendapatkan
Lokasi pelaksanaan adalah desa Cidaki Jalancagak Subang ,Alasan memilih Desa
1. Kawasan yang tidak tercemar oleh limbah rumah tangga ataupun industri yang
2. Ketinggian lokasi ideal
2
1.4.2 jadwal pelaksanaan
Waktu pelaksaan dilaksanakan dalam waktu bulan terhitung bulan maret hingga bulan
mei 2022
Literasi Kewirausahaan
Penyusunan Proposal
Perancangan Produk
Desain Promo
Pemasaran
Evaluasi
Laporan Kegiatan
Jadwal pelaksanaan yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan akhir jadwal
3
BAB II
Nama kegiatan usaha ini adalah Budidaya ternak ikan lele. Ikan lele merupakan
salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ikan ini sudah
pesat dikarenakan dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi, pemasarannya relatif mudah, dan modal yang dibutuhkan relatif
rendah yang mana Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi cukup
Memiliki pangsa pasar yang luas, Lele merupakan salah satu ikan paling populer
di masyarakat Indonesia. Ikan lele biasanya disajikan menjadi pecel lele, sambel
lele, lele bakar dan sebagainya. Dengan banyaknya kreasi makanan berbahan
dasar lele, membuat lele memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Lele juga
biasa menjadi sajian masakan di warung makan hingga restoran. Hal ini tentu
merawat atau membudidayakan ikan lele karena ikan lele termasuk jenis ikan
atau terpal.
penyakit dan memiliki kekebalan tubuh yang baik. Anda akan jarang menemukan
ikan lele mati akibat serangan penyakit karena lele telah dilindungi oleh lendir di
bagian tubuhnya.
4
Daya tahan kuat, Selain tahan terhadap serangan penyakit, ikan lele juga
memiliki daya tahan hidup yang kuat. Ikan lele dapat hidup di berbagai kondisi,
bersih, kotor maupun tercemar. Dengan daya tahan hidup yang kuat, maka risiko
Cepat panen, tidak perlu menunggu waktu lama untuk memanen lele, biasanya
ikan lele sudah siap panen dalam jangka waktu 2-3 bulan sejak benih ditebar.
ikan lele makannya sangat banyak, jadi harus memberikan makan ikan lele lebih
ikan lele termasuk ikan yang makan apa saja termasuk memakan ikan lele yang
Profil Konsumen
Konsumen untuk produk ini adalah pedagang, reseller untuk supply ke tempat
restoran atau warung yang membutuhkan bahan pangan ikan lele serta
Potensi untuk budidaya ternak lele memeliki pertumbuhan cepat dan dapat
diperlihara dengan padat terbar tinggi yang mana peminat ikan lele terus
meningkat. Dari beberapa jurnal sekarang banyak supplier yang kewalahan atas
5
Pesaing usaha yaitu tempat budidaya ikan lele yang lain, dimana para buyer
sudah memiliki supply ikan lele nya sendiri. Sehingga diperlukan target marketing
yang tepat
6
BAB III
1.Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,
tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk
2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah d\ataran rendah sampai daerah yang
3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak
6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C.
7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup,
sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan
10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau
11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm
dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm;
7
kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang
dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8
dipasang.
1. Pemupukan
menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi
benih lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis
500-700 gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan
selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau
2. Pemberian Pakan
8
Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva, cacing-cacing, dan
serangga air.
adonan seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari
10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan
pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat
berumur 2 minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200
ppm selama 10-15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6
bulan.
dengan
dalam
b. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air
9
kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.
c. Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan
pengapuran dengan dosis 200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO)
ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah
3.5 Panen
1. Lele dipanen pada umur 2-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu- waktu dapat
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 2-4 bulan
dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
3.6 Pembersihan
10
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.
1. Pemasaran
2. Tempat Produksi
11
BAB IV
Acara 1
Kegiatan yang dilakukan adalah membersihkan kolam lalu mengisi nya dengan air sekitar
30 centimeter, diamkan air tersebut selama 1 minggu hingga kolam tumbuh lumut dan
Setelah kolam sudah siap, langkah selanjutnya adalah dengan mendatangi petani yang
menjual benih ikan lele untuk memilih benih yang berkualitas. Bibit atau benih merupakan
salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya ikan lele. Pasalnya, resiko kerugian yang
di terima bergantung pada kualitas bibit yang dipilih. Ada beberapa tips untuk memilih
Bibit tersebut biasanya jauh lebih terjaga kualitasnya karena mengalami proses
pemeliharaan intensif selama budidaya. Selain itu, bibit dari budidaya benih ikan lele
cenderung berasal dari indukan terbaik. Artinya, kualitas keturunannya tidak diragukan.
2. Gerakannya lincah
Pernah melihat bibit ikan lele yang gerakannya lamban dan hanya di satu tempat? Itulah
bibit ikan lele yang jelek. Sebaliknya, jika bibit ikan lele sulit ditangkap dengan tangan
Perhatikan gerakan bibit ikan lele. Jika sebagian besar bibit ikan lele bergerak melawan
arus, bibit tersebut memang bagus. Semakin lincah gerakannya, semakin baik bibitnya.
12
Upayakan memilih bibit ikan lele yang badannya mulus dan sewarna. Warna bibit ikan
lele yang baik yakni berwarna cokelat tua atau hitam kemerahan. Morfologi tubuhnya
seimbang, dari kepala dan badan. Kulitnya pun cerah dan mengilap. Kesempurnaan fisik
bibit ikan lele akan menentukan bentuk fisiknya setelah menjadi ikan lele siap jual.
Jika kita memilih bibit ikan lele yang tidak seragam, risiko terjadi kanibal akan sangat
tinggi. Ikan lele yang lebih besar biasanya suka memangsa ikan lele yang lebih kecil.
Kalau itu sampai terjadi, jumlah ikan lele yang dibudidayakan akan semakin berkurang.
Bahkan, akan mengalami gagal panen karena ikan lele sudah habis duluan akibat sifat
Tanyakan ke pembudidaya, apakah bibit ikan lele pernah sakit. Tujuannya, jika bibit ikan
lele ini mengalami sakit yang sama, kita akan mudah menanganinya. Tanyakan juga
bagaimana kronologis sakitnya. Kalau memang harus menggunakan antibiotik atau obat-
Setelah memilih benih, proses selanjutnya yaitu penebaran benih ke dalam kolam.
Penebaran dilakukan secara perlahan – lahan, dengan memasukan benih terlebih dahulu
ke dalam ember, lalu letakan ember ke dalam kolam, biarkan benih keluar ember dengan
sendiri nya. Lakukan seperti ini dengan memberi jeda 30 menit sekali dalam melepaskan
bibit. Penebaran benih dilakukan pada malam hari, bisa juga dilakukan pada pagi hari
karena pada saat itu suhu air sejuk dan biak untuk benih lele.
Proses selanjutnya adalah dengan merawat benih ikan lele dengan cara pemberian
pakan yang baik untuk benih ikan lele adalah pelet. Untuk menghemat pengeluaran, pelet
yang digunakan adalah dengan cara mencampur pelet dari toko dengan racikan sendiri.
Racikan yang digunakan dengan mencampur daun talas, usus ayam, dan daun singkong.
Penebaran pelet dilakukan setiap tiga hari sekali. pada pagi, sore, dan malam hari.
13
Perhatikan volume air sesuai umur dan ukuran lele, di bulan pertama ketinggian air
dianjurkan 20 centimeter, di bulan kedua 40 centimeter, dan di bulan ketiga naik menjadi
80 centimeter,
Jika sudah memasuki waktu 2 bulan setengah sampai 3 bulan, dan warna air yang
tadinya berwarna hijau lumut menjadi merah, itu tanda nya ikan lele siap untuk di panen
dan dipasarkan.
Acara 2
social media, dan secara door to door. Para pembeli biasanya dari kalangan pedagang
Pengepakan lele biasanya menggunakan plastik yang telah disiapkan. Ikan yang telah
dipesan dari pembeli dikemas dalam plastik dan diberi air serta oksigen lalu diikat dan
adalah pada saat pengangkutan banyak, ikan yang tidak ditangani dengan baik serta
jauh nya jarak pengangkutan sehingga ikan yang stress akan mati.
Usaha yang dilakukan dalam strategi pemasaran agar lele tahan penyakit dengan cara
memberikan asupan nutrisi probiotik. Dan pemisahan ikan lele untuk mencegah lele
Acara 3
Analisis usaha:
Volume produksi
14
Tabel 1 Biaya produksi investor
27.000 540.000
>100 kg 17,500
>50 kg 21,000
<50 kg 23,000
<10 kg 25,000
<5 kg 27,000
15
Hasil panen/penjualan
Total = 7,385,000
= 7,385,000 - 3,800,000
=3,585,000
= 1,434,000
= 2,151,000
16
Potensi usaha ternak lele termasuk usaha yang cukup menjamin dari persatu kali
panen kita bisa mendapatkan untung yang cukup baik seperti diatas, kegiatan ini kami
lakukan selama MBKM berlangsung. Dimana mulai pada bulan Febuari sampai bulan
Juni, dimulai pembibitan sampai panen hanya memerlukan 2-3 bulan untuk hasil
penjualan ditambah minat pada ikan lele sangat tinggi sehingga tidak sulit untuk menjual
Perkiraan kami bisa panen kedua pada bulan juli-agustus, jika ingin mendapat
hasil penjualan lebih tinggi bisa di tunggu sampai 4-5 bulan untuk ukuran lele yang lebih
17
BAB V
Variabel yang mempengaruhi produksi ikan lele dalam kolam di cidaki , Jalan
cagak Rata - rata padat penebaran ikan lele adalah 120 kg bibit perkolam besar . serta
pakan yang digunakan oleh petani adalah pakan makanan dari toko yang disertai pakan
campuran buataan sendiri yang berupa dedaunan dan usus ayam. menggunakan satu
kolam ikan besar untuk percobaan ternak lele dalam periode MBKM . Upah tenaga kerja
petani dalam menjalankan proses produksi sebagai tahap kerjasama dengan investor.
penebaran, pakan, luas kolam dan upah tenaga kerja ternyata penggunaan faktor
produksi secara parsial pada usaha budidaya ikan lele belum efisien secara teknis
karena rasio produksi marginal dengan produksi rata-rata untuk masing-masing faktor
produksi tersebut lebih kecil dari satu atau elastisitas produksi kecil. Penggunaan input
Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis pada usaha budidaya ikan lele dumbo
bahwa padat penebaran, pakan, luas kolam dan upah tenaga kerja ternyata tidak efisien
karena rasio nilai produksi marginal lebih kecil dari harga input. Sehingga untuk
memperhatikan jumlah dan kualitas faktor produksi yang digunakan serta modal yang
cukup untuk kelangsungan usaha. Kepada petani ikan lele disarankan untuk mengurangi
input padat penebaran, pakan, luas kolam dan upah tenaga kerja agar usaha budidaya
petunjuk yang sudah dikeluarkan oleh instansi-instansi terkait dari penyuluhan yang
18
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/2067/bab60003.PDF?
sequence=10&isAllowed=y
19
LAMPIRAN
Marketing penjualan:
TESTIMONI
20
21