JUDUL KEGIATAN:
PKM RISET
Diusulkan oleh:
KENDARI
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1. PENDAHULUAN
3.4.2persiapan lapangan
3.4.3 pengambilan data
Daftar pustaka
Lampiran lain-lain
BAB 1
PENDAHULUAN
Kabupaten mamasa merupan salah satu wilayah yang terletak di provinsi sulawesi
barat. Sebagai wilayah yang terletak pada ketinggian 600-2.000 meter diatas permukaan laut,
kabupatn mamasa memiliki kondisi topografi berupa daerah pegunungan. Selain itu
kabupaten mamasa juga memiliki kekayaan alam yang masih asri. Akan tetapi, ada beberapa
wilayah yang rawan terjadinya bencana alam contohnya tanah longsor.
Seiring berjalannya waktu, banyak terjadi kerusakan lingkungan yang salah satunya
diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Bencana alam merupan peristiwa alam yang dapat
terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian bagi
kehidupan masyarakat. Salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di daerah
pegunungan yaitu pergerakan tanah dan tanah longsor. Bencana tanah longsor dapat terjadi
karena adanya pergerakan tanah yang mungkin diakibatkan oleh gerak tanah yang sangat
keras sehingga dapat memicu terjadinya tanah longsor.
Gerak tanah merupakan bencana alam geologi yang paling sering menimbulkan
kerugian, seperti jalan raya rusak, kerusakan tata lahan, bangunan, bahkan sampai merenggut
korban mansia. Tanah longsor umumnya terjadi di wilayah pegunungan terutama saat musim
hujan, yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan
mengakibatkan rusaknya sarana dan prasaran yang ada.
Salah satu daerah yang berda di mamasa yang merupakan salah satu wilayah rawan
terjadinya bencana tanah longsor adalah desa lambanan, khususnya di daerah sekitaran gereja
jemaat nazaret pena’. Hal ini ditandai dengan struktur tanah yang terdapat pada wilayah
tersebut kurang stabil. Selain itu, pergerkan tanah pada wilayah ini juga telah terjadi dari
beberapa tahun lalu. Antisipasi terjadinya tanah longsor telah di lakukan seprti berupa
penanaman pohon dan penanaman berbagai jenis tanaman, namun masih adanya potnsi
terjadinya bencana tanah longsor.
Mengingat dampak yang ditimbulakan oleh bencana tanah longsor tersebut, maka
identifikasi pergerkan tanah perlu dilakukan agar dapat diketahui faktor faktor yang
mempengaruhi pergerakan tanah di lokai tersebut.
Salah satu metode geofisika yang digunakan yaitu metode seismik refraksi. Metode
seismik refraksi biasanya digunakan untuk menentukan struktur lapisan. hal ini disebabkan
karna metode seismik refraksi memiliki ketepatan serta rsolusi yang tinggi dalam
menentukan struktur geologi. Beberapa keunggulan dari metode seismik yaitu bisa digunakan
untuk mengidentifikasi fariasi lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relefan
yaitu kecepatan seismik, memungkinkan untuk mendeteksi langsung keberadaan hidrokarbon
dan bisa menghasilkan citra knampakan struktur bawah permukaan. Metode seismik refraksi
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai struktur geologi bawa permukaan. Metode
ini didasarkan pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis
yaitu bila dalam perambatan gelombang tersebut melalui bidang batas yang memisahkan
suatu lapisan dengan lapisan dengan lapisan yang dibawahnya, yang memiliki parameter
kecepatan gelombang yang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu
tiba gelombang pada masing masing geophone.
1. Memberi informasi mengenai struktur bawah permukaan pada wilayah gereja jemaat
nazaret pena’, mamasa
2. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya proses pergerakan tanah di
wilayah gereja jemaat nazaret pena’, mamasa..
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis jenis gerak tanah dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu sebagai
berikut:
a. Jatuhan (falls)
Jatuhan (falls) adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentukrata atau menggekombang landai.
b. Robohan(topples)
Robohan (topples) adalah bergeraknya massa tanah atau batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung.
c. Longsoran (slides)
Longsoran (slides) adalah perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata.
d. Sebaran (spreads)
Sebaran (spreads) adalah kombinasi dari meluasnnya massa tanah dan
turunnya massa batuan terpecah pecah kedalam material lunak
didalamnya.
e. Aliran (flows)
Aliran (flows) adalah gerakan hancuran material kebawah lereng dan
mengalir seperti cairan kental. Aliran sering terjadi dalam bidang geser
relatif sempit.
2.2.2 FAKTOR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GERAK TANAH
Salah satu faktor penybab terjadinya gerak tanah yang sangat berpengaruh
adalah adanya bidang gelincir atau bidang geser. Pada bidang gelincir sendiri
merupakan bidang yang kedap air dan licin yang biasanya berupa lapisan
lempung. Menurut Nadin (2013), beberapa faktor penyebab terjadinya gerak tanah
yaitu:
a. Hujan
Tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat. Tanah
jenis ini memiliki butiran yang terpecah pecah secara halus dalam keadaan
kering atau hawa terlalu panas dan menjadi lembek ketika terkena air karena
tekstur tananya cenderung lengket dalam keadaan basah, sehingga sangat
rentan terhadap gerak tanah.
d. Getaran
f. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai earah tebing. Selain itu,
akibat penggundulan hutan di sekitar lingkungan sungai, tebing akan menjadi
terjal.
a. prinsip huygens
b. Asas fermat
Prinsip fermat yang lebih lengkap umumya dinyatakan pertama kali oleh
ahli mate matika prancispierre de fermat pada abad yang ke-17 menytakan bahwa
lintasan yang dilalui oleh cahaya untuk merambat dari titik satu ke titik yang lain
adalah sedemikin rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak berubah sehubungan
dengan variasi-variasi dalam lintasan tersebut.
c. Hukum snelius
Pada metode seismik, komponen gelombang seismik yang direkam oleh alat
perekam berupa waktu datanggelombang seismik. Setelah waktu datang diukur, sehingga
dapat digunakan untuk mendapatkan waktu tempuh gelombangseismik yang berguna
memberi informasi mengenai keceptan seismik dalam suatu lapisan.
Gelombang seismik dari sumber ke penerima melalui lapisan bumi dan metransfer
energi sehingga dapat menggerakkan partikel batuan,. Kemampuan besar partikel batuan
untuk bergerak jikadilewati gelombang seismikmenentukan kecepaan gelombang seismik
pada lapisan batuan tersebut.
METODE PENELITIAN
Proses pengambilan data dilapangan akan dilaksanakan di salah satu desa yang
berada di provinsi sulawasi barat kabupaten mamasa yaitu desa lambanan yang
dimana ada salah satu spot atau daerah yang rawan terjadinya bencana tanah longsor
yaitu di gereja jemaat nazaret pena’. Daerah tersebut tersusun oleh material atau tanah
yang kurang stabil.
Pada persiapa pralapangan ini yaitu melakukan study literatur dan mengecek
alat. Study literatur sangat penting untuk menentukan dimana lokasi yang bagus untuk
lokasi pengukuran, pembuatan lintasan, penentuan panjang lintasan, dan penentuan
spasi antar lintasan. Selain itu, pengecekan alat juga sangat penting dalam persiapan
pra lapangan karena alat dapat berpengaruh terhadap data yang diperoleh dari lokasi
penelitian.
Pengambilan data bisa dimulai ketika kabel trigger dan geophone selesai
dibentang dan disambungkan oleh seismograph OYO McSeis-SX 3 channel.
Langkah-langkah dalam melakukannya yaitu:
TOTAL