Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Oleh:
Wulan Adis Aranti
S022208045
PASCASARJANA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya penduduk di perkotaan, aktifitas
transportasi kian meningkat. Pertumbuhan aktivitas ekonomi maupun
urbanisasi yang cukup tinggi diperkotaan dan subperkotaan berpotensi
besar dalam peningkatan energi, seperti bahan bakar untuk pebangkit
listrik maupun air, tungku industry dan transportasi. Pembakaran bahan
tersebut merupakan pencetus utama dari polutan utama yang dilepaskan ke
udara seperti Cox, NOx, SOx (Budiyono, 2010).
Banyaknya tingkat konsentrasi dari zat pencemar udara hingga
melampaui ambang batas toleransi akan berdampak buruk bagi
lingkungan, baik bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, kualitas air,
yang akan berakibat juga pada tatanan ekosistem rantai flora fauna.
Pencemaran udara merupakan kondisi adanya zat atau senyawa asing
dalam jumlah yang dapat mengubah suatu komposisi atmosfer normal
(Tampa et al., 2020). Indikator kualitas udara dikatakan tercemar dapat
dilihat dari zat pencemar yakni timbal (Pb), karbon monoksida (CO),
nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), pertikulat (PM), dan sulfur dioksida
(SO2) (Kementrian Lingkungan Hidup, 2013)
Sulfur dioksida atau yang kerap disebut SO2 dikeluarkan dari
sektor transportasi. Hal ini sesuai dengan data penelitian yang menjelaskan
bahwa transportasi menyumbangkan 85% pencemaran udara karena
adanya emisi gas buang kendaraan bermotor yang sangat buruk (Masito,
2018). Gas yang mengandung SO2 merupakan suatu hasil dari adanya
pembakaran fosil yang mengandung unsur berupa belerang, gas, batu bara
maupun kokas.
Paparan pencemaran udara di dunia sudah melebihi dari matas
toleransi maksimum, seperti yang telah dipaparkan oleh WHO (World
Health Organizatin) yakni sekitar 80% manusia telah terpapar polutan udra
dan menyebabkan peningkatan angka kematian manusia (Al Farisi et al.,
2018). Bahaya menghirup polutan SO2 untuk kesehatan yakni adanya
proses inhalasi sehingga tubuh akan mengalami hidrasi yang menghasilkan
asam sulfur di saluran pernafasan, lalu berdisosiasi membentuk
turunannya, bisulfit dan sulfit yang menyebabkan kerusakan jaringan
melalui radikal bebas (Damri et al., 2016).
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan diatas, maka karya
tulis makalah ini akan mengangkat tema kandungan zat toksik sulfur
dioksida (SO2) yang menyebabkan salah satu pencemaran udara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditarik
rumusan masalah, yakni “Bagaimana mekanisme zat sulfur dioksia (SO2)
dapat masuk dalam tubuh manusia?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka
dapat ditarik tujuan penulisan karya ilmiah ini, yakni :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui mekanise zat sulfur dioksida (SO2) masuk dalam
tubuh manusa
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui sumber toksik dari zat SO2
2) Untuk mengetahui bagaimana perjalanan zat toksik SO2 masuk ke
dalam tubuh
3) Untuk mengetahui mekanisme intoksinasi
4) Untuk mengetahui dampak intoksinasi pada manusia
5) Untuk mengetahui penatalaksanaan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
F. Penatalaksanaan intoksikasi
Beberapa upaya yang bis akita lakukan untuk mengurangi
pencemaran SO2 bisa kita lakukan untuk meminimalisir resiko pencemaran
udara. Emisi SO2 yang cenderung tinggi akan mengakibatkan adanya
gangguan pada pernapasan serta dapat menyebabkan kerugian llingkungan
berupa hujan asam. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut adalah injeksi kapur (limestone) pada boiler stoker, penggunaan
Flue Gas Desulphurization, pencampuran batu bara kualitas tinggi dan
rendah, dsb (Nugrainy et al., 2015)
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sulfur Dioksida (SO2) merupakan pencemaran dari sector industry
yang memiliki peran sebakgai prekusor asam sulfat (H2SO4), SO2 juga
berasal dari pembakaran listrik tenaga batu bara atau pembakaran fosil.
Sulfur Dioksida dipancarkan lewat troposfer karena adanya fenomena
antropogenik dan alami. Selain itu SO2 selain dapat menimbulkan hujan
asam, disisi lain juga dapat memperburuk kesehatan manusia berupa iritasi
saluran pernapasan dan menurunkan fungsi paru paru.
Pencemaran udara yang diakibatkan polutan Sulfur Dioksida
memiliki dampak khususnya dalam penurunan fungsi paru. Pencemaran
udara juga berhubunga erat dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut) dan pneumonia utamanya gas SO2. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut adalah injeksi kapur (limestone) pada
boiler stoker.
Deep breathing exercise juga dapat dilakukan dan efektif dalam
meningkatkan ekspansi dada. Intervensi yang dapat dilakukan lainnya
adalah terapi Pursed Lips Breathing. Mengaplikasikan kedua breathing
exercise tersebut bisa meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap
lobus paru sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat membantu
mendorong secret pada jalan napas saat ekspirasi dan dapat menginduksi
pola napas
B. Saran
Dari hasil yang telah dipaparkan diatas, perlu kita sadari bahwa
pencemaran udra di Indonesia terutama polutan SO2 sangat tinggi. Hal ini
bisa disebabkan oleh risk agent yang dosis nya lebih dominan di udara
atau adanya kombinasi SO2 dengan risk agent lainnya. Maka dari itu
penting untuk mengatasi hal ini dengan berupa peningkatan pencegahan
(health promotion), pencegahan spesifi (specific protection) da deteksi dini
pengobatan (early detection). Sementara untuk meminimalisir kandungan
SO2 pada udara bis akita lakukan yang paling mudah dengan mengurangi
penggunaan bahan bakar bersulfur tingi seperti batu bara dengan bahan
bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Daftar Pustaka
Al Farisi, F., Budiyono, B., & Setiani, O. (2018). Pengaruh Sulfur Dioksida (So2)
Pada Udara Ambien Terhadap Risiko Kejadian Pneumonia Pada Balita | Al
Farisi | Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). Jurnal Kesehatan Masyarakat,
6(4), 438–446.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/21452
Alchamdani, A. (2019). NO2 and SO2 Exposure to Gas Station Workers Health
Risk in Kendari City. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(4), 319.
https://doi.org/10.20473/jkl.v11i4.2019.319-330
Ali, M., Satwika, E., Pamungkas, R., & Sariana, E. (2022). Pengaruh Deep
Breathing Exercise Pada Kasus Pneumonia Terhadap Penurunan Sesak
Dengan Parameter Dyspnea Severity Scale Di Rs Paru Dr . M . Goenawan
Partowidigdo Tahun 2021. 2(1), 53–60.
Damri, D., Ilza, M., & Afandi, D. (2016). Analisis Paparan Co Dan So2 Pada
Petugas Parkir di Basement Mall Ska di Kota Pekanbaru. Dinamika
Lingkungan Indonesia, 3(1), 47. https://doi.org/10.31258/dli.3.1.p.47-56
Fitriana, D., & Siwiendrayanti, A. (2019). Kualitas Udara dan Keluhan Sesak
Napas Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Dian. Higeia Journal of
Public Health and Development, 3(3), 357–368.
Masito, A. (2018). Risk Assessment Ambient Air Quality (NO2 And SO2) and
The Respiratory Disorders to Communities in the Kalianak Area of
Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4), 394.
https://doi.org/10.20473/jkl.v10i4.2018.394-401
Nugrainy, G. S., Sudarno, S., & Cahyadi, C. (2015). Upaya Penurunan Emisi So2
Dari Bahan Bakar Batubara Kualitas Rendah (Tipe: Subbituminous) Dengan
Campuran Batu Kapur (Limestone) Pada Proses Pembakaran. Jurnal Teknik
Lingkungan, 4(1), 1–12.
Putra, A. F., & Sulityorini, L. (2017). Kadar SO2 dan Kejadian ISPA di Kota
Surabaya menurut Tingkat Pencemaran yang berasal dari Kendaraan
Bermotor. IPTEK Journal of Proceedings Series, 3(5), 2013–2016.
https://doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3109
Rahadi, B., Kurniati, E., & Imaya, A. T. (2019). Analisis Sebaran Polutan SO2,
NOx dan PM10 dari Sumber Bergerak pada Jalan Arteri Kota Malang.
Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 6(3), 40–51.
https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2019.006.03.5
Ramdan, I. M., Adawiyah, R., & Firdaus, A. R. (2018). Analisis Risiko Paparan
Sulfur Dioksida(SO2) Terhadap Risiko Non Karsinogenik Pada Pekerja
Penyapu Jalan di Kota Samarinda. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan,
4(5), 255. https://doi.org/10.35963/hmjk.v4i5.98
Talayansa, L., Widodo, S., & Anshariah, A. (2017). Analisis Emisi So2 Hasil
Pembakaran Batubara Pada Pltu Jeneponto. Jurnal Geomine, 5(2),
2015–2018. https://doi.org/10.33536/jg.v5i2.131
Tampa, G. M., Maddusa, S. S., & Pinontoan, O. R. (2020). Analisis Kadar Sulfur
Dioksida (SO2) Udara di Terminal Malalayang Kota Manado Tahun 2019.
Journalof Public Health and Community Medicine, 1(3), 87–92.